PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama hidup manusia tidak pernah statis, sejak lahir hingga
meninggal manusia akan selalu mengalami perubahan. Terdapat dua
macam perubahan yang dialami oleh manusia yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume, panjang,
bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible dan kuantitatif.
Perkembangan adalah proses perubahan atau diferensiasi sel menuju ke
keadaan yang lebih dewasa atau kematangan dan bersifat kuantitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan dicakup dalam kematangan. Fase
perkembangan individu tidak terlepas dari proses pertumbuhan individu
itu sendiri. Apa yang terjadi pada perkembangan remaja nantinya,
dipengaruhi oleh perkembangan pada masa anak-anak. Karena ketika
seorang anak belum atau tidak menyelesaikan tugas perkembangannya
pada masa anak-anaknya, maka hal tersebut dapat mempengaruhi tahapan
perkembangan mereka pada masa selanjutnya.
Salah satu perkembangan individu ialah perkembangan seksual.
Perkembangan seksual merupakan percepatan perkembangan fisik dengan
pemasakan seksual genital baik di dalam maupun di luar badan (Monks,
2002). Menurut Freud, perkembangan psikoseksual terbagi atas empat fase
penting. Oleh karena itu, makalah ini berfokus pada perkembangan
seksual pada anak yang memiliki arti penting dalam tahap perkembangan
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan seksualitas?
2. Bagaimanakah tahapan perkembangan seksualitas pada anak?
pengetahuan
penulis
dan
pembaca
mengenai
bantuan
yang
dilakukan
untuk
penyesuaian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perkembangan Seksualitas
Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan
yang secara dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus
berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari
kematangan dan pengalaman (Hurlock,1991). Seks adalah segala sesuatu
menyangkut alat kelamin dan hubungan kelamin. Sedangkan seksualitas
adalah segala sesuatu menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian,
mengutarakan pendapat dan bersikap.
Perkembangan seksual adalah percepatan perkembangan fisik
dengan pemasakan seksuaal genital baik di dalam maupun di luar badan
(Monks, 2002). Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku
pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap,
perasaan, interaksi, dan perilaku. Ketika anak menjalani perkembangan
seksualnya, mereka bukan berarti berpikir tentang seks seperti orang
dewasa. Perkembangan seksualitas juga menyentuh aspek emosi, sosial,
budaya, dan fisik. Apa yang anak pelajari, pikirr, dan rasakan mengenai
seks akan membentuk sikap dan perilaku seksnya kelak. Maka, dalam
perkembangan seksual anak, orang tua perlu memahami dan membantu
agar proses perkembangan seksual berjalan secara sehat.
B. Tahap Perkembangan Seksualitas
Mengacu pada pendapat Sigmund Freud yang dikenal dengan teori
psikoanalisisnya, perkembangan psikoseksual terbagi menjadi 4 fase,
yaitu:
1. Fase Oral
Berlangsung dari lahir sampai usia 2 tahun. Anak mendapatkan
kenikmatan melalui mulutnya. Itu terlihat saat anak menyusu pada
puting payudara ibunya maupun memasukkan segala sesuatu ke
mulutnya.
2. Fase Muskuler
Berlangsung dari usia 2 sampai 3 tahun atau paling telat di usia 4 tahun.
Pusat kenikmatan anak berpindah ke otot; ditandai dengan kesenangan
dipeluk, memeluk, mencubit, atau ditimang-timang.
3. Fase Anal Uretral
Berlangsung dari usia 3 atau 4 sampai dengan 5 tahun. Pusat
kenikmatan anak terletak pada anus/dubur dan saluran kencing. Jadi
wajar bila si anak suka menahan BAB (buang air besar) atau BAK
(buang air kecil).
4. Fase Genital
Berlangsung dari usia 5 sampai 7 tahun. Pusat kenikmatan
dirasakan pada alat kelamin; ditandai dengan senang memegang alat
kelaminnya.
Seiring
kemampuan
berpikirnya
yang
meningkat,
Perkembangan tipikal
Menggunakan
kata-kata
seksual yang menunjukkan
bagian-bagian tubuh manusia,
melakukan
pembicaraan
tentang
kelahiran
dan
kehamilan
menstimulasi alat kelamin di
rumah atau di tempat public
menunjukkan atau melihat
bagian tubuh pribadinya
Perkembangan
Atipikal
Berdiskusi
tentang
perilaku
seksual
tertentu
atau
ungkapan
seksual yang tidak
biasa
dipahami
anak seusianya
Melakukan
aktivitas
seksual
seperti
orang
dewasa
dengan
anak lain
Usia
Perilaku
seksual
seperti
orang dewasa
Berdiskusi
tentang
perilaku
seks yang spesifik
dan masturbasi di
tempat umum
Usia
0-2
Perkembangan
3-4
5-7
8-12
untuk
menghadapi
pertanyaan
yang
mungkin
akan
Orang
tua
menyebut
ada
burung
di
celananya.
10
11
12
kelamin kepada orang yang tidak dikenal dan kadang kepada anak.
Para eksibisionis ini jarang berupaya untuk melakukan kontak secara
nyata dengan orang yang tidak dikenal tersebut. Biasanya mereka
hanya
berkeinginan
untuk
mengejutkan
atau
membuat
malu
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkembangan merupakan proses perubahan atau diferensiasi sel menuju
ke keadaan yang lebih dewasa atau kematangan dan bersifat kuantitatif.
Fase perkembangan individu tidak terlepas dari proses pertumbuhan
individu itu sendiri. Apa yang terjadi pada perkembangan remaja nantinya,
dipengaruhi oleh perkembangan pada masa anak-anak. Sigmun Freud
berpendapat bahwa perkembangan psikoseksual terdiri atas empat fase
yaitu fase oral, fase maskuler, fase anal uretral, dan fase genital. setiap fase
tersebut memiliki peran penting dalam perkembangan seksual anak.
Karena ketika seorang anak belum atau tidak menyelesaikan salah satu
fase perkembangannya pada masa anak-anaknya, maka hal tersebut dapat
mempengaruhi tahapan perkembangan mereka pada masa selanjutnya.
B. Saran
Untuk para pembaca kami mengharapkan agar memahami dan
memperhatikan setiap tahapan perkembangan pada masa anak-anak
terpenuhi karena hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pada
masa selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gadjahmada
National Sexual Violence Resource Center. 2013. An overview of healthy
childhood sexual development. Diunduh pada tanggal 15 Mei 2016
(saam_2013_an-overview-of-healthy-childhood-sexual-development.pdf)
Nevid, J. S. 2005. Psikologi Abnormal Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Nurlaili. 2011. Pendidikan seks pada anak. Riau: Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Stop it now (2007). Do Children Sexually Abuse Other Children? Preventing
sexual abuse among children and youth. Northampton; JKG Group.
15