PENDAHULUAN
Ansietas atau cemas istilah yg sangat akrab dg
kehidupan sehari2 yg menggambarkan keadaan khawatir, gelisah yg tdk menentu, tdk tentram, kadang2 disertai berbagai keluhan fisik.
energi yg dihasilkannya dpt digunakan utk menghasilkan tindakan yg konstruktif atau destruktif.
merupakan konsekuensi normal dari pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru, penemuan identitas dan makna hidup (Saddock , 2005),
PENGERTIAN
Ansietas adalah perasaan tidak khas, disebabkan
oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seseorang atau kelompok sosialnya. merupakan suatu keresahan, perasaan tidak nyaman yang tidak mudah disertai dengan respons automatis; sumbernya seringkali tidak spesifik; perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
stimulus yg mengancam & objeknya jelas penilaian individu yang subyektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar & tidak diketahui secara khusus penyebabnya / obyek tdk jelas
Ansietas merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya bagi individu.
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek sehat dan aspek membahayakan, bergantung pada Tingkat ansietas Lama ansietas dialami Koping terhadap ansietas.
ANTISIPASI
RINGAN
SEDANG
BERAT
PANIK
TAHAPAN ANSIETAS
1. Ansietas RINGAN`
Berhub dg ketegangan akan peristiwa
m`hasilkan kreatifitas
nadi & TD me, gejala ringan pd lambung, muka b`kerut, bibir bgetar
Tahapan Ansietas
1. Ansietas RINGAN`
Respons kognitif : lapang persepsi meluas,
mampu menerima rangsangan yg meluas, konsentrasi pd masalah, menyelesaikan masalah scr efektif
Tahapan Ansietas
2. Ansietas SEDANG
Lapang persepsi thdp lingkungan menurun M`fokuskan pd hal penting saat ini &
Tahapan Ansietas
2. Ansietas SEDANG
Respons kognitif : lapang persepsi
menyempit, rangsang d/ luar tdk mampu diterima, b`fokus pd apa yg m`jadi perhatiannya. t`sentak2 (meremas tangan), bicara banyak & cepat, susah tidur, perasaan tdk aman
Tahapan Ansietas
3. Ansietas BERAT
Lapang persepsi m`jadi sangat me Cenderung memikirkan hal yg specifik &
Tahapan Ansietas
3. Ansietas BERAT
Respons fisiologis : nafas pendek, nadi &
menyempit, tdk mampu menyelesaikan masalah ancaman me, verbalisasi cepat, blocking
Tahapan Ansietas
4. PANIK
Terjadi pe aktifitas motorik Penurunan kemampuan berhubungan dg
orang lain
Tahapan Ansietas
4. PANIK
Respons fisiologis : nafas pendek, rasa
t`cekik, palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi sempit, tdk dpt b`pikir logis
Respons kognitif : lapang persepsi sangat Respons perilaku & emosi : agitasi,
marah, mengamuk, b`teriak2, blocking, ketakutan, persepsi kacau, kehilangan kendali/kontrol diri
FAKTOR PREDISPOSISI
BIOLOGI
Individu yang sering mengalami ansietas mempunyai masalah dengan proses neurotransmiter.
PSIKOLOGIS
Freud mengemukakan 2 jenis ansietas Ansietas primer disebabkan karena ketegangan atau dorongan yang diakibatkan oleh faktor eksternal Ansietas subsekuen yaitu sejalan dengan peningkatan ego dan usia,
Faktor Predisposisi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), kecemasan dipengaruhi oleh: Maturitas individu Tipe kepribadian Tingkat pendidikan juga mempengaruhi tingkat ansietas seseorang.
Faktor Predisposisi
Suliswati, dkk (2005), ketegangan dlm hidup yang dapat menimbulkan ansietas: Peristiwa traumatik (krisis perkembangan maupun situasional seperti bencana)
Konflik emosional individu yang tidak
tidak mampu berfikir secara realitas, frustasi atau tidak berdaya untuk mengambil keputusan yang berdampak terhadap ego
Faktor Predisposisi
SOSIAL
BUDAYA
Mekanisme koping keluarga dalam menangani stres yang akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik. Cara hidup orang di masyarakat berdampak pada timbulnya stres Individu yang mempunyai cara hidup sangat teratur dan mempunyai falsafah hidup yang jelas maka pada umumnya lebih sukar mengalami stres. Orang yang berada di tempat /lingkungan asing ternyata lebih mudah mengalami stres.
