Anda di halaman 1dari 48

KONSEP PROMOSI

KESEHATAN
Septian Andriyani,S.Kp.,M.Kep
Definisi, tujuan dan sasaran
promosi Kesehatan
Konsep Promkes
PERTEMUAN
2

Pengertian Promkes
Kemenkes RI:
“Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan

Promosi Kesehatan merupakan program yang


dirancang untuk memberikan perubahan di bidang
kesehatan terhadap manusia, organisasi, masyarakat
dan lingkungan.
Promosi kesehatan : ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup sehat optimal.

Kesehatan yang optimal : sebagai


keseimbangan kesehatan fisik, emosi, social, spiritual
dan intelektual. Hal ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,
namun berkaitan dengan perubahan lingkungan yang sehat
Bila ditinjau dari sejarah promkes:
• Di Indonesia sebelumnya dikenal dengan penyuluhan Kesehatan.
• Perubahan penyebutan Penyuluhan Kesehatan menjadi Promosi Kesehatan
dipengaruhi oleh perkembangan di dunia karena munculnya Konferensi
Internasional tentang Pencegahan (prevention) pada tahun 1986 di Kanada
yang dikenal dengan nama Ottawa Charter
• konferensi internasional pertama tentang Promosi Kesehatan yang
diselenggarakan oleh WHO (World Health Organization).
a. Health Promotion (peningkatan/promosi kesehatan)
b. Specific Protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
c. Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
d. Disability limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya
kecacatan)
e. Rehabilitation (pemulihan)

PROMOSI Upaya memasarkan,


KESEHAT menyebarluaskan, mengenalkan
AN atau “menjual” kesehatan

DEFINISI
definisi
• Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi,
yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan
yang kondusif bagi kesehatan (Lawrence Green:1984)
• Promosi Kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka (Piagam
Ottawa: 1986)
• Promosi Kesehatan adalah suatu program perubahan perilaku
masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks masyarakatnya, bukan
hanya perubahan perilaku, tetapi juga perubahan lingkungannya.
Tujuan promosi Kesehatan

VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN


• Visi adalah impian, cita-cita dan harapan yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan
atau program
• Visi Promosi Kesehatan : “Meningkatknya kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya, baik fisik, mental, dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial”
• Misi :
a. Advokat (advocate), dilakukan terhadap pengambil keputusan dari berbagai
tingkat, dan sektor terkait dengan kesehatan
b. Menjembatani (mediate), merupakan perekat kemitraan di bidang
pelayanan kesehatan
c. Memampukan (enable), memberikan keterampilan-keterampilan kepada
masyarakat agar mereka mandiri di bidang kesehatan
Tujuan promosi kesehatan menurut WHO
1. Tujuan umum
Mengubah perilaku individu atau masyarakat di bidang kesehatan
2. Tujuan khusus
• Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi
masyarakat
• Menolong individu agar mampu secara mandiri/kelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat
• Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada
SASARAN PROMOSI KESEHATAN
1. Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan
sesungguhnya adalah pasien, individu sehat dan keluarga
(rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik
pemuka informal maupun pemuka formal organisasi
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang
berupa peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang
dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya
Ruang Lingkup DAN
PRINSIP PROMOSI
KESEHATAN
Ruang lingkup berdasarkan dimensi aspek
pelayanan kesehatan
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitative
Sedangkan menurut beberapa ahli
membaginya menjadi 2 aspek yaitu
1. Aspek promotive
Sasarannya kelompok orang sehat. Derajat kesehatan adalah dinamis, meskipun seseorang sudah dalam
keadaan sehat tetap perlu dibina atau ditingkatkan dalam kesehatan sehingga tidak terjadi penurunan
kesehatan.
2. Aspek preventif (pencegahan) serta kuratif (penyembuhan)
Sasaran kelompok ini adalah orang berisiko tiggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.
Pada aspek ini upaya promosi kesehatan memiliki 3 cakupan atau upaya yaitu:
1) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention), Sasaran kelompok pada aspek ini adalah
seseorang yang berisiko tinggi, contohnya adalah kelompok ibu hamil, obesitas, dan sebagainya.
Tujuan upaya ini agar tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.
2) Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah
para penderita penyakit kkronis, contohnya adalah TBC, tekanan darah tinggi, dan sebagainya
tujuan promosi kesehatan ini adalah agar penderita mampu mencegah terjadinya penyakit yang
lebih parah lagi.
3) Pencegahan tingkat tiga (tertiary preventino). Sasaran aspek ini adalah kelompok pasien yang baru
saja sembuh dari sautu penyakit. Tujuannya agar mereka dapat pulih kembali dari penyakit agar
tidak menimbulkan suatuu kecacatan.
RUANG LINGKUP PROMOSI
KESEHATAN BERDASARKAN TATANAN
(TEMPAT PELAKSANAAN)
TATANAN
TATANAN
PELAYANA
KELUARG
N
A
KESEHATA
N
TATANAN TATANAN
SEKOLAH TEMPAT
TATANAN UMUM
TEMPAT
KERJA
• Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga atau rumah tangga adalah unit terkesil dalam suatu
masyarakat. Maka untuk mencapai perilaku masyarakat yang sehat
dimulai dari masingmasing keluarga atau rumah tangga. Orang tua
merupakan sasaran utama dalam melakukan promosi kesehatan,
terutama seorang ibu, Karena ibu adalah peletak dasar perilaku
kesehatan terutama pada anak-anaknya.
• Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Setelah keluarga adalah sekolah yang menjadi perpanjangan dari
keluarga. Pada umumnya guru lebih dipatuhi oleh sebab itu akan sangat
berpengaruh terhadapa perilaku sehat murid. Kunci utama dari
pendidikan adalah seorang guru, oleh sebab itu seorang gutu harus
dikondisikan melalui pelathian seminar, lokakarya, dan sebagainya.
• Promosi kesehatan pada tatanan di tempat kerja
Lingkungan kerja yang sehat akan mendukung kesehatan pekerjanya
sehingga dapat menghasilkan produktifitas yang optimal. Begitu
sebalinya, ketika lingkungan kerja tidak sehat juga akan menimbulkan
kurang produktifitasnya pekerja selain itu juga menurunkan derajat
kesehatan para pekerja. Oleh sebab itu sasaran dari promosi kesehatan
dalam lingkungan ini adalah pemimping, direktur, pemillik atau
manajer tempat kerja tersebut sehingga mereka peduli pada kesehatan
para pekerjanya.
• Promosi kesehatan ditempat umum
Tempat-tempat ini mencakup pasar, terminal bus, bandara, tempat
perbelanjaan, tempat olahraga, dan sebagainya. Tempat umum yang
sehat tidak hanya bersih tapi juga memiliki fasilitas kebersihan dan
sanitasi, terutama WC umum dan dan sarana air bersih, serta tempat
sampah. Para pengelola tempat sampah adalah sasaran promosi
kesehatan.
• Fasilitas pelayanan kesehatan Rumah sakit,
puskesmas, poliklinik, rumah bersalin adalah salah
satu fasilitas pelayanan kesehatan.
Pimpinan dari fasilitas kesehatan inilah sebagai
sasaran dari promosi kesehatan karena merekalah
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pendidikan atau promosi kesehatan di institusinya.
Sedangkan
Ruang lingkup berdasarkan tingkat
pencegahan
1. Pencegahan primer yang terdiri dari:
• Peningkatan derajat Kesehatan
• Perlindungan khusus
2. Pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Pembatasan cacat
3. Pencegahan tersier
• Rehabilitasi
Ruang lingkup perilaku kesehatan

