Anda di halaman 1dari 6

TIPS DAN TRIK MENGATASI PIKUN

dr. Ariantho Sidasuha Purba Sp.PD

Pikun merupakan kelainan tingkah laku berupa sering lupa yang biasa terjadi pada orang
yang sudah berusia lanjut, ditandai dengan hilangnya fungsi intelektual dan memori yang
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Penyakit lupa sesungguhnya
sangatlah berbahaya bagi kehidupan seseorang. Bagaimana kalau seseorang lupa untuk mematikan
kompor sehabis memasak di dapur, tidak membawa sesuatu sesuai pesanan, tidak ingat hari dan
tanggal, daya ingat menurun dan lain sebagainya. Jika penyakit ini terus menerus berlanjut maka
lama kelamaan dampak/ akibat kerusakan yang ditimbulkannya menjadi cukup besar. Awalnya
diri sendiri akan disibukkan dengan kelemahan ini, lama kelamaan, kerugian yang ditimbulkannya
turut menjalar kemana-mana termasuk kepada orang-orang sekitar yang dekat dengan kehidupan
kita. Oleh karena itu, segera temukan solusi praktis untuk menekan dan meminimalisir dampak
negatif yang ditimbulkan oleh kondisi pikun ini.

Faktor yang menyebabkan timbulnya gejala pikun:


1. Usia lanjut  Tubuh yang telah menua pasti akan melemah. Faktor usia tidak dapat dicegah
oleh siapapun di dunia ini, hal ini yang membatasi dan mengurangi kemampuan produktivitas
seseorang. Oleh karena itu, manfaatkan masa mudamu sepositif mungkin agar tidak terbuang sia-
sia sebab dimasa tua akan terjadi penurunan fungsi organ (termasuk otak).

2. Kebiasaan yang enggan berpikir  Pikiran harus senantiasa diasah dengan cara
berkonsentrasi pada sesuatu. Jika pikiran tidak digunakan dalam waktu lama atau tidak sering
diasah maka akan menjadi tumpul yang berimbas pada kemampuan memori otak yang menurun.
3. Makanan yang tidak seimbang  Asupan makanan yang tidak mencukupi dan tidak seimbang
membuat terjadi kelainan proses pertumbuhan dan perkembangan bahkan menimbulkan penyakit
(termasuk gejala pikun). Cairan otak merupakan salah satu senyawa elektrolit yang mengandung
kadar garam isotonik yang seimbang.

4. Penyakit tertentu – alzhaimer  Pikun alzhaimer menunjukkan beberapa tahapan gejala


sebelum menjadi suatu penyakit bagi kehidupan seseorang. Awalnya berupa gejala mudah lupa
yang dapat dijumpai pada lansia (lanjut usia) kemudian berlanjut menjadi pikun yang disebut juga
demensia. Gejala lainnya berupa:

 gangguan daya ingat


 sulit fokus
 sulit melakukan kegiatan familiar
 mengalami disorientasi
 sulit memahami visuospasial
 gangguan komunikasi
 meletakkan barang tidak pada tempatnya
 salah membuat keputusan
 menarik diri dari pergaulan
 perubahan perilaku serta kepribadian

5. Kurang bergerak/ kurang beraktivitas  Aktivitas dan pergerakan seseorang berkorelasi


positif terhadap kecerdasannya. Jadi bila seharian hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan
apa-apa niscaya akan mempengaruhi kecerdasan anda. Jikalau keadaan ini terus dibiarkan maka
lama kelamaan akan menurunkan daya ingat.

6. Kurang aktif berkomunikasi dengan sesama  Berkomunikasi dengan sesama akan


mengasaah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan daya ingat masing-masing.

7. Mudah stres/ depresi  Kurangnya kemampuan mengelola pikiran berimbas pada lemahnya
pengendalian emosi yang dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami stres. Keadaan ini
akan mengacaukan pikiran sehingga berimbas pada menurunnya kemampuan mengingat sesuatu.
Stres yang terus menerus terjadi dapat berujung pada depresi sehingga turut melemahkan
kemampuan kognisi seseorang.

8. Kebiasaan merokok & minum alkohol  Merokok dan konsumsi alkohol dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat
mempengaruhi sistem syaraf pusat sehingga bisa menurunkan daya ingat seseorang.

Berikut adalah berbagai tips dan trik yang dapat dilakukan untuk mengatasi pikun:

1. Senantiasa memusatkan pikiran kepada Tuhan  Betapa luar biasanya manfaat yang kita
rasakan ketika hati ini selalu terhubung dengan Sang Pencipta. Manfaat yang dirasakan mulai dari
membuat hati bahagia, mengusir stres, menekan hawa nafsu yang buruk, mencegah terjadinya
kejahatan bahkan mengatasi masalah pikun. Dalam segala kesempatan, fokuskanlah pikiran
dengan cara sering memanjatkan doa dan mengingat Tuhan (misalnya dengan berzikir). Tentu saja
dimasa-masa pensiun lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bersantai. Oleh karena itu,
usahakan untuk selalu fokus kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Beraktivitaslah dan jangan berdiam terus di rumah!  Seharian duduk saja sambil
menonton televisi jelas sangat tidak baik bagi kesehatan otak. Oleh karena itu, lakukanlah beberapa
pekerjaan ringan untuk diselesaikan sendiri sebab tanpa aktivitas maka fungsi memori tidak akan
terus dilatih, kualitas hidup akan menurun dan dapat membuat seorang menjadi pikun.

