Anda di halaman 1dari 15

lOMoARcPSD|20078671

Makalah Terapi Musik 3C KEP Komplementer

Kesehatan dan Gizi (Universitas Jember)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)
lOMoARcPSD|20078671

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER


TERAPI MUSIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Komplementer

Dosen Pengampu : RIZEKI DWI FIBRIANSARI S.Kep., Ners., M.Kep

Oleh :
1. FIRDA ASKIYA NUR ARIFIN (202303101116)
2. PITA NUR PARAMITHA BAHARI (202303101104)
3. TIARA ANINA (202303101111)
4. DANDY KURNIAWAN (202303101056)
5. PUTRI OKTAVIA IRGIANTI (202303101119)
6. ANANDA SINTA MARDIYANTI (202303101101)
7. ERDIANI EFTARIA PRANATA (202303101121)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG
TAHUN 2022

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................2
1.2 Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
EVIDENCE BASED PRACTICE..........................................................................................4
2.1 Teorical Maping (min 5 Jurnal)............................................................................................4
2.2 SOP Teknik Distraksi ( Musik Klasik )................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................7
3.1 Definisi.................................................................................................................................7
3.2 Klasifikasi/ Jenis..................................................................................................................7
3.4 Manfaat................................................................................................................................8
3.5 Mekanisme.........................................................................................................................10
3.6 Karakteristik.......................................................................................................................10
3.7 Aplikasi Terapi Musik........................................................................................................11
3.8 Peran Dalam Keperawatan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri terdiri dari massage effleurage,
teknik relaksasi dan teknik distraksi. Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien
pada sesuatu hal atau melakukan pengalihan perhatian ke hal-hal diluar nyeri. Distraksi
dapat dilakukan dengan cara distraksi penglihatan (visual), distraksi intelektual
(pengalihan nyeri dengan kegiatan-kegiatan) dan distraksi pendengaran (audio) yaitu
dengan terapi musik (Sari, 2014).
Terapi musik juga dapat digunakan sebagai salah satu terapi non-farmakalogis untuk
mengontrol tekanan darah karena variable musik seperti frekuensi, tempo dan volume
cenderung mempercepat dan memperlambat detak jantung. Detak jantung yang lambat
dapat menenangkan pikiran, mengurangi ketegangan dan stress fisik serta membantu
tubuh menyembuhkan diri (Young C & Koopsen, 2007). Selain itu, terapi musik ini dapat
berpengaruh untuk menurunkan kecemasan dan mood. Musik yang digunakan dapat
berpengaruh terhadap mekanisme kerja syaraf otonom dan hormonal sehingga secara
tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kecemasan. Pasien yang mendapat terapi
musik akan mengalami relaksasi, sehingga mempunyai efek menurunkan tekanan darah,
nadi dan pernafasan (Suselo, 2010).
Hasil penelitian Suselo (2010) yang dilakukan pada 30 responden menunjukkan rata-
rata penurunan tanda-tanda vital setelah intervensi terapi musik pada kelompok intervensi
lebih besar dibanding dengan kelompok control (p= < 0,05). Sedangkan hasil penelitian
Suhartini (2008) 90% responden mengalami perubahan penurunan tekanan darah sistol,
60% responden mengalami perubahan penurunan respirasi dan 100% responden
mengalami perubahan penurunan nadi (p= <0,05).
Prevalensi semakin meningkat seiring dengan pertambahan umur
(Kemenkes RI, 2018). Laporan hasil utama Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa
prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran pada penduduk umur ≥ 18 tahun adalah
sebesar 34,1%. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi hipertensi
tahun 2013 yang hanya 25,8%.
Otak manusia termasuk otak bayi terdiri dari belahan otak kanan dan belah
kiri. Otak ini mulai terbentuk pada awal kehamilan dan berkembang dengan
pesat bayi lahir. belahan otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi
akademi terdiri dari berbicara kemampuan tata bahasa, baca, tulis, hitung, daya
ingat nama, peristiwa, logika, angka, analisis, dll. Belahan otak kanan berkaitan
perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik,
pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi dan kepribadian.
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh
seorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan fisik emosional dan spritual. Dalam kedokteran terapi musik disebut
sebagai pelengkap. Terapi musik adalah suatu bentuk kegiatan yang
2

