Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MASALAH


DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF)

Oleh :
Erwindyah Nur Widiyanti
NIM. 212311101039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................i
Gambaran Kasus....................................................................................................1
Asuhan Keperawatan ...........................................................................................1
A. Pengkajian..................................................................................................1
B. Analisa Data.............................................................................................10
C. Diagnosa Keperawatan............................................................................13
D. Intervensi Keperawatan...........................................................................15
E. Implementasi Keperawatan......................................................................20
F. Evaluasi Keperawatan..............................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
LAMPIRAN..........................................................................................................27

i
GAMBARAN KASUS

An. A (14 tahun) klien datang ke IGD RSUD Bekasi pada tanggal 11
Maret 2020 pukul 10.00 WIB dengan keluhan demam tinggi sejak hari Minggu
pada tanggal 8 Maret 2020 (demam hari ke 1) dan mual. Klien tidak mimisan,
tidak memiliki gusi berdarah, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Diagnosa medis
yang muncul adalah DHF (DBD Derajat I). Saat di IGD, telah dilakukan tindakan
keperawatan seperti observasi keadaan umum, observasi tanda – tanda vital
dengan hasil kesadaran compos mentis, nadi 95x/menit, respirasi 20x/menit, suhu
tubuh 37,8oC. Sedangkan tindakan kolaborasi seperti pemasangan infus RL 500
cc, pemberian Paracetamol tablet 500 mg dan pemeriksaan laboratorium dengan
hasil hematologi darah rutin DHF, yaitu Leukosit 9,9 ribu/uL (5-10) ribu/uL,
Hemoglobin 12,0 g/dL (13-17,5) g/dL, Hematokrit 35,2% (40-54)%, Trombosit
136 ribu/uL (150-400) ribu/uL . Lalu pada pukul 16.27 WIB klien dikirim ke
ruang rawat anak Anggrek RSUD Bekasi. Saat di ruangan, masalah keperawatan
yang muncul adalah resiko tinggi hipertermi dan telah dilakukan tindakan
keperawatan seperti observasi keadaan umum, observasi tanda – tanda vital
dengan hasil kesadaran compos mentis, nadi 100x/menit, respirasi 22x/menit,
suhu tubuh 36,8oC. Sedangkan tindakan kolaborasi yang dilakukan seperti
pemberian cairan RL 20 tetes permenit (tpm), dan pemberian obat Paracetamol 3 x
¾ tablet, Ondancetron 3 x 3 mg. Sampai pada saat dilakukan pengkajian tanggal
11 Maret 2020 pukul 19.00 WIB klien masih dalam keadaan lemah

1
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Ruang Anggrek RSUD Bekasi


Tgl/Jam MRS : 11 Maret 2019 / 23.05 WIB
Dx. Medis : DHF
No. Register : 973xx
Sumber informasi : Klien dan keluarga

A. IDENTITAS ANAK
1. Nama : An.A
Nama Panggilan : Alif
Umur / Tgl. Lahir : 14 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Tn. B NamaIbu : Ny. T
Umur : 40 Tahun Umur : 36 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bahasa : Jawa -Indonesia Bahasa : Jawa -Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : IRT
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Bekasi Alamat : Bekasi

B. KELUHAN UTAMA
An. A (14 tahun) klien datang ke IGD RSUD Bekasi pada tanggal 11 Maret 2020
pukul 10.00 WIB dengan keluhan demam tinggi sejak hari Minggu pada tanggal 8
Maret 2020 (demam hari ke 1) dan mual

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


An. A (14 tahun) klien datang ke IGD RSUD Bekasi pada tanggal 11 Maret
2020 pukul 10.00 WIB dengan keluhan demam tinggi sejak hari Minggu pada
tanggal 8 Maret 2020 (demam hari ke 1) dan mual. Klien tidak mimisan, tidak
memiliki gusi berdarah, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Diagnosa medis yang
muncul adalah DHF (DBD Derajat I). Saat di IGD, telah dilakukan tindakan
keperawatan seperti observasi keadaan umum, observasi tanda – tanda vital dengan

