Anda di halaman 1dari 12

RESUME

KONSPEN DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN

Disusun Oleh :

NAMA : DENI LATIF

NPM : 19.0603.0008

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

T.A 2019/ 2020


BAB I

KONSEP PROMOSI KESEHATAN

1.1 Pengertian Promosi Kesehatan


Menurut WHO, Promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan
masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai
keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari
aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan
(Piagam Ottawwa, 1986).
1.2 Strategi Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah ):
a Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan
dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Advokasi yang berhasil
akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah
selanjutnya sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin.
b Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus
melibatkan lintas sector dan lintas program.Mediasi berarti menjembatani
“pertemuan” diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan
tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga
perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. Sebagai contoh, kegiatan promosi
kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan
pihak lain yang terkait sampah.
c Memampukan masyarakat (enable), adalah kegiatan pemberian pengetahuan dan
keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu menjaga dan memelihara
serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam
menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi
kesehatan.
Strategi promosi kesehatan menurut Departemen Kesehatan RI adalah :
a Advokasi
Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu
kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Advokasi
yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada
langkah selanjutnya sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin.
b Bina Suasana
Adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka
membuat suasana yang cukup kondusif untuk diselenggarakan suatu program
peningkatan kesehatan pada masyarakat.
c Gerakan
Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:


a Strategi Promosi Kesehatan Primer
Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit.
Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan sehat.
b Strategi Promosi Kesehatan Sekunder
Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko
untuk mengalami penyakit.
c Strategi Promosi Kesehatan Tersier
Dalam tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah
terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan rehabilitasi untuk mencegah
kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

1.3 Tujuan Promosi Kesehatan


Tujuan Promosi Kesehatan
1. Tersosialisasinya program – program kesehatan,
2. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat,

3. Terwujudnya gerakan hidup sehat di masyarakat untuk menuju terwujudnya


kabupaten/kota sehat, provinsi sehat dan MDGs.

1.4 Konsep Pendidikan Kesehatan


Proses menjembatani gap antara informasi kesehatan dan tindakan kesehatan
(President’s Committee on Health Education).Perpaduan berbagai pengalaman belajar
yang dirancang untuk memudahkan adopsi secara sukarela perilaku yang kondusif bagi
kesehatan (Green et al, 1980).

1.5 Konsep Promosi Kesehatan


Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan
meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok
harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan
dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986).Promosi
Kesehatan merupakan program yang dirancang untuk memberikan perubahan terhadap
manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan.

1.6 Upaya Kesehatan


Upaya kesehatan adalah suatu kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Upaya kesehatan mencakup upaya
pemeliharaan kesehatan dan upaya peningkatan kesehatan. Upaya pemeliharaan
kesehatan mencakup 2 aspek :
a Kuratif yaitu merupakan bagian dari pengobatan suatu penyakit. Tujuan pada
tingkat ini agar para penderita penyakit (penyakit kronis) tidak menjadi lebih parah.

b Rehabilitatif yaitu merupakan pemulihan kesehatan. Tujuan utama pada tingkatan


ini adalah agar kelompok seseorang yang baru sembuh sakit dapat pulih kembali
kesehatannya, mencegah dan memulihkan kecacatan akibat penyakitnya.
Upaya peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek :

a Promotif yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat, dengan tujuan agar seseorang mampu meningkatkan
kesehatannya.
b Preventif yaitu suatu upaya untuk mencegah penyakit. Tujuan dari promosi
kesehatan tingkat ini, untuk mencegah kelompok orang sehat dan kelompok yang
beresiko tinggi terhadap suatu penyakit agar tidak jatuh terserang penyakit.
Sifat upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu:
a Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit
ringan.Contohnya : Puskesmas, Poliklinik, dokter praktek swasta.
b Sarana pelayanan kesehatan sekunder (secondary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan dari kasus-kasus atau penyakit-
penyakit dari pelayanan kesehatan primer. Contohnya : Puskesmas dengan rawat
inap (Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Bersalin.
c Sarana pelayanan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)
Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan primer. Contohnya : Rumah Sakit
Provinsi.
1.7 Visi Dan Misi Promosi Kesehatan
VISI :
Meningkatkan kemampuan masyarakat unruk meningkatkan dan memelihara
kesehatannya.
MISI :
Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.Upaya untuk
mencapai visi dan misi promosi kesehatan yaitu:
a Advokad
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputsan dari para
pembuat keputusan untuk langsung membuat pemecahan satu masalah.
b Menjembatani
Promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan
kesehatan dan membina suasana yang kondusif demi terwujudnya Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.
c Memampukan
Memampukan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, agar
mandiri di bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan pendidikan, pelatihan,
dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup bersih dan
sehat.

