MINI RISET
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Mengetahui :
Puji dan syukur saya pajatkan kehadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan
Herbal Compress Ball Terhadap Penurunan Nyeri Otot Pada Lansia Di Upt
1. Sri Wahyuni S. Kep. Ns., M. Kep., selaku Kaprodi Profesi Ners yang telah
riset ini.
bimbingan dan arahan, sehingga saya dapat menyelesaikan mini riset ini.
saya dapat menyelesaikan mini riset ini dengan baik dan semua pihak yang
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan
Saya sadari bahwa mini riset ini masih jauh dari sempurna, sehingga mohon
kritik dan saran yang membangun demi melengkapi mini riset ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum ...................................................................... 3
2. Tujuan Khusus .................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia ..................................................................... 4
2. Batasan Umur Lansia ........................................................... 4
3. Klasifikasi Lansia ................................................................ 5
4. Masalah-Masalah yang Terjadi pada Lansia ....................... 5
B. Konsep Stres
1. Definisi Stres........................................................................ 6
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stress .......................... 6
3. Aspek-Aspek Stres ............................................................... 8
4. Tahapan Stres ....................................................................... 9
5. Reaksi terhadap Stres ........................................................... 11
6. Pengukuran Stres ................................................................ 12
C. Konsep Relaksasi Benson
1. Definisi Relaksasi Benson ................................................... 13
2. Manfaat Relaksasi Benson ................................................... 14
D. Konsep Murottal Al-quran
1. Definisi Murottal.................................................................. 15
2. Manfaat Asmaul Husna ....................................................... 16
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .............................. 17
A. Kerangka Konseptual ............................................................... 17
B. Hipotesis Awal ......................................................................... 18
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 19
A. Desain Penelitian ...................................................................... 19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 19
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ................................... 19
D. Variabel Penelitian ................................................................... 20
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 22
F. Instrumen Penelitian ................................................................. 24
G. Kerangka Kerja ......................................................................... 25
BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................ 26
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 26
B. Karakteristik Responden........................................................... 26
C. Analisa Univariat ...................................................................... 27
D. Analisa Bivariat ........................................................................ 30
BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................ 31
A. Rerata Skor Stres Lansia di UPT PSTW Blitar di Tulungagung
Sebelum diberikan Relaksasi Benson dan Murottal Asmaul
Husna ......................................................................................... 31
B. Rerata Skor Stres Lansia di UPT PSTW Blitar di Tulungagung
Sebelum diberikan Relaksasi Benson dan Murottal Asmaul
Husna........................................................................................... 32
C. Pengaruh Relaksasi Benson dan Murottal Asmaul Husna
Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Sebelum dan
Setelah Diberikan Intervensi Relaksasi Benson dan Murottal
Asmaul Husna .................................................................... 34
D. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 36
BAB VII PENUTUP ................................................................................ 37
A. Kesimpulan ............................................................................... 37
B. Saran ......................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
proses penuaan tersebut masalah yang sering dialami oleh lansia adalah
gejala nyeri pada otot. Nyeri otot tersebut juga dinamakan Myalgia,
berasal dari bahasa Yunani yaitu myo yang berarti otot dan logos yang
diderita oleh manusia apa lagi oleh lansia. Lansia dapat mengalami nyeri
otot hanya sesaat atau sampai beberapa hari, beberapa bulan bahkan
menahun yang membuat terganggunya aktivitas dalam kehidupan
nyeri otot yang dialami adalah bagian dari penuaan yang tidak
konsekuensi lansia dan harus ditoleransi, (3) ambang nyeri lansia lebih
tinggi, (4) lansia memerlukan dosis analgesik yang rendah karena efek
penggunaan analgesik pada lansia lebih tinggi, dan (5) ketika lansia
mengalami nyeri otot itu adalah hal biasa dan tidak memerlukan bantuan
secara medis dan nyeri pada lansia pun terabaikan (Kneale, 2011).
adalah sebagian besar para lansia mengalami nyeri otot. Jumlah lansia
(NRS) untuk mengkaji nyeri otot yang dialami lansia. Dari hasil
(4) terapi infra merah, (5) terapi horticultura, (6) mind body therapy, (7)
terapi pijat, (8) terapi acupuncture, (9) terapi kompres, (10) terapi
tubuh dan mengurangi nyeri, baik itu kompres dingin maupun kompres
atau pun sebagai terapi modalitas yang berdiri sendiri dalam pengobatan
muskuloskletal dan rehabilitatif. Efek Herbal Compress Ball berasal
daerah yang terkena, (2) anti inflamasi efek dari bahan herbal, (3)
dan nyeri otot tidak berbeda dengan obat anti inflamasi nonsteroid
otot dari Herbal Compress Ball lebih tinggi dan memiliki manfaat
Tulungagung.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Di Tulungagung,
2. TUJUAN KHUSUS
Tulungagung..
D. MANFAAT
1. MANFAAT TEORITIS
2. MANFAAT PRAKTISI
komplementer keperawatan.
BAB II
KERANGKA KONSEP
A. KONSEP LANSIA
1. Definisi Lansia
Jadi usia lanjut dapat kita artikan sebagai seseorang yang berusia
3. Klasifikasi Lansia
Lanjut usia ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu usia kronologis yang
a) Pralansia (Prasenilis)
b) Lansia
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2010) dalam
d) Lansia potensial
kegiatan.
bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI, 2003) dalam bukunya
Rosidawati, 2008.
Vaskuler Accident.
B. KONSEP NYERI
1. Definisi Nyeri
pun berat yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa
1.
2010).
2. Klasifikasi Nyeri
3. Etiologi Nyeri
1. Trauma
a) Mekanik
luka.
b) Panas
c) Kimiawi
d) Elektrik
3. Peradangan
abses.
4. Gangguan Sirkulasi
5. Trauma Psikologis
penting, namun saat duduk akan lebih banyak otot yang kita
5. Transmisi Nyeri
dan otot dikaki sehingga bisa bergerak. Saraf ini juga berfungsi
(Setiobudi, 2016).
leher akan merasa sakit. Terkadang saraf tulang belakang bisa terjepit
(Setiobudi, 2016).
(spinal cord) dan saraf kecil (nerve root). Saraf besar berfungsi untuk
koordinasi gerakan otot. Jika saraf besar terjepit, pasien akan berjalan
otot dan merasakan sensori. Jika saraf kecil terjepit. Penderita akan
adalah :
1. Usia.
2. Jenis kelamin.
3. Budaya.
4. Ansietas.
7. Keluarga.
8. Pola koping
paling berat”.
berati skala nyeri yang dirasakan sangat nyeri (Potter & Perry,
2005).
dirasakannya.
8. Penatalaksanaan Nyeri
a) Terapi Famakologis
1. Opioid
3. Parasetamol
steroid.
4. Analgesia epidural
seperti bergerak dan batuk serta sering juga digunakan oleh doker
5. Entonoks
6. Nefopam
7. Antikonvulsan
karenanya obat ini sering digunakan pada nyeri kronis. Obat ini
8. Antidepresan
b) Terapi Nonfarmakologis
4. Terapi horticultura
6. Terapi pijat
2010).
7. Terapi Acupuncture
esensial nasional untuk otot terkilir, nyeri sendi, dan nyeri otot. Efek
pelepasan zat aktif dan minyak asiri dari bahan herbal (Dhippayom,
2015).
jagoan produk jamu yang sudah banyak digunakan pada tahun 2013.
Bahan-bahan herbal kompres sangat berfariasi tergantung pada
dan wajib dari Herbal Compress Ball yang adalah jahe, kunyit dan
(Dhippayom, 2015).
kaki yang lelah, pegal, kering dan mengelupas pada lansia. Bahan-
tidak hanya untuk terapi modalitas pada encok dan rematik tetapi juga
2010).
8% bahan resin, pati, dan getah. Minyak jahe yang memberi sifat
salah satu dari bahan Herbal Compres Ball yang memiliki khasiat
dengan jahe. Saat semua bahan dipadukan dalam kompres maka akan
(Budhwar, 2006).
(2015), yaitu:
e. Klien dengan masalah produksi asi yang ada dalam kurun waktu 2
jam.
(2014),yaitu:
bagian dada).
memerlukan relaksasi.
b. Klien Diabetes.
Herbal Compress Ball digunakan untuk stres mental dan stres fisik,
mengurangi nyeri pada otot dan melalui panas yang diterapkan pada
2014).
yang baru. Daun jeruk dan jeruk purut sebagai toner kulit dan
digunakan untuk keseleo, memar, dan nyeri otot. Jahe atau biasa di
sebut plai dalam bahasa Thailand memiliki efek meredakan nyeri otot
lepas.
atau tidak.
A. KERANGKA KONSEP
Skala Nyeri
4. Nyeri Ringan ( 1-3)
5. Nyeri Sedang (4-6)
6. Nyeri Berat (7-9)
Keterangan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Penjelasan Kerangka Konsep :
faktor yaitu usia, jenis kelamin, budaya, ansietas, pengalaman masa lalu, efek
plasebo, keluarga, pola koping. Lansia yang mengalami nyeri terbagi menjadi
beberapa tingkatan yaitu nyeri ringan, nyeri sedang dan nyeri berat. Peneliti
akan meneliti tingkatan nyeri yang terjadi pada lansia (Pre Test) dan peneliti
herbal yang dibungkus dalam bentuk bola kompres yang hangat menjadi aktif
pada bagian tubuh tertentu yang mengalami nyeri. terapi ini diberikan secara
signifikan yaitu perasaan nyaman dan tenang yang di nilai dari hasil post test.
B. HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
pre-post test design). Pada desain ini terdapat pre test sebelum diberi
O1 X O2
Keterangan:
1. Lokasi Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah lansia di PSTW Blitar di
Tulungagung dengan total keseluruhan populasi di PSTW sebanyak 80
lansia.
2. Sampel
Sebagian dari populasi yang akan mewakili suatu populasi
disebut sebagai sampel (Nursalam. 2013). Sampel ditentukan dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri seperti pada kriteria inklusi. Dengan kriteria
inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
Kriteria inklusi:
a. Bersedia menjadi responden
b. Lansia yang mengalami nyeri
c. Lansia berjenis kelamin laki – laki dan perempuan
d. Kooperatif
e. Rentang usia 60-90 tahun
Kriteria eksklusi :
a. Tidak Bersedia menjadi responden
b. Lansia yang sedang sakit
3. Teknik Sampling
Pada penelitian ini Pengambilan sampel menggunakan cara non
probability sampling, dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu dimana sampel diambil dari populasi dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013).
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independent
Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah terapi Herbal
Compress Ball.
2. Variabel Dependent
Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau
variabel yang menjadi akibat dari variabel independent. Variabel
dependent dari penelitian ini adalah penurunan nyeri otot pada lansia
E. DEFINISI OPERASIONAL
No. Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor / Hasil
1. Variabel . Herbal Compress Ball adalah pengobatan Responden diberikan Lembar - -
Independent tradisional dan rehabilitasi untuk sindrom Kompres bentuk bola Observasi
nyeri
2. Variabel Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, 1. Tidak Nyeri : 0 Numeric Ordinal Skala Nyeri Numeric
dependent baik ringan mau pun berat yang hanya 2. Nyeri ringan : 1-3 Rating Scale Rating Scale
Penurun dapat dirasakan oleh individu tersebut 3. Nyeri sedang 4-6 (NRS) Diklasifikasikan
nyeri otot tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, 4. Nyeri berat 7-9 1. Tidak Nyeri : 0
biofisiologis, (2) observasi, (3) wawancara, (4) kuesioner, dan (5) skala
(Nursalam, 2014).
dan SOP Herbal Compress Ball. Pada lembar observasi berisi tentang data
riwayat penyakit, lokasi nyeri, skala nyeri pre test, gambaran nyeri pre
intervensi, skala nyeri post tes, hasil setelah intervensi. Hasil pengukuran
skala nyeri pada otot akan ditulis dilembar observasi dengan menggunakan
dilakukan terlebih dahulu observasi untuk mengetahui nilai skala nyeri otot
pada lansia. Observasi ini dilakukan dihari yang sama sebelum dilakukan
lansia dengan menggunakan SOP Herbal Compress Ball yang di kutip dari
Populasi :
semua lansia yang tinggal di PSTW Blitar di Tulungagung
berjumlah 80 lansia
Teknik Sampling :
Puposive Sampling
Sampel :
Lansia yang mengalami nyeri otot al di PSTW Blitar di
Tulungagung berjumlah 10 lansia
Pengolahan data :
1. Preanalisis : editing, coding, scoring, processing, tabulating
2. Analisis : Univariat dan Bivariat
Kesimpulan : H0 ditolak
Haddad, Bob. (2014). Herbs And Steam The Healing Power Of Thai
Herbal Compresses. Journal University Chiang Mai,
Thailand (Online)
(https://www.massagemag.com/archives/Magazine/2007/issu
e133/Thai-Herbal-Compress-Technique-Thailand.phpdiakses
pada 19 september 2017).
Haddad, Bob. (2014). Thai Massage And Thai Healing Arts : Practice,
Culture,and Spiritual. Chiang Mai : Thailand.
Kementerian Kesehatan RI, (2016). Situasi Lanjut Usia Di Indonesia,
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI Pusat Data Dan Informasi.
(Online)
(http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdati
n/infodati n/infodatin%20lansia%202016.pdf., diakses pada 29
januari 2018).
Ivan R, Molton & Alexandra L. Terrill. (2014). Overview of Persistent
Pain in Older Adults. Journal University of Washington
Medical Center (Online)
(https://www.researchgate.net/publication/260250665
Overview of_Pesi stent_Pain_in_Older_Adults, diakses pada
16 oktober 2017).
James M. Gill, MD, MPH, and Anna Quisel, MD. (2005). Fibromyalgia
And Diffuse Myalgia. From the Department of Family and
Community Medicine (Online),
(familypractice.theclinics.com, diakses pada 28 september
2017).