Oleh :
AKADEMI KEPERAWATAN
KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
2019
20
21
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Mas Zulfatul Umaeroh NIM 2016231636 dengan judul
“Penerapan Nebulizer Untuk Mengatasi Sesak Nafas Pada Tn. A Dengan Asma
Bronkhial Di Balai Kesehatan Masyarakat Khusus Paru Magelang” telah diperiksa
dan disetujui untuk diajukan.
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Mas Zulfatul Umaeroh NIM 2016231636 dengan judul
“Penerapan Nebulizer Untuk Mengatasi Sesak Nafas Pada Tn. A Dengan Asma
Bronkhial Di Balai Kesehatan Masyarakat Khusus Paru Magelang” telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada sabtu 4 Mei 2019.
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Penguji Anggota I
Penguji Anggota II
Mengetahui,
Direktur
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang sedang saya tulis
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Akademi Keperawatan Karya
Bhakti Nusantara Magelang :
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penerapan Nebulizer Untuk Mengatasi Sesak
Nafas Pada Pasien Asma Bronkhial Di Balai Kesehatan Khusus Paru Magelang”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari sumbangsih dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
1. Syamsudin, S.Kep., Ns., MM., M.Kes selaku Direktur Akper Karya Bhakti
3. Tulus Puji Hastuti, S.Kep., Ns., M.Kes yang telah banyak memberikan masukan
S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji 2 dan Tulus Puji Hastuti S.Kep., Ns., M.Kes
selaku 3.
Penulis sangat mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak, untuk
perbaikan dan kesempurnaan penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat dan
Penulis
26
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................................ v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
ABSTRACT ..................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Asma ................................................................................. 6
B. Sesak Nafas Pada Asma. ................................................................ 10
C. Tehnik Nebulizer ............................................................................ 11
D. Kerangka Teori............................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................... 14
B. Fokus Penelitian ............................................................................ 14
C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 14
D. Setting Penelitian .......................................................................... 15
E. Subyek Penelitian .......................................................................... 15
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 15
27
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
3. Lampiran 3 Evaluasi
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran nafas yang ditandai
serangan berulang berupa sesak nafas dan mengi, keadaan tersebut bervariasi
dalam tingkat keparahan dan frekuensi dari orang ke orang. Gejala asma
berulang sering menyebabkan gangguan sulit tidur, rasa lelah keesokan harinya,
tingkat aktivitas berkurang, prestasi sekolah dan absensi kerja buruk, Fitriani et
al (2011).
normal, agen fisikokimia contohnya olahraga; polutan udara; infeksi virus pada
saluran nafas; ingestan, faktor alergen contohnya zat kimia berberat molekul
menyerang sel mast dalam paru, paparan ulang terhadap antigen mengakibatkan
mediator ini dalam jaringan paru dapat mempengaruhi otot polos dan kelenjar
34
pada dinding mucosa bronchus, produksi mukus yang kental dan lengket
saat ekspirasi sehingga nafas menjadi pendek, bila serangan asma tidak berhenti
Pada serangan asma terapi yang paling tepat adalah menggunakan terapi
dengan inflamasi terutama pada penderita asma, nebulizer yaitu alat yang
partikel aerosol atau partikel yang sangat halus, aerosol sangat bermanfaat
apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru, efek dari terapi nebulizer
langsung dihirup masuk ke paru-paru. Tujuan dari terapi nebulizer dengan obat-
obat bronkodilator antara lain mengurangi sesak nafas, rilaksasi dari spasme
35
kasus sesuai kriteria penelitian yaitu sesak nafas, batuk dan mengi. Berdasarkan
B. Rumusan Masalah
nebulizer untuk mengatasi sesak nafas pada Tn. A dengan asma bronchial di
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pasien
3. Bagi penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Asma
1. Pengertian asma
merupakan penyakit genetic yang diturunkan dari orang tua. Sekarang pada
umumnya dimulai sejak masa anak-anak terkait dengan alergi dan gangguan
inflamasi kronis pada saluran nafas. Asma juga disebabkan dari faktor alergi
(tungau, debu, bulu hewan, serbuk sari, jamur) dan ada berbagai pencetus
b. Persisten Ringan : Gejala lebih dari satu kali/minggu tapi kurang dari 1x
sehari.
d. Pesisten Berat : Gejala terjadi setiap hari dan serangan terjadi sering
3. Manifestasi Klinis
mengi. Selain gejala di atas ada beberapa gejala yang menyertai diantaranya
c. Diaforesis
berbicara.
f. Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada
h. Sianosis sekunder.
berikut :
udara.
