Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

S DI RT 02 RW 10 DESA
PLALANGAN KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER TAHUN
2022

Disusun untuk memenuhi tugas pendidikan profesi stase Keperawatan Keluarga

oleh:
Erwindyah Nur Widiyanti , S. Kep

NIM 212311101039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Erwindyah Nur Widiyanti, S. Kep


NIM : 212311101039
Tanggal Pengajian : 02 April 2022

A. Pengkajian Keperawatan Keluarga


I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
2. Usia : 37 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Dsn. Krajan Ds. Plalangan
Kec. Kalisat Kab. Jember
6. Komposisi Anggota Keluarga :
Jenis Hub Umur
No Nama Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dgn KK (tahun)
1. Suryadi L Suami 37 Tamat SD Wiraswasta
2. Isnatun Hasanah P Istri 36 Tamat SD Ibu Rumah Tangga
3. Enggar Candra L Anak 13 SMP Pelajar / Mahasiswa
Wardana

Genogram Keluarga :

Keterangan Gambar Genogram :


: Laki-laki : Garis pernikahan

: Perempuan : Garis keturunan


: Tinggal serumah
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah nuclear family yakni keluarga yang terdiri
dari orang tua dan yang tinggal bersama dalam satu rumah.
8. Suku bangsa
Keluarga Tn. S berasal dari suku Madura dan berkebangsaan
Indonesia. Keluarga Tn. S menggunakan bahawa madura sebagai
bahasa komunikasi sehari-hari.
9. Agama
Keluarga Tn. S menganut agama Islam sejak lahir dan menjalankan
kewajiban sebagai umat muslim yaitu sholat 5 waktu, mengaji, dan
sebagainya.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. S memenuhi kehidupannya dan keluarga secara mandiri dengan
pekerjaannya yaitu sebagai buruh pabrik dan Ny. I sebagai IRT.
Keluarga Tn. E masuk dalam kategori keluarga sejahtera III
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. S setiap hari mempunyai kesibukan sebagai buruh
pabrik , selepas pulang dari bekerja Keluarga Tn.S setelah itu selalu
menghabiskan waktu bersantai secara bersama-sama baik untuk
makan bersama, nonton tv bersama, bercerita dan bercanda.

II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S saat ini berada pada tahap kelima yaitu perkembangan
keluarga tahap anak remaja, yang mana anak pertama Tn. S saat ini
berusia 13 tahun dan berakhir hingga 19-20 tahun atau saat anak
memutuskan untuk hidup berpisah dengan orang tua .
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. S saat ini belum menyelesaikan tugas perkembangan
dalam memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
14. Riwayat keluarga inti
Tn. S dan Ny. I menikah dan telah dikaruniai 1 orang anak yang saat
ini tinggal bersama di Dsn. Krajan Ds. Plalangan Kec. Kalisat Kab.
Jember.
a. Tn. S adalah kepala keluarga yang tidak memiliki keluhan atau
memiliki penyakit baik yang menular maupun tidak dan telah
mendapatkan vaksinasi covid-19 dosis lengkap.
b. Ny.I adalah seorang istri yang saat ini sedang hamil anak kedua
dengan usia kehamilan 2 bulan . Ny. I mengatakan pada awal
kehamilan merasa mual dan tidak nafsu makan namun sekarang
sudah merasa lebih baik. Ny. I mengatakan telah mendapatkan
vaksinasi covid-19 dosis lengkap.
c. An. E adalah anak pertama yang tidak memiliki keluhan atau
memiliki penyakit degeneratif dan telah mendapatkan imunisasi
lengkap dan vaksin covid 19 dosis 2.
15. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga sebelumnya Tn. S dan Ny. I mengataan bahwa tidak
memiliki riwayat penyakit.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Tipe tempat tinggal keluarga Tn. R yaitu rumah dengan satu lantai dan
merupakan milik orang tua. Interior rumah Tn. R terdapat 1 ruang
tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi.
Kondisi rumah terdapat ventilasi udara dan penerangan yang cukup,
memiliki rumah yang memadai.
a. Denah rumah

KT KT KP
RTRT

KT
KT KTKT RK
RK DPDP KM
KM

Keterangan :
: Pintu KT : Kamar tidur
: Jendela RK : Ruang keluarga
RT : Ruang Tamu DP : Dapur
RP : Ruang Penyimpanan GI : Garasi

b. Keadaan dalam rumah


Keadaan dalam rumah Tn. R cukup bersih, sirkulasi cahaya dan
ventilasi udara cukup memadai karena selalu disapu setiap hari.
Asbes hanya terdapat di ruang tamu dan untuk lantai rumah dari
keramik.
c. Keadaan lingkungan diluar rumah
Depan rumah Tn. R adalah jalan gang, samping kanan dan kirim
berdempetan dengan rumah tetangga, dan belakang terdapat rumah
tetangga.

