Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Keperawatan

Klien dengan Ansietas

Ns. Mariyati, M.Kep.Sp.Kep.J


Prevalensi Ansietas

 Penelitian di Kamboja, Myanmar, dan Vietnam : 4803 pasien penderita


penyakit kronis di berbagai fasilitas kesehatan, 17% mengalami ansietas
dan 39,1% menderita depresi. Yang mengalami ansietas berat:
 Kanker 47,8%
 COPD/PPOK 62,1%
 CKD 55,5%
Pentingnya Penanganan
 Parkinson (53,7%) Masalah PSIKOLOGIS
 Penyakit jantung (52,6%)
 25% orang dengan ansietas perlu perawatan
Definisi

Ansietas adalah rasa takut yang tidak jelas disertai dengan


perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi dan
ketidakamanan (Stuart, 2016).

Ansietas adlah keadaan emosi tanpa objek


tertentu.

Ansietas adalah bagian dari kehidupan sehari- hari dan memberikan


peringatan yg berharga untuk bertahan hidup.
Tingkat Ansietas

Ansietas Ansietas Ansietas Berat Panik


Ringan Sedang

• Terjadi pada saat • Berfokus pd hal • Penurunan yang • Rasa takut dan teror
ketegangan yg penting saja signifikan di lapang • Tidak dapat
hidup sehari- hari • Lapang persepsi persepsi melakukan apapun
• Meningkatnya menyempit • Fokus pada satu dan bhkan dgn arahan
waspada dan mendetail, tidak • Peningktan aktivitas
• Memblokir area
berfikir yg lain
lapang persepsi tertentu motorik: tremor
• Berperilaku untuk
• Memotivasi • Masih mampu menurunkan ansietas • Penurunan interaksi
belajar dan mengikuti • Butuh bnyk arahan dgn org lain
menghasilkan perintah jk untuk fokus pd area • Kehilangan pemikirn
kreativitas diarahkan lain rasional
Rentang Respon Ansietas

Respons
Respons Adaptif Maldaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


Faktor Predisposisi

BIOLOGIS

- Disfungsi beberapa sistem dan perubahan lebih dari satu neurotrasmiter


1. SISTEM GABA (Neurotrasmitter gamma-aminobutyric acid) berfungsi
mengontrol aktivitas yang bekerja dengan cara menghambat otak dan
memperlabat aktivitas sel otak.
- Pada kondisi Ansietas: Terdapt masalah pd proses neurotransmisi krn
reseptor GABA disfungsi, shg aktivitas sel otak berlebih.
- Orang Ansietas: mengalami penurunan kapasitas anti ansietas dr reseptor
GABA di daerah sistem Limbik (terdapat amigdala dan hipocampus)
sebgai pusat pengaturan emosi dan memori (kemarahan, takut, senang,
daya ingat)
2. SISTEM NOREPINEFRIN (NE)
- Sebagai penengah dari jalur neurotransmitter dari aigdala- hipocampus-
korteks cerebral (pusat pemikiran, penafsiran dan perencanaan)
- Pada Ansietas: Terjadi aktivasi yg tidak tepat jalurnya
3. SISTEM SEROTONIN (5-HT)
- Menyeimbangkan sistem neurotransmiter
- Pada Ansietas: Gangguan regulasi neurotranmisi serotonin krn otak memiliki
hipersensitif thd reseptor serotonin.
PSIKOLOGIS

 Pengalaman kekhawatiran yang berlebihan dlm merespon stiap kejadian


dlm kehidupan sehari- hari
 Pola asuh orang tua: anak yang melihat ortu merespon stiap kejadian dgn
kekhawatiran, dan ortu yang tidak tergerak oleh situasi yg menyebabkan
stres krn anak merasa sendiri dan kehilangan dukungan emosi dr ortu.
Cara yg tepat: memberi anak rasa aman dan mengajarkan metode koping yg
konstruktif
 Gangguan konsep diri: Persepsi org terhadap dirinya tidak mampu (harga
diri rendah) mudah terkena ansietas
 Ketahanan diri: kemampuan untuk mempertahankan fungsi normal dlm
kondisi tertekan.
Sosial
 Norma dan nilai di masyarakat: tidak bertentangan dengan nilai, moral
pribadi
 Sistem dukungan sosial (tetangga, teman, kelompok)
 Usia: Semakin dewasa mampu mencegah dan mengatasi ansietas
 Pengalaman traumatik: kekerasan seksual yg diterima di usia anak, anak
lebih rentan ansietas
Faktor Presipitasi

Faktor yang menjadi pemicu orang mengalami ansietas:


 Orang yang mengalami peristiwa traumatis secara berulang
 Ancaman integritasi fisik: ancaman kejadian yang menyebabkan
gangguan pada fungsi tubuh, kecacatan shg mengakibatkan
ketidakmampuan dlm aktivitas sehari- hari. Terdpt sumber internal dan
eksternal:
Sumber internal: penyakit keturunan: jantung, DM, Stroke; kekebalan tubuh:
LUPUS, Hipertiroid.
Sumber eksternal: infeksi virus/bakteri: thypoid, flu; polusi, bahaya lingkungan:
banjir, longsor, tsunami
 Ancaman terhadap sistem diri: bahaya identitas seseorang berkaitan dgn
harga diri, dan fungsi sosial
Sumber internal: konflik keluarga, peran baru: menjadi orang tua
Sumber eksternal: kehilangan orang terdekat: kematian, perceraian; PHK, Stres
kerja
Penilaian Terhadap Stresor

TD meningkat, nadi cepat, pernapasan meningkat,


Fisiologis peningkatan/penurunan nafsu makan, frekuensi BAK
BAB meningkat, insomnia/sering terjaga, ketegahan otot

Fokus pada hal yang penting, lapang persepsi


Kognitif menyempit, ingatan dan perhatian menurun, perlu
arahan

Perilaku Agitasi, interaksi sosial berkurang, bicara cepat, tidak


produktif

Khawatir, putus asa, merasa bersalah, tidak sabar, tidak


Emosional percaya diri
Sumber Koping
Personal ability Kemampuan seseorang saat mengatasi ansietas

 Mampu melakukan teknik distraksi pengalihan selama di rumah yaitu dengan


bekerja, tetapi ketika di rumah sakit pengalihan yang bias dilakukan adalah
ngobrol dengan tetangga kamar
 Belum mampu melakukan teknik relaksasi

Sosial support Dukungan sosial yang terdapat di sekitarnya

 Ada suami yang membantu klien menyiapkan kebutuhan

Dukungan materi yang dapat digunakan untuk


Material asset
mempertahankan kesehatannya
 Mempunyai fasilitas BPJS-KIS.
 Pekerjaan/vokasi/posisi : pemborong barang bekas, tidak memiliki tabungan cukup
untuk pengobatan
 Akses pelayanan kesehatan dekat dari rumah
Continue

Keyakinan klien terhadap peningkatan


Positive belief
kesehatannya
 Keyakinan dan nilai positif tentang kecemasan yang dirasakan: klien yakin
bisa sembuh, klien yakin petugas kesehatan (dokter, perawat, ahli gizi,
apoteker dan lainnya) dapat membantu klien untuk sembuh.
 Memiliki motivasi dalam mengatasi kecemasan yang dialami
 Memiliki komitmen untuk tidak lagi merokok
 Orientasi klien terhadap kesehatan terutama dalam hal pencegahan
ansietas
Skala Mengukur Kecemasan
Hospital Anxiety and Depression Scale
(HADS)
Mekanisme Koping

Koping berfokus pada Upaya yg disengaja untuk menyelesaikan


masalah (problem focus masalah, menyelesaikan konflik, dan
coping) memuaskan kebutuhan
Contoh: perilaku menyerang: usaha untuk menghilangkan/mengatasi hambatan, Perilaku
menarik diri: penghindaran diri dari sumber ancaman(fisik dan psikologis). Fisik: spt
keluar/menjauh dari asap rokoh, infeksi, radiasi. Psikologis: mengakui kekelahan
Perilaku kompromi: mengganti tujuan dan menggorbankan aspek kebutuhan dirinya. Perilaku
negosiasi: mendiskusikan yg terbaik untuk semua pihak

