Anda di halaman 1dari 41

Stress and Adaptation

Ns. Heni Dwi Windarwati,Mkep.,SpKepJ


Fenomena Universal

Memahami seseorang sebagai individu


yang unik yang berespon secara
keseluruhan terhadap perubahan
sepanjang daur kehidupan
 Respon adaptif yang dipengaruhi oleh
karakteristik individual dan atau proses
psikologis, yaitu akibat situasi atau kejadian
eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan
atau psikologis terhadap seseorang (Ivancevich
& Matteson, 1980 dalam Kreitner & Kinicki,
2004)

 Situasi dimana suatu tuntutan yang sifatnya tidak


spesifik dan mengharuskan seseorang
memberikan respons atau mengambil keputusan
(Seyle, 1976)
Definisi

 Hans Selye (1974),


• stress is a nonspecific response to any
demand made on the body

 Stress is a state produced by a change in the


environment that is perceived as challenging,
threatening, or damaging to the person’s
dynamic balance or equilibrium
PROSES DARI STRESS

STRESSOR

INDIVIDU KOPING

KECEMASAN
KOZIER (89)

• Stress memberi dampak scr total pd individu


yaitu fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual
• Stress fisikmengancam keseimbangan
fisik
• Stress emosiperasaan negatif pd diri
sendi atau destruktif pd diri sendiri
• Stress Intelk mengganggu persepsi &
K’mampu menyelesaikan masalah
• Stress sosialmengganggu hub. individu
dengan orang lain (sosial / lingkungan)
• Stress spiritual  merubah pandangan
seseorang terhadap kehidupan.
KOZIER (89)

• Stress dapat diartikan sebagai :


• STIMULUS
• RESPON
• TRANSAKSI
Stress sebagai Stimulus

Setiap kejadian k’hidup (perubahan kehidupan)


atau serangkaian situasi yg menyebabkan
perubahan respon yg m’tingkat resiko terjadinya
penyakit.
Contoh :

stressor Gg.keseimbangan
SAKIT
Tubuh

Kondisi stress
5
Stress sebagai Respon
Gangguan yg terjadi akibat berbagai stressor.
Fokusnya adalah reaksi individu terhadap kejadian
yg dihadapi.
Stressor Gg.Keseimbangan
Virus Tubuh

Kondisi stress SAKIT

Demam, nutrisi kurang, cairan kurang


Stress sebagai Transaksi 
Teori transaksi stress mencakup respon kognitif, afektif
dan adaptasi yg muncul merupakan akibat transaksi
antara individu dengan lingkungan. Individu dengan
lingkungan saling mempengaruhi

LINGKUNGAN TRANSAKSI INDIVIDU

STRESS
Stress merupakan hubungan ttt indiv. – lingkungan
yg dinilai oleh individu sbg sesuatu yang melebihi
sumber daya & membahayakan kesehatan individu
The Body’s Response to Stress
 General Adaptation Syndrome
• Stressors cause structural and chemical changes in the body
as the body attempts to maintain homeostasis, which is the
balance or equilibrium among the physiologic, psychological,
sociocultural, intellectual, and spiritual needs of the body
 Local Adaptation Syndrome
• which is the physiologic response to a stressor (e.g., trauma,
illness) on a specific part of the body. For example, if a person
cuts a hand, the LAS is initiated, inducing localized
inflammation. The classic symptoms of inflammation (redness,
swelling, and warmth) occur at the injured site.
General Adaptation Syndrome

 General adaptation syndrome (GAS) – an


adaptive response where our bodies move
from homeostasis to crisis:
• Alarm phase
- “Fight or flight” response

• Resistance phase

• Exhaustion phase
Figure 3.1 The General Adaptation
Syndrome

Figure 3.1
Figure 3.2 The General Adaptation Syndrome:
The Alarm Phase

Figure 3.2
STRES
Respon fisiologis terhadap stres: general adaptation syndrome
Manifestasi Stres