1) Pemanfaatan halaman
Halaman depan rumah Tn. R dimanfaatkan untuk tempat
menjemur baju dan terdapat sedikit tanaman. Tidak terdapat
tanaman obat.
2) Sumber air minum
Sumber air minum Tn. R berasal dari air sumur yang direbus.
3) Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor Tn. R yaitu saluran air yang langsung
menuju ke sungai di belakang rumah.
4) Pembuangan sampah
Keluarga Tn. R membuang sampah di sungai yang berjarak
sekitar 20 meter.
5) Jamban
Keluarga Tn. R memiliki jamban.
6) Sumber pencemaran
Terdapat pencemaran udara dari asap pembakaran sampah dan
kendaraan motor yang lewat didepan rumah Tn. R.
7) Sanitasi rumah
Keluarga Tn. R mendapatkan air bersih dari air tanah dan
untuk pembuangan air kotor ke saluran air yang langsung
menuju ke sungai.
17. Karakteristik lingkungan sekitar dan komunitas
Karakteristik lingkungan komunitas keluarga Tn. R yaitu desa dengan
tipe tempat tinggal hunian. Keluarga Tn. R memiliki hubungan dan
interaksi sosial yang baik dengan tetangga sekitar. Tetangga sekitar
mayoritas beragami islam dan dalam bahasa sehari-hari menggunakan
bahasa madura. Pekerjaan tetangga sekitar rumah Tn. R sebagai petani
dan buruh tani. Kondisi jalan didepan rumah yaitu batako dan
mengalami kerusakan serta jalan di luar gang beraspal. Keadaan
lingkungan sekitar cukup bersih. Fasilitas kesehatan yang ada yaitu
Ponkesdes dan terdapat akses ke sekolah dan mengaji yang cukup
dekat.
18. Mobilitas geografis keluarga
Selama ini keluarga Tn. R menetap tinggal di Desa Plalangan
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember, tidak pernah melakukan
transmigrasi maupun imigrasi. Sementara untuk Tn. R setiap hari
mobilisasi dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. R berinteraksi dengan masyarakat biasanya dilakukan
setiap hari ketika bertemu di jalan atau suatu tempat. Biasanya setiap
bulan-bulan tertentu masyarakat sekitar rumah mengadakan selametan
misalnya maulud nabi dan keluarga Tn. R aktif dalam mengikuti
kegiatan tersebut.
20. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung emosional keluarga Tn. R berasal dari anak, suami,
istri, dan keluarga besar. Dukungan sosiospiritual berasal dari kegiatan
keagamaan dilingkungan rumah seperti acara selametan bulanan dan
pengajian. Dukungan kesehatan berasal dari ponkesdes dan
puskesmas.

