Anda di halaman 1dari 49

MATA KULIAH : PSIKOLOGI

KONFLIK, PENYESUAIAN DAN


KESEHATAN MENTAL

OLEH :

SURIYANI,S.Kep,Ns,M.Kes
TIM PENGAJAR PSIKOLOGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
T.A. 2020
Soal kasus :
• Setelah ditinggal mati istrinya, Tn.A hanya
tinggal bersama 1 anaknya yang
cacat/lumpuh. Menurut Riwayat kesehatan
Tn.A diketahui menderita maag kronis yang
dialami 1 tahun yl. Hal ini membuatnya
selalu berusaha menjaga pola makan dan
aktivitasnya agar penyakitnya tidak kambuh.
• Sebagai seorang perawat Health education
apa yang harus dilakukan
Soal kasus :
• Pasien B mengalami kecemasan yang luar
biasa karena hitungan jam lagi
pengumuman kelulusan UKOM. Dia takut
dan malu jika tidak lulus lagi, karena
sebelumnya ia selalu menjadi juara kelas
• Sebagai seorang perawat Health education
apa yang harus dilakukan
STRESS
STRESS

Stress adalah respon tubuh yg tidak spesifik terhadap


setiap kebutuhan tubuh yang terganggu (Hans Selye)

Stress adalah kejadian keseharian / kehidupan yang


tidak dapat dihindari (Davis)

Stress adalah fenomena universal dan setiap orang


akan mengalaminya ( Kozier)

2
Penyebab dari stress adalah STRESSOR
Proses dari stress :

STRESSOR

INDIVIDU KOPING

KECEMASAN
3
KOZIER (89) :
Stress memberi dampak scr total pd individu yaitu
fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual :

•Stress fisik mengancam keseimbangan fisik


•Stress emosi perasaan negatif pd diri sendiri
atau destruktif pd. diri sendiri
•Stress Intelk mengganggu persepsi & K’mampu
menyelesaikan masalah
•Stress sosial mengganggu hub. individu dengan
orang lain (sosial / lingkungan)
•Stress spiritual  merubah pandangan seseorang
terhadap kehidupan.
4
KOZIER (89)
Stress dapat diartikan sebagai :
STIMULUS, RESPON, TRANSAKSI

Stress sebagai Stimulus : Setiap kejadian k’hidup


(perubahan kehidupan) atau serangkaian situasi
yg menyebabkan perubahan respon yg m’tingkat
resiko terjadinya penyakit.
Contoh :

stressor Gg.keseimbangan
SAKIT
Tubuh

Kondisi stress
5
Stress sebagai Respon : Gangguan yg terjadi akibat
berbagai stressor. Fokusnya adalah reaksi individu
terhadap kejadian yg dihadapi.
Contoh :

Stressor Gg.Keseimbangan
Virus Tubuh

Kondisi stress SAKIT

Demam, nutrisi kurang, cairan kurang


6
Stress sebagai Transaksi  Teori transaksi stress 7
mencakup respon kognitif, afektif dan adaptasi
yg muncul merupakan akibat transaksi antara
individu dengan lingkungan. Individu dengan
lingkungan saling mempengaruhi

LINGKUNGAN TRANSAKSI INDIVIDU

STRESS

Stress merupakan hubungan ttt indiv. – lingkungan


yg dinilai oleh individu sbg sesuatu yang melebihi
sumber daya & membahayakan kesehatan individu
Adalah setiap faktor yg menimbulkan stress atau
mengganggu keseimbangan.
Asal stressor : Internal dan External
Internal : Kehamilan, emosi, menopose,
harga diri rendah
Ekternal: Manusia lain, kultur/budaya, mikro
organisme, lingkungan, peristiwa.
Macam stressor :
•Stressor negativ
•Stressor Positif
8
FAKTOR YG MEMPENGARUHI EFEK STRESSOR

SIFAT STRESSOR
Apa arti stressor bagi individu, stressor yang sama
akan memberi dampak yg beda bagi setiap individu.
JUMLAH STRESSOR
Pada waktu yng sama tertumpuk sejumlah stressor

LAMA PEMAPARAN STRESOR


Memanjangnya stressor m’pengaruh k’mampu indiv.
mengatasi stress.

