Disusun Oleh :
NPM : 19.0603.0008
a Promotif yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat, dengan tujuan agar seseorang mampu meningkatkan
kesehatannya.
b Preventif yaitu suatu upaya untuk mencegah penyakit. Tujuan dari promosi
kesehatan tingkat ini, untuk mencegah kelompok orang sehat dan kelompok yang
beresiko tinggi terhadap suatu penyakit agar tidak jatuh terserang penyakit.
Sifat upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu:
a Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit
ringan.Contohnya : Puskesmas, Poliklinik, dokter praktek swasta.
b Sarana pelayanan kesehatan sekunder (secondary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan dari kasus-kasus atau penyakit-
penyakit dari pelayanan kesehatan primer. Contohnya : Puskesmas dengan rawat
inap (Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Bersalin.
c Sarana pelayanan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)
Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan primer. Contohnya : Rumah Sakit
Provinsi.
1.7 Visi Dan Misi Promosi Kesehatan
VISI :
Meningkatkan kemampuan masyarakat unruk meningkatkan dan memelihara
kesehatannya.
MISI :
Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.Upaya untuk
mencapai visi dan misi promosi kesehatan yaitu:
a Advokad
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputsan dari para
pembuat keputusan untuk langsung membuat pemecahan satu masalah.
b Menjembatani
Promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan
kesehatan dan membina suasana yang kondusif demi terwujudnya Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.
c Memampukan
Memampukan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, agar
mandiri di bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan pendidikan, pelatihan,
dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup bersih dan
sehat.
Flu Burung (FB) atau Avian Infuenza (AI) adalah suatu penyakit menular pada
unggas yang disebabkan oleh virus Infuenza tipe A. Penyakit ini dikenal pertama kali pada
tahun 1887 di Italia. Saat ini FB menjadi perhatian dunia, karena virus FB memiliki
kemampuan untuk terus menerus bermutasi sehingga dalam perkembangannya virus ini dapat
menular dari unggas ke manusia.
Virus Infuenza adalah termasuk ke dalam famili Orthomyxoviridae dan
dikelompokkan ke dalam strain A, B, C dan D sesuai dengan karakteristik antigenik dari
protein inti. Virus Infuenza A menginfeksi berbagai macam spesies hewan, termasuk
manusia, babi, kuda, mamalia laut dan burung. Strain virus infuenza A, B, C dan D berisi
informasi tentang jenis antigenik virus berdasarkan kekhususan antigen dari nukleoprotein,
host asal (untuk strain diisolasi dari sumber-sumber non manusia), asal geografs, jumlah
regangan, dan tahun isolasi. Dua glikoprotein permukaan virus, hemaglutinin (HA) dan
neuraminidase (NA) adalah antigen yang paling penting untuk menginduksi kekebalan
protektif pada host. Pembagian virus Infuenza tipe A dibagi berdasarkan dua protein pada
permukaan virus: hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Terdapat 18 subtipe hemaglutinin
yang berbeda (H1 – H18) dan 11 subtipe neuraminidase yang berbeda (N1 – N11). Dan
hanya H1, H2, H3, N1, dan N2 telah dikaitkan dengan epidemi penyakit pada manusia. Strain
individu didesain berdasarkan asal daerah virus, nomor isolat, tahun isolasi, dan subtipe -
misalnya, Infuenza A / California / 07/2009 (H1N1).
Hingga saat ini belum ada vaksinasi spesifik untuk virus flu H5N1. Namun, kamu dapat
melakukan vaksinasi flu tiap tahun untuk menurunkan risiko terjadinya mutasi virus. Jika
perlu, sertakan juga vaksinasi pneumokokus untuk mencegah pneumonia, yang merupakan
komplikasi dari flu burung.
Pemberian Edukasi
Edukasi dan promosi kesehatan pada flu burung sangat diperlukan untuk deteksi,
pencegahan, serta penatalaksanaan secara dini. Komponen edukasi antara lain:
Jaga kebersihan lingkungan dan diri (personal hygiene) dengan selalu mencuci tangan
secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu,
serta menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut seseorang. Mencuci tangan
dengan sabun adalah langkah pencegahan yang mudah dilakukan dan paling penting.
Menghindari kontak dengan individu yang suspek, probable, serta terkonfirmasi
penyakit flu burung.
Menghindari paparan dengan unggas baik tinja dan sekretnya, serta alat atau bahan
yang dicurigai tercemar oleh virus flu burung. Paparan dapat dihindari dengan
menggunakan alat pelindung diri atau desinfeksi kandang dan alat menggunakan
karbol, kaporit, klorin, dan cairan yang mengandung iodin atau alkohol 70%.
Apabila memasak daging ayam, masak dengan suhu 80 C selama 10 menit, dan telur
unggas dipanaskan 64 C selama 5 menit.
Minum obat secara teratur dan sesuai dosis anjuran baik sebagai terapi atau
profilaksis. Penggunaan antivirus oseltamivir dikaitkan dengan penurunan angka
kematian yang signifikan ketika pengobatan dimulai dalam dua hari pertama setelah
onset gejala.
Berikut tujuh cara mencuci tangan yang benar menurut WHO, seperti dikutip dari Daily Mail:
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir.
2. Kemudian ambil sabun lalu usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.
3. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
4. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih yang dilakukan secara
bergantian.
5. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkannya.
6. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
7. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri
dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tisu.
CONVID -19
Gejala virus corona dimulai dengan batuk kering dan diikuti dengan gangguan
pernafasan.Batuk ini adalah batuk yang terus menerus selama lebih dari satu jam, atau mengalami
batuk rejan selama tiga kali dalam periode 24 jam.Biasanya lima hari secara rata-rata bagi orang
untuk menunjukkan gejala, kata para ilmuwan, namun bagi sebagian orang gejalanya lebih lambat
terjadi.Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan masa inkubasi sampai sekitar 14 hari.Spesialis
Telinga, Hidung, Tenggorokan di Inggris mengatakan mereka mendengar ada gejala lain dari banyak
pasien termasuk kehilangan indera penciuman dan perasa.Sejumlah orang - melalui media sosial -
melaporkan kehilangan indera perasa dan penciuman, dan sebagian dites positif terinfeksi virus
corona.Namun, sebagian yang mengalami batuk pilek juga merasakan hal yang sama, sehingga belum
cukup bukti Covid-19 juga mempengaruhi indera perasa.
3. Bagaimana penyebarannya?
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani
menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.
Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang
tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.
Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal
dengan sebutan pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh
virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.
"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah
mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia
menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.
Virus corona 'kemungkinan berasal dari ular, dan belum ada vaksin'
Virus corona: Korban jiwa terus meningkat, makin banyak kota di China ditutup
Virus corona: Apa yang kita ketahui sejauh ini?
Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat
hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan.
Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.
"Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar
virus, maka inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu
itu," kata Diah.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-
Komprehensif.pdf
https://docplayer.info/52649532-Konsep-dan-prinsip-promosi-kesehatan.html
https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2916&keywords
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_2019%E2%80%932020
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51232803