Anda di halaman 1dari 33

HESTI MARLIZA, M.

Si

OBAT-OBAT PADA SISTEM PERSEPSI


SENSORI
Obat Mata

• Obat Mata : tetes mata, salap mata, pencuci mata


dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus yang
ditentukan untuk digunakan pada mata utuh atau
terluka digunakan untuk menghasilkan efek
diagnostik, terapetik lokal, merealisasikan kerja
farmakologis
Agen farmakologis oftalmik

• Obat midriatikum
• Obat miotikum
• Obat anti radang mata
• Obat antiseptik dan antiinfeksi
• Obat anti glukoma
• obat osmotic
• anti kologenertik midriatik
• anestesi topical
• lubrikan
1. Obat Midriatikum

• Adalah obat yang digunakan untuk membesarkan pupil mata.


• Juga digunakan untuk siklopegia (dengan melemahkan otot siliari)
sehingga memungkinkan mata untuk fokus pada obyek yang
dekat.
• Obat midriatikum menggunakan tekanan pada efeknya dengan
memblokade inervasi dari pupil spingter dan otot siliari.
• Obat untuk midriatikum bisa dari golongan obat simpatomimetik
dan antimuskarinik, sedangkan obat untuk Siklopegia hanya obat
dari golongan antimuskarinik.
• Obat midriatikum-siklopegia :
– Atropine,
– Homatropine
– Tropicamide
2. Obat Miotikum

• Obat miotikum adalah obat yang menyebabkan miosis (konstriksi dari


pupil mata).
• Bekerja dengan cara membuka sistem saluran di dalam mata, dimana
sistem saluran tidak efektif karena kontraksi atau kejang pada otot di
dalam mata yang dikenal dengan otot siliari.
• Contoh penggunaan : Pengobatan glaukoma bertujuan untuk
mengurangi tekanan di dalam mata dan mencegah kerusakan lebih
lanjut pada penglihatan.
• Contoh obat :
– Betaxolol (penghambat beta adregenik)
– Pilokarpin (reseptor agonis muskarinik).
3. Obat anti radang mata

• Obat mata golongan kortikosteroid digunakan untuk


radang / alergi mata atau mata bengkak yang bisa
disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus.
• menghilangkan gejalanya saja.
• Kombinasi antiseptik untuk menghindari infeksi sekunder.
• Contoh :
– Betamethasone dihydrogenphosphat dinatrium tetes
mata dosis 1 mg/mL atau 0,1 %
– Fluorometholone tetes mata mengandung 0,1 %
4. Obat antiseptik & antiinfeksi

• Indikasi :
– infeksi oleh mikroba,
– luka / ulkus kornea mata .
– masuknya benda asing ke dalam kornea mata
• Syarat sediaan :
– harus steril
– inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi
dengan zat aktifnya / obat) dalam bentuk tetes atau salep,
– zat aktifnya merupakan antibiotik / antiseptik atau antivirus
• Berikut jenis zat aktif yang ada dalam obat antiseptik dan
antiinfeksi mata :
– Sulfacetamid Na, Ciprofloxacin HCl, Tobramycin
,Chloramphenicol dan kombinasinya , Levofloxacin ,Dibekacin
Sulfat ,Fusidic acid ,Gentamycin Sulfat ,Oxytetracycline dan
urunannya ,Kombinasi Neomycin Sulfat dan antibiotik
lainnya ,Ofloxacin ,Acyclovir
5. Obat anti glukoma

• Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di


dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi
kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan
penurunan fungsi penglihatan.
• Terdapat 4 jenis glaukoma:
– Glaukoma Sudut Terbuka
– Glaukoma Sudut Tertutup
– Glaukoma Kongenitalis
– Glaukoma Sekunder.
a. Glaukoma sudut terbuka
Terapi :
1. Obat tetes mata :
– Beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol
atau metipranolol), tujuan : mengurangi pembentukan cairan di
dalam mata.
– Pilocarpine, tujuan : memperkecil pupil dan meningkatkan
pengaliran cairan dari bilik anterior.
– Epinephrine, dipivephrine dan carbacol tujuan : memperbaiki
pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan
2. Pembedahan
– Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek
sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, tujuan :
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
– Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau
dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).
b. Glaukoma Sudut Tertutup

Terapi :
• Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi
tekanan dan menghentikan serangan glaukoma.
• Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase
(misalnya acetazolamide).
• Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan
biasanya diberikan manitol intravena
• Lainnya : sama dengan terapi pada glaukoma sudut
terbuka
c. Glaukoma sekunder

Tergantung kepada penyebabnya.


• Misal karena peradangan, diberikan corticosteroid
dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan
pembedahan.

d. Glaukoma kongenitalis
• Dilakukan pembedahan.
JENIS OBAT YANG BEREDAR DI PASARAN :

1.    Brinzolamide
• penghambat karbonik anhidrasi yang digunakan pada mata
dengan kadar 1 %.
2.    Timolol maleate
• penghambat reseptor beta adrenergik non selektif ,bentuk
sediaan tetes mata dengan kadar 0,25%, 0,5% dan 0,68%.
3.  Betaxolol HCl
• penghambat reseptor beta1 selektif, bentuk sediaan gel untuk
mata dengan kadar 0,1% dan tetes mata dengan kadar 0,5%.
4. Latonoprost
• senyawa analog prostglandin yang bekerja dengan cara
meningkatkan pengeluaran cairan dari mata.
• Tersedia dalam bentuk tetes mata dengan kadar 0,005%, dan
juga dikombinasi dengan Timolol maleate.
OBAT MATA LAIN
1. Obat mata Katarak dan paska operasi katarak
– Na Pirenoksin tetes mata, kadar 750 µg/tablet dalam 15
ml cairan atau 0,05 mg/ml.
– Na Diklofenak tetes mata dengan kadar 1mg/ml
2. Obat mata konjungtivitis
– Pemirolast Kalium tetes mata 0,1%.
– Lodoxamide tetes mata 0,1%.
– Natrium Cromoglycate tetes mata 2 %.
3. Obat mata merah atau teriritasi
– Tetrahidrozolin 0,05 % atau kombinasinya dengan
Benzalkonium Klorida 0,01 %,
– Asam Borat 1,5 %
– Oksimetazolin HCl 0,025 %.
4. Air mata buatan atau lubrikasi
– Ion Natrium & Kalium dengan Benzalkonium Cl 0,01 %.
5. Untuk penggunaan lainnya
– Na fluorescein 2 %. mendeteksi benda asing pada
jaringan mata yang transparan
– Natrium Etilendiamin Tetra Asetat 7,5 mg/ml
menghilangkan endapan Kalsium pada kornea yang
terjadi pada penyakit seperti pita keratopati
– Tetrakain 0,5 % dan 2 % anestesi lokal
– Verteporfin pengobatan degenerasi makular yang
berhubungan dengan penuaan pada pasien dengan
predominan klasik subfoveal neovaskularisasi koroidal
OBAT TELINGA
Obat telinga dapat terbagi menjadi :
• Obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi.
– Mengandung antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin
dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
– Antiseptik telinga dengan kortikosteroid
mengandung antibiotik dan penghilang sakit lokal juga ditambah kortikosteroid
yang berfungsi untuk menghilangkan gejala alergi pada telinga.
• Obat telinga lainnya
– untuk saluran telinga yang tersumbat oleh kotoran yang mengeras

Penumpukan serumen
• Karena produksi kotoran telinga berlebihan yang tidak diimbangi dengan
pengeluaran
• Tanda : rasa nyeri, gatal dan pendengaran menurun.
• Cara membersihkan telinga :
– cotton bud (lidi berkapas) yang dicelup ke dalam cairan perhidrol (H202 3%) atau
fenolgliserin.
• meneteskan terlebih dahulu cairan perhidrol (H202 3%) atau fenolgliserin
Obat Kortikosteroid
• Kortikosteroid merupakan hormon pertahanan tubuh yang
berspektrum luas dengan cara:
– Mengurangi radang dan odema
– Anti alergi
– Meningkatkan kadar gula dalam darah
– Meningkatkan kadar Hb dan eritrosit
– Mempercepat waktu pembekuan darah
– Meningkatkan asam lambung dan enzim pencernaan.
– Mengurangi efek bronkodilator
• Contoh: Kalmethason

Anda mungkin juga menyukai