4. Komplikasi
terjadi pada saluran utama pernafasan atau bronkus) dan status asmathicus.
terhadap terapi dan menetap selama beberapa hari atau bahkan minggu yang
menyebabkan kematian
5. Penatalaksanaan
obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah
raga. obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara
lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. lebih jauh lagi,
obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang
kedaruratan.
asma.
paru.
a. Tes Spirometer
dapat dihembuskan dalam satu detik dan jumlah total udara yang
dihembuskan.
Mengukur kadar oksida nitrat dalam napas ketika pasien bernapas. Jika
bereaksi ketika terpapar salah satu pemicu asma. Jika hasilnya turun
d. Pemeriksaan alergi
e. CT Scan
rongga hidung.
f. Pemeriksaan rontgen
kondisi lain.
C. Terapi Nebulizer
1. Pengertian nebulizer
hirupan atau inhalasi dalam bentuk aerosol kedalam saluran nafas. Terapi
3. Kontra indikasi
4. Persiapan pasien
D. Kerangka Teori
Nebulizer
bronkodila
Asma bronkial : tor
- Alergi
Bronkospasme,
- Iklim peningkatan
Sesak Pelebaran
- Inhalan mukus,
nafa bronkus
pembengkak
s
- Makanan an pada
- Kegiatan bronkus.
fisik Sesak
nafas
berkura
ng
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desian Penelitian
untuk mengatasi sesak nafas pada Tn. A dengan asma bronkial di Balai
B. Fokus Penelitian
dijadikan titik acuan penelitian yaitu masalah dan upaya asuhan keperawatan
untuk mengatasi masalah tersebut. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah
penerapan nebulizer untuk mengatasi sesak nafas pada Tn. A dengan asma
D. Setting Penelitian
Magelang karena disana banyak pasien yang menderita asma bronkial setiap
E. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah satu klien yaitu Tn. A dengan
dengan keadaan sesak nafas, batuk dan mengi, Tn. A yang bersedia menjadi
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Nusantara Magelang.
adalah Tn. A.
2. Tahap pelaksanaan
menit.
3. Metode observasi
dan fokus penelitian, berisi variabel, sub variabel, sub sub variabel dan
indikator observasi.
4. Metode wawancara
variabel, sub variabel, sub sub variabel dan pertanyaan yang diajukan pada
a. Posisi paisen
c. Lama pemberian
dokumentasi dan lain-lain. Jika informasi yang didapatkan dari sumber klien,
sama dengan yang didapatkan dari perawat dan keluarga klien, maka informasi
tersebut valid.
nebulizer untuk mengatasi sesak nafas pada Tn. A dengan asma bronkhial
I. Etika Penelitian
responden.
alat ukur. Lembar alat ukur hanya menuliskan inisial nama responden pada
3. Kerahasiaan (Confendentiality)
2008)
50
BAB IV
A. Setting Penelitian
1. Persiapan penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
1. Subyek A
keluhan sudah kurang lebih 2 hari batuk pilek dan sesak nafas. Dari poli
umum Tn. A mendapatkan terapi nebulizer dari dokter dengan obat Ventolin
2. Subyek B
benar didiagnosa medis asma bronchial dengan mengeluh batuk, sesak nafas
dan suara wheezing yang masuk pada tanggal 27 Maret 2019 sebagai pasien
baru.
C. Analisa Data
respirasi rate 26 x/menit, SpO2 90%, menggunakan otot bantu nafas, suara
nafas wheezing dan terdapat dahak kental yang tidak dapat dikeluarkan.
