Berpikir kritis adalah bagian penting dari pengkajian. Saat mengumpulkan data
tentang pasien, perawat mensintesis pengetahuan yang relevan, mengingat
pengalaman klinis sebelumnya, menerapkan standar dan sikap berpikir kritis,
dan gunakan standar praktik profesional untuk mengarahkan pengkajian
dengan cara yang bermakna dan terarah. Menerapkan pengetahuan dari ilmu
fisika, biologi, dan sosial untuk mengajukan pertanyaan yang relevan dan
mengumpulkan riwayat dan dan fisik yang lengkap (Potter et al., 2020).
Pengambilan keputusan klinis itu kompleks, membutuhkan basis pengetahuan
yang luas dan akses ke sumber informasi yang andal, serta bekerja di
lingkungan yang mendukung (Bjørk dan Hamilton, 2011). Terdapat tiga macam
pengkajian yaitu wawancara yang berpusat pada pasien (dilakukan selama
riwayat keperawatan), pengkajian berkala (dilakukan selama kontak
berkelanjutan dengan pasien), dan pemeriksaan fisik (dilakukan selama riwayat
keperawatan dan kapanpun pasien menunjukkan gejala). Tujuan akhir dalam
pengkajian adalah untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan
untuk mengungkap kebutuhan perawatan kesehatan pasien. Pengkajian
melibatkan pengumpulan, pengorganisasian, validasi, dan pendokumentasian
data
Berpikir Kritis dalam Diagnosis