1
hasil kesadaran compos mentis, nadi 95x/menit, respirasi 20x/menit, suhu tubuh
37,8oC. Sedangkan tindakan kolaborasi seperti pemasangan infus RL 500 cc,
pemberian Paracetamol tablet 500 mg dan pemeriksaan laboratorium dengan hasil
hematologi darah rutin DHF, yaitu Leukosit 9,9 ribu/uL (5-10) ribu/uL, Hemoglobin
12,0 g/dL (13-17,5) g/dL, Hematokrit 35,2% (40-54)%, Trombosit 136 ribu/uL
(150-400) ribu/uL . Lalu pada pukul 16.27 WIB klien dikirim ke ruang rawat anak
Anggrek RSUD Bekasi. Saat di ruangan, masalah keperawatan yang muncul adalah
resiko tinggi hipertermi dan telah dilakukan tindakan keperawatan seperti observasi
keadaan umum, observasi tanda – tanda vital dengan hasil kesadaran compos
mentis, nadi 100x/menit, respirasi 22x/menit, suhu tubuh 36,8oC. Sedangkan
tindakan kolaborasi yang dilakukan seperti pemberian cairan RL 20 tetes permenit
(tpm), dan pemberian obat Paracetamol 3 x ¾ tablet, Ondancetron 3 x 3 mg. Sampai
pada saat dilakukan pengkajian tanggal 11 Maret 2020 pukul 19.00 WIB klien
masih dalam keadaan lemah

2
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang pernah diderita
-
2. Riwayat operasi
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah melakukan operasi apapun
3. Riwayat Alergi
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak mempunyai riwayat alergi
4. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan An. A sudah melakukan imunisasi lengkap sewaktu masih
bayi

E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu klien menjelaskan bahwa selama kehamilan pada trimester I mengalami mual
dan muntah.
2. Intra Natal
Proses persalinan normal dibantu dengan bidan dan ibu klien tidak mengalami
pendarahan, klien lahir dengan keadaan sehat segera menangis dengan BBL 3200
gr, dan seluruh tubuh klien bewarna kemerahan
3. Post Natal
Klien tidak mengalami kelainan fisik dan gejala sakit apapun
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
GENOGRAM

Tn. B Ny. T

An. A

3
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak kandung
: Pasien
: Tinggal serumah

G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (Menggunakan


KPSP)
a. Adaptasi sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan ayah dan ibu
b. Motorik kasar
Normal
c. Motorik halus
Normal
d. Bahasa
Klien mampu berbicara dengan bahasa indonesia dengan lancar
H. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Keluarga klien tau apabila merasa sakit segera memeriksakan diri ke
pusat pelayanan kesehatan
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
Antropometri
Usia: 14 Tahun
BB: 38 Kg
TB: 153 cm
IMT:16,23 (Berat badan kurang), Ideal : 18,5-25
Biomedical Sign
Leukosit 9,9 ribu/uL (Normal 5-10) ribu/uL, Hemoglobin 12,0 g/dL (Normal
13-17,5) g/dL, Hematokrit 35,2% (Normal 40-54)%, Trombosit 136 ribu/uL
(Normal 150-400) ribu/uL)

4
Clinical Sign
kulit teraba hangat, membran mukosa kering, turgor kulit tidak elastis,
konjungtiva anemis, tampak lemas
Diet Pattern
Ibu mengatakan anaknya susah makan, Ibu mengatakan anaknya malas minum,
Ibu mengatakan anak hanya minum kurang lebih 1000 ml/ 24 jam, Ayah
mengatakan anaknya makan hanya sedikit, An. A mengatakan nafsu makannya
menurun, An. A mengatakan agak mual, An. A mengatakan lemas, An. A
mengatakan pusing,

3. Pola eliminasi
BAK BAB
Frekuensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji
Bau Tidak terkaji Tidak terkaji
Karakter Tidak terkaji Tidak terkaji
BJ Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu - -
Kemandiria Mandiri Mandiri
n
Lainnya - -

4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)


Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri
Makan/minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas ditempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Ket:
0: tergantung total
1: bantuan petugas dan alat
2: bantuan petugas

5
3: bantuan alat
4: mandiri

5. Pola istirahat tidur :


Menurut ibunya klien terbiasa tidur ± 6 - 7 jam setiap harinya tanpa
gangguan dan tanpa terbangun pada saat tidur.

6. Pola kognitif dan sensori

Klien mengatakan dapat mengingat sesuatu dengan jelas, dapat melihat


semua objek yang ada disekitarnya yaitu tidak mengalami gangguan pada
penglihatan (kabur), pendengaran berfungsi dengan baik, indra penciuman
berfungsi dengan baik, dan fungsi indra peraba klien baik karena klien
dapat merasakan rangsangan.