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

mempergunakan musik lagu nyanyian secara terpadu dan terarah. Terapi non
farmakologis atau disebut juga dengan memodifikasi gaya hidup yang
meliputi mengurangi kelebihan berat badan, berhenti merokok, menghindari
konsumsi alkohol, memodifikasi diet serta yang mencakup psikis antara lain
yaitu olah raga, istirahat dan mengurangi stres (Kosasih dan Hassan,
2013). Metode non farmakologi lain yang dapat menurunkan tekanan
darah yaitu dengan menggunakan musik klasik, namun penggunaan musik
klasik sebagai tatalaksana non farmakologi dalam hal menurunkan
tekanan darah masih dalam tahap perkembangan (Junaidi, 2010).

1.2 Tujuan
Tujuan dari presentasi dan penyusunan makalah ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan baru tentang terap ng terapi musik
2. Mengenalkan pada perawat tentang tindakan nonfarmakologis yang dapat
menurunkan nyeri.
3. Mengenalkan terapi non medis untuk menurunkan/mengalihkan rasa nyeri pada
pasien post operasi.

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

BAB II
EVIDENCE BASED PRACTICE

2.1 Teorical Maping (min 5 Jurnal)


Gangguan kesehatan yang banyak dijumpai dan menjadi salah satu masalah dipusat
pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia salah satunya adalah fraktur (Budhiartha,
2009). Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebakan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak sekitar
tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Price
dan Wilson, 2006).
Nyeri sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan, baik sensori maupun
emosional yang berhubungan dengan risiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh
(Judha dkk., 2012). Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada pasien
post operasi adalah terapi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Harefa (2010), terkait
terapi musik terhadap intensitas nyeri dan hasil penelitian menunjukan bahwa musik
yang paling disarankan untuk terapi yaitu terapi musik mozart. Hal ini dikarenakan
musik mozart memiliki tempo dan harmonisasi nada yang seimbang, tidak seperti musik
yang berjenis rock, dangdut atau musik-musik lainnya.
Yanuar (2015) juga melakukan penelitian tentang pengaruh terapi musik klasik
terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri pada
pasien post operasi fraktur antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol dengan
hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,007 (< 0,05).
Sedangkan Saputra (2015) juga melakukan penelitian yang sama tentang pemberian
terapi musik mozart terhadap penurunan intensitas nyeri pada asuhan keperawatan Nn. N
dengan post operasi close fraktur femure dexstra di ruang Parangseling RS Orthopedi
Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 2 hari pengelolaan didapatkan
hasil nyeri berkurang dari skala 4 menjadi skala 2.Sehingga dapat disimpulkan terapi
musik Mozart efektif dalam menurunkan intensitas nyeri.
Teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri terdiri dari massage effleurage,
teknik relaksasi dan teknik distraksi. Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien
pada sesuatu hal atau melakukan pengalihan perhatian ke halhal diluar nyeri. Distraksi
dapat dilakukan dengan cara distraksi penglihatan (visual), distraksi intelektual
(pengalihan nyeri dengan kegiatan-kegiatan) dan distraksi pendengaran (audio) yaitu
dengan terapi musik (Sari, 2014).
Musik dapat menyentuh individu baik secara fisik, psikososial, emosional dan
spiritual. Mekanisme musik ialah dengan memadukan pola getar dasar tubuh manusia.
Vibrasi musik yang terikat erat dengan frekuensi dasar tubuh atau pola getar dasar bisa
mempunyai dampak terhadap pengobatan yang begitu hebat bagi tubuh, pikiran serta
jiwa manusia. Getaran ini juga menimbulkan perubahan emosi, organ, hormon, enzim,
sel-sel dan atom di tubuh (Novita, 2012) Mekanisme musik ialah dengan memadankan
pola getar dasar tubuh manusia. Vibrasi musik yang terikat erat dengan frekuensi dasar
tubuh atau pola getar dasar mampu mempunyai dampak terhadap pengobatan yang
begitu luar biasa bagi tubuh, pikiran bahkan jiwa manusia. Musik tidak membutuhkan
4

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

analisis yang membuat hemisfer kiri bekerja, tetapi dengan musik membantu otak kiri
mendominasi untuk meningkatkan proses belajar (Smeltze. Brunner. C & Bare. Brenda.
G, 2008).
Terapi musik adalah serangkaian yang dirancang dalam upaya untuk mendorong
seseorang atau bahkan membatu orang. Kata tersebut biasanya digunakan dalam konteks
fisik dan mental. “musik” dalam “terapi musik” memiliki arti atau penjelasan secara
mengkhusus dalam rangkaian terapi. Terapi musik adalah terapi yang bersifat nonverbal.
Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara, baik untuk
mengenang hal-hal yang membahagiakan, mengangankan hal-hal yang diimpikan dan
dicita-citakan, atau bahkan menguraikan permasalahan yang dia hadapi (Djohan, 2006).
2.2 SOP Teknik Distraksi (Musik Klasik)
 PRANALA LINK VIDEO KELOMPOK TERAPI MUSIK 3C :
https://youtu.be/0uk9hV7gbWE
A. Persiapan alat & bahan :
1. Tape music / Radio, Hand phone
2. Compact Disc (CD) Musik
3. Headset
4. Alat-alat musik yang sesuai
B. Prosedur
1. Pre interaksi
a. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)
b. Siapkan alat-alat
c. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
d. Cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
3. Tahap kerja
a. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
d. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan
seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
e. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.
f. Identifikasi pilihan musik klien.
g. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik.
h. Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien
i. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
j. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan
telepon selama mendengarkan musik.
k. Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien.
l. Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik.
m. Dukung dengan headphone jika diperlukan.
n. Nyalakan music dan lakukan terapi music.
5

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

o. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras.


p. Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang lama.
q. Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat musik
atau bernyanyi jika diinginkan dan memungkinkan saat itu.
r. Hindari stimulasi musik setelah nyeri/luka kepala akut.
s. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan
seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
t. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.
u. Identifikasi pilihan musik klien.
4. Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Berikan umpan balik positif
d. Kontrak pertemuan selanjutnya
e. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
f. Bereskan alat-alat
g. Cuci tangan
5. Dokumentasi
a. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan :
 Nama Pasien
 Umur
 Jenis kelamin
 Keluhan utama
 Tindakan yang dilakukan (terapi musik)
 Lama tindakan
 Jenis terapi musik yang diberikan
 Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi musik
 Respon pasien
 Nama perawat
 Tanggal pemeriksaan
 Tanda tangan/paraf perawat

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi
Terapi musik merupakan terapi yang universal dan bisa di terima oleh semua orang
dikarenan tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterprestasi alunan
musik. Terapi musik juga dapat di definisikan sebagagai salah satu efektifitas teraputik
yang menggunakan musik sebagai salah satu cara untuk mempemperbaiki, memelihara,
mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi. Terapi musik juga di jelaskan
sebagai salah satu proses intervensi sistematis dengan terapis yang dapat membantu
penderita untuk meningkatkan kesehatan dengan menggunakan pengalaman musik dan
hubungan yang berkembang sebagai kekuatan dinamis perubahan (Bruscia, 2014).
Musik klasik merupakan komposisi musik yang lahir pada budaya Eropa sekitar
tahun 1750-1825. Musik klasik bermanfaat untuk membuat seseorang merasakan rileks,
rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, dan dapat menurunkan
tingkat kecemasan pasien pra operasi dan melepaskan rasa sakit dan menurunkan tingkat
stress (Pratiwi, 2014).

