Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP HYGIENE RESPIRASI / ETIKA BATUK,


MENYUNTIK YANG AMAN, PENGGUNAAN
PERALATAN PERAWATAN PASIEN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. Erwin Munazir (2022206203117P)


2. Rosyadi (2022206203136P)
3. Junardi Brahma Jaya (2022206203132P)
4. Deni Papila S (2022206203145P)
5. Nining Susi Ks (2022206203144P)
6. Villa Rossi Pangestika (2022206203137P)
7. Muslikah (2022206203139P)
8. Dewi Wahyuningrum (2022206203182P)
9. Nurhayati (2022206203174P)

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AJARAN 2022/2023
HYGIENE RESPIRASI / ETIKA
BATUK

No.Dokumen : SOP/UKP/PPI/174/2
017
No. Revisi :00
SOP Tanggal
: 31 Januari 2017
Terbit
Halaman : 1–2
Direktur RSUD
UPTD RSUD Tulang Bawang Barat
TULANG
BAWANG
BARAT
DR. PRAMONO SATRIO WIBOWO

1. Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan


merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di
tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya;
2. Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat;
1. Pengertian
3. Etika batuk adalah cara penting untuk mengendalikan penyebaran
infeksi di sumbernya.

1. Mengurangi paparan terhadap lingkungan/orang lain dari partikel yang


terpercik ketika batuk;
2. Menurunkan transmisi pathogen;
2. Tujuan
3. Memperkecil resiko terjadinya infeksi yang penularannya lewat droplet,
airbone (saluran pernafasan atas) dari pasien ke petugas
dan sebaliknya.

SK Direktur RSUD Tulang Bawang Barat Nomor


188.4/03.4/415.17.4/2017 tentang Pemberlakuan Standar Operasional
3. Kebijakan Prosedur (SOP) di UPTD RSUD Tulang Bawang Barat

1. Kepmenkes No. 382/MENKES/SK/III/2007 tentang Pedoman PPI di


4. Referensi
RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
2. Modul Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
1. Air bersih mengalir;
5. Alat dan Bahan 2. Sabun/ larutan antiseptic;
3. Tissue/ handuk kecil yang bersih;
4. Masker.
1. Petugas menganjarkan pasien untuk selalu melakukan etika batuk yang
benar; caranya dengan:
a. Menutup hidung dan mulut dengan menggunakan tissue/ sapu tangan
atau lengan dalam baju;
b. Membuang segera tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat
6. Langkah- sampah;
langkah c. Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol sesuai prosedur;
d. Bila sedang batuk sebaiknya menggunakan selalu masker
bedah.
2. Petugas menempatkan pasien dengan gejala gangguan
pernafasan akut setidaknya 1 meter dari pasien lain saat berada di ruang
umum jika memungkinkan.

Batuk

Tutup hidung dan mulut dengan tissue/ sapu tangan/


lengan dalam baju

Buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah


7. Bagan Alir
Mencuci tangan sesuai

Pakai masker

8. Hal yang 1. Kebersihan tangan;


perlu 2. Waktu;
diperhatikan 3. Tempat.

9. Unit Seluruh unit pelayanan.


Terkait

10. Dokumen Status/ rekam medis pasien.


terkait
11. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan
MENYUNTIK YANG AMAN
Nomor
Dokumen : Nomor Halaman :
PPI/ Revisi : 1/3
/RSUD-
PS/III/2015
Direktur RSUD
STANDAR Tanggal Terbit : Tulang Bawang Barat
PROSEDUR 30 Maret 2015
OPERASIONAL
( SPO )
DR. PRAMONO SATRIO WIBOWO
Praktek menyuntik aman adalah suatu tindakan insersi yang
dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien dengan menjaga
PENGERTIAN
keamanan pasien dan dokter atau perawat yang melakukan insersi

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tindakan


penyuntikan yakni melakukan tindakan penyuntikan obat kepada
pasien secara aman, nyaman dan benar
1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi
2. Untuk melindungi dokter atau perawat dan tenaga kesehatan
TUJUAN
lainnya dalam melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan
kerja
3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di Rumah Sakit
dengan meningkatkan kewaspadaan standar

Keputusan Direktur No. 800/PPI/001/RSUD-PS/II/2015 tentang


KEBIJAKAN kebijakan pelayanan PPIRS
Prosedur tindakan penyuntikan :
1. Instruksi penyuntikan oleh dokter yang tertulis lengkap dan jelas
dalam rekam medik, bila kurang jelas/kurang mengerti segera
tanyakan kepada dokter yang memberi instruksi
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia di atasnya:
a. Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup
b. Obat-obatan antihistamin atau setingkatnya seperti adrenalin,
Dexamethason, Dypenhydramin
c. Persiapkan resusitasi cairan seperti IV catheter, Blood set,
larutan infus RL/Asering
3. Persiapkan pasien
a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan instruksi
penyuntikan
PROSEDUR b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
disuntik dan tenangkan pasien
c. Cek ulang riwayat alergi
4. Persiapkan alat
a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat, cara pemberian
dengan instruksi penyuntikan
b. Cek ulang tanggal kadaluarsa
c. Cek ulang jumlah obat
5. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
6. Lakukan penyuntikan
MENYUNTIK YANG AMAN
Nomor
Dokumen : Nomor Halaman :
PPI/ /RSUD- Revisi : 2/3
PS/III/2015
7. Cara penyuntikan secara intravena langsung
a. Tentukan vena mana yang akan disuntik
b. Lakukan tindakan aseptik/antiseptik
c. Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk
d. Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri
e. Pastikan tidak ada udara dalam syringe
f. Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena, lubang
jarum mengarah ke atas dan garis ukur syringe terlihat
g. Isap/tarik sedikit untuk melihat apakah jarum benar masuk
vena, bila berhasil masuk, darah dari vena akan masuk ke
dalam syringe
h. Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area
penyuntikan
i. Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut
jarum, pertahankan kapas alkohol dengan plester
j. Syringe dibuang pada tempat sampah/wadah tahan tusukan
8. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infus
a. Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik
b. Pastikan tidak ada gelombung udara pada syringe
c. Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infus
d. Tarik/isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk ke
dalam selang infus
e. Tutup aliran cairan infus
f. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan
cabut jarum
g. Buka aliran cairan infus
h. Syringe dibuang pada tempat sampah/wadah tahan tusukan
9. Cara penyuntikan secara drip intravena
a. Lakukan tindakan anteseptik
b. Pada sediaan larutan infus tertutup karet obat bisa langsung
disuntikkan dengan menusukkan jarum pada karet untuk
selanjutnya larutan infus dikocok sekali dua kali untuk
memastikan meratanya obat larut
c. Pada sediaan larutan infus tanpa tutup karet, maka selang
infus harus dipisahkan dulu dari botol cairan infus. Jarum
ditusukkan pada mulut botol infus sema dengan lokasi
tusukan selang infus
d. Tetesan cairan infus sesuai instruksi dokter
10. Cara penyuntikan secara intra muskuler
a. Tentukan lokasi penyuntikan pada 1/3 lateral garis SIAS
coccygis pada bokong, pada paha atau pangkal
lengan/deltoid
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
c. Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat otot pada
lokasi suntikan dengan cubitan ringan. Untuk pasien gemuk
dengan lapisan lemak subkutis tebal tidak diperlukan
d. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira-kira
¾ panjang jarum, arah tegak lurus
MENYUNTIK YANG AMAN
Nomor
Dokumen : Nomor Halaman :
PPI/ /RSUD- Revisi : 3/3
PS/III/2015
e. Tarik/isap sedikit, bila masuk darah, maka jarum ditarik
sedikit. Tarik/isap ualng untuk memastikan tidak ada darah
terisap, menandakan jarum tidak masuk pembuluh darah
f. Suntikkan obat secara perlahan
g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum,
massage lokasi suntikan dengan kapas tadi
h. Syringe dibuang pada tempat/wadah tahan tusukan dan air

1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. Kamar Operasi
UNIT TERKAIT 4. ICU/ICCU
5. IGD
6. Instalasi Farmasi
7. Unit terkait lainnya

PENGGUNAAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN


Ditetapkan Oleh Direktur
No.Dok : 01.LOK/SOP/PKM-KBSR/2015 RSUD Tulang Bawang Barat

SOP
Terbitan : 01
UPTD RSUD No. Rev : 00 DR. PRAMONO SATRIO
WIBOWO
TULANG Tanggal mulai
BAWANG berlaku : 1 April 2015
BARAT Halaman : 1 /1

Pengertian Alat yang digunakan untuk merawat pasien


Tujuan Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan atau untuk menjamin alat
tersebut dalam kondisi steril dan siap pakai.

Kebijakan Semua alat, bahan dan obat yang akan dimasukan ke dalam jaringan di bawah kulit
harus dalam keadaan steril

Referensi Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya

Prosedur 1. Lepaskan bahan organik dari peralatan dengan bahan pembersih yang sesuai sebelum
di Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) atau disterilkan.
2. Tangani peralatan pasien yang terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dengan
benar sehingga kulit dan mukus membran terlindungi, cegah baju terkontaminasi,
cegah transfer mikroba ke pasien lain dan lingkungan.
3. Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius telah dibersihkan dan
tidak dipakai untuk pasien lain. Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan
dimusnahkan dengan cara yang benar dan peralatan pakai ulang, diproses dengan
benar.
4. Peralatan yang terkontaminasi didisinfeksi setelah dipakai dan selanjutnya di DTT
atau sterilisasi sesuai kebutuhan
6. Bersihkan dan desinfeksi yang benar peralatan terapi pernapasan terutama setelah
dipakai pasien infeksi saluran napas, bila perlu memakai sungkup disposable
7. Alat makan dicuci dengan detergen tiap setelah makan. Benda disposable dibuang
ketempat sampah

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
Unit 3. Instalasi Rawat Inap
Terkait 4. Instalasi Laboratorium
5. Instalasi Poned
Dokumen SK Kepala Direktur RSUD tentang Pembentukan Tim PPI
Terkait Daftar Tilik Pemantauan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Anda mungkin juga menyukai