7. Pola Persepsi diri

Tidak terkaji

8. Pola hubungan peran

Keluarga klien mengatakan klien masih memiliki hubungan baik dengan


orang tua dan teman sebaya di sekolah

9. Pola seksualitas

Klien adalah anak laki-laki usia 14 tahun

10. Pola mekanisme koping

Tidak terkaji

11. Personal nilai dan kepercayaan


Ibu klien mengatakan An. A selalu melakukan kewajibannya sebagai
umat
beragama islam.
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum

6
Keadaan Umum :
Anak tampak lemah
Kesadaran:
compos mentis, nadi 110x/menit, respirasi 22x/menit, suhu tubuh 37,8oC
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 37,8o C
- Nadi : 110 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Panjang badan : -
- Lingkar kepala : -
- Lingkar dada : -
- Berat badan lahir : 3200 gram
- Berat badan saat ini : 38 kg
- Tinggi badan saat ini 153 cm

2. Kepala
I : Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, rambut hitam tersebar
merata, distribusi rambut merata, tidak terdapat luka
P : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
3. Hidung
I : Tidak terpasang oksigen, cuping hidung (-)
P : Tidak ada nyeri tekan, bersih
4. Telinga
I : Telinga simetris kiri dan kanan
P : Tidak ada nyeri tekan, kotoran/ serumen pada telinga (-)
5. Mata
I : Konjungtiva anemis, sclera ikterus(-), isokor, warna sklera putih
6. Mulut
I : Mukosa bibir tampak kering, pucat, warna lidah merah , gigi bersih
7. Leher

7
I: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada lesi dan jejas,
P: Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
8. Thorax / dada
Paru
I : Dada mengembang simetris, otot bantu nafas (+), tampak retraksi
dinding dada, RR 110 x/menit dan nafas ireguler
Pa : Dada mengembang dan mengempis cepat dan pendek
Pe : Suara sonor
A : Tidak ada suara nafas tambahan
Jantung
I : Kedua dada mengembang dengan simetris dan tidak terlihat ictus cordis
Pa : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis tidak teraba
Pe : Suara jantung pekak, tidak ada pembesaran
A : Tidak ada suara jantung tambahan
Payudara dan Ketiak
I : Tidak terdapat lesi, tidak ada pembengkakan pada ketiak dan klavikula,
puting tidak menonjol dan areola berwarna coklat muda.
P : Tidak terdapat nyeri tekan
9. Abdomen
I : Perut cekung,
A : Bising usus 38x/menit
Pe : Suara timpani
Pa : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada hepatomegali dan tidak ada
slpenomegali
10. Keadaan punggung
I : Simetris, tidak ada deformitas, tidak ada lesi
P : Tidak ada benjolan
11. Ekstremitas
Ekstremitas atas
I : Kedua tangan dan jari lengkap, kondisi jari bersih, tidak ada cacat dan
kedua tangan tampak fleksi.

8
Pa : Tidak ada nyeri tekan, akral hangat, tidak ada oedema
Ekstremitas bawah
I : Kaki lengkap dan jari kaki lengkap, jari bersih, tidak ada lesi dan jejas,
tidak cacat, kedua kaki tampak abduksi
Pa : Tidak ada nyeri tekan, akral hangat, tidak ada oedema.
12. Kulit
I: Kulit kering, tipis dan hangat dan suhu tubuh 37,8oC
P: Turgor kulit tidak elastis
13. Genetalia & Anus
I : Tidak ada lesi, jejas atau tonjolan pada area genital dan anus

J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Laboratorium
Tanggal 11/03/2020
Pemeriksaan Darah Normal Hasil
Hemoglobin 13-17,5 g/dL 12,0 g/dL
Hematokrit 40-54% 35,2%
Trombosit 150-400 ribu/uL 136 ribu/uL
Leukosit 9.000-30.000 mm³ 9.900 mm³

K. TERAPI
- Oksigen :
N Jenis Terapi Dosis dan Rute Pemberian
o
1. Infus NaCl 0,9% 20 tpm dan IV
2. Paracetamol 3x3/4 tablet dan oral
3. Ondancentron 3x3 mg dan oral

9
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
.
1. DS: Gigitan nyamuk Aides Aegypty Hipertermia
1. Ibu An. A mengatakan anak ↓ (D.0130)
demam sejak hari minggu (± Gigitan nyamuk masuk dalam
4 hari yang lalu) hospes
2. Ayah mengatakan badan ↓
anaknya terasa hangat Degradasi jaringan Tubuh
3. Ibu mengatakan anak hanya ↓
minum kurang lebih 1000 Pelepasan toksin oleh virus
ml/24 jam ↓
4. An.A mengatakan pusing Fagositosis virus oleh leukosist,
DO: limfosit, makrofag
1. Anak tampak lemas ↓
2. Konjungtiva anemis Pelepasan IL1, prostaglandin E2
3. Suhu tubuh : 37,8oC kedalam cairan tubuh
4. Nadi 110x/menit (takikardia) ↓
5. Kulit teraba hangat Merangsang Hipotalamus
6. Terpasang infus RL 20 tpm di ↓
tangan kiri Hipertermi
2. DS: Gigitan nyamuk Aides Aegypty Risiko
1. Ibu mengatakan anaknya ↓ Hipovolemia
malas minum Gigitan nyamuk masuk dalam (D.0034)
2. Ibu mengatakan anak aliran darah
hanya minum kurang lebih ↓
1000 ml/ 24 jam Pelepasan peptida
3. An. A mengatakan agak ↓

10
mual dan lemas Peningkatan permeabilitas
DO: dinding pembuluh darah
1. Anak tampak lemas ↓
2. Membran mukosa kering Kebocoran plasma ke ruang
3. Turgor kulit tidak elastis ekstraseluler
4. Suhu tubuh : 37,8oC ↓
5. Nadi 110x/menit Kekurangan volume plasma
6. Adanya peningkatan /cairan
produksi urine ↓
Risiko Hipovolemia

3. DS: Gigitan nyamuk Aides Aegypty Defisit Nutrisi


1. Ibu mengatakan anaknya ↓ (D.0019)
susah makan Gigitan nyamuk masuk dalam
2. Ibu mengatakan anaknya aliran darah
malas minum, Ibu ↓
mengatakan anak hanya Mekanisme tubuh untuk
minum kurang lebih 1000 melawan virus
ml/ 24 jam ↓
3. Ayah mengatakan anaknya Peningkatan asam lambung
makan hanya sedikit ↓
4. An. A mengatakan nafsu Mual &Muntah
makannya menurun, An. A ↓
mengatakan agak mual, Defisit Nutrisi
lemas, dan pusing.
DO:
1. Anak tampak lemas
2. Membran mukosa kering
3. Turgor kulit tidak elastis
4. Suhu tubuh : 37,8oC
5. Nadi 110x/menit

11
6. Makan habis ¼ porsi
7. BB: 38 kg & TB: 153 cm
8. IMT: 16,23 (Bb
kurang/kurus)

12
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Keperawatan (SDKI) Paraf dan
Perumusan Nama
27/10/2021 Hipertermia b.d Proses penyakit d.d Ibu An. A
mengatakan anak demam sejak hari minggu (± 4 hari),
anak tampak lemas, konjungtiva anemis, suhu tubuh : Erwindyah
37,8oC, Nadi 110x/menit, akral hangat
27/10/2021 Risiko hipovolemia b.d peningkatan permeabilitas
kapiler d.d Ibu mengatakan anaknya malas minum, Ibu
mengatakan anak hanya minum kurang lebih 1000 ml/
24 jam, anak tampak lemas, membran mukosa kering, Erwindyah
Turgor kulit tidak elastis, suhu tubuh : 37,8oC,Nadi
110x/menit, adanya peningkatan produksi urine
27/10/2021 Defisit nutrisi b.d intake nutrisi kurang d.d An. A
mengatakan nafsu makannya menurun, An. A
mengatakan agak mual, lemas, dan pusing, anak tampak
Erwindyah
lemas, membran mukosa kering, turgor kulit tidak
elastis, suhu tubuh : 37,8oC, nadi 110x/menit, makan
habis ¼ porsi

Pathway

13
14
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) Rasional Paraf &
(SDKI) (SLKI) Nama
1. Hipertermia Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Manajemen 1. Untuk mengatasi
(D.0130) keperawatan 2x24 jam peningkatan Hipertermia I. 15506 hipertermia yang dialami
suhu tubuh klien dapat diturunkan. Observasi klien
Termoregulasi (L.14134)
1. Identifikasi penyebab 2. Untuk memantau Erwindyah
Indikator Awal Tujuan
hipertermia kondisi suhu tubuh klien
Pucat 2 4
Takikardi 2. Monitor suhu tubuh 3. Untuk mengetahui
2 4
Suhu tubuh 3. Monitor kadar elektrolit kondisi kesehatan klien
2 4
Suhu kulit 4. Untuk mempercepat
2 4
Terapeutik penurunan demam
Keterangan: 4. Longgarakan atau 5. Untuk menghindari
1: meningkat lepaskan pakaian dehidrasi
2: cukup meningkat 5. Berikan cairan oral 6. Untuk mempercepat
3: sedang penurunan suhu
4: cukup menurun Edukasi 7. Sebagai obat penurun
5.menurun 6.Anjurkan tirah baring panas