3.2 Klasifikasi/ Jenis


Jenis terapi musik yaitu musik instrumental dan musik klasik, musik instrumental
bermanfaat menjadikan badan, pikiran, dan mental menjadi lebih sehat. Musik klasik
juga bermanfaat untuk membuat seseorang menjadi rileks,dan dapat menimbulkan rasa
aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih menurunkan tingkat kecemasan
(Aditia, 2012).
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun
kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme,
harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran
dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau
tujuan yang ingin kita capai.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting
yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh. Contoh paling nyata bahwa beat sangat
mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada
penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak tubuhnya tidak
bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Salah
satu gerakan yang popular saat mendengarkan music rock adalah "head banger", suatu
gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh
itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati seseorang sedang susah, cobalah
mendengarkan musik yang inda yang indah, yang memilik h, yang memiliki irama
(ritme) i irama (ritme) yang terat yang teratur, maka peras ur, maka perasaan akan lebih
terasa enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengark
memperdengarkan lagu-lagu lagu-lagu indah untuk membantu membantu penyembuhan
7

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmoni sangat mempengaruhi roh. Jika menonton film horor, selalu
terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. penyembahan. Di dalam meditasi,
meditasi, manusia manusia mendengar mendengar harmony dari suara-suara alam di
sekelilingnya. Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang
tepat antara beat, ritme dan harmony yang disesuaikan dengan tujuan dilaku an tujuan
dilakukannya terapi musik ya terapi musik. Jadi memang . Jadi memang terapi musik
yang efektif terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan se tidak bisa
menggunakan sembarang musik. mbarang musik.
Ada dua macam me Ada dua macam metode terapi music, yaitu : tode terapi music,
yaitu :
a. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan
alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain
pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan terapi musik aktif
tentu tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
b. Terapi Musik Pasif
Terapi music pasif ini adalah terapi musik yang murah, mudah dan efektif.
Pasien hanya mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang
disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting dalam terapi musik pasif adalah
pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu, ada
banyak sekali jenis-jenis CD terapi musik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
pasien.

3.4 Manfaat
Ada banyak sekali manfaat-manfaat terapi musik, menurut menurut para pakar
terapi musik memiliki beberapa manfaat utama, yaitu :
a. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi music adalah perasaan
pasien rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran fresh. Terapi muik ini memberikan
kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna.
Dalam kondisi relaksasi atau istirahat yang sempurna tersebut, maka seluruh sel
daam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi
hormone tubuh di seimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
b. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang
disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al
dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam
kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak
agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak ena otak anak sedang dalam masa
pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif.
Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di
8

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi
untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan
memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood
tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa
dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi motivasi terbelenggu, maka
semangat semangat pun menjadi menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk
beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan mood, bisa meningkatkan motivasi, semangat inovasi,
dan meningkatkan level energi seseorang.
d. Pengembanga Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang.
Musik yang didengarkan seseorang juga bisa menentukan kualitas pribadi seseorang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya
cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang
yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati.
Maka hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis
musik yang didengarkan didengarkan menjadi menjadi musik yang memotivasi,
dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang
sangat banyak. Seseorang bisa mempunyai kepribadian yang diinginkan dengan cara
mendengarkan jenis musik yang tepat.
e. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini
bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan
memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara
otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak
digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan
prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak
digunakan untuk menangani menangani masalah-masalah kepikunan dan kehilangan
ingatan.
f. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya
''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai
pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan
gangguan psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam
menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang Sekarang di zaman modern, terapi
musik banyak digunakan digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi
berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan kejiwaan,
gangguan mental atau gangguan psikologis.
g. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang
9