PENGALAMAN MASA LALU

TINGKAT PERKEMBANGAN 9
Adalah proses yg dilalui individu dalam m’selesaikan
situasi yg stressful. Koping merupakan respon indiv.
terhadap situasi yg mengancam.
Strategi Koping adalah cara yg dilakukan individu
untuk merubah lingkungan atau situasi atau menye-
lesaikan masalah.
Koping Efektif  ADAPTASI (ADAPTIF)
Koping yg tidak efektif  MALDAPTIF
Koping yg dilakukan individu bervariasi & tidak
hanya satu strategi koping yg dapat digunakan untk
menyelesaikan masalah. .
HAN

JENIS KOPING

Koping Fisiologis
Koping Psikososial  Psikososial koping
menurut Stuart-Sundeen (91) ada dua kategori:

1.TASK ORIENTED REACTION


2. EGO ORIENTED REACTION

11
RESPON YANG TDK SPESIFIK TERHADAP STRESS
PENGERTIAN CEMAS

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari,


yg dpt menentukan status kesehatan jiwa seseorang  di-
dasarkan atas kemampuan individu dalam mengelola kece
masan yang dialaminya.
Asuhan keperawatan pada klien cemas diberikan untuk meme
nuhi kebutuhan indiv. dlm upaya mencapai kesehatan jiwanya,
dg. tolok ukur : Indiv. dpt memlihara keseimbangan scr mantap,
tabah, penuh pengertian, dpt mengambil keputusan yg tepat ,
dan memiliki tg. jawab dlm menghadapi kehidupan dg. segala
permasalahannya, serta dapat menikmati karuniaNYA.

Bila kebutuhan tersebut tdk terpenuhi  KECEMASAN


2
Kecemasan adalah ketegangan dalam diri sendiri tanpa objek,
objek kecemasan tidak disadari dan berkaitan dengan kehi –
langan “Self-Image” ( Freud’87)

Kecemasan timbul karena adanya ancaman terhdp. self-esteem


oleh orang yg terdekat. Pada orang dewasa kecemasan dialami
bila “prestise” dan martabat diri terancam oleh orang lain.
( Sulivan’89)

Kecemasan adalah perasaan yg tdk nyaman yg terjadi sebagai


respon pada takut terjadinya perlukaan tubuh atau kehilangan
sesuatu yg bernilai (Cook & Fontaine’87)

Kecemasan adalah kekuatan yg m’pengaruhi hub.Interper.,


suatu respon thdp bahaya yg tdk diketahui, yg muncul bila
ada hambatan dlm pemenuhan kebutuhan (Peplau)
3
TAKUT adalah perasaan yang timbul dari obyek yang
kongkrit, bahaya nyata.

CEMAS adalah perasaan yang timbul dari sebab yg tidak


jelas atau ketidakseimbangan dalam menghadapi bahaya
ADAPTIF MALADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat panik


(Peplau dlm SS’87)
CEMAS RINGAN

•Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan.


•Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas
lingkungan yg memberikan stimulus.
•Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan.
•Serta mampu menyelesaikan masalah.
•Cemas tahap i memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan
kreatifitas indiv.
5
Gejala pada cemas ringan

FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir
bergetar, Kedutan otot muka/wajah.

PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.

AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut

KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
6
CEMAS SEDANG

Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebih


menyempit  indiv tdk. dapat mempersepsikan semua rang
sang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan berkurang,
tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv memusatkan
pada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya.
Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detail
atau mendalam.

Gejala pada Cema Ringan

Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol emosi,perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman.
7
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.

PERILAKU :
Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur

KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT

Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehingga


tak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuat
kaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah.

PANIK

Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak


ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir
tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,
aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.
GEJALA PADA CEMAS BERAT SAMPAI PANIK

FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.

PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.

10
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.

KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.

11
KOPING MEKANISME TEHADAP KECEMASAN

CEMAS Individu mencoba menetralisir, mengingkari


atau meniadakan kecemasan dg mengembangkan
berbagi pola koping mekanisme.
Ketidakmampuan mengatasi Cemas scr KONSTRUKTIF
merupakan faktor penyebab utama/primer terbentuknya
pola tingkah yang Patologis.

Meninger  Koping Cemas Ringan :


Menangis, tidur, makan, menguap, tertawa, Olah raga,
berkhayal, merokok & minum-2. Dlm hub. interpersonal
indiv. mengatasi cemas ringan secara superficial mengurangi
kontak mata, memakai kata-2 klise dan menutup diri.

12
Pada cemas : Sedang – Berat – Panik  terdapat ancaman
yang besar pada EGO shg perlu energi yng besar untuk
mengatasi ancama tersebut berupa koping mekanisme :

•TASK ORIENTED REACTION (ORIENTASI TUGAS)


•EGO ORIENTED REACTION (ORIENTASI EGO)

TASK ORIENTED REACTION :


1. Attack Behavior (konstruktif & destruktif)
2. Withdrawal Behavior (Fisik & Psikologis)
3. Kompromi  merubah kebiasaan, mengorbankan salah
salah satu tujuan/mengganti tujuan (sering konstruktif)

EGO ORIENTED REACTION :


Tidak selalu berhasil dlm mengtasi cemas, hanya untuk
melindungi diri, disebut juga Defence mechanisme/mekanisme
pertahanan diri(Sublimasi, isolasi, regresi, dll)
TASK ORIENTED REACTION :

1.Perilaku Menyerang
Destruktif : agresif & bermusuhan
Konstruktif : asertif
2.Perilaku menarik diri
Fisik : menjauhi polusi, sumber infeksi
Psikologis : apatis, isolasi diri,malas
3.Kompromi
Merupakan cara yang konstruktif,terjadi
pendekatan dan penyelesaian masalah dengan
cara negosiasi & musyawarah

12
EGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :
Kompensasi
Proses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg secara
tegas menekankan keistimewaan sebuah aset dengan mencari peng-
hargaan satu bidang apabila gagal dlm mencapai bidang ttt.
CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba untuk menga-
tasinya dg bertindak agresif dlm usahanya.

Denial
Menghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk mengakui
kenyataan  mekanisme paling pri,mitif
CONTO : Ny.SR diberitahu hasil biopsi PYDR adanya keganasan,
Dia menyangkal bahwa tak ada /tidak pernah dilakukan biopsi.
DISPLACEMENT
Pemindahan emosi s’orang pada objek yg netral atau kurang
membahayakan
CONTO : Jhoni kena marah Ibunya, karena kesal dia bermain
perang-perangan pada bonekanya

DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses jiwa dg
identitas dirinya

CONTO :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia tak mam-
pu menjelaskan siapa dia dan dimana ia tinggal/bekerja.
IDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia kagumi
dg mengambil pemikiran/selera orang tsb.

CONTO: Moh. Alex merubah model rambutnya menyerupai


dosen KDM yang ia kagumi

INTELTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan untuk
menghindari pengalaman yg mengganggu perasaannya.

CONTO : S’orang menghindari dari kecemasannya terhadap


TOSERBA dg menjelaskan bahwa ia sedang hemat uang, shg
tdk pergi ke tempat tersebut
INTROYEKSI
Tipe identifikasi yg kuat dimana s’orang memasukkan kualitas
atau nilai dari orang/kelompok lain ke struktur egonya. Ini merup.
mekanisme paling dini pada anak & penting dlm membina hati
nurani CONTO : Jordy umur 8 th (meniru ibunya) mengatakan
kpd adieknya yg berumur 3 th, agar jangan mencorat-coret buku,
lihat saja gambarnya yg bagus-bagus.

ISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah pemikiran, yang
mungkin hanya sementara/lama
CONTO : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah mayat, tanpa
merasa terganggu oleh pikiran akan kematian
PROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional atau
keinginan-keinginan yg dapat diterima orang lain.

CONTO : Sie Ani menyangkal bahwa ia senang pada Anu


dengan menuduh bahwa sie Anu yg mencoba merayunya.

RASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh lingkungan
atau orang lain sebagai pengganti impuls perasaan tingkah laku
yg tidak diterima.

CONTO : Jhoni gagal pada ujian dan mengeluh bahwa dosennya


tidak pandai mengatur atau mengajar dg jelas.
REAKSI FORMASI
Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg berlawanan dg
dorongan yg dirasakan dan diinginkan oleh seseorang.
CONTO : Seorang wanita yg telah menikah merasa tertarik pada
salah satu teman suami , tapi ia memperlakukan teman suami tsb
dg kasar.

REGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik tingkah
laku
pada tingkat perkembangan sebelumnya.

CONTO : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol, kembali


ngompol.
Adaptasi adalah hasil akhir dari koping. Adaptasi
merupakan dasar keseimbangan dan pertahanan
terhadap stress. Beradaptasi artinya memodifikasi
situasi untuk mendapatkan yg baru, berubah,berbeda.

STRESSOR stimulus

masalah
STRESS

KOPING ADAPTASI hasil akhir

19
DEMENSI ADAPTASI
ADAPTASI FISIOLOGIS
Atau adaptasi biologis  terjadi respon peningkatan
atau gangguan tubuh dan usaha yg dihasilkan berupa
kompensasi yaitu perubahan fisik.
Misal : meningkatnya kekuatan otot setelah lat.fisik,
meningkat kapasitas jantung, paru, dll.

ADAPTASI PSIKOLOGIS
Termasuk perubahan sikap & perilaku, misal : stra-
tegi koping, Life style, berhenti merokok, maladaptif
seperti minum alkhohol, merokok, obat, dll.
20
ADAPTASI SOSIAL BUDAYA
Termasuk perubahan perilaku berkaitan dengan
norma, keyakinan, bahasa, keputusan, dll.

PENGKAJIAN

•Pengkajian perawat perlu mengidentifikasi


Stressor, KopingDan stress individu
•Difokuskan pada indikator : BIO-PSIKO-
SOSIAL.

21
INDIKATOR FISIOLOGIS
Peningkatan tekanan darah
Ketegangan otot meningkat
Peningkatan denyut nadi dan RR
Keringat dingin pada telapak tangan
Tangan dan kaki dingin
Sakit kepala
Sakit perut (Upset – stomach)
Suara nada tinggi dan cepat
Nafsu makan berubah
Frekuensi miksi bertambah
Sukar tidur atau sering terbangun
Dilatasi pupil
Gula darah meningkat
INDIKATOR PERILAKU & EMOSI (PSIKOLOGIS)
Cemas
Depresi
Bosan
Penggunaan obat dan zat meningkat
Pola makan berubah
Perub. pola tidur & kegiatan, kelelahan mental
Perasaan tidak mampu / penurunan harga diri
Mudah tersinggung, motivasi hilang
Menangis, kecenderungan melakukan kesalahan
kualitas kerja menurun Coba dibuka
sering melamun, pelupa, bloking, tdk konsentrasi hidungnya

meningkat absent, sering sakit


minat hilang
HUB. STADIUM P’KEMBANG SAKIT DG STRESS
STRESS RINGAN  Biasanya tak merusak fisiologis. Stress
sedang dan berat resiko terjadi penyakit. Contoh : Ketiduran ,
macetsituasi ini berakhir bbp. jam, tdk menimbulkan sakit ke-
cuali terus – menerus.

