Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Fakultas Kesehatan
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Tahun Ajaran 2016/2017
Semester Genap

Mata Kuliah
Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer

Kelompok 3 ( Promotif dan Preventif )

Nama Anggota :

1. Aena Diah Widyana ( D11.2016.02162 )


2. Yulia ( D11.2016.02163 )
3. Atika Lutfiati ( D11.2016.02165 )
4. Faragita Nadhilla O.L ( D11.2016.02175 )
5. Salma Ainun Izzah ( D11.2016.02178 )
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958)
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang
terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis
dan perawatan, untuk mendeteksi dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek
sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Hal ini hanya dapat dicapai bila
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehatnya. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu
sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta
masyarakat. (Notoatmodjo S, 2007)
Kemandirian masyarakat sangat perlu dikembangkan dalam masalah
kesehatannya agar dapat menolong dirinya sendiri. Kegiatan pembinaan yang di lakukan
oleh tenaga kesehatan antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran
serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan
ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Upaya Promotif
 Pengertian
Menurut WHO, Promosi Kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang
untuk meningkatkan kontrol atas faktor-faktor penentu kesehatan dan dengan demikian
meningkatkan kesehatan mereka.
Menurut Ottawa Charter, 1986 Promosi Kesehatan adalah Suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (fisik,
sosial budaya, dsb). Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan
terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya
sebagai objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu
pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.
Sedangkan, pengertian Pelayanan kesehatan promotif, yaitu suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat promosi kesehatan.
 Strategi dalam Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan berdasarkan (Piagam Ottawa 1986) ialah sebagai berikut :
a. Kebijakan berwawasan kebijakan
Strategi promosi kesehatan yang mana ditujukan kepada para penentu
kebijakan agar mengeluarkan kebijakan dan ketentuan yang menguntungkan bahkan
dapat merugikan kesehatan, sehingga dalam menentukan keputusan diperhatikan
dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
b. Lingkungan yang mendukung
Strategi ini dikelola oleh para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah
kota. Dimana mereka dapat menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat
dalam meningkatkan kesehatnnya, sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang
sehat untuk mendukung prilaku sehat masyarakat
c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan
Realisasi dari reorintasi pelayanan kesehatan ini adalah para penyelenggara
kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus dilibatkan dalam memberdayakan
masyarakat agar dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayan kesehatan
namun dapat menjadi menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan.
d. Keterampilan Individu
Strategi ini mewujudkan adanya keterampilan individu-individu dalam
meningkatkan dan memelihara kesehatanya. Langkah awal untuk strategi ini adalah
pemberian pemahaman tentang penyakit dalam bentuk metode atau teknik kepada
individual bukan dalam bentuk massa
e. Gerakan Masyarakat
Adanya gerakan dari masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan dan
memelihara kesehatannya. Hal ini akan tampak dari prilaku masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya tanpa harus ada kegiatan namun akan
tampak dari prilaku menuju sehat.

 Strategi promosi kesehatan secara global dibagi menjadi tiga yang akan dibentuk
dalam intervensi, yaitu :
a. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan dimana untuk meyakinkan orang lain agar
orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.
Pendekatan advokasi ialah sasaran kepada para pembuat keputusan atau
penentu keputusan sesuai sektornya. Intinya adalah strategi advokasi
kesehatan merupakan pendekatam yang dilakukan dengan pimpinan atau
pejabat dengan tujuan mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan Kegiatan advokasi ini ada dalam bentuk formal dan informal.
b. Dukungan sosial ( Social Support )
Dukungan sosial adalah suatu strategi yang digunakan untuk mencari
dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dimana tujuannya dengan
menggunakan tokoh masyarakat sebagai jembatan antara sektor kesehatan atau
pengembang kesehatan dengan masyarakat.
c. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang langsung
kepada masyarakat. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat itu sendiri.

B. Upaya Preventif
 Pengertian
Preventif adalah tindakan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang bisa
mengancam pribadi ataupun kelompok. Dengan prinsip untuk meminimalisir
adanya sebuah keburukan di masa mendatang.
 Bentuk-bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal
care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah
kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu
hamil dan menyusui,BBL, para perokok, obesitas (orang-orang kegemukan), para
pekerja seks (wanita atau pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan
pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit
(primary prevention).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut WHO, Promosi Kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang
untuk meningkatkan kontrol atas faktor-faktor penentu kesehatan dan dengan
demikian meningkatkan kesehatan mereka.
 Strategi dalam Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan berdasarkan (Piagam Ottawa 1986) ialah sebagai
berikut :
a) Kebijakan berwawasan kebijakan
b) Lingkungan yang mendukung
c) Reorientasi Pelayanan Kesehatan
d) Keterampilan Individu
e) Gerakan Masyarakat
 Strategi promosi kesehatan secara global dibagi menjadi tiga yang akan dibentuk
dalam intervensi, yaitu :
a) Advokasi (Advocacy)
b) Dukungan sosial ( Social Support )
c) Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Preventif adalah tindakan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang bisa
mengancam pribadi ataupun kelompok.
Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care,
perinatal dan neonatal, PSN.

Anda mungkin juga menyukai