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi
sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan
marah yang membuat kita yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya
rasa sakit menjadi menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur
membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan
dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi
kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis
akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
h. Menyeimbangk Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan
organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan
sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
i. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek
dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: apabila
jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka
tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat
menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat
(dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih
sehat.
j. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih
baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan
mood dan mengalihkan seseorang dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama
olahraga
3.5 Mekanisme Musik Klasik Sebagai Terapi
Setelah penderita mendengarkan salah satu musik klasik atau rangsangan
suara, suara tersebut akan di terima oleh daun teling penderta. Dan kemudian telinga
memulai proses mendengarkan. Secara fisiologi pendengaran merupakan suatu proses
dimana telinga menerima gelombang suara, membedakan frekuensi dan mengirim
informasi kesusuna saraf pusat. Setip bunyi yang di hasilkan oleh sumber bunyi atau
getaran udara akan di terima oleh telinga. Getaran tersebut di ubah menjadi implus
mekanik di telinga tengah dan di ubah menjadi implus elektrik di telinga dalam yang
di teruskan melalui telinga dalam yang di teruskan melalui saraf pendengaran menuju
korteks pendengaran di otak. Di samping menerima sinyal dari talamus (salah satu
bagian otak yang berfungsi menerima pesan dari indara dan di teruskan kebagian otak
lain). Amigdala juga menerima sinyal dari semua bagian korteks limbic
(emosi/prilaku) seperti juga neokorteks lobus temporal (korteks atau lapisan otak yang
hanya ada pada manusia) parietal (bagian otak tengah) dan oksipital (bagian otak
belakang) terutama di area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual.
3.6 Karakteristik
Menurut Menurut Robbert Robbert (2002) dan Greer (2003) dalam Djohan
(2006), music mempengaruhi persepsi dengan cara:

10

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

a) Distraksi, yaitu pengalihan pikiran dari nyeri, musik dapat mengalihkan


konsentrasi klien pada hal-hal yang menyenangkan
b) Relaksasi, musik menyebabkan pernafasan menjadi lebih rileks ih rileks dan
menurunkan denyut jantung, karena orang yang mengalami nyeri denyut
jantung meningkat
c) Menciptakan rasa nyaman, pasien yang berada pada ruang perawatan dapa
atan dapat merasa cema t merasa cemas dengan s dengan lingkungan yang
asing n yang asing baginya dan akan merasa lebih nyaman jika mereka
mendengar musik yang mempunyai arti bagi mereka. Musik juga dapat
menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat stres. Musik
juga m erangsang pelepasan h ormon endorfin, hormon tubuh yang
memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri (Berger,
1992 dalam Djohan 2006).
3.7 Aplikasi Terapi Musik
Terapi Musik berguna untuk mempengaruhi tubuh dan pikiransecara
keseluruhan. Terapi musik bekerja pada hardware sekaligus software dalam diri.
Banyak penelitian dari para dokter dan pakar pikiran mengenai efek terapi musik.
Sudah terbukti secara ilmiah bahwa musik berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan
mental seseorang.
Bonny mengembangkan sesi terapinya dalam format empat fase dan
serangkaian program music. Sampai hari ini telah terkumpul lebih dari 40 program
musik. Sampai hari ini telah terkumpul lebih dari 40 musik yang berdurasi 30-50
menit. Musik tersebut terdiri sampai delapan gerakan atau berupa sebuah lagu utuh
baik dalam format instrumental maupun vocal.
Musiknya disusun secara berurutan guna mendukung, membangkitkan dan
memperdalam pengalaman yang terkait dengan kebutuhan psikologis dan fisiologis.
Sepanjang perjalanan music yang didengar klien diberi kesempatan menghayati
berbagai aspek kehidupannya melalui perjalanan imajinatif. Music yang berjalan akan
membantu klien mendekonstruksi kisah kehidupan lama dan menstimulinya dengan
hal baru.
Pelaksanaan kegiatan terapi musik secara umum diantaranya :
a. Kegiatan terapi musik diberikan dalam keadaan pasif (diam). Contoh penderita
duduk dengan tenang sambil mendengarkan lagu anak-anak baik dari radio
atau pelatih.
b. Kegiatan terapi musik yang diberikan dalam keadaan aktif (bergerak). Contoh
anak berlatih tepuk paha, tepuk lantai, dengan hitungan satu dua tiga,
diteruskan bernyanyi bernyanyi bersama.
c. Latihan ritmis dengan memukul alat drum, simbal, ring bel, dengan irama
sederhana.
d. Latihan notasi yaitu pengenalan solmilasi kemudian ditingkatkan menjadi olah
vokal serta latihan memainkan alat musik yang bernada seperti angklung,
piano, gamelan, seruling.
e. Musik dapat diperdengarkan setelah seseorang mengalami suatu penyakit dan
masalah yang sedang dihadapi.
11

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

3.8 Peran Dalam Keperawatan


a) Perawat sebagai peneliti
Perawat dapat meneliti tentang pengaruh dan efektifitas terapi musik
untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi. Selain itu juga
meneliti reaksi dan sejauh mana kenyamanan yang dirasakan dengan
menggunakan terapi musik. Perawat juga melaksanakan monitoring terhadap
perubahan yang terjadi pada pasien jika menggunakan terapi musik.
b) Perawat sebagai pendidik
Perawat memberikan Health Education (HE) yang berdasarkan dengan
semua tahap kesehatan dan tingkat pencegahan. Selain itu perawat harus
mampu mengajarkan tindakan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan dari penyakit dan menyusun program HE, memberikan infromasi
yang tepat mengenai teknik relaksasi dengan terapi musik.
c) Sebagai pendidik
Perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang Terapi musik dapat
menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi. Dengan adanya
pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh perawat, masyarakat dapat
mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan mengetahui segala manfat
teknik relaksasi dengan terapi musik.
d) Perawat sebagi pelaksana pelayanan keperawatan
Perawat sudah memiliki pengetahuan tentang Teknik relaksasi dengan
terapi musik. Oleh karena itu, perawat dapat menerapkannya dalam merawat
pasien dirumah sakit. Perawat juga memberikan pelayanan kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok/masyarakat mengenai manfaat aromaterapi
lavender. Perawat memberi masukan bagi tenaga kesehatan dalam
memfasilitasi ruang tunggu rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA
12

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)


lOMoARcPSD|20078671

Tubagus Erwin Nurdiansyah (2015) Pengaruh Terapi Musik Terhadap Respon Nyeri Pada
Pasien Post Operasi di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung (Online)
(https://ejurnal.poltekkestjk.ac.id/index.php/JK/article/viewFile/20/18) diakses pada 15
september 2022

Wati, M dkk. 2011. Music Therapy May Increase Breastfeeding Rates Among Mothers Of
Premature Newborns: A Randomized Controlled Trial. Bandung. belum diterbitkan.

Alan Yanuar, (2015) Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Fraktur di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta (online)
(http://digilib.unisayogya.ac.id/32/1/Alan%20Yanuar_201110201003.pdf)
diakses pada 15 september 2022

Moh Alimansur, dkk. (2014) Pengaruh Terapi Musik Terhadap Perubahan Tanda-Tanda Pada
Pasien Post Operasi Fraktur Yang Mengalami Nyeri (online)
(https://ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/download/36/28/) diakses pada 15
september 2022

Rina Indrawati, (2010) Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (online)
(http://eprints.ums.ac.id/70732/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf) diakses pada 15
september 2022

Ika Rahayu, dkk (2013) Makalah Terapi Musik (Online)


(https://www.scribd.com/document_downloads/direct/305687220?
extension=docx&ft=1553743893&lt=1553747503&user_id=260901990&uahk=7KXn0
Zft5z2OnNaQNF3ALBkWWyM)diaskes pada 15 september 2022

Tim Terapi Musik, (online) (http://www.terapimusik.com/terapi_musik.htm) diakses pada 15


september 2022

13

Downloaded by Infoku Co id (infoku.co.id@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai