PADA KLIEN
DENGAN KECEMASAN
( ANSIETAS )
Kelompok 2
Furqan
Muhardiansyah
Siti Munawarah
Siti Aisyah Aljamaluddin
Mulia Ulfitri
Zulfan Fadhly
Pengertian Ansietas
• Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas
dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan
tak berdaya (helplessness).
• Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin
dialami.
• Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.
• Manusia mulai merasakan sejak bayi
• Berhenti kalau mati.
Karakteristik Ansietas
• Merupakan Emosi labil dan bersifat subyektif.
• Sumber tdk jelas (takut- sumber jelas).
• Bisa ditularkan
• Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri,
identitas diri, kehilangan status atau peran diri, dan hubungan
interpersonal.
• Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan
kecemasan
Tingkat Ansietas
1. Ansietas Ringan
• Berhubungan dengan ketegangan dalam peristiwa sehari-hari.
• Kewaspadaan meningkat.
• Persepsi terhadap lingkungan meningkat.
• Respons fisiologis, meliputi sesekali napas pendek, tekanan darah
meningkat sedikit, gejala ringan pada lambung, muka berkerut,
dan bibir bergetar.
• Respons kognitif, meliputi mampu menerima rangsangan yang
kompleks, konsentrasi pada masalah, dan menyelesaikan masalah
secara efektif.
• Respons perilaku dan emosi, meliputi tidak dapat duduk tenang,
tremor halus pada tangan, dan suara kadang-kadang meninggi.
Lnjt
2. Ansietas Sedang
• Terjadi apabila seseorang merasa cemas secara menyeluruh,
menarik diri, dan mengalami gangguan emosi.
• Respons fisiologis, meliputi sering napas pendek, tekanan
darah meningkat, mulut kering, anoreksia, konstipasi, sakit
kepala, sering berkemih, dan letih.
• Respons kognitif, meliputi memusatkan perhatian pada hal
yang penting dan mengesampingkan yang lain, persepsi
menyempit, dan rangsangan dari luar tidak mampu diterima.
• Respons perilaku dan emosi, meliputi gerakan tersentak-
sentak, terlihat lebih tegang, bicara banyak dan lebih cepat,
Lnjt
3. Ansietas Berat
• Terjadi apabila seseorang mengalami gangguan mental atau stres
dalam jangka waktu panjang, seperti depresi, fobia, hingga gangguan
disasosiasi.
• Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan
hal yang lain.
• Respons fisiologis, meliputi napas pendek, tekanan darah naik,
berkeringat, sakit kepala, penglihatan berkabut, dan tampak tegang.
• Respons kognitif, meliputi tidak mampu berpikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan, serta persepsi menyempit.
• Respons perilaku dan emosi, meliputi perasaan terancam meningkat
Lnjt
4. Panik
• berhubungan dengan ketakutan dan teror. Ketika panik terjadi,
seseorang mengalami kehilangan kendali dan tidak mampu melakukan
sesuatu meskipun dengan arahan.
• Respons fisiologis, meliputi napas pendek, rasa tercekik, sakit dada,
pucat, hipotensi, dan rendahnya koordinasi motorik.
• Respons kognitif, meliputi gangguan realitas, tidak dapat berpikir logis,
persepsi terhadap lingkungan mengalami distorsi, dan
ketidakmampuan memahami situasi.
• Respons perilaku dan emosi, meliputi agitasi, mengamuk dan marah,
ketakutan, berteriak-teriak, kehilangan kontrol, perasaan terancam,
dan dapat berbuat sesuatu yang membahayakan diri sendiri dan atau
Rentang Respon Ansietas
Pengkajian
FAKTOR PREDISPOSISI
FAKTOR PRESIPITASI
MEKANISME KOPING
PERILAKU
Faktor Predisposisi
• Teori Psikoanalisa : ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting
dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.
• Teori interpersonal : ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Id yg harga diri rendah mudah
mengalami ansietas.
• Teori perilaku : ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu
pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas
meningkat jika ada konflik (konflik ansietas helplessness)
• Kondisi keluarga : ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan
depresi.
• Keadaan biologis : dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA.
Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.
Faktor Presipitasi
Menurut NANDA :
Tujuan
Menurunkan tingkat kecemasan klien.
Mendukung dan melindungi klien
Tindakan Keperawatan pada Ansietas Berat - Panik
Tujuan : memberi dukungan, melindungi, danmenurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka : dengarkan keluhan, dukung utk menceritakanperasaan,
jawab pertanyaan scr lags, menerimatanpa pamrih, hargai pribadi klien.
Sadari dan kontrol perasaan diri perawat : bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan
positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami
perasaan diri secara terapeutik.
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri
pd perilaku maladaptive : terima dan dukung klien tdk menentang klien, nyatakan perawat bisa
memahamirasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut, beri umpan balik thd perilaku,
stresor,dampak stresor dan sumber koping, dukung ide kehfisik berhub dg kesehatan mental, batasi
perilaku maladaptif dg cara suportif.
Lnjt..