Selain itu, subyek A mengatakan batuk kurang lebih 2 hari, sesak nafas,
dahak sulit dikeluarkan dan nyeri dada bagian atas. Adapun pernyataan ini
dapat dilihat pada kutipan percakapan antara peneliti dengan subyek A yang
“Saya batuk pilek, sesak nafas, dahak sulit dikeluarkan dan dadanya
sakit mbak” (A, 5-6)
jawaban yang diberikan oleh oleh subyek B, pada saat datang ke Poli Umum
nebulizer dengan obat Ventolin 2,5 mg, Flixotide 2,5 mg dan Nacl 2,5 mg
terpasang pada jam 10.05 WIB. Diberikan pendidikan kesehatan agar pasien
“Iya dek ini pasien dari Poli Umum dengan diagnose asma bronchial,
keluhannya sesak nafas, batuk sudah 2 hari, menggunakan oto bantu
nafas, respirasi ratenya 26 x/menit, suara nafasnya wheezing dan
53
dahaknya kental sulit keluar. Dapat obat Ventolin 2,5 mg, flixotide 2,5
mg dan nacl 2,5 mg. ambil maskernya lalu berikan nebulnya ya dek,
sana dek kalau mau dikaji dan dilakkan pemeriksaan dulu jangan
lupa SpO2nya diatas troli dek. Setelah itu ambil maskernya yaa dek
berikan nebulnya” (B, 21-29)
Maret 2019 pukul 10.30 WIB peneliti melakukan observasi dan didapatkan
respirasi rate 22 x/menit, SpO2 98%, tidak menggunakan otot bantu nafas,
suara nafas vesikuler dan dahak dapat keluar. Adapun pernyataan ini dapat
dilihat pada kutipan percakapan antara peneliti dengan subyek A yang telah
“Sudah mbak, maaf ya. Sesak saya sudah berkurang mbak, tadi
dahaknya juga sudah keluar, rasanya lega mbak” (A, 44-45)
D. Pembahasan
saluran nafas baik secara spontan maupun dengan pengobatan, peradangan pada
jalan nafas dan peningkatan respon jalan nafas dimana trakea dan bronki
udara; infeksi virus pada saluran nafas; ingestan, faktor alergen contohnya zat
kulit/bulu hewan, tungau debu rumah, debu kayu. Biasanya ditandai dengan
sesak nafas (dispnea), yang diikuti dengan suara wheezing (bunyi seperti suara
54
meniup sewaktu mengeluarkan udara/nafas), rasa berat dan kejang pada dada
yang kental dan lengket, terutama pada malam hari atau pagi hari, Kumay Vinay
(2007).
” Iya mbak, sudah dari kecil. Saya punya penyakit asma, jadi setiap saya
terkena debu pasti langsung batuk dan sesak nafas” (A, 9-10)
ketika melakukan aktivitas fisik, sesak nafas juga merupakan suatu gejala dari
beberapa penyakit yang bersifat kronis, kejadian sesak nafas tergantung pada
berat ringannya keluhan, faktor pencetus terjadinya sesak nafas yaitu 1) otot-
otot; kelumpuhan otot; otot yang mengalami distrofi, fungsi mekanik otot
misalnya fungsi mekanik berkurang pada fase inspirasi dan fungsi mekanis otot
tahanan bronchiale selain dari tahanan elastis dapat dijumpai pada penyakit
karena mudah digunakan pada pasien asma dengan serangan sedang sampai
berat dan lebih efektif dari obat-obatan minimum melalui oral maupun
dosis besar dan merupakan cara yang biasa digunakan di Instalasi Gawat
55
Darurat untuk memperoleh reaksi cepat, ini bertujuan tidak hanya mengurangi
sesak nafas tetapi juga untuk mengencerkan dahak, relaksasi dari spasme
alveolus berkurang, batuk dan terdapat suara mengi yang terjadi karena
“Iya mbak, sudah dari kecil. Saya punya penyakit asma, jadi setiap
saya terkena debu pasti langsung batuk dan sesak nafas” (A, 9-10)
dengan obat Ventolin 2,5 mg, Flixotide 2,5 mg dan Nacl 2,5 mg.
“Baik pak saya akan memberikan obat melalui alat nebulizer yang
bertujuan untuk mengurangi sesak bapak nggeh pak, prosedurnya
bapak bisa ikuti saya. Saya berikan sekarang ya pak?” (P, 9-14)
2. Status respirasi setelah nebulizer
56
x/menit, batuk berkurang, dahak dapat keluar dan suara mengi sudah tidak
ada. Nebulizer bertujuan tidak hanya mengurangi sesak nafas tetapi juga
3. Hasil penelitian
Ventolin 2,5 mg obat ini bekerja dengan cara merangsang secara selektif
Flixotide 2,5 mg cara kerja obat ini adalah untuk membantu pengobatan
eksaserbasi akut pada asma ringan sampai sedang dan Nacl 2 tetes cara kerja
obat ini adalah untuk mengencerkan dahak. Sehingga obat-obat diatas dapat
berkurang, suara mengi tidak ada, status respirasi menurun dari 26 x/menit
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
mengatasi sesak nafas pada Tn. A dengan asma bronchial di Balai Kesehatan
batuk bedahak susah keluar, menggunakan otot bantu nafas dan suara nafas
mengi.
2,5 mg dan Nacl 2 tetes selama kurang lebih 20 menit status respirasi yaitu
B. Saran
dapat membuat asmanya kambuh dan pada saat dirumah minum obat dengan
rutin.
58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
60
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Data Demografi
1. No responden : 096054
2. Umur : 26 tahun
4. Pendidikan : SD DIII
SMP SARJANA
SMA DLL
√
5. Lama dirawat : Belum pernah dirawat di RS
c. Waktu : 29 Maret 2019 jam 10.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB
2. Apakah bapak tahu penyebabnya Saya alergi dengan debu dan cuaca
nafas.
61
nebulizer? Apakah masih sesak nafas? dahak juga sudah keluar mbak.
62
CEKLIST NEBULIZER
NO PROSEDUR YA TIDAK
A. Fase Orientasi √
1. Mengucapkan salam √
2. Memperkenalkan diri √
3. Menjelaskan tujuan √
4. Menjelaskan prosedur √
5. Meminta ijin pada pasien atau keluarga √
B. Persiapan alat
1. Set nebulizer √
2. Obat bronkodialator √
3. Bengkok 1 buah √
4. Tissue √
5. Aquades √
6. Spuit 5 cc √
C. Fase Kerja
1. Mencuci tangan √
2. Memakai sarung tangan √
3. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semiflower √
EVALUASI NEBULIZER
SOP NEBULIZER
NO PROSEDUR YA TIDAK
E. Fase Orientasi
6. Mengucapkan salam
7. Memperkenalkan diri
8. Menjelaskan tujuan
9. Menjelaskan prosedur
10. Meminta ijin pada pasien atau keluarga
F. Persiapan alat
7. Set nebulizer
8. Obat bronkodialator
9. Bengkok 1 buah
10. Tissue
11. Aquades
12. Spuit 5 cc
G. Fase Kerja
12. Mencuci tangan
13. Memakai sarung tangan
14. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau
semiflower
15. Mendekatkan peralatan set nebulizer ke bed pasien
PEDOMAN OBSERVASI
Sub Sub
Variabel Sub Variabel Indikator
Variabel
Nebulizer Persiapan Alat yang 1. Nebulizer
diberikan Alat/Bahan digunakan 2. Spuit
untuk 3. Tissue
mengurangi Bahan Obat sesuai dengan
sesak nafas advice dokter
pada pasien (Ventolin, fluxotid,
asma Nacl)
Persiapan Informasi Mengetahui pengertian,
pasien manfaat dan
langkah-langkah
nebulizer.
Posisi Flower (duduk)
Pelaksanaan Langkah- Mengatur pasien dalam
langkah posisi duduk,
nebulizer dekatkan meja yang
berisi set nebulizer
pada pasien,
memastikan alat
dapat berfungsi
dengan baik,
memasukkan obat
sesuai dosis,
memasang masker
pasien,
menghidupkan
nebulizer dan minta
pasien nafas dalam
sampai obat habis
kurang lebih 25
menit, lalu bersihkan
mulut dan hidung
pasien dengan tissue.
Hasil kegiatan Penerapan Sesak nafas berkurang,
nebulizer RR dalam rentang
normal, sesak nafas
berkurang dan secret
bisa keluar.
66
A. Subjek A
Nama : Tn. A
Fase Orientasi
P : Assalamualaikum pak, selamat pagi.
A : Waalaikumsalam mbak
P : Perkenalkan Pak, nama saya zulfa mahasiswa dari Akper
KBN. Keluhan yang dirasakan apa pak?
A : Saya batuk pilek, sesak nafas, dahak sulit dikeluarkan dan 5
dadanya sakit mbak.
P : Sudah berapa lama pak?
A : Sejak tadi tadi malam mbak, karena terkena debu.
P : Bapak alergi debu? Sudah berapa lama pak?
A : Iya mbak, sudah dari kecil. Saya punya penyakit asma, jadi 10
setiap saya terkena debu pasti langsung batuk dan sesak
nafas.
P : Apakah sering kambuh pak?
A : Terakhir kambuh sekitar 5 tahun yang lalu mbak, tapi saya
tidak tahu kenapa ini saya kambuh lagi. Padahal sudah lama 15
tidak kambuh, sesak nafas dari tadi malam dan batuk mbak
jadi saya bawa kesini.