Keluarga besar Tn. R Keluarga besar Ny. D

Selametan bulanan Teman dan tetangga


dan pengajian

Puskesmas Ponkesdes Desa


Kalisat Plalangan

Musholla
Keterangan :
: Hubungan/interaksi sedang
: Hubungan/interaksi kuat
: Hubungan/interaksi sangat kuat
IV. Struktur Keluarga
21. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. R menggunakan bahasa madura sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari. Komunikasi dilakukan setiap hari oleh
anggota keluarga. Komunikasi dalam keluarga saling terbuka terutama
antara Tn. R dan istrinya.
22. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. R melakukan komunikasi dua arah untuk menyelesaikan
masalah. Tn. R berperan lebih dominan dalam pengambil keputusan
dalam keluarga.
23. Struktur peran keluarga
a. Struktur peran formal
1) Tn. R merupakan kepala keluarga yang bekerja mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, memberikan
kasih sayang, memberikan contoh yang baik, melindungi
keluarga dan mengarahkan kepada sesuatu yang baik. Tn. R
dan Ny. D memiliki satu anak yang berada dalam golongan
balita sehingga cenderung berperan dalam membimbing dan
memberikan saran kepada anak-anaknya dalam agama, adab,
dan sopan santun.
2) Ny. D sebagai seorang istri dan ibu berperan dalam mengurus
rumah tangga mulai dari memasak, mencuci, membersihkan
rumah, mengatur keuangan dalam kebutuhan sehari-hari.
b. Struktur peran informal
1) Tn. R dan Ny. D berperan sebagai pendorong dalam
merencanakan dan menentukan aktivitas keluarga kedepannya.
2) Tn. R berperan sebagai dominatir dalam keputusan keluarga.
24. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. R menerapkan nilai kehidupan untuk selalu berbuat
kebaikan, menolong sesuai kemampuan, dan menjaga kedamaian
dengan sesama dan agama sebagai acuan. Keluarga Tn. R juga
menerapkan dan menjunjung tingga norma budaya yang berlaku di
lingkungan sekitar seperti menghormati dan menjaga kerukunan antar
tetangga, mengikuti dan ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan
warga sekitar seperti selametan bulanan.

V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi
afeksi
a. Tn. R dan Ny. D mempunyai hubungan yang baik dengan anaknya,
memberikan rasa nyaman dan aman serta saling menghormati hak
setiap anggota keluarga. Orang tua mampu untuk memenuhi
kebutuhan dan tanggung jawab kepada anak-anaknya. Keluarga Tn.
R saling memberikan dukungan dalam kehidupan sehari-hari dan
ketika terdapat suatu masalah. Anak kedua selalu menjadi
penghibur dalam keluarga saat dalam kondisi stress karena
memiliki tingkah yang lucu.
b. Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)
Keluarga Tn.R memiliki hubungan yang kuat antara anggota
keluarga.
Tn. R Ny. D