• Pengetahuan Kesehatan
• Sikap terhadap kesehatan
• Praktik kesehatan
PRINSIP-PRINSIP PROMOSI
KESEHATAN
Strategi Global Promosi Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,1984)
1. Empowerment ( pemberdayaan) yaitu cara kerja untuk memungkinkan seseorang untuk
mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakkan yang mempengaruhi
kesehatan mereka.
2. Partisipative ( partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif dalam
pengambilan keputusan.
3. Holistic ( menyeluruh ) yaitu memperhitungkan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan
dan interaksi dari dimensi-dimensi tersebut.
4. Equitable ( kesetaraan) yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang di dapat
oleh klien.
5. Intersectoral ( antar sektor ) yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instasi terkait lainnya
atau organisasi.
6. Sustainable ( berkelanjutan) yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan promosi
kesehatan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
7. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program kebijakkan.
PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN
DALAM BIDANG KEPERAWATAN
1. Berfokus pada Klien
Klien mempunyai nilai, keyakinan, kemampuan kognitif dan gaya belajar yang unik, yang
dapat berpengaruh terhadap pembelajaran. Klien dianjurkan untuk mengekspresikan perasaan
dan pengalamannya kepada perawat, sehingga perawat lebih mengerti tentang keunikan klien
dan dalam memberikan pelayanan dapat memenuhi kebutuhan klien secara individual.
2. Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik)
Dalam memberikan promosi kesehatan harus dipertimbangkan klien secara keseluruhan, tidak
hanya berfokus pada muatan spesifik.
3. Negosiasi
Perawat/Petugas kesehatan dan klien bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan
apa yang penting untuk diketahui. Jika sudah ditentukan, buat perencanaan yang dikembangkan
berdasarkan masukan tersebut. Jangan memutuskan sebelah pihak.
4. Interaktif
Kegiatan dalam promosi kesehatan adalah suatu proses dinamis dan interaktif yang melibatkan
partisipasi perawat/ petugas kesehatan dan klien.
Komunikasi dalam promosi
Kesehatan
Pengertian Komunikasi

Komunikasi dalam promosi kesehatan


• Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang
atau simbol bahasa atau gerak (non verbal), untuk mempengaruhi perilaku orang lain
• Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa
kepada siapa dengan efek apa (Harold D. Laswell)
• Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik
seperti simbol verbal (kata-kata), verbal dan non-verbal yang kemudian dapat
disosialisasikan secara langsung atau tidak langsung (Karfield Knapp)
• Komunikasi adalah segala aktivitas interaksi manusia yang bersifat human relationships
disertai dengan peralihan sejumlah fakta (Azriel Winnett)
• Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu
sama lain, baik disengaja atau tidak disengaja (Claude Shannon & Warren Weafer)
• Komunikasi adalah proses transfomasi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dan
sebagainya (Bernard Barelson & Garry A. Steiner)
Komunikasi kesehatan
• Menurut CDC komunikasi kesehatan adalah suatu ilmu yang mempelajari dan
menggunakan strategi komunikasi untuk menginformasikan dan mempengaruhi
keputusan individu yang meningkatkan kesehatan.
• komunikasi adalah seni dan metode untuk menginformasikan, mempengaruhi dan
memotivasi individu, institusi, dan masyarakat tentang isu-isu kesehatan yang penting.
• Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara
positif perilaku kesehatan individu dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan
berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun
komunikasi massa. Selain itu, komunikasi kesehatan juga dipahami sebagai studi yang
mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan
komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan
kesehatan (Liliweri, 2013).
• Menurut Health Communication Partnership (2004) dalam Liliweri (2013), komunikasi
kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan,
kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan yang
sejauh mungkin mengubah dan memperbaharui kualitas individu dalam suatu
komunitas masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.
Keterampilan dasar komunikasi
Menolong orang untuk
Mendengar berbicara
Upaya untuk mendengarkan Tugas utama seorang pendengar adalah
kata-kata, dengan cara yang memotivasi dan membuat sesorang untuk
mereka katakan, menghargai mampu berbicara. Ada beberapa tehnik yang
perasaan yang ditunjukkan dan dapat dilakukan yaitu : mengundang individu
untuk berbicara, memberikan perhatian,
berupaya untuk
menyemangati, refleksikan perasaan,
menyembunyikan perasaan refleksikan maksud perkataannya

Memberikan pertanyaan dan mendapatkan umpan balik


Pertanyaan yang bagus akan menolong individu atau orang-orang untuk menjawab
dengan jelas, rinci dan jujur
Pesan

Komunikator Media

Unsur-unsur
Komunikasi

Akibat Komunikan

Umpan
Balik
Fungsi komunikasi
1. Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau
menyebarluaskan informasi kepada orang lain.
2. Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau
menyebarluaskan informasi yang bersifat
mendidik orang lain
3. Untuk memberikan instruksi kepada penerima
pesan.
4. Untuk mempengaruhi dan mengubah sikap
penerima pesan
Langsun
g
Media
Tidak
Komunikas Langsun
i massa g