1.8 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


a Mengembangkan kebijakan pembangunan kesehatan (healthy public policy)
Yaitu berupaya mengembangkan kebijakan pembangunan di setiap sektor
dengan memperhatikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan
lingkungan sekitar. Contoh : membangun pabrik harus mempertimbangkan dampak
negatif, penebangan huta n secara liar dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan
b Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung (create
partnership and supportive environment)
Yaitu mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung
suasana yang memungkinkan masyarakat yang termotivasi melakukan
pembangunan kesehatan.Contoh : adanya perlindungan tenaga kerja dengan
diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
c Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action)
Yaitu memberikan bantuan dan dukungan terhadap kegiatan yang sudah
berjalan dimasyarakat, sehingga lebih berkembang serta memberikan peluang bagi
masyarakat yang melakukan kegiatan dan berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan.Contoh : BKR (Bina Karya Remaja) dengan memberi keterampilan kerja
sehingga dapat memperoleh suatu penghasilan.
d Keterampilan Individu (personnel skill)
Peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat yaitu dengan cara memberikan penyuluhan mengenai bagaimana cara
memelihara, mencegah, dan mengobati suatu penyakit.
e Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient health services)
Masyarakat merupakan pengguna atau penerima pelayanan kesehatan dan
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.Penyelenggara pelayanan kesehatan
harus melibatkan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat tersebut dapat ikut
serta dalam menerima dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
BAB II
PRINSIP PROMOSI KESEHATAN

2.1 Prinsip- Prinsip Promosi Kesehatan


Adapun beberapa prinsip promkes sebagai berikut :
a Pembagian Upaya Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat secara
keseluruhan, yang fokus utamanya adalah upaya memampukan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan oleh karena itu promosi
kesehatan lebih bersifat promotif – preventif, tanpa mengesampingkan upaya
kuratif – rehabilitatif.
b Pemberdayaan
Pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat, disertai pengembangan iklim yang mendukung
sehingga penekanan promosi kesehatan pada pengembangan perilaku dan
lingkungan sehat.
c Kemitraan
Pemberdayaan merupakan upaya kemitraan berbagai pihak dan merupakan
upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Masyarakat aktif sebagai pelaku
atau subjek.
d Toleransi
Pemberdayaan dilakukan sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat.
e Menghargai
Dalam promosi kesehatan nuansa peningkatan kesehatan menjadi lebih kenal
suasana kemitraan menjadi lebih nampak dan keberadaan masyarakat sebagai
subjek menjadi lebih menonjol.

2.2 Determinan Kesehatan


10 Determinan Sosial yang mempengaruhi Kesehatan
1. Kesenjangan Sosial  sosek rendah lebih beresiko/rentan dan UHH rendah
2. Stres  gagal menanggulangi stres mempengaruhi kesehatan
3. Kehidupan Dini  pertumbuhan fisik lambat dan dukungan emosional yang
kurang baik diawal kehidupan akan mempengaruhi masa dewasa
4. Pengucilan Sosial  mengungsi, merasa terpencil dan kehilangan harga diri sangat
mempengaruhi fisik dan mental
5. Pekerjaan  memperhatikan syarat kesehatan dan keselamatan ditempat kerja
membantu meningkatkan derajat kesehatan
6. Pengangguran  jaminan pekerjaan meningkatkan derajat kesehatan dan rasa
kesejahteraan
7. Dukungan Sosial  persahabatan, hubungan sosial dan kekerabatan memberikan
dampak kesehatan yang baik
8. Ketergantungan pada Narkoba  Alkohol, Narkoba dan merokok memperburuk
kondisi kesehatan dan kesejahteraan, kehidupan sosial dan ekonomi
9. Pangan  cara makan yang sehat dan ketersediaan pangan mempengaruhi kondisi
kesehatan dan kesejahteraan
10. Transportasi  mengurangi transportasi berarti meningkatkan gerak fisik

2.3 Kegiatan Minimal Dalam Pelayanan Dasar


a Pendidikan kesehatan masyarakat
b Peningkatan ketersediaan pangan dan nutrisi
c Penyediaan air bersih dan kebutuhan sanitasi dasar
d Pelayanan kesehatan ibu dan anak dan termasuk keluarga berencana
e Immunisasi
f Pencegahan dan penanggulangan penyakit endemik lokal
g Pengobatan yang memadai untuk penyakit-penyakit umum dan kecelakaan
h Penyediaan obat esensial