An. B

Keterangan :
: Hubungan lemah
: Hubungan kuat

26. Fungsi sosialisasi


Keluarga Tn. R akrab dan ramah dengan tetangganya, dan
mengajarkan anak-anaknya berperilaku yang baik dan rukun bersama
teman bermainnya.
27. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. R mengatakan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga berasal dari upah atau gaji kerja Tn. R.
28. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. R terdapat 3 anggota yang terdiri dari suami, istri, dan 1
anak perempuan. Fungsi reproduksi Ny. D masih berfungsi dengan
baik, belum menopause, tidak ada gangguan, dan saat ini sedang
mengandung anak ketiga dengan usia kandungan 24 minggu.
29. Fungsi perawatan kesehatan
a. Keyakinan, nilai, dan perilaku
Keyakinan keluarga Tn. R apabila terjadi masalah kesehatan
merupakan ujian dari Tuhan karena tidak menjaga tubuh dengan
baik dan kebiasaan yang buruk. Maka dari itu penting untuk selalu
menjaga kesehatan dan mengobatinya dengan pergi ke pelayanan
kesehatan terdekat atau yang biasa dikunjungi keluarga.
b. Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit
Keluarga Tn. R mengungkapkan jika sehat itu penting karena
apabila sakit maka aktivitas terganggu dan akan merepotkan
keluarga. Jika ada anggota keluarga Tn. R sakit maka keluraga Tn.
N akan memeriksakan ke pelayanan kesehatan terdekat seperti
Ponkesdes atau dibawa ke Puskesmas terdekat.
c. Praktek diet keluarga
Keluarga Tn. R tidak melakukan diet apapun dan makan makanan
yang disediakan oleh Ny. D dan untuk menu makan keluarga tidak
ada jadwal khusus, semua tergantung Ny. D dan terkadang
permintaan dari suaminya. Pada saat berbelanja bahan makanan
dan memasak dilakukan sendiri oleh Ny. D. Penyimpanan bahan
makanan yang tersisa biasanya diletakkan di dalam kulkas.
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga Tn. R memiliki kebiasaan tidur jam 9-10 malam..
Keluarga Tn. R jarang melakukan tidur siang karena bekerja dan
menemani anak beramain.
e. Latihan dan rekreasi
Keluarga Tn. R mengatakan jarang sekali melakukan rekreasi.
Biasanya hanya makan diluar dan waktunya tidak tentu. Aktivitas
fisik seperti olahraga, keluarga melakukannya bersamaan dengan
aktivitas sehari-hari seperti jalan kaki.
f. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
Tn. R memiliki kebiasaan merokok dan minum kopi. Sementara
untuk Ny. D jika mengalami keluhan selama kehamilannya selalu
meminum obat dari bidan desa. Namun, selalu muntah setelah
meminum obat.
g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri
Keluarga Tn. R melakukan perawatan secara mandiri seperti mandi
dan makan. Mereka sadar akan kebersihan diri yang harus
dilakukan. Ny. D setiap hari membantu anak kedua yang berusia 4
tahun dalam perawatan diri seperti mandi dan makan.
h. Praktek lingkungan
Keluarga Tn. R tidak terpapar populasi air, tanah, dan suara.
Namun terkadang terdapat polusi udara dari pembakaran sampah
dan kendaraan bermotor yang lewat di depan rumah.
i. Cara pencegahan penyakit
Keluarga Tn. R mengatakan untuk mencegah penyakit yaitu
dengan menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan serta
melakukan aktivitas minimal berjalan kaki. Terkait dengan
pengetahuan keluaga tentang kesehatan biasanya didapatkan dari
petugas kesehatan seperti bidan desa atau kader posyandu.
Keluarga mengatakan bahwa Ny. D selalu rutin memeriksakan
kandungannya ke bidan desa. An. B sudah mendapatkan imunisasi
hingga usia 4 tahun. Dimasa pandemi seperti saat ini, keluarga Tn.
R kurang mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah seperti
menggunakan masker saat keluar rumah dan mencuci tangan
meskipun. Keluarga mengatakan juga belum menerapkan cuci
tangan 6 langkah.
j. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat keluarga sebelumnya Tn. R dan Ny. D mengataan bahwa
tidak memiliki riwayat penyakit.
k. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan yang
dimanfaatkan oleh keluarga
Keluarga Tn. R mengatakan apabila mengalami sakit akan dibawa
ke Polindes dan Puskesmas dan jika parah ke rumah sakit.
l. Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan
kesehatan
Keluarga mengatakan apabila ada ada anggotanya sakit langsung
dibawa bidan desa atau pelayanan kesehatan terdekat.
m. Pelayanan kesehatan darurat
Keluarga mengatakan mengetahui terkait dengan pelayanan
kesehatan darurat terlebih dahulu dibawa ke Polindes dan
Puskesmas terdekat.
n. Sumber pembiayaan
Keluarga Tn. R memiliki BPJS dan selalu menggunakannya setiap
kali periksa kesehatan.
o. Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan
Jarak rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yaitu hanya
2-5 menit, dan untuk ke puskesmas terdekat membutuhkan waktu
sekitar 5-10 menit. Transportasi yang digunakan keluarga Tn. R
untuk menuju fasilitas kesehatan menggunakan sepeda motor.
VI. Stress dan Koping Keluarga
30. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek : Keluarga Tn. R memiliki kekhawatiran
apapun dalam waktu dekat.
Stressor jangka panjang : Keluarga Tn. R mengatakan merasa
khawatir tidak bisa melahirkan anak ketiganya secara normal, karena
anak kedua lahir secara SC.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Tn. R mengatakan jika terdapat masalah keluarga
diselesaikan dengan cara musyawarah. Jika terdapat masalah
kesehatan apabila parah keluarga akan pergi ke rumah sakit. Apabila
terdapat gejala ringan keluarga akan membawa ke pelayanan terdekat
seperti Polindes atau Puskesmas.
32. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. R mengatakan jika sedang banyak pikiran atau terdapat
masalah biasanya mencoba untuk tenang dengan tidur. Kemudian
setelah tenang maka akan mendiskusikan bersama istri/suami untu
mencari solusi bersama.
33. Strategi adaptasi disfungsional masalah
Keluarga Tn. R apabila ada konflik akan diselesaikan dengan
berbicara secara baik-baik. Tidak pernah memukul ataupun melukai
keluarga.
VII. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Tn.R
Pemeriksaan Fisik
UMUM
1. Penampilan Umum
Kesadaran : composmentis
Cara berpakaian : bersih dan rapi
Kebersihan personal : bersih
Postur dan cara berjalan : tidak ada masalah, tegap dan nomal
Bentuk dan ukuran : TB: 165 cm
tubuh BB: 65 kg
Tanda-tanda vital : TD : 120/90 mmHg Nadi: 86x/menit
S: 36,70C RR: 18x/menit
Gula darah sewaktu: 112 mg/dL
Asam urat: 3,0 mg/Dl
Kolestrol: 79 mg/dL
2. Status mental dan bicara : tidak ada gangguan status mental dan cara
berbicara normal
Status emosi : mampu menyalurkan emosi dengan baik
Proses berfikir : tidak terdapat gangguan dalam proses berpikir
Gaya bicara : gaya bicara normal
PEMERIKSAAN KULIT
Kuku : kuku pendek, kuku tampak bersih, CRT < 2
detik
PEMERIKSAAN KEPALA
Rambut : rambut rapi, sebahu, warna didomominasi
hitam dan terdapat sedikit uban, kulit kepala
bersih, tidak ada nyeri tekan
Mata : kedua mata simetris, konjungtiva anemis, tidak
menggunakan kacamata, masih jelas saat
digunakan untuk membaca, tidak ada eksudat di
mata, reflek cahaya kornea baik, tidak ada nyeri
tekan pada mata
Hidung : hidung simetris, tidak memiliki masalah
penciuman, hidung terlihat bersih, klien mampu
mencium bau-bauan, tidak ada nyeri tekan
Telinga : kedua daun telinga simetris, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada kotoran, tidak ada benjolan
Mulut : gigi terlihat rata dan bersih, tidak ada bau
mulut, tidak terdapat stomatitis, bibir lembab,
alat indera perasa normal
Leher : tidak ada pembesaran tiroid, tidak terdapat luka
dan benjolan, terdapat nyeri pada tengkuk leher
seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul dan
skala nyeri 4.
Dada (Pernapasan) : bentuk dada simetris, pemeriksaan perkusi
sonor, pemeriksaan palpasi vocal fremitus
normal, pemeriksaan auskultasi vesikuler tidak
terdapat suara tambahan
Dada (Cardiovascular) : tidak terlihat ictus cordis, auskultasi tidak ada
suara tambahan
PERUT : bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada asites,
bising usus 14x/menit, suara perkusi lambung
timpani, pemeriksaan palpasi tidak ada
pembesaran hepar, limpa, maupun ginjal, dan
tidak ada nyeri tekan
GENITALIA DAN ANUS : tidak terdapat gangguan masalah pada anus dan
genetalia
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas : bentuk simetris, tidak ada deformitas, perfusi
(hangat, kering, merah), kekuatan otot 5 5, ROM
aktif