FAKTOR PRESIPITASI
Ancaman thd INTEGRITAS DIRI :
Diri) dpt m`bahayakan identitas, harga diri & integritas fungsi sosial
DIAGNOSA KEPERAWATAN
UTAMA: Ansietas ..(ringan/sedang/berat)
Terkait lainnya: Koping individu tidak efektif Gangguan pola tidur Gangguan pemenuhan keb nutrisi Risiko Perilaku Kekerasan
INTERVENSI KEPERAWATAN
TUJUAN :
Menurunkan tk. Kecemasan & klien menunjukan cara konstruktif dlm m`atasi ansietas
PRINSIP : Ansietas ringan sedang : Reedukatif : melibatkan klien dlm penyelesaian masalah sadar & konstruktif
Ansietas berat panik : melindungi klien d/
Intervensi Keperawatan
Klien dpt membina hubungan saling percaya & terhindar dari bahaya
Klien dpt mengidentifikasi & berusaha me situasi yg dpt menimbulkan ansietas Klien dpt meyakini ttg manfaat mekanisme koping
Intervensi Keperawatan
Intervensi pd Ansietas sedang Tujuan Klien dpt m`jalin & m`p`tahankan hubungan saling percaya Klien dpt mengenal ansietasnya Klien dpt m`perluas kesadarannya thd p`kembangan ansietas Klien dpt m`gunakan mekanisme koping yg adaptif Klien dpt m`gunakan teknik relaksasi
SP.
Pasien Keluarga
SP 2
Mengevaluasi pelaksanaan jadwal kegiatan harian Mengajarkan teknik relaksasi dengan hipnotis diri dengan afirmasi atau berfikiran positif Memasukkan ke jadwal kegiatan harian
SP 2
Mengajarkan cara merawat pasien ansietas: pengalihan situasi Mengajarkan cara merawat pasien ansietas: tarik nafas dalam Mengajarkan cara merawat pasien ansietas: hipnotis diri sendiri atau hipnotis 5 jari Mengajarkan cara merawat pasien ansietas: mengerutkan dan mengendurkan otot
SP.
Pasien Keluarga
SP 3
Mengevaluasi pelaksanaan jadwal kegiatan harian Mengajarkan teknik relaksasi dengan hipnotis 5 jari Memasukkan ke jadwal kegiatan harian
SP 3
Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: pengalihan situasi Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: tarik nafas dalam Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: mengerutkan dan mengendurkan otot Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: hipnotis diri sendiri
SP.
Pasien SP 4
Mengevaluasi pelaksanaan jadwal kegiatan harian Mengajarkan teknik relaksasi dengan mengerutkan dan mengendurkan otot Memasukkan ke jadwal kegiatan harian
Keluarga SP 4
Mengevaluasi kemampuan keluarga melatih pasien cara-cara mengatasi asietas Mengajarkan keluarga merujuk pasien dengan ansietas bila cara2 yang diajarkan tidak mengurangi ansietas pasien
Teknik mengatur nafas dengan birama yang teratur (1-8) Meminta pasien untuk menarik nafas dari hidung dan mengeluarkan lewat mulut Meminta pasien untuk menahan nafas sampai rongga dada terisi penuh oleh udara (oksigen) dan mengeluarkannya pelan-pelan
TEHNIK AFIRMASI
Meminta pasien untuk mengingat keberhasilan yang telah dilakukan Meminta pasien untuk menyebutkan kembali secara berulang-ulang aspek positif dalam diri
Pertemukan ibu jari dengan jari2 lainnya secara berurutan dengan meminta pasien untuk:
TEHNIK 5 JARI
Ingat saat masa sehat
Ingat bersama orang yang dicintai Ingat keberhasilan dan dapat pujian Ingat tempat yang paling menyenangkan
CATATAN:
Kaji poin ke 2, 3 dan 4 yang sesuai dengan penglaman pasien
EVALUASI KEPERAWATAN
PASIEN
Pasien mampu mengenal dan
mengemukakan ansietasnya
mekanisme koping yang biasa digunakan untuk mengatasi ansietasnya untuk menurunkan ansietas
Evaluasi Keperawatan
PASIEN
Pasien mampu menggunakan
Evaluasi Keperawatan
KELUARGA
Keluarga mengenal bentuk dan