Koping berfokus pada Mekanisme pertahanan, melindungi orng


emosi atau ego (emotional dari perasaan tidak mampu dan tidak
berharga, serta mencegah ansietas.
focus coping)

Contoh: Kompensasi, Pengingkaran, Pengalihan, Disosiasi, Identifikasi, Intelektualisasi, Introjeksi,


Isolasi, Proyeksi, Rasionalisasi, Regresi, Represi, Sublimasi, Supresi, Undoing
DIAGNOSIS

 Ansietas
(NANDA, 2018)

Rencana Tindakan Keperawatan

 Tindakan Keperawatan untuk Pasien


 Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
Tindakan Keperawatan untuk Pasien

1. Tujuan
a. Pasien mampu mengenal ansietas.
b. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi.
c. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas.
2. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling
percaya adalah sebagai berikut.
1) Mengucapkan salam terapeutik.
2) Berjabat tangan.
3) Menjelaskan tujuan interaksi.
4) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien
Cont,

b. Bantu pasien mengenal ansietas.


1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas.
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas.
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas.
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri.
1) Ajarkan Tarik Nafas Dalam
2) Latihan relaksasi guide imagery
3) Hipnotis diri sendiri (latihan lima jari).

d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul.


Tarik Nafas Dalam

 Berbaring atau duduk tenang

 Tarik napas melalui hidung

 Tahan napas 3-5 detik

 Keluarkan melalui mulut secara perlahan dengan cara dihembuskan

 Lakukan tindakan ini 4-6 kali


Latihan relaksasi guide imagery

 Dengan membayangkan pemandangan yang menyenangkan dan musik


lembut
 Menggunakan gambar pemandangan untuk mengurangi rasa cemas
yang dirasakan
Hipnotis 5 Jari

 Tenangkan pikiran anda


 Gunakan ibu jari anda untuk menunjuk jari yang lain
 Secara terbimbing arahkan ibu jari ke jari telunjuk: pikirkan kembali seseorang yang
paling anda sayangi, cintai, banggakan (misalnya: suami, istri, anak, saudara, pacar)
 Arahkan ibu jari ke jari tengah: Pikirkan tempat terindah yang pernah dikunjungi yang
membuat anda nyaman, tentram (mis: pantai, taman, pengunungan atau tempat
rekreasi)
 Arahkan ibu jari ke jari manis: Pikirkan suatu benda yang pernah diberikan orang
terdekat , penghargaan yang telah diterima yang membuat kamu bahagia, merasa
berharga dan merasa dipedulikan orang lain
 Arahkan ibu jari anda kejari kelingking: Pikirkan prestasi yang pernah anda capai
sehingga membuat anda dan orang sekitar anda bangga (mis: saat sekolah, saat
pacaran, selama menikah)
 Rasakan hasilnya, jika anda melakukan dengan benar maka ansietas yang anda
rasakan akan hilang
Farmakologi
(Penanganan Ansietas Berat & Panik)
 Benzodiazepin : Alprazolam 1-4 mg/hari, Chlordiazepoxide 10- 40mg/hari,
Diazepam 2-40 mg/hari, lorazepam 1-6 mg/hari, dll
 Antidepresan: Citalopram 20- 60 mg/hari, Fluoxetine 20- 60mg/hari, dll
Tujuan: mengurangi gejala utama, meningkatkan fungsi GABA, NR, 5-HT
Memperkuat ketahanan tubuh, mencegah kekambuhan
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
1. Tujuan:
a. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya.
b. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas.
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas.
d. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas.
e. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas.
2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala.
c. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas.
Cont,

d. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara


mengajarkan teknik relaksasi.
1) Mengalihkan situasi
2) Latihan relaksasi dengan napas dalam, mengerutkan, dan
mengendurkan otot.
3) Menghipnotis diri sendiri (latihan lima jari).
e. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan
bagaimana merujuk pasien.

Anda mungkin juga menyukai