15
Kolaborasi
7.Kolaborasi pemberian
cairan elektrolit intravena
& obat penurun panas
paracetamol
2. Risiko Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Pemantauan Cairan I.
1. Untuk mengetahui
Hipovolemia keperawatan 2x24 jam hipovolemia 03121
kondisi kesehatan
(D.0034) klien dapat diturunkan. Observasi
klien tetap stabil
Status Cairan (L.03028)
1. Monitor frekuensi dan Erwindyah
Indikator Awal Tujuan 2. Untuk menjaga
kekuatan nadi
Output urin 5 2 (cukup
kesehatan klien
2. Monitor tekanan darah
menurun)
dalam rentang
Frekuensi 3. Monitor elastisitas dan
2 4 (cukup
normal
nadi turgor kulit
membaik)
4. Monitor intake dan 3. Untuk mengecek
2 4 (cukup
Membran output cairan keseimbangan
membaik)
mukosa 5. Identifikasi tanda- cairan dalam tubuh
2 4 (cukup
tanda hipovolemia
membaik) 4. Untuk mencegah
Intake
(mis.frekuensi nadi
cairan 2 4 (cukup resiko kekurangan
meningkat, nadi teraba
membaik) cairan

16
Suhu tubuh lemah, tekanan darah
5. Untuk langkah awal
menurun, tekanan nadi
mempercepat
menyempit, turgor kulit
mengatasi
menurun, membran
hipovolemia
mukosa kering, volume
6. Untuk mengawasi
urin menurun, hematokrit
proses pemantauan
meningkat, haus, lemah,
kondisi pasien
konsentrasi urin
meningkat, bb menurun 7. Untuk memberikan
dalam waktu singkat) edukasi kepada
pasien
Terapeutik
6. Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien

Edukasi
7.Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan

17
3. Defisit Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi I. 1. Untuk mengetahui
Nutrisi keperawatan 2x24 jam nutrisi klien 03119 status nutrisi klien
(D.0019) dapat ditingkatkan. Observasi sebelum diberikan
Status Nutrisi (L.03030)
1. Identifikasi status intervensi Erwindyah
Indikator Awal Tujuan
nutrisi 2. Untuk mempermudah
Porsi makan 2 4 (cukup
yang 2. Identifikasi makanan klien mau makan
meningkat)
dihabiskan yang disukai 3. Untuk menilai
3. Monitor asupan makanan yang adekuat
2 4 (cukup
Pengetahua makanan 4. Untuk mengetahui
meningkat)
n tentang 4. Monitor berat badan status gizi pasien
standar 5. Untuk menarik
asupan Terapeutik perhatian klien agar mau
nutrisi yang
2 4 (cukup
5. Sajikan makanan secara makan
tepat membaik)
menarik dan suhu yang 6. Untuk menentukan
2 4 (cukup
sesuai nutrisi dan kalori yang
Nafsu membaik)
tepat untuk pasien
makan
Kolaborasi
Membran 6.Kolaborasi dengan ahli

18
mukosa gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan

19
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal/jam No Dx IMPLEMENTASI Paraf dan nama
1. Kamis, 28 1 Manajemen Hipertermia I. 08238
Oktober 2021 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia salah
satunya disebabkan dehidrasi

2. Memonitor suhu tubuh klien dan memeriksan ttv


Erwindyah
klien

3. Memonitor kadar elektrolit dengan melakukan tes


laboratorium untuk mengetahui kadar elektrolit di
tubuh klien

4. Melonggarkan atau melepaskan pakaian klien yang


ketat dengan mengganti pakaian yang tipis dan
longgar

5. Memberikan cairan oral yaitu dengan mengajurkan


kepada keluarga klien untuk meningkatkan
konsumsi air serta kebutuhan asupan nutrisi sehat
lainnya seperti konsumsi makan sayur, lauk, buah-
buahan

6. Menganjurkan tirah baring bedrest total dengan

20
memberikan suasana yang nyaman

7. Mengkolaborasikan pemberian cairan elektrolit


intravena melakukan pemasangan Infus dan
memberikan cairan Infus NaCl 0,9% 20 tpm