STERSS SEDANG Terjadi bbp.jamhari, misal :beban kerja


yang berlebihan,anggota keluarga yg pergi lama. Situasi ini dpt
bermakna bagi indiv.yg punya factor predisposisi.
Matteso(’80) M’identifikasi hub. stress sedang pd kasus MI ,
yg punya factor predisposisi peny. KORONER.

Sedang Stress
PERENCANAAN

Tindakan umum yang dilakukan pada stress  Tiga cara dalam


menghadapi stress :

1. Mengurangi situasi stress


KEBIASAANSetiap indiv. punya kebiasaan yg unik yang
membantu m’selesai kegiatan sehari-hari.Misal : seorang ibu
m’putus berhenti bekerja & tinggal dirumah u/merawat anak.
Setelah anaknya sekolah, timbul stress karena kegiatan/kebia-
saan berubah. Untuk itu ia perlu dibantu untuk m’kembang
kebiasaan baru.
Waginah
MENGHINDARI PERUBAHAN  Menghindari perubahan
dg membatasi perubahan yg tdk diperlukan & yg dapat dihin-
darkan. Misal: Seorang ibu rumah tangga baru ditinggal me –
ninggal suami & ia punya 2 anak pra-sekolah. Kemudian teman
mahasiswanya mengajak untuk pindah kuliah. Maka sebaiknya
kuliah tetap, sementara restruktur keluarga.

TIME BLOCKING Alokasi atau membatasi waktu atau me –


nyediakan kurun waktu ttt u/ m’fokus diri beradaptasi dengan
Stressor. Keuntungan dari alokasi waktu adalah mengembang –
kan atau membangun klien mencapai tujuan. Klien m’gunakan
waktu dan sumber yg lebih efektif.
TIME MANAJGEMENT  Teknik ini berguna u/ klien yang
tdk dapat mengerjakan berbagai hal pada waktu yang sama. Klien
membuat daftar tugas yg harus dilaksanakan & m’prioritas tugas
yg lebih penting & lebih dulu dijalankan.
Cara lain adalah mengatakan belajar mengatakan “TIDAK” secara
Asertif terhadap hal yg mengganggu, atau membuat jadual perte-
muan agar tdk tergesa-gesa.
MODIFIKASI LINGKUNGAN  Merubah lingkungan yg me-
rupakan sumber stress secara realistis akan mengurangi stress.
Jika klien dapat mengontrol lingkungan berarti stress dapat ter-
atasi

Jono Tukiman Pardi Parmin Ramelan


2. MENGURANGI RESPON FISIOLOGIS THD STRESS
LATIHAN TERSTRUKTUR Latihan yg teratur m’ tingkat
tonus otot, stabilitas BB, mengurangi ketegangan Rileks.
Program latihan berguna u/ m’kurangi dampak stress , misal:
hipertensi, kelebihan BB, ketegangan, sakit kelapa, kelelahan
keletihan mental, depresi, dll.

NUTRISI & DIIT  Nutrisi dan latihan saling berhubungan.


Nutrisitenaga, latihanu/sirkulasi & distribusi nutrisi.
Makanan yg buruk  meningkatkan respon stress.

ISTIRAHAT Istirahat & tidur perlu u/ menyegarkan


tubuh & ketegangan mentaltidur & Istirahat yg cukup.
3. MENINGKATKAN RESPON PERILAKU & EMOSI
TERHADAP STRESS

SISTEM PENDUKUNG Sistem pendukung : Keluarga,teman


kolega, yang akan mendengar, memberi nasehat dan dorongan
emosi sangat berguna bagi s’orang yg sedang stress.

MENINGKATKAN HARGA DIRI  p’tingkat harga diri dpt


membantu strategi penurunan stress scr positif, dengan cara
mengidentifikasi aspek positif maka ia dapat memfokuskan per
hatian pada hal yg dapat dihargai orang lain.

BANYAK JALAN MENUJU KE roma


7

Anda mungkin juga menyukai