• Ansietas, takut, marah, depresi, perilaku kognitif,


respon verbal dan motorik, mekanisme pertahanan ego
bawah sadar
Faktor yang mempengaruhi
manifestasi stres
 Sifat stresor
 Persepsi terhadap stresor
 Jumlah stresor
 Durasi terpapar stresor
 Pengalaman dengan stresor pembanding
 Usia  tipe kepribadian
 Tantangan
 Komitmen
 Kontrol
• Adalah proses yg dilalui individu dalam
m’selesaikan situasi yg stressful.
• Koping merupakan respon indiv. terhadap situasi yg
mengancam.
• Strategi Koping adalah cara yg dilakukan individu
untuk merubah lingkungan atau situasi atau
menyelesaikan masalah.
• Koping Efektif  ADAPTASI (ADAPTIF)
• Koping yg tidak efektif  MALDAPTIF
• Koping yg dilakukan individu bervariasi & tidak
hanya satu strategi koping yg dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah. .
Adaptasi adalah hasil akhir dari koping. Adaptasi
merupakan dasar keseimbangan dan pertahanan
terhadap stress. Beradaptasi artinya memodifikasi
situasi untuk mendapatkan yg baru, berubah,berbeda.

STRESSOR stimulus

masalah
STRESS

KOPING ADAPTASI hasil akhir


ADAPTASI FISIOLOGIS
Atau adaptasi biologis  terjadi respon
peningkatan atau gangguan tubuh dan usaha
yg dihasilkan berupa kompensasi yaitu
perubahan fisik.
Misal : meningkatnya kekuatan otot setelah
lat.fisik, meningkat kapasitas jantung, paru.

ADAPTASI PSIKOLOGIS
Termasuk perubahan sikap & perilaku,
misal : strategi koping, Life style, berhenti
merokok, maladaptif seperti minum alkhohol,
merokok, obat, dll.
ADAPTASI SOSIAL BUDAYA
Termasuk perubahan perilaku berkaitan
dengan norma, keyakinan, bahasa,
keputusan, dll.

21
PROSES
KEPERAWATAN
Faktor Predisposisi

Biologi Psikologi Sosialkultural

Stresor presipitasi

Nature Origin Timing Number


Penilaian terhadap stresor

Kognitif Afektif Fisiologis Perilaku Sosial

Sumber koping
Kemampuan personal Dukungan sosial Aset material Keyakinan
positif
Mekanisme koping

Konstruktif Destruktif

Rentang respon koping

Respon adaptif Respon Maladaptif

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
07/01/21
INDIKATOR FISIOLOGIS
Peningkatan tekanan darah
Ketegangan otot meningkat
Peningkatan denyut nadi dan RR
Keringat dingin pada telapak tangan
Tangan dan kaki dingin
Sakit kepala
Sakit perut (Upset – stomach)
Suara nada tinggi dan cepat
Nafsu makan berubah
Frekuensi miksi bertambah
Sukar tidur atau sering terbangun
Dilatasi pupil
Gula darah meningkat
INDIKATOR PERILAKU & EMOSI (PSIKOLOGIS)
Cemas
Depresi
Bosan
Penggunaan obat dan zat meningkat
Pola makan berubah
Perub. pola tidur & kegiatan, kelelahan mental
Perasaan tidak mampu / penurunan harga diri
Mudah tersinggung, motivasi hilang
Menangis, kecenderungan melakukan kesalahan Coba
kualitas kerja menurun dibuka
hidungnya
sering melamun, pelupa, bloking, tdk konsentrasi
meningkat absent, sering sakit
minat hilang
TINGKATAN STRESS

STRESS RINGAN  Biasanya tak merusak fisiologis. Stress


sedang dan berat resiko terjadi penyakit. Contoh : Ketiduran ,
macetsituasi ini berakhir bbp. jam, tdk menimbulkan sakit ke-
cuali terus – menerus.

STRESS SEDANG Terjadi bbp.jamhari, misal :beban kerja


yang berlebihan,anggota keluarga yg pergi lama. Situasi ini dpt
bermakna bagi indiv.yg punya factor predisposisi.
Matteso(’80) M’identifikasi hub. stress sedang pd kasus MI ,
yg punya factor predisposisi peny. KORONER.