8. Memberikan obat penurun panas paracetamol


3x3/4 tablet via oral
2. Kamis, 28 2 Pemantauan Cairan I. 03121
Oktober 2021 1. Memonitor frekuensi dan kekuatan nadi dan Tekanan
darah anak
2. Memonitor elastisitas dan turgor kulit klien
3. Memonitor intake dan output cairan pada klien
Erwindyah
4. Mengobservasi tanda-tanda hipovolemia (mis.frekuensi
nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi urin
meningkat, bb menurun dalam waktu singkat)
5. Menganjurkan klien banyak minum
3. Kamis, 28 3 Manajemen Nutrisi I. 03119

21
Oktober 2021 1. Mengkaji pola makan klien
2. Mengkaji makanan yang disukai klien
3. Mengkaji adanya mual dan muntah
4. Menimbang berat badan klien
Erwindyah
5. Menyiapkan makanan yang menarik dan suhu yang
sesuai
6. Memberikan obat ondancentron 3x3 mg via oral untuk
menurunkan rasa mual
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang tepat
untuk klien.

22
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl Diagnosa Evaluasi Nama Perawat/Mhs

Kamis, 28 Hipertermia S:
Oktober (D.0130)
2021 - Ibu klien mengatakan
bahwa An. A masih lemas

- Ibu klien mengatakan An.A Erwindyah


hanya minum 1000 ml/24
jam

- Klien mengatakan sudah


memahami hal-hal yang
mempercepat penurunan
suhu pada anak yaitu
dengan tirah baring,
melonggarkan pakaian dan
memberikan obat
paracetamol 3x3/4 tablet
via oral
O:
- Klien tampak lemas
- Membrane mukosa kering
- Kulit teraba hangat
- Nadi : 110x/menit
- S : 37,8˚x/menit
- RR : 20x/menit
- CRT <2 detik
- Hb 12,0 gr/dL
- Trombosit : 136
ribu/uL

A:
- Masalah hipertermia
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
mengenai periksa tanda-
tanda vital, memberikan
asupan cairan oral, dan
obat penurun panas
paracetamol

23
Kamis, 28 Risiko Hipovolemia S:
Oktober (D.0034) - Ibu mengatakan bahwa
2021 anak malas minum dan
hanya minum 1000 ml/24
jam

- Ibu klien mengatakan Erwindyah


bahwa An. A masih lemas

- Ibu memahami dan


mengatakan akan
menganjurkan anak banyak
minum

O:
- Konjungtiva anemis
- Klien tampak lemas
- Membrane mukosa kering
- Kulit teraba hangat
- Turgor kulit tidak elastis
- Nadi : 110x/menit
- S : 37,8˚x/menit
- RR : 20x/menit
- CRT <2 detik
-
A : Masalah risiko hipovolemia
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi mengenai
Monitor TTV, elastisitas dan
turgor kulit klien, intake dan
output cairan

24
Kamis, 28 Defisit Nutrisi
Oktober S:
(D.0019)
2021
- Ibu klien mengatakan An.A
susah makan

- An.A mengatakan nafsu Erwindyah


makannya menurun karena
lauk tidak cocok, klien
menyukai ayam goreng

- An.A mengatakan agak


mual dan lemas serta
pusing

- Ibu klien memahami dan


akan memberikan tablet
ondancentron 3x3mg via
oral untuk mengatasi mual

O:
- An. A makan 3x sehari
dengan habis porsi ¼ tiap
makan
- BB klien 38 Kg
- TB klien 153 cm
- IMT 16,23 (Kurus)
- Anak tampak lemas
- Mukosa bibir kering
- BMR aktual: 1252 kkal
- Kebutuhan kalori harian:
1503 kkal

A : Masalah defisit nutrisi belum


teratasi

P : Lanjutkan intervensi
mengenai pola makan klien,
mengkaji adanya mual dan
muntah, menimbang berat badan
klien, memberikan ondancentron
untuk mengurangi rasa mual,
kolaborasi dengan ahli gizi
terkait jumlah kalori dan nutrisi
yang tepat untuk klien

25
DAFTAR PUSTAKA

Dian Haerani, S. N. 2020. Asuhan keperawatan pada anak dengan demam


berdarah dengue: sebuah studi kasus. Buletin Kesehatan. 4(2):80–97.

PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan Edisi I. Jakarta: DPP PPNI

26
LAMPIRAN

Post Conference dengan Dosen Pembimbing (Ns.Ira)

27

Anda mungkin juga menyukai