Anda di halaman 1dari 25

TUMOR OTAK

Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep


Pengertian
Tumor otak Benigna Pertumbuhan jaringan
abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas.
Tumor otak maligna adalah kanker di dalam
otak yang berpotensi menyusup dan
menghancurkan jaringan di sebelahnya atau
yang telah menyebar (metastase) ke otak dari
bagian tubuh lainnya melalui aliran darah
Tumor otak
Sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang
menempati ruang di dalam tengkorak. Tumor-
tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa
yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh
menyebar, masuk ke dalam jaringan. Neoplasma
terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi
jaringan
Perubahan Fisik
Peningkatan tekanan intracranial (TIK) dan
edema serebral
Aktivitas kejang dan tanda-tanda neurologist
fokal
Hidrosefalus
Gangguanfungsihipofisis
Angka Kejadian
Tumor-tumor otak primer menunjukkan kira-kira
20% dari semua penyebab kematian karena
kanker
Sekitar 20% sampai 40% dari semua kanker
pasien mengalami metastase ke otak dari tempat-
tempat lain
Tumor-tumor otak jarang bermetastase keluar
system saraf pusat tetapi jejas metastase ke otak
biasanya dari paru-paru, payudara, saluran
gastrointestinal bagian bawah, pancreas, ginjal
dan kulit (melanoma)
Tanda dan Gejala
1. Gejala peningkatan tekanan intrkranial
2. Sakit kepala
3. Mual muntah
4. Papill edema
5. Kejang
6. Pening dan vertigo
7. Gejala terlokalisasi
Identifikasi Lokasi Tumor
1. Tumor korteks motorik memanifestasikan diri
dengan menyebabkan gerakan seperti kejang
yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut
kejang Jacksonian.
2. Tumor lobus oksipital menimbulkan manisfestasi
visual, hemianopsia homonimus kontralateral
(hilangnya penglihatan pada setengah lapang
pandangan, pada sisi yang berlawanan dari
tumor) dan halusinasi penglihatan.
3. Tumor serebellum menyebabkan pusing, ataksia
(kehilangan keseimbangan) atau gaya berjalan
sempoyongan dengan kecenderungan jatuh ke sisi
yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi dan nistagmus
(gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya
menunjukkan gerakan horisontal.
4. Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan
kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah
laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering
menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang
merawat diri dan menggunakan bahasa cabul.
5. Tumor sudut serebopontin biasanya diawali pada
sarung saraf akustik dan memberi rangkaian
gejal yang timbul dengan semua karakteristik
gejala pada tumor otak.
6. Tumor intracranial dapat menghasilkan
gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi
bicara dan gangguan gaya berjalan, terutama
pada pasien lansia. Tipe tumor yang paling
sering adalah meningioma, glioblastoma dan
metastase serebral dari bagian lain.
Tumor sudut serebopontin
Pertama, tinnitus dan kelihatan vertigo, segera
ikuti perkembangan saraf-saraf yang mengarah
terjadinya tuli (gangguan saraf cranial ke-8).
Berikutnya, kesemutan dan rasa gatal-gatal pada
wajah dan lidah (b.d saraf cranial ke-5).
Selanjutnya, terjadi kelemahan atau paralysis
(keterlibatan saraf cranial ke-7).
Akhirnya, karena pembesaran tumor menekan
serebelum, mungkin ada abnormalitas pada
fungsi motorik.
Tipe tumor dan gejala
1. Gliomas
2. Neuroma Akustik
3. Meningioma
4. Adenoma Hipofisis
Gliomas
Terjadi pada hemisfer cerebral
Sakit kepala
Muntah
Perubahan kepribadian ; pekarangsang, apatis
Neuroma Akustik
Vertigo
Ataksia
Parestesiadankelemahanwajah ( saraf cranial
V, VII)
Kehilanganreflekskornea
Penurunansensitivitasterhadapsentuhan (
Saraf cranial V, XI)
Meningioma
Kejang
Eksoftalmus unilateral
Palsi otot ekstraokuler
Gangguan pandangan
Gangguan Olfaktorius
Paresis
Adenoma Hipofisis
 Akromegali
 Hipopituitari
 Sindrom Cushing
 Wanita : Amenorea, sterilisasi
 Pria : kehilangan libido, impotensi
 Gangguanp englihatan
 DM
 Hipotiroidisme
 Hipoadrenalisme
 Diabetes Insipidus
 IADH
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan neurologist
2. CT scan
3. MRI
4. Biopsy
5. Cerebral angiography
6. EEG
7. Pemeriksaan sitologi menggunakan CSF
KOMPLIKASI
Herniasi
Peningkatan Tekanan Darah
Kejang
Defisit neurorogis
Peningkatan TIK
Perubahan fungsi pernafasan
Perubahan dalam kesadaran
Perubahan kepribadian
PENATALAKSANAAN
1. Operasi pengangkatan atau menghancurkan
tumor
2. Terapi radiasi stereotaktik
3. Terapi modalitas termasuk kemoterapi
konvensional terapi radiasi eksternal
a. Kemoterapikonvensional
b. Brachyteraphy
c. Transplantasi sumsum tulang belakang autologous
intra venus
d. Corticosteroid
e. Terapi transfer gen
DIAGNOSA KEP
SEBELUM OP
a. Nyeri akut
b. Self care deficit
c. Kerusakan perfusi jaringan serebral
d. Anxiety
e. Resiko injuri
f. Hopeless
g. Koping individu inefektif
h. Gangguan persepsi sensori
i. Pk : kejang
DIAGNOSA KEP
SETELAH OPERASI
a. Kerusakan perfusi jaringan serebral
b. Kebersihan jalan nafas tidak efekti
c. Nyeri
d. Resiko defisit volume carian
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan
f. Anxiety dan fear
g. Kurang Pengetahuan
h. Kerusakan komunikasi verbal
i. Resiko kontraktur
j. Defisit perawatan diri
k. Resiko injuri
l. Kerusakan proses pikir

Anda mungkin juga menyukai