3. Berkomunikasi dengan sesama  Jumlah kata yang keluar dari mulut anda ditentukan oleh
memori (daya ingat) dan kecerdasan. Jangan menyendiri terus seharian melainkan gunakan
beberapa kosa kata positif untuk saling berkomunikasi atau setidaknya saling berbagi informasi
dengan sesama. Komunikasi juga merupakan salah satu indikator kecerdasan intelektual dan
emosional seorang manusia.

4. Belajar seumur hidup  Usia yang terus bertambah bukan berarti menghentikan proses
belajar. Untuk menepis penyakit pikun, anda harus senantiasa mengaktifkan otak salah satunya
dengan belajar/ membaca buku-buku yang bermanfaat atau kitab suci secara berulang-ulang agar
daya ingat tidak mengalami penurunan fungsi.
5. Kurangi stres  Stres adalah masalah hati. Kemampuan anda memanajemen pikiran sangat
tergantung pada angka kejadian stres. Berusaha semaksimal mungkin, terima hasilnya apa adanya,
hindari menolak tekanan (itu sudah sewajarnya, sudah sepantasnya), peduli dan santun/ ramah
kepada sesama dan berusahalah bijak dalam menentukan pilihan terbaik.

6. Mengkonsumsi makanan dan air yang cukup  Lebih dari separuh bahan penyusun
(kandungan) otak adalah air bahkan lingkungan sekitarnya juga mengandung air elektrolit yang
disebut sebagai cairan otak. Asupan cairan dan makanan yang cukup turut membantu
meningkatkan kinerja berpikir. Biasanya untuk orang dewasa jumlah asupan air perhari kurang
lebih 2 liter atau setara dengan 8 sampai 10 gelas.

7. Berolahraga secara rutin  Olahraga sangat penting bagi kesehatan. Anda harus mulai
menjadwalkannya setidaknya 15 – 30 menit dalam seminggu. Biasanya semakin banyak jenis
aktivitas yang dilakukan maka semakin sehat memori otak. Oleh karena itu silahkan rutin
melakukan olahraga atau setidaknya melakukan senam dan jalan santai pada orang lanjut usia.

8. Berhenti merokok dan meminum alkohol  Rokok dan alkohol sama-sama mengandung
bahan kimia yang sifatnya keras dan dapat meningkatkan resiko penyakit pikun (demensia) di
masa depan. Saat anda stres, jangan lari dari tekanan dengan merokok dan meneguk alkohol karena
dapat menyababkan kerugian bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Alangkah lebih baik jikalau
sedang tertekan, setiap orang menyegarkan pikirannya dalam doa-doa yang penuh kerendahan hati
kepada Tuhan.

9. Rencanakan kehidupan anda  Perencanaan itu sangatlah penting. Ada baiknya jikalau anda
jangan sekedar menyusun rencana jangka panjang saja (cita-cita di masa depan) melainkan
sebaiknya turut menyusun rencana jangka pendek. Misalnya, apa yang akan anda lakukan besok,
lusa, minggu depan dan lain sebagainya. Merencanakan kehidupan turut membuat anda lebih siap
menghadapi situasi. Terlebih jikalau anda telah mempersiapkan rencana cadangan untuk setiap hal
yang kemungkinan mengalami kegagalan. Aktivitas berpikir untuk membuat perencanaan dapat
membantu mencegah dan mengurangi kepikunan.

10. Libatkan pasangan hidup/ saudara/ sahabat/ teman lainnya  Peran orang-orang disekitar
anda sangatlah penting. Oleh karenanya jangan pernah memutuskan hubungan baik dengan
mereka. Selalu upayakan untuk berbuat baik ke sesama setidak-tidaknya lewat komunikasi yang
bisa diekspresikan kapan saja. Andapun dapat memanfaatkan hubungan/ persahabatan ini agar
mereka membantu mengingatkan anda tentang suatu jadwal penting pada waktu-waktu tertentu.
Komunikasikanlah itu kepada mereka sembari menyebutkan jadwal, kegiatan/ acara, waktu dan
tempat yang akan diikuti kelak.

Proses menua pada akhirnya adalah proses yang terus menerus secara alamiah yang
dimulai sejak lahir serta umumnya dialami oleh semua makhluk hidup. Gejala menua adalah
proses hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan fungsi memorinya namun dengan tips dan trik diatas, diharapkan para lansia
dapat hidup lebih produktif dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai