Oleh :
1. FIRDA ASKIYA NUR ARIFIN (202303101116)
2. PITA NUR PARAMITHA BAHARI (202303101104)
3. TIARA ANINA (202303101111)
4. DANDY KURNIAWAN (202303101056)
5. PUTRI OKTAVIA IRGIANTI (202303101119)
6. ANANDA SINTA MARDIYANTI (202303101101)
7. ERDIANI EFTARIA PRANATA (202303101121)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................2
1.2 Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
EVIDENCE BASED PRACTICE..........................................................................................4
2.1 Teorical Maping (min 5 Jurnal)............................................................................................4
2.2 SOP Teknik Distraksi ( Musik Klasik )................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................7
3.1 Definisi.................................................................................................................................7
3.2 Klasifikasi/ Jenis..................................................................................................................7
3.4 Manfaat................................................................................................................................8
3.5 Mekanisme.........................................................................................................................10
3.6 Karakteristik.......................................................................................................................10
3.7 Aplikasi Terapi Musik........................................................................................................11
3.8 Peran Dalam Keperawatan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
mempergunakan musik lagu nyanyian secara terpadu dan terarah. Terapi non
farmakologis atau disebut juga dengan memodifikasi gaya hidup yang
meliputi mengurangi kelebihan berat badan, berhenti merokok, menghindari
konsumsi alkohol, memodifikasi diet serta yang mencakup psikis antara lain
yaitu olah raga, istirahat dan mengurangi stres (Kosasih dan Hassan,
2013). Metode non farmakologi lain yang dapat menurunkan tekanan
darah yaitu dengan menggunakan musik klasik, namun penggunaan musik
klasik sebagai tatalaksana non farmakologi dalam hal menurunkan
tekanan darah masih dalam tahap perkembangan (Junaidi, 2010).
1.2 Tujuan
Tujuan dari presentasi dan penyusunan makalah ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan baru tentang terap ng terapi musik
2. Mengenalkan pada perawat tentang tindakan nonfarmakologis yang dapat
menurunkan nyeri.
3. Mengenalkan terapi non medis untuk menurunkan/mengalihkan rasa nyeri pada
pasien post operasi.
BAB II
EVIDENCE BASED PRACTICE
analisis yang membuat hemisfer kiri bekerja, tetapi dengan musik membantu otak kiri
mendominasi untuk meningkatkan proses belajar (Smeltze. Brunner. C & Bare. Brenda.
G, 2008).
Terapi musik adalah serangkaian yang dirancang dalam upaya untuk mendorong
seseorang atau bahkan membatu orang. Kata tersebut biasanya digunakan dalam konteks
fisik dan mental. “musik” dalam “terapi musik” memiliki arti atau penjelasan secara
mengkhusus dalam rangkaian terapi. Terapi musik adalah terapi yang bersifat nonverbal.
Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara, baik untuk
mengenang hal-hal yang membahagiakan, mengangankan hal-hal yang diimpikan dan
dicita-citakan, atau bahkan menguraikan permasalahan yang dia hadapi (Djohan, 2006).
2.2 SOP Teknik Distraksi (Musik Klasik)
PRANALA LINK VIDEO KELOMPOK TERAPI MUSIK 3C :
https://youtu.be/0uk9hV7gbWE
A. Persiapan alat & bahan :
1. Tape music / Radio, Hand phone
2. Compact Disc (CD) Musik
3. Headset
4. Alat-alat musik yang sesuai
B. Prosedur
1. Pre interaksi
a. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)
b. Siapkan alat-alat
c. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
d. Cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
3. Tahap kerja
a. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
d. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan
seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
e. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.
f. Identifikasi pilihan musik klien.
g. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik.
h. Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien
i. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
j. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan
telepon selama mendengarkan musik.
k. Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien.
l. Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik.
m. Dukung dengan headphone jika diperlukan.
n. Nyalakan music dan lakukan terapi music.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Terapi musik merupakan terapi yang universal dan bisa di terima oleh semua orang
dikarenan tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterprestasi alunan
musik. Terapi musik juga dapat di definisikan sebagagai salah satu efektifitas teraputik
yang menggunakan musik sebagai salah satu cara untuk mempemperbaiki, memelihara,
mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi. Terapi musik juga di jelaskan
sebagai salah satu proses intervensi sistematis dengan terapis yang dapat membantu
penderita untuk meningkatkan kesehatan dengan menggunakan pengalaman musik dan
hubungan yang berkembang sebagai kekuatan dinamis perubahan (Bruscia, 2014).
Musik klasik merupakan komposisi musik yang lahir pada budaya Eropa sekitar
tahun 1750-1825. Musik klasik bermanfaat untuk membuat seseorang merasakan rileks,
rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, dan dapat menurunkan
tingkat kecemasan pasien pra operasi dan melepaskan rasa sakit dan menurunkan tingkat
stress (Pratiwi, 2014).
para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmoni sangat mempengaruhi roh. Jika menonton film horor, selalu
terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. penyembahan. Di dalam meditasi,
meditasi, manusia manusia mendengar mendengar harmony dari suara-suara alam di
sekelilingnya. Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang
tepat antara beat, ritme dan harmony yang disesuaikan dengan tujuan dilaku an tujuan
dilakukannya terapi musik ya terapi musik. Jadi memang . Jadi memang terapi musik
yang efektif terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan se tidak bisa
menggunakan sembarang musik. mbarang musik.
