Anda di halaman 1dari 5

Wardatul Ullya

2012101010055

HEALTH EDUCATION
1. Definisi Health Education :
Health education adalah pendidikan keperawatan terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pendidikan
akademik dan pendidikan profesi.

1. Tahap akademik 2. Tahap profesi hanya akan di


menekankan pada pengetahuan dapat dilingkungan klinis karena
dan teori yang bersifat deskriptif, lingkungan klinis merupakan
sedangkan tahap profesional lingkungan multiguna yang
diarahkan pada tujuan praktis, dinamik sebagai tempat

 Pendidikan kesehatan didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Center for
Health Development, 2004 dalam Anastasia M Snelling, 2014) sebagai setiap
kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk membantu individu dan
masyarakat meningkatkan kesehatan mereka, dengan meningkatkan pengetahuan
mereka atau memengaruhi sikap mereka.

 Pendidikan kesehatan merupakan komponen penting dalam mempromosikan individu


dan komunitas kesehatan. Perubahan dan strategi gaya hidup intensive individu untuk
mengatasi masalah kesehatan penduduk dapat menjadi efektif tidak hanya dalam
mencegah penyakit kronis tetapi juga dalam membalikkan perkembangan mereka dan
secara signifikan mengurangi biaya perawatan kesehatan. (Bueretal.,2014 dalam
Edelman dan Kudzma, 2018)

 Menurut Notoadmodjo (2003), pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi


atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk
kesehatan.

 Menurut Azwar cit Machfoedz (2006), pendidikan kesehatan adalah sejumlah


pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap, dan
pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat,
dan bangsa.kurikulum profesional.
2. Tujuan Health Education
Untuk mengubah pemahaman perilaku belum sehat menjadi perilaku sehat. Menurut
Machfoedz (2006) cit Azwar (1983: 18), membagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat
sehingga kader kesehatan mempunyai tanggung jawab didalam penyuluhannya
mengarahkan cara hidup sehat menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari.
b. Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun
kelompok, dalam hal ini pelayanan kesehatan dasar diarahkan agar dikelola
sendiri oleh masyarakat dalam bentuk yang nyata contohnya adalah posyandu.
c. Mendorong perkembangan dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang
ada secara tepat.

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk


Mendorong perubahan yang berhasil dalam memelihara dan meningkatkan derajat
perilaku kesehatan adalah pemberdayaan kesehatan.

(Carole Edelman, 2017)

Untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada


individu terhadap kesehatan mereka sendiri dan
Pendidikan kesehatan mendorong perubahan rasa tanggung jawab bersama untuk
perilaku gaya hidup yang positif
menghindari cedera pada kesehatan orang lain

3. Metode Health Education


a) Individu
Digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai
tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang
baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja memperoleh/ mendengarkan
penyuluhan kesehatan. (Dwi Susilowati, 2016)
b) Kelompok
Dibagi menjadi kelompok besar dan kecil. Contoh Kelompok Besar adalah apabila
peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar
ini seperti ceramah dan seminar. Sedangkan untuk kelompok kecil, metode yang
digunakan seperti diskusi, dll. (Dwi Susilowati, 2016)
c) Massa
Dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat
adalah pendekatan massa. Contohnya Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik
dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan, Bill
Board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dsb. (Dwi Susilowati, 2016)

4. Sasaran Health Education


a. Sasaran Primer
Pemberian edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
mencegah dari penyakit.
b. Sasaran Sekunder
Pemberian edukasi yang bertujuan untuk mengarahkan diagnosa. Serta untuk
mengedukasi tahapan perawatan agar mencegah masalah yang serius terjadi
c. Sasaran Tersier
Pemberian edukasi yang bertujuan untuk mencegah komplikasi penyakit. Terdiri
dari rehabilitasi.
(Dwi Susilowati, 2016)

5. Prinsip Health Education


6. Media Health Education
a) Media Cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet,
leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik atau tulisan pada surat kabar
atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
b) Media Elektronik
Media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya
melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio,
video film, cassette, CD, VCD, internet (computer dan modem), SMS (telepon seluler)
(Dwi Susilowati, 2016)

7. Peran Health Education

8. Peran perawat dalam Health Education


1. Mengidentifikasi risiko berdasarkan sejarah keluarga tiga generasi (silsilah)
2. Perawat memberikan pengajaran kesehatan dan konseling kesehatan berdasarkan
minat dan keputusan individu (Karen Glanz, 2008)
3. Memandu pemilihan pengobatan
4. Perawat memiliki tanggung jawab unik untuk dapat meninjau dan merevisi semua
jenis bentuk dan materi pendidikan yang ditujukan untuk penerima perawatan (Baur,
2011 dalam Carole Edelman, 2017)
5. Menjelaskan perbedaan antara genetic screening dan genetic testing
Edelman, C, & Kudzma, E.C. (2018).

Referensi :
Edelman, C, & Kudzma, E.C. (2018). Health promotion throughout the life span
(9th edition). St. Louise, MI: Elsevier.
Edelman , Carole., Kudzma, Elizabeth. 2017. Health promotion throughout the
lifespan. Milton, Massachusetts: Mosby
 
Glanz, Karen., Rimer, Barbara K, dkk. 2008. Health Behavior and Health Education
Theory, Research, and Practice. San Fransisco. Jossey-Bass
 
Susilowati, Dwi. 2016. Promosi Kesehatan. Jakarta Selatan : BPPSDMK
 

Anda mungkin juga menyukai