Pengertian
ECT adalah tindakan pengobatan dengan menggunakan aliran listrik dan memberikan aliran listrik
pada otak melalui 2 elektroda yang ditempatkan pada bagian temporal kepala, ada kejang setelah
diberikan aliran listrik yang akan menghasilkan efek terapi (Caplan, 2006)
Untuk klien depresi perbaikan yang timbul lebih cepat, hanya memerlukan 6-10 X terapi, sedangkan
untuk skizofrenia membutuhkan 20-30 X terapi secara terus menerus frekuensi terapi yang biasanya
dilaksanakan adalah tiap 2-3 hari sekali (seminggu 2X)
Macamnya :
1. ECT Konvensional :
- Pasien merasa kurang nyaman.
- Kurang manusiawi bagi yang melihat.
2. ECT Premedikasi :
- Pasien tidak menolak.
- Pengurangan kejang.
- Menghilangkan komplikasi
- Mengurangi resiko
2. Mania
3. Skizofernia
Kontra indikasi :
Persiapan
Mis: kegunaan, keuntungan, efek samping dari ECT yang tentunya adalah mengurangi ketakutan
atau kecemas pasien dan keluarga.
Pengkajian
1. Sesuai dengan gambaran klinik respon pasien yang akan di ECT, depresi berat dengan
insomnia, penurunan BB, kemunduran psikomotor, perasaan berdosa, kecenderungan
bunuh diri.
2. Fisik : Pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan EKG, EEG, Photo thorax, Gigi
&laburatorium.
3. Tingkat rasa pengetahuan terhadap ECT pada pasien atau keluarga.
4. Tingkat rasa cemas / takut terhadap ECT
5. Mekanisme koping yang digunakan
Masalah Keperawatan
2. Gg Pola tidur
3. Gg Hubungan Sosial
4. Gg Nutrisi
5. Gg Kseimbangan cairan
7. Kurang pengetahuan
Prinsip :
Inervensi :
a. erikan pendidikan tentang ECT kepada keluarga termasuk tindakan dan prosedur.
b. Efek yang diharapkan atau diakibatkan.
c. Keluarga ataupun pasien anjurkan untuk mengekspresikan perasaan.
d. Mempertahankan integritas biologis.
Intervensi :
Intervensi :
c. Orientasi pasien dan bantu keluarga untuk mengingat tingkah laku pasien dengan amnesia
dan kebingungan
2. G³ rasa nyaman
4. Rasa mual
5. Risiko injuri
EVALUASI :
Apakah pasien merasa tenang atau tidak sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan ECT.