STRESS BERAT Stress Kronis yg terjadi bbp. minggu s/d


tahun, Misal : Hub. yg tak Harmonis, Kesulitan finansial &
penyakit kronis/fisik yg lama.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Koping individu tdk efektif


2. Koping Keluarga yg tak Efektif
3. Intoleransi aktivitas
4. Keputusasaan
5. Gangguan pola tidur
6. Ansietas
PERENCANAAN

Tindakan umum yang dilakukan pada stress  Tiga cara dalam


menghadapi stress :

1. Mengurangi situasi stress


a. KEBIASAANSetiap indiv. punya kebiasaan yg unik yang
membantu m’selesai kegiatan sehari-hari.Misal : seorang ibu
m’putus berhenti bekerja & tinggal dirumah u/merawat anak.
Setelah anaknya sekolah, timbul stress karena kegiatan/kebia-
saan berubah. Untuk itu ia perlu dibantu untuk m’kembang
kebiasaan baru.
b. MENGHINDARI PERUBAHAN  Menghindari perubahan
dg membatasi perubahan yg tdk diperlukan & yg dapat dihin-
darkan. Misal: Seorang ibu rumah tangga baru ditinggal me –
ninggal suami & ia punya 2 anak pra-sekolah. Kemudian teman
mahasiswanya mengajak untuk pindah kuliah. Maka sebaiknya
kuliah tetap, sementara restruktur keluarga.

c. TIME BLOCKING Alokasi atau membatasi waktu atau me –


nyediakan kurun waktu ttt u/ m’fokus diri beradaptasi dengan
Stressor. Keuntungan dari alokasi waktu adalah mengembang

kan atau membangun klien mencapai tujuan. Klien m’gunakan
waktu dan sumber yg lebih efektif.
d. TIME MANAJEMENT  Teknik ini berguna u/ klien yang
tdk dapat mengerjakan berbagai hal pada waktu yang sama. Klien
membuat daftar tugas yg harus dilaksanakan & m’prioritas tugas
yg lebih penting & lebih dulu dijalankan.
Cara lain adalah mengatakan belajar mengatakan “TIDAK” secara
Asertif terhadap hal yg mengganggu, atau membuat jadual perte-
muan agar tdk tergesa-gesa.

e. MODIFIKASI LINGKUNGAN  Merubah lingkungan yg me-


rupakan sumber stress secara realistis akan mengurangi stress.
Jika klien dapat mengontrol lingkungan berarti stress dapat teratasi
2. MENGURANGI RESPON FISIOLOGIS THD STRESS
LATIHAN TERSTRUKTUR Latihan yg teratur m’ tingkat
tonus otot, stabilitas BB, mengurangi ketegangan Rileks.
Program latihan berguna u/ m’kurangi dampak stress , misal:
hipertensi, kelebihan BB, ketegangan, sakit kelapa, kelelahan
keletihan mental, depresi, dll.

NUTRISI & DIIT  Nutrisi dan latihan saling berhubungan.


Nutrisitenaga, latihanu/sirkulasi & distribusi nutrisi.
Makanan yg buruk  meningkatkan respon stress.

ISTIRAHAT Istirahat & tidur perlu u/ menyegarkan


tubuh & ketegangan mentaltidur & Istirahat yg cukup.
3. MENINGKATKAN RESPON PERILAKU & EMOSI
TERHADAP STRESS

SISTEM PENDUKUNG Sistem pendukung : Keluarga,teman


kolega, yang akan mendengar, memberi nasehat dan dorongan
emosi sangat berguna bagi s’orang yg sedang stress.

MENINGKATKAN HARGA DIRI  p’tingkat harga diri dpt


membantu strategi penurunan stress scr positif, dengan cara
mengidentifikasi aspek positif maka ia dapat memfokuskan per
hatian pada hal yg dapat dihargai orang lain.
Stress Management Techniques

 Relaxation
 Meditation
 Crisis intervention
 Breathing exercise
 Exercise
 Medication
 Music
 Yoga
Crisis Intervention

 Crisis: is a disturbance caused by a precipitating


event such as a perceived loss, a threat of loss, or a
challenge, that is perceived as a threat to self.

 Crisis Intervention
• Identify the problem
• List alternatives
• Choose from alternatives
• Implement the plan
• Evaluate the outcome
Tugas

 Diskusikan tentang dampak dari masing-masing


tingkatan stres? Dan apa fokus penatalaksanaan pada
masing-masing tingkatan stres? Berikan alasannya!

 Seorang wanita yang menjadi korban kekerasan


suaminya memutuskan kembali kepada suami karena
merasa bahwa hal tersebut terjadi karena kesalahannya.
Berdasarkan kasus diatas koping yang digunakan oleh
wanita tersebut mengacu pada problem focused atau
emotion focused? Jelaskan jawaban saudara? Apa
penatalaksanaan yang tepat pada kasus diatas?

Anda mungkin juga menyukai