Ada dua macam me Ada dua macam metode terapi music, yaitu : tode terapi music,
yaitu :
a. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan
alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain
pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan terapi musik aktif
tentu tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
b. Terapi Musik Pasif
Terapi music pasif ini adalah terapi musik yang murah, mudah dan efektif.
Pasien hanya mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang
disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting dalam terapi musik pasif adalah
pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu, ada
banyak sekali jenis-jenis CD terapi musik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
pasien.
3.4 Manfaat
Ada banyak sekali manfaat-manfaat terapi musik, menurut menurut para pakar
terapi musik memiliki beberapa manfaat utama, yaitu :
a. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi music adalah perasaan
pasien rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran fresh. Terapi muik ini memberikan
kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna.
Dalam kondisi relaksasi atau istirahat yang sempurna tersebut, maka seluruh sel
daam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi
hormone tubuh di seimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
b. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang
disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al
dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam
kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak
agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak ena otak anak sedang dalam masa
pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif.
Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di
8
dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi
untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan
memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood
tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa
dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi motivasi terbelenggu, maka
semangat semangat pun menjadi menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk
beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan mood, bisa meningkatkan motivasi, semangat inovasi,
dan meningkatkan level energi seseorang.
d. Pengembanga Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang.
Musik yang didengarkan seseorang juga bisa menentukan kualitas pribadi seseorang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya
cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang
yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati.
Maka hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis
musik yang didengarkan didengarkan menjadi menjadi musik yang memotivasi,
dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang
sangat banyak. Seseorang bisa mempunyai kepribadian yang diinginkan dengan cara
mendengarkan jenis musik yang tepat.
e. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini
bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan
memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara
otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak
digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan
prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak
digunakan untuk menangani menangani masalah-masalah kepikunan dan kehilangan
ingatan.
f. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya
''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai
pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan
gangguan psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam
menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang Sekarang di zaman modern, terapi
musik banyak digunakan digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi
berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan kejiwaan,
gangguan mental atau gangguan psikologis.
g. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang
9
mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi
sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan
marah yang membuat kita yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya
rasa sakit menjadi menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur
membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan
dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi
kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis
akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
h. Menyeimbangk Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan
organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan
sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
i. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek
dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: apabila
jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka
tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat
menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat
(dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih
sehat.
j. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih
baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan
mood dan mengalihkan seseorang dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama
olahraga
3.5 Mekanisme Musik Klasik Sebagai Terapi
Setelah penderita mendengarkan salah satu musik klasik atau rangsangan
suara, suara tersebut akan di terima oleh daun teling penderta. Dan kemudian telinga
memulai proses mendengarkan. Secara fisiologi pendengaran merupakan suatu proses
dimana telinga menerima gelombang suara, membedakan frekuensi dan mengirim
informasi kesusuna saraf pusat. Setip bunyi yang di hasilkan oleh sumber bunyi atau
getaran udara akan di terima oleh telinga. Getaran tersebut di ubah menjadi implus
mekanik di telinga tengah dan di ubah menjadi implus elektrik di telinga dalam yang
di teruskan melalui telinga dalam yang di teruskan melalui saraf pendengaran menuju
korteks pendengaran di otak. Di samping menerima sinyal dari talamus (salah satu
bagian otak yang berfungsi menerima pesan dari indara dan di teruskan kebagian otak
lain). Amigdala juga menerima sinyal dari semua bagian korteks limbic
(emosi/prilaku) seperti juga neokorteks lobus temporal (korteks atau lapisan otak yang
hanya ada pada manusia) parietal (bagian otak tengah) dan oksipital (bagian otak
belakang) terutama di area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual.
3.6 Karakteristik
Menurut Menurut Robbert Robbert (2002) dan Greer (2003) dalam Djohan
(2006), music mempengaruhi persepsi dengan cara:
10
DAFTAR PUSTAKA
12
Tubagus Erwin Nurdiansyah (2015) Pengaruh Terapi Musik Terhadap Respon Nyeri Pada
Pasien Post Operasi di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung (Online)
(https://ejurnal.poltekkestjk.ac.id/index.php/JK/article/viewFile/20/18) diakses pada 15
september 2022
Wati, M dkk. 2011. Music Therapy May Increase Breastfeeding Rates Among Mothers Of
Premature Newborns: A Randomized Controlled Trial. Bandung. belum diterbitkan.
Alan Yanuar, (2015) Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Fraktur di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta (online)
(http://digilib.unisayogya.ac.id/32/1/Alan%20Yanuar_201110201003.pdf)
diakses pada 15 september 2022
Moh Alimansur, dkk. (2014) Pengaruh Terapi Musik Terhadap Perubahan Tanda-Tanda Pada
Pasien Post Operasi Fraktur Yang Mengalami Nyeri (online)
(https://ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/download/36/28/) diakses pada 15
september 2022
Rina Indrawati, (2010) Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (online)
(http://eprints.ums.ac.id/70732/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf) diakses pada 15
september 2022
13