P : Baik pak saya akan memberikan obat melalui alat nebulizer
yang bertujuan untuk mengurangi sesak bapak nggeh pak,
prosedurnya bapak bisa ikuti saya. Saya berikan sekarang 20
ya pak?”
A : Oh iya mbak, mbak ini maskernya gantian dengan yg lain
yaa?
P : Tidak pak, disini 1 masker 1 pasien. Tidak bergantian,
masker ini juga sudah disterilkan pak. 25
A : Ya mbak.
P : Saya mulai sekarang nggeh pak? Bapak bisa duduk disini.
P : Iya mbak.
Fase kerja
1. Mencuci tangan
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk 30
68
Fase Terminasi
P : Ini tissu untuk membersihkan nggeh pak. Bagaimana
perasaannya sekarang pak? 40
A : Baik mbak terimakasih banyak, sudah berkurang sesaknya.
P : Saya cek dulu ya pak ( RR sebelum diberikan nebulizer 26
x/menit, setelah diberikan nebulizer 22 x/menit).
A : Baik mbak, kalau mau buang dahak dimana ya?
P : Oh iya pak, bapak lurus nanti belok kanan. 45
A : Sudah mbak, maaf ya. Sesak saya sudah berkurang mbak,
tadi dahaknya juga sudah keluar, rasanya lega mbak.
P : Maaf pak asmanya dari bapak kecil yaa?
A : Iya mbak, ayah saya juga asma.
P : Apakah bapak pernah dirawat sebelumnya?
A : Pernah mbak dulu di RST, sekitar 5 tahun yang lalu. 50
Semenjak itu saya tidak pernah kambuh, tapi selama 2 hari
ini saya batuk pilek mbak sesak nafas juga. Lalu saya bawa
kesini mbak.
P : Baik pak, semoga tidak kambuh lagi ya pak.
69
B. Subjek B
Nama : Tn. A
Sub sub
Variabel Sub variabel Subyek
variabel
Pijat Persiapan Alat yang Tersedia kursi dan nebulizer.
oksitosin alat/bahan digunakan
Bahan Menggunakan obat sesuai dosis
yang diberikan dokter (Ventolin
2,5 mg, flixotide 2,5 mg dam
nacl 2,5 mg), spuit, tissue dan
masker nebulizer.
Persiapan Informasi Klien mengetahui tujuan
pasien pemberian nebulizer.
Posisi Posisi pasien duduk (Flower)
Pelaksanaan Cara 1. Atur pasien dalam posisi
melakukan duduk.
pemberian 2. Dekatkan meja yang berisi
set nebulizer pada pasien.
nebulizer
3. Pastikan alat dapat berfungsi
dengan baik.
4. Masukkan obat sesuai dosis.
5. Pasang masker pasien.
6. Hidupkan nebulizer dan
minta pasien nafas dalam
sampai obat habis.
7. Bersihkan mulut dan hidung
pasien dengan tissue.
Waktu Pemberian nebulizer pada Tn. A
pelaksanaan dilakukan pada tanggal 27
Maret 2019, selama kurang
lebih 20 menit.
Hasil Status Hasil observasi terhadap klien:
kegiatan Respirasi Sebelum dilakukan pemberian
Tanggal 27 nebulizer status respirasi 26
Maret 2019 x/menit, batuk berdahak dan
pukul 10.30 terdapat suara mengi.
WIB Setelah dilakukan pemberian
nebulizer status respirasi 22
x/menit, batuk berkurang dahak
dapat keluar dan suara mengi
berkurang.
71
INFORME CONSENT
mendapat penjerlasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Mas Zulfatul Umaeroh NIM 2016.23.1636 dengan judul
“Penerapan Nebulizer Untuk Mengatasi Sesak Nafas Pada Tn. A Dengan Asma
Bronchial”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
apapun.
Saksi
Tn.
NY/BP
Peneliti
Kepada Yth.
Tn. A
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi D
Nim : 2016231636
yang diperoleh akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk data
Hormat saya,
BIODATA PENELITI
Mas Zulfatul Umaeroh, lahir di Magelang pada tanggal 10 Agustus 1998, anak
dari ibu Siti Jamiatun dan Bapak Aspuri. Saya memiliki seorang adik yang bernama
Elsa Khoiru Nada yang sedang sekolah dibangku SMA kelas 3.
i