Anda di halaman 1dari 6

RESUME TUGAS PROMOSI KESEHATAN

“Perbedan promosi kesehatan, pendidikan kesehatan, dan penyuluhan kesehatan”

Disusun Oleh :
Jihan Nabila Tsara
P1337420121041
Reguler 2

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
PROMOSI KESEHATAN
A. Definisi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan tentang kesehatan yang
disertai upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan
yang dirancang untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam individu,
masyarakat, dan lingkungan.

Promosi kesehatan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan
batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses
(upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan
apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi kesehatan adalah
perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan. (Notoatmodjo, 2012)

B. Tujuan Promosi Kesehatan


Promkes dirancang dengan tujuan akhir adalah masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan UU Kesehatan No. 23
tahun 1992 yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan serajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif
secara ekonomi dan social. Selain itu, promkes juga bertujuan untuk menciptakan
suatu keadaan, yakmi perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

C. Sasaran Promosi Kesehatan


Sasaran promkes dibagi menjadi 3 kelompok sasaran yaitu :
1) Sasaran primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung promkes, misalnya kepala
keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan ibu menyusui untuk
masalah kesehatan ibu dan anak (KIA), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan
lain-lain. Upaya promkes ini sejalan dengan strategi empowerment
2) Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama disebut sasaran sekunder. Dengan
memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini akan memberikan kesehatan
kepada masyarakat sekitarnya. Upaya promkes ini sejalan dengan strategi social
support
3) Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik tingkat pusat maupun
daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputudan yang dikeluarkan oleh sasaran
tersier akan mempunyai dampak perilaku terhadap masyarakat selaku sasaran
promkes dan tokoh masyarakat selaku sasaran sekunder promkes. Upaya ini
sejalan dengan strategi advocacy.

D. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Ruang lingkusp Pomosi Kesehatan didasarkan pada 2 dimensi, yaitu :
a. Dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan
1) Promkes pada tingkat promotif dengan sasarannya kelompok orang sehat
2) Promkes pada tingkat preventif dengan sasarannya kelompok orang sehat
dan kelompok high risk (bumil. Bayi, obesitas, psk)
3) Promkes pada tingkat kuratif dengan sasarannya para penderita penyakit,
utamanya penyakit kronis (DM, TBC, Hipertensi)
4) Promkes pada tingkat rehabilitatif dengan sasarannya para penderita
penyakit yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit
b. Dimensi tempat pelaksanaann promosi kesehatan atau tatanan (setting)
1) Tatanan RT
2) Tatanan sekolah
3) Tatanan tempat kerja
4) Tatanan tempat-tempat umum
5) Tatanan institusi Yankes

PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Definisi Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk
membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat
sebagai perawat pendidik (Suliha,dkk,2002).

Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau


pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan -
tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan dengan
menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku
sasaran.

B. Tujuan Pendidikan Kesehatan


Tujuan pendidikan kesehatan (Nursalam dan Efendi, 2008) yaitu : Terjadi perubahan
sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam
membina serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
C. Sasaran Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2003) sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam 3 (tiga)
kelompok, yaitu :
a) Sasaran primer (Primary Target) Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran
langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan
permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi, kepala
keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan juga
sebagainya.
b) Sasaran sekunder (Secondary Target) Yang termasuk dalam sasaran ini adalah
para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder, karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini
diharapkan untuk nantinya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat di sekitarnya.
c) Sasaran tersier (Tertiary Target) Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
baik di tingkat pusat, maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan
yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak langsung terhadap
perilaku tokoh masyarakat dan kepada masyarakat umum.

D. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan


Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari 3 dimensi menurut Fitriani
(2011) yaitu;
a. Dimensi sasaran
1) Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah individu.
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah kelompok
masyarakat tertentu.
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah masyarakat luas.
b. Dimensi tempat pelaksanaan
1) Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasarannya adalah pasien dan
keluarga
2) Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasarannya adalah pelajar.
3) Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasarannya
adalah masyarakat atau pekerja.
c. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan
1) Pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan (Health Promotion), misal :
peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup dan sebagainya.
2) Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus (Specific Protection) misal :
imunisasi
3) Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (Early
diagnostic and prompt treatment) misal : dengan pengobatan layak dan sempurna
dapat menghindari dari resiko kecacatan.
4) Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation) misal : dengan
memulihkan kondisi cacat melalui latihan - latihan tertentu

PENYULUHAN KESEHATAN
A. Definisi Penyuluhan Kesehatan
Menurut Azrul Anwar dalam Effendy (2012) penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakatsadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Menurut Departemen Kesehatan dalam Effendy (2012) penyuluhan kesehatan adalah


gabungan berbagai kegiatan atau kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar
untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang
bisa dilakukan secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
bila perlu
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan.

B. Tujuan Penyuluhan Kesehatan


Menurut Effendy (2012) bila dilihat dari berbagai pengertian di atas, maka tujuan
penyuluhan yang paling pokok adalah :
1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina
dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3) Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku
perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.

C. Sasaran Penyuluhan Kesehatan


Menurut Notoatmojo (2012) berdasarkan pentahapan upaya promosi kesehatan ini, maka
sasaran dibagi dalam 3 (tiga) kelompok sasaran.
1) Sasaran Primer (Primary Target) Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka
sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan
umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak-anak),
anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya.
2) Sasaran Sekunder (Secondary Target) Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
adat, dan sebagainya.
3) Sasaran Tersier (Tertiary Target) Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik
di tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan

D. Ruang Lingkup Penyuluhan Kesehatan


a. Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek/Kesehatan
1) Pendidikan kesehatan pada aspek promotif Sasaran pendidikan atau promosi kesehatan
pada aspek promotif adalah kelompok orang sehat.
2) Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan
 Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) Sasaran promosi atau pendidikan
kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi.
 Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) Sasaran promosi kesehatan pada
aspek ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit
(Notoatmodjo, 2012).
b. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan Menurut
Notoatmodjo (2012) ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan
pelaksanaan
1) Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga) Keluarga atau rumah tangga
adalah unit masyarakat kecil. Oleh sebab itu untuk mencapai perilaku masyarakat yang
sehat harus dimulai di masing-masing keluarga.
2) Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah Sekolah merupakan perpanjangan tangan
pendidikan kesehatan bagi keluarga. Sekolah, terutama guru pada umumnya lebih
dipatuhi oleh murid-muridnya. Oleh sebab itu lingkungan sekolah, baik

Anda mungkin juga menyukai