Ekstremitas Bawah : tidak ada deformitas, perfusi (hangat, kering,


merah), kekuatan otot 5 5, ROM aktif
Kesimpulan : Secara keseluruhan fisik Tn. R tidak ada
gangguan.
b. Pemeriksaan Ny.D
c. Pemeriksaan Fisik An.B

VIII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


34. Persepsi terhadap masalah
35. Harapan terhadap masalah

IX. Tingkat Kemandirian keluarga


Keluarga Tn. N termasuk dalam keluarga mandiri tingkat tiga (KM-III)
dengan kriteria:
1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan
rencana keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
4. Memanfaatkan pelayanan kesehatan secara aktif
5. Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
B. Analisan Data
Data Etiologi Masalah
DS:
DO:

DS:
DO:

C. Prioritas Masalah
1. Diagnosa keperawatan:
Perhitungan
(skor/angka
Kriteria Bobot Pembenaran
tertinggi *
bobot)
Sifat Masalah:
Aktual (3)
Risiko (2)
Keadaan sejahtera
(1)

Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Potensial masalah
dapat dicegah :
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya
masalah :
Masalah dirasakan
harus segera
ditangani (2)
Ada massalah tetapi
tidak perlu ditangani
(1)
Masalah tidak
dirasakan (0)
Total

2. Diagnoa keperawata:
Perhitungan
(skor/angka
Kriteria Bobot Pembenaran
tertinggi *
bobot)
Sifat Masalah:
Aktual (3)
Risiko (2)
Keadaan sejahtera (1)
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Potensial masalah dapat
dicegah :
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah :
Masalah dirasakan harus
segera ditangani (2)
Ada massalah tetapi tidak
perlu ditangani (1)
Masalah tidak dirasakan
(0)
Total

D. Diagnosis Keperawatan
E. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi
keperawatan evaluasi
1. 1.
2. 2.
3. 3.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
F. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Tanggal/ Implementasi Evaluasi


Diagnosis Jam
Kep.

Anda mungkin juga menyukai