Kelompo
k Bentuk
Komunikas Satu
i Arah
Besarny
Publik Arah
a
pesan
sasaran

Antar Timbal
Pribadi Balik
Faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi

Credibility Content Context Clarity

Continuity & Capability of


Channels
Consistency audience
Tujuan komunikasi
Tujuan strategis
1. Relay information-meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada
pihak lain secara berantai
2. Enable informed decision making-memberikan informasi akurat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan
3. Promote healthy behaviors-informasi untuk memperkenalkan perilaku hidup sehat
4. Promote healthy behaviors-mendukung pertukaran informasi pertama dan
mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan
5. Promote self care-memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri
6. Manage demand for health services-memenuhi permintaan layanan kesehatan
Tujuan praktis
1. Meningkatkan pengetahuan
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan komunikasi efektif
3. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi
Pola komunikasi
1. Pola komunikasi primer.
Merupakan suatu proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran
2. Pola komunikasi sekunder.
Adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat
atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama
3. Pola Komunikasi Linear
Disini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus,
yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi,
dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi
juga adakalanya komunikasi bermedia
4. Pola komunikasi sirkular
Sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya
umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebaga penentu utama
keberhasilan komunikasi
Hambatan dalam berkomunikasi
• Kesenjangan sosial dan budaya
• Daya nalar yang terbatas
• Perilaku negatif terhadap promotor kesehatan dan praktisi
kesehatan masyarakat
• Keterbatasan pemahaman dan daya ingat
• Penekanan yang tidak kuat dari promotor Kesehatan
• Pesan yang kontradiktif
• Tidak bisa membuka diri dalam percakapan
• Tidak tahu strategi menggunakan media
Tahap I
Tahap V
Analisis
Evaluasi dan
Khalayak
Rancang Ulang
Program

PERENCANA
AN
KOMUNIKASI Tahap II
Tahap IV KESEHATAN Penyusunan
Penerapan dan
Rancangan
Pemantauan
program

Tahap III
Pengembangan
Uji Coba
Penyempurnaan
Produksi Media
Tahap I : Analisis khalayak dan program
• Dalam analisis khalayak sasaran, yang ditinjau adalah
khalayak sasaran (lingkungan sosial) untuk menentukan
faktor-faktor demografi, geografi, ekonomi dan sosial yang
berpengaruh.
• Tahapan ini mencakup :
1. Meninjau khalayak potensial
2. Mengkaji kebijaksanaan dan program yang ada
3. Mencari lembaga atau organisasi yang potensial untuk mendukung
program
4. Mengevaluasi sumber daya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Tahap ii : Penyusunan Rancangan
Program
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan sebagai berikut

1. Menentukan tujuan komunikasi


2. Mengidentifikasi khalayak sasaran
3. Mengembangkan pesan
4. Memilih media
5. Merencanakan dukungan, penguatan interpersonal
6. Menyusun rencana kegiatan (jadwal kerja, anggaran, struktur
organisasi)
Tahap iii : Pengembangan, Uji Coba, Penyempurnaan
dan Produksi Media

1. Mengembangkan konsep pesan


2. Melakukan pre-test atau uji coba terhadap khlayak sasaran
3. Merumuskan pesan lengkap dan bentuk kemasannya
4. Melakukan pre-test atau uji coba tahap lanjutan terhadap khalayak
sasaran
5. Melakukan uji ulang terhadap bahan KIE yang sudah ada (sudah
pernah dibuat dan akan diproduksi ulang)
Tahap iv : Penerapan dan Pemantauan
Langkah-langkah penerapan dan pemantuan komunikasi :