2.4 Paradigma Baru Tentang Konsep Kesehatan


a Kesehatan merupakan konsumsi  kesehatan merupakan investasi
b Kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat  kesehatan merupakan hak
azasi manusia.
c Progr am kesehatan terpusat, top down, berjangka pendek & fragmentasi 
desentralisasi, bottom up, berjangka panjang & terintegrasi.
d Pelayanan medis  pelayanan kesehatan
e Partisipasi masyarakat  kemitraan
f Pembiayaan kesehatan (pembayaran langsung)  asuransi kesehatan (pembayaran
dimuka).
g Pembiayaan bergantung su bsidi pemerintah  pembiayaan
h publik
i Manajemen pelayanan (birokratis)  kewirausahaan
CONTOH KASUS DAN BAGAIMANA DI PROMOSIKAN SESUAI PERINSIP
PROMOSI KESEHATAN

Flu Burung (FB) atau Avian Infuenza (AI) adalah suatu penyakit menular pada
unggas yang disebabkan oleh virus Infuenza tipe A. Penyakit ini dikenal pertama kali pada
tahun 1887 di Italia. Saat ini FB menjadi perhatian dunia, karena virus FB memiliki
kemampuan untuk terus menerus bermutasi sehingga dalam perkembangannya virus ini dapat
menular dari unggas ke manusia.
Virus Infuenza adalah termasuk ke dalam famili Orthomyxoviridae dan
dikelompokkan ke dalam strain A, B, C dan D sesuai dengan karakteristik antigenik dari
protein inti. Virus Infuenza A menginfeksi berbagai macam spesies hewan, termasuk
manusia, babi, kuda, mamalia laut dan burung. Strain virus infuenza A, B, C dan D berisi
informasi tentang jenis antigenik virus berdasarkan kekhususan antigen dari nukleoprotein,
host asal (untuk strain diisolasi dari sumber-sumber non manusia), asal geografs, jumlah
regangan, dan tahun isolasi. Dua glikoprotein permukaan virus, hemaglutinin (HA) dan
neuraminidase (NA) adalah antigen yang paling penting untuk menginduksi kekebalan
protektif pada host. Pembagian virus Infuenza tipe A dibagi berdasarkan dua protein pada
permukaan virus: hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Terdapat 18 subtipe hemaglutinin
yang berbeda (H1 – H18) dan 11 subtipe neuraminidase yang berbeda (N1 – N11). Dan
hanya H1, H2, H3, N1, dan N2 telah dikaitkan dengan epidemi penyakit pada manusia. Strain
individu didesain berdasarkan asal daerah virus, nomor isolat, tahun isolasi, dan subtipe -
misalnya, Infuenza A / California / 07/2009 (H1N1).

Pencegahan Flu Burung


Saat flu burung mewabah di Indonesia, pemerintah banyak melakukan upaya
penanggulangan. Di antaranya adalah dengan mendistribusikan obat oseltamivir di setiap
rumah sakit rujukan untuk flu burung, melakukan pelatihan kepada dokter dan perawat
tentang pengobatan flu burung di rumah sakit, serta secara aktif melakukan survey dan
mengambil sampel orang-orang yang berisiko tertular flu burung.
Penyebaran virus flu burung memang sulit untuk dicegah. Terlepas dari hal itu, kita
harus tetap melakukan hal-hal yang dapat memperkecil risiko penularannya dengan cara
berikut:

1. Selalu menjaga kebersihan tangan.


2. Menjaga kebersihan kandang jika memelihara unggas.
3. Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak dengan
baik, dan tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan. Pasalnya, belum terjamin
kesehatannya.
4. Sebaiknya membeli daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar
tradisional yang kebersihannya terjaga dengan baik. Daging siap makan akan
meminimalisir risiko terkena flu burung, karena tidak perlu repot-repot memotong,
mencabuti bulu, atau membersihkan isi perut unggas.
5. Sebisa mungkin, sebaiknya hindari lapak unggas hidup di pasar yang kurang
menerapkan kebersihan dengan baik.
6. Menggunakan masker dan sarung tangan ketika berdekatan dengan unggas, termasuk
tempat pemeliharaanya.
7. Sebaiknya jarak antara tempat pemeliharaan unggas dengan pemukiman, minimal 25
meter.
8. Mencuci tangga atau lebih baik mandi, setelah berdekatan atau memegang unggas.
9. Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun
jeroannya.
10. Jika membeli daging ayam, sebaiknya tanpa jeroan dan bagian sayap. Pada saat
memasak daging ayam atau telurnya, hendaknya dipastikan panas api mencapai lebih
dari 70 derajat celsius.

Hingga saat ini belum ada vaksinasi spesifik untuk virus flu H5N1. Namun, kamu dapat
melakukan vaksinasi flu tiap tahun untuk menurunkan risiko terjadinya mutasi virus. Jika
perlu, sertakan juga vaksinasi pneumokokus untuk mencegah pneumonia, yang merupakan
komplikasi dari flu burung.

Pemberian Edukasi

Edukasi dan promosi kesehatan pada flu burung sangat diperlukan untuk deteksi,
pencegahan, serta penatalaksanaan secara dini. Komponen edukasi antara lain:

 Jaga kebersihan lingkungan dan diri (personal hygiene) dengan selalu mencuci tangan
secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu,
serta menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut seseorang. Mencuci tangan
dengan sabun adalah langkah pencegahan yang mudah dilakukan dan paling penting.
 Menghindari kontak dengan individu yang suspek, probable, serta terkonfirmasi
penyakit flu burung.
 Menghindari paparan dengan unggas baik tinja dan sekretnya, serta alat atau bahan
yang dicurigai tercemar oleh virus flu burung. Paparan dapat dihindari dengan
menggunakan alat pelindung diri atau desinfeksi kandang dan alat menggunakan
karbol, kaporit, klorin, dan cairan yang mengandung iodin atau alkohol 70%.
 Apabila memasak daging ayam, masak dengan suhu 80 C selama 10 menit, dan telur
unggas dipanaskan 64 C selama 5 menit.
 Minum obat secara teratur dan sesuai dosis anjuran baik sebagai terapi atau
profilaksis. Penggunaan antivirus oseltamivir dikaitkan dengan penurunan angka
kematian yang signifikan ketika pengobatan dimulai dalam dua hari pertama setelah
onset gejala.

Cara Mencuci Tangan yang Benar Menurut WHO

Berikut tujuh cara mencuci tangan yang benar menurut WHO, seperti dikutip dari Daily Mail:

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir.
2. Kemudian ambil sabun lalu usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.
3. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
4. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih yang dilakukan secara
bergantian.
5. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkannya.
6. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
7. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri
dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tisu.
CONVID -19

1. Apa itu covid -19?

Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah


peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019,
disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang
diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan
sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret,
lebih dari 620.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori,
mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.

2. Bagaimana gejala Covid-19 ?

Gejala virus corona dimulai dengan batuk kering dan diikuti dengan gangguan
pernafasan.Batuk ini adalah batuk yang terus menerus selama lebih dari satu jam, atau mengalami
batuk rejan selama tiga kali dalam periode 24 jam.Biasanya lima hari secara rata-rata bagi orang
untuk menunjukkan gejala, kata para ilmuwan, namun bagi sebagian orang gejalanya lebih lambat
terjadi.Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan masa inkubasi sampai sekitar 14 hari.Spesialis
Telinga, Hidung, Tenggorokan di Inggris mengatakan mereka mendengar ada gejala lain dari banyak
pasien termasuk kehilangan indera penciuman dan perasa.Sejumlah orang - melalui media sosial -
melaporkan kehilangan indera perasa dan penciuman, dan sebagian dites positif terinfeksi virus
corona.Namun, sebagian yang mengalami batuk pilek juga merasakan hal yang sama, sehingga belum
cukup bukti Covid-19 juga mempengaruhi indera perasa.

3. Bagaimana penyebarannya?

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani
menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang
tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.
Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal
dengan sebutan pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh
virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.

"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah
mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia
menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.
 Virus corona 'kemungkinan berasal dari ular, dan belum ada vaksin'
 Virus corona: Korban jiwa terus meningkat, makin banyak kota di China ditutup
 Virus corona: Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat
hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan.

Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.

"Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar
virus, maka inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu
itu," kata Diah.
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-
Komprehensif.pdf
https://docplayer.info/52649532-Konsep-dan-prinsip-promosi-kesehatan.html
https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2916&keywords
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_2019%E2%80%932020
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51232803

Anda mungkin juga menyukai