Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL 1

Analisis Implementasi Program Rujuk Balik Peserta


Judul Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Umum
Daerah Tidar Kota Magelang
Dianita Pertiwi, Putri Asmita Wigati, Eka Yunila
Penulis
Fatmasari
Tahun 2017
Menganalisis implementasi Program Rujuk Balik (PRB)
peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUD
Tujuan Penelitian Tidar kota Magelang dan menganalisis faktor-faktor
yang berpengaruh seperti faktor komunikasi, sumber
daya, disposisi dan struktur birokrasi.
Desain Penelitian Penelitian Kualitatif
Subjek Kajian Penelitian
Pengukuran Penelitian
Hasil Hasil penelitian menunjukkan RSUD Tidar Kota
Magelang dalam pelaksanaan Program Rujuk Balik
(PRB) masih belum optimal dari faktor komunikasi
(dokter spesialis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut
dengan dokter umum di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama) pada aspek kejelasan. Hal tersebut dibuktikan
dengan informasi yang seharusnya disampaikan oleh
dokter spesialis melalui surat rujuk balik tidak di
tuliskan. Surat Rujuk Balik yang digunakan oleh
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut masih berubah-ubah.
Sumber Daya yaitu jumlah tenaga pelaksana masih
dirasa kurang karena banyaknya pekerjaan yang harus
dilakukan dan menumpuknya jumlah pasien di Rumah
Sakit. Fasilitas terkendala pada persediaan obat yang
masih sering kosong. Struktur birokrasi terkait SOP di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut belum berjalan
optimal karena pelayanan masih belum sesuai dengan
SOP yang ada. Struktur organisasi belum ada jalur
komunikasi antara Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut yang
memungkinkan terjadi komunikasi apabila terdapat
ketidakjelasan dalam faktor komunikasi.

ANALISIS JURNAL 2
Upaya Kendali Mutu dan Biaya Program Rujuk Balik
Judul
Menggunakan Pendekatan Root Cause Analysis
Penulis Astridya Paramita, Pramita Andarwati, Lusi Kristiana
Tahun 2019
Mengkaji proses pelaksanaan Program Rujuk Balik
Tujuan Penelitian (PRB) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJS)
Kesehatan
Desain Penelitian Penelitian Kualitatif
Perwakilan dari BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah
VII Jawa Timur dan BPJS Kesehatan Kantor Cabang
Subjek Kajian Penelitian Surabaya, serta kepada 2 unit Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), 2 unit Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Apotek.
Pengukuran Penelitian Wawancara terstruktur
Hasil Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan obat
Program Rujuk Balik (PRB) di Puskesmas terbatas,
penumpukan pasien di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL) sehingga waktu tunggu
memanjang, notifikasi status pasien “potensi PRB” pada
program VCLAIM di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL) cenderung diabaikan,
kurangnya kepatuhan tenaga medis di Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) dalam
mengisi form rujuk balik dengan informasi yang
lengkap. Penyebab utama masalah-masalah tersebut,
setelah dianalisis menggunakan metode Root Cause
Analysis (RCA) adalah masih lemahnya sistem
penyelenggaran Program Rujuk Balik (PRB) yaitu tidak
adanya staff khusus dan metode pengawasan, dari BPJS
maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang
memantau keberlangsungan dan menindaklanjuti
capaian Program Rujuk Balik (PRB) di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS.

1. Definisi Program Rujuk Balik (PRB)


Program Rujuk Balik (PRB) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau
asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) atas rekomendasi atau rujukan dari Dokter Spesialis / sub spesialis
yang merawat. Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) diberikan pada peserta BPJS
Kesehatan penderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung, asma,
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), epilepsi, stroke, skizofrenia, systemic lupus
erythematosus (SLE) yang sudah stabil atau terkontrol namun masih memerlukan
pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangka panjang (BPJS, 2014).
Proses penanganan masalah kesehatan peserta BPJS Kesehatan dimulai dari
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti di puskesmas, dokter keluarga, dan
klinik. Berlanjut menuju ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) di rumah
sakit. Pasien yang sudah stabil atau sudah bisa terkontrol di kembalikan lagi ke Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), jika sudah dinyatakan pulih oleh dokter rumah
sakit. Selanjutnya pasien bisa endaftar ke Fasilitas Pelayanan Primer atau kantor cabang
BPJS untuk di masukkan dalam mekanisme rujuk balik (Wibisna, 2019).

2. Manfaat Program Rujuk Balik (PRB)


a. Bagi Pasien
- Meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan.
- Meningkatkan pelayanan kesehatan yang mencakup akses promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
- Meningkatkan hubungan dokter dengan pasien dalam konteks pelayanan holistik.
- Memudahkan untuk mendapatkan obat yang diperlukan.
b. Bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
- Meningkatkan fungsi Faskes selaku Gate Keeper dari aspek pelayanan
komprehensif dalam pembiayaan yang rasional.
- Meningkatkan kompetensi penanganan medik berbasis kajian ilmiah terkini
(evidence based) melalui bimbingan organisasi/dokter spesialis.
- Meningkatkan fungsi pengawasan pengobatan.
c. Bagi Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
- Mengurangi waktu tunggu pasien di poli Rumah Sakit.
- Meningkatkan kualitas pelayanan spesialistik di Rumah Sakit.
- Meningkatkan fungsi spesialis sebagai koordinator dan konsultan manajemen
penyakit.
3. Mekanisme Pendaftaran Pesrta Program Rujuk Balik (PRB)
a. Peserta mendaftarkan diri pada petugas Pojok PRB dengan menunjukan:
- Kartu Identitas peserta BPJS Kesehatan
- Surat Rujuk Balik (SRB) dari dokter spesialis
- Surat Elijibilitas Peserta (SEP) dari BPJS Kesehatan
- Lembar resep obat/salinan resep
b. Peserta mengisi formulir pendaftaran peserta Program Rujuk Balik (PRB)
c. Peserta menerima buku kontrol Peserta Program Rujuk Balik (PRB)

4. Mekanisme Pelayanan Obat Program Rujuk Balik (PRB)


a. Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
- Peserta melakukan kontrol ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
dengan menunjukkan identitas peserta BPJS, Surat Rujuk Balik (SRB) dan buku
kontrol peserta Program Rujuk Balik (PRB).
- Dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melakukan pemeriksaan
dan menuliskan resep obat rujuk balik yang tercantum pada buku kontrol
peserta Program Rujuk Balik (PRB).
b. Pelayanan pada Apotek/depo Farmasi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
untuk pelayanan obat Program Rujuk Balik (PRB)
- Peserta menyerahkan resep dari Dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP).
- Peserta menunjukkan Surat Rujuk Balik (SRB) dan Buku Kontrol Peserta.
c. Pelayanan obat rujuk balik dilakukan 3 kali berturut-turut selama 3 bulan di Faskes
Tingkat Pertama.
d. Setelah 3 (tiga) bulan peserta dapat dirujuk kembali oleh Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL) untuk dilakukan evaluasi oleh dokter spesialis / sub-spesialis.
e. Pada saat kondisi peserta tidak stabil, peserta dapat dirujuk kembali ke dokter
Spesialis / sub spesialis sebelum 3 bulan dan menyertakan keterangan medis
dan/atau hasil pemeriksaan klinis dari dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang menyatakan kondisi pasien tidak stabil atau mengalami gejala / tanda-
tanda yang mengindikasikan perburukan dan perlu penatalaksanaan oleh Dokter
Spesialis / sub spesialis.
f. Apabila hasil evaluasi kondisi peserta dinyatakan masih terkontrol atau stabil oleh
dokter spesialis / sub-spesialis, maka pelayanan program rujuk balik dapat
dilanjutkan kembali dengan memberikan Surat Rujuk Balik (SRB) baru kepada
peserta.

Daftar Pustaka

BPJS, B. P. J. S. 2014. Panduan Praktis Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN.
Jakarta: BPJS Kesehatan.
Paramita, A., P. Andarwati, dan L. Kristiana. 2019. Upaya kendali mutu dan biaya
program rujuk balik menggunakan pendekatan root cause analysis. Journal of
Health Science and Prevention. 3(2):68–78.
Pertiwi, D., P. A. Wigati, dan E. Y. Fatmasari. 2017. Analisis implementasi program
rujuk balik peserta jaminan kesehatan nasional di rumah sakit umum daerah tidar
kota magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 5(3):1–11.
Wibisna, W. 2019. Penguatan Sistem Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementrian
PPN/Bappenas.

Anda mungkin juga menyukai