1. Memproduksi pesan final dan materi berdasarkan hasil pre-test


2. Menjadwalkan dan pengintegrasikan penyebaran materi melalui jalur yang efektif
untuk mendaptakan dampak yang maksimal
3. Melatih tenaga yang akan menggunakan materi KIE
4. Mengedarkan jadwal penerapan program dan laporan-laporan secara luas
5. Memantau jumlah produksi bahan KIE
6. Memantau penyebaran di media dan melalui komunikasi antar pribadi
7. Memantau struktur internal, ketaatan petugas, jadwal kerja dan anggaran
8. Memantau dan memperkuat hubungan kerja dengan lembaga llain termasuk
petugas kesehatan dan organisasi yang telah mendukung maupun yang belum
Tahap V : Evaluasi dan Rancang Ulang
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
1. Mengukur dan melacak kesadaran, pengenalan, pemahaman, mengingat kembali
dan praktik dengan menggunakan teknik riset yang sesuai dan dapat dijangkau
untuk mendapatkan umpan balik yang cepat dan tepat
2. Melakukan analisis hasi yang diperoleh
3. Melakukan analisis dampak proyek dari kacamata khalayak, organisasi
penyandang dana dan pihak lain yang terkait.
4. Mengidentifikasi perubahan yang signifikan atau berarti pada lingkup nasional
5. Mengidentifikasi setiap peluang dan kelemahan
6. Mengevaluasi keterampilan yang diperoleh setiap personel
7. Mengestimasi sumber daya yang mendukung di masa yang akan datang
8. Mendesain ulang kegiatan-kegiatan KIE secara kesinambungan
9. Melakukan penilaian ulang data untuk digunakan program baru
Upaya/strategi promosi Kesehatan
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
(who:1994)
• ADVOKASI (ADVOCACY)
Adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain tersebut
membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan
• DUKUNGAN SOSIAL (SOCIAL SUPPORT)
Adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-
tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun
informal
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (EMPOWERMENT)
Adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
langsung yang bertujuan untuk mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri
Strategi promosi kesehatan (piagam
ottawa :1986)

a. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy)


b. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)
c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
d. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
e. Gerakan Masyarakat (Community Action)
Upaya kesehatan
1. Sarana pemeliharaan Kesehatan primer (primary care)
Sarana yang palilng dekat pada masyarakat ( puskesmas, poliklinik,
dokter praktik swasta)
2. Sarana pemeliharaan Kesehatan tingkat dua (secondary care)
Sarana atau pelayanan Kesehatan rujukan dari sarana Kesehatan primer
(puskesmas dengan rawat inap)
3. Sarana pemeliharaan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)
Sarana atau pelayanan Kesehatan rujukan dari sarana Kesehatan primerdan
pelayanan Kesehatan sekunder (rumah sakit provinsi, rumah sakit tipe B atau
A)
Faktor risiko yang
menyebabkan
komunitas/masyarakat
tidak sehat
Hubungan Status Kesehatan, Perilaku, dan Promosi Kesehatan

Keturunan

Pelayanan Status Lingkunga


Kesehatan Kesehatan n

Perilak
Predisposing u Reinforcing
Factors Enabling
Factors Factors
(Pengetahuan, (Sikap,
sikap,dsb) (Ketersediaan
sumber peraturan,UU)
/fasilitas)
Komunikasi Pemberdayaan Trainin
(Penyuluhan) Masyarakat g

PROMOSI
KESEHATAN
Perilaku masyarakat mencari
bantuan kesehatan
Pengertian
Perilaku Pencarian Pengobatan adalah perilaku
orang atau masyarakat yang sedang mengalami
sakit atau masalah kesehatan lain, untuk
memperoleh pengobatan sehingga sembuh atau
teratasi masalah kesehatannya .
Bentuk Perilaku Pencarian Pengobatan

1. Tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa (no action)


2. Melakukan pengobatan sendiri (self medication atau self treatment)
3. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional
(traditional remedy)
4. Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat ke warung obat (chemist
shop)
5. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern yang
diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, yang
dikatagorikan ke dalam balai pengobatan, puskesmas dan rumah sakit
6. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang
diselenggarakan oleh dokter praktik (private medicine)
Mereka dengan attitude negatif selalu berpikir, “Saya tidak bisa”
Mereka dengan attitude positif selalu berpikir, “Saya pasti bisa”
Mereka dengan attitude negatif selalu berpikir, “Mungkin ada jalan
keluar, tapi terlalu sulit”
Mereka dengan attitude positif selalu berpikir, “Hal ini mungkin sulit,
tapi ada jalan keluar”
Mereka dengan attitude negatif selalu pasrah dengan keadaan,
sementara mereka dengan attitude positif selalu mengambil tindakan.
Mereka dengan attitude negatif selalu melihat keterbatasan-
keterbatasan, sedangkan mereka dengan attitude positif selalu melihat
kemungkinan-kemungkinan.

SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai