2012101010055
a. Pengertian
Infeksi adalah proses infasif oleh mikroorganisme dan berproliferasidi dalam tubuh
yang menyebabkan sakit (pembuat tembikar & perry 2005). Padahal menurut smeltzer &
Brenda 2002. Infeksi adalah beberapa penyakit yang karena oleh pertumbuhan habitat
patogenik dalam tubuh.
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan
menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan. Penyakit akan timbul jika
patogen berbiak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal. (Potter & perry : 2005)
b. Penyebab Infeksi
Type mikroorganisme penyebab infeksi terbagi menjadi 4 kategori yaitu :
1. Bakteri
Bakteri merupakan penybab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri bias
menyebabkan penyakit pada manusia dan dapat hidup didalam. Bakteri bias masuk
antara lain melalui udara, tanah, makanan, cairan, dan jaringan tubuh dan benda mati
lainnya.
2. Virus
Virus terutama terisi asam nukleat (nukleat acid) lebih masuk dalam sel hidup untuk
diproduksi
3. Parasit
Parasit hidup dalam habitat hidup berbaring, termasuk kelompok parasite adalah
protozoa, cacing dan arthpoda.
4. Jamur
Jamur terdiri dari ragi dan jamur
1. Proses Infeksi
Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari tingkat
infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan ketentuan penjamu. Dengan proses perawatan
yang tepat, maka akan meminimalisir penyebaran dan meminimalkan penyakit.
Efek dan gejala nyata yang berhubungan dengan kelainan pertahanan hospes
bervariasi berdasarkan pada sistem imun yang rusak. Ciri-ciri umum yang berkaitan
dengan hospes yang melemah adalah: infeksi berulang, infeksi kronik, ruam kulit, diare,
kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya kerentanan terhadap kanker tertentu.
Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut:
a. Periode/ Masa Inkubasi
Interval antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama .
Contoh: flu 1-3 hari, campak 2-3 minggu, mumps/gondongan 18 hari
b. Tahap Prodromal
Interval dari awitan tanda dan gejala nonspesifik (malaise, demam ringan,
keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini, mikroorganisme tumbuh
dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang
lain.
c. Tahap Sakit
Klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenis infeksi.
Contoh: demam dimanifestasikan dengan sakit tenggorokan, mumps
dimanifestasikan dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar
parotid dan saliva.
d. Pemulihan
Interval saat munculnya gejala akut infeksi.
1. Sumber Penyakit
Sumber penyakit dapat mempengaruhi apakah infeksi berjalan dengan cepat atau
lambat.
2. Kuman Penyebab
Kuman penyebab dapat menentukan jumah mikroorganisme, kemampuan
mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan virulensinya.
3. Cara Membebaskan Sumber Dari Kuman
Cara membebaskan kuman dapat menentukan apakah proses infeksi cepat teratasi atau
diperlambat, seperti tingkat keasaman (pH), suhu, penyinaran (cahaya) dan lain-lain.
4. Cara Penularan
Cara penularan seperti kontak langsung melalui makanan atau udara dapat
menyebabkan penyebaran kuman kedalam tubuh.
5. Cara Masuknya Kuman
Proses penyebaran kuman berbeda tergantung dari sifatnya. Kuman dapat masuk
melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, kulit dan lain-lain.
6. Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau mempercepat
proses penyembuhan. Demikian pula sebaliknya, daya tahan tubuh yang buruk dapat
memperburuk proses infeksi.
Selain faktor- faktor diatas, terdapat faktor lain seperti status gizi atau nutrisi, tingkat
stress pada tubuh, faktor usia, dan kebiasaan yang tidak sehat.
b.Tahap prodomal
Periode ini mulai munculnya gejala umum hingga munculnya gejala spesifik.Pada tahap
ini individu sangat infeksius,yaitu mudah menularkan atau menyabarkan mikroorganisme
pathogen kepada orang lain.
c.Tahap sakit
Periode yang ditandai dengn perkembangan gejala spesifik yang dapat menimbulkan
manifestasi pada organ yang terinfeksi dan seluruh bagian tubuh.
d.Tahap konvalensi
Periode mulai dari penurunan gejala hingga indivifu sehat kembali.Waktu yang
dibutuhkan berbeda-beda pada setiap individu.
2. UDARA
( mis: Droplet yang ada di udara dan dibawa melalui partikel debu
3.PERALATAN
a. Alat- alat yang terkontaminasi ( mis: larutan, obat, darah)
b. Makanan ( mis: Daging yang diolah tidak tepat )
4. VEKTOR
a. Perpindahan mekanisme eksternal ( mis: lalat)
b. Penularan internal ( mis: nyamuk, kutu)
b. Alat-alat : Selalu disimpan dalam keadaan kering, bersih steril dan disimpan dalam
tempat khusus, tidak memakai alat yang rusak, tidak memakai alat yang diragukan
sterilitasnya, linen harus bersih, kering dan licin, satu set alat untuk satu tindakan,
tidak memakai alat yang kadaluwarsa, alat yang ada diruang perawatan seharusnya
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, tidak terkontaminasi oleh penyakit
tertentu.
Retna, Eny. 2011. KDKP Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Nuha Medika
Nurseha,D. (2013). Pengembangan Tindakan Pencegahan Infeksi Nosokomial Oleh Perawat Di
Rumah Sakit Health Belief Model.. Jurnal Ners,8 (1) , 64–71
Christiani. Natalia .P Marbun. 2020. Strategi pencegahan dan pengendalian dalam upaya
pemutusan Ramtai Infeksi Rumah Sakit. Makalah Kesehatan. 2020
file:///C:/Users/USERDC~1/AppData/Local/Temp/Natalia%20Marbun_191101108%20(K3)%20STRATEGI
%20PENCEGAHAN%20DAN%20PENGENDALIAN%20DALAM%20UPAYA%20PEMUTUSAN
%20RANTAI%20INFEKSI%20DI%20RUMAH%20SAKIT.pdf