Pengertian Tumor otak Benigna Pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas. Tumor otak maligna adalah kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah Tumor otak Sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang menempati ruang di dalam tengkorak. Tumor- tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar, masuk ke dalam jaringan. Neoplasma terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi jaringan Perubahan Fisik Peningkatan tekanan intracranial (TIK) dan edema serebral Aktivitas kejang dan tanda-tanda neurologist fokal Hidrosefalus Gangguanfungsihipofisis Angka Kejadian Tumor-tumor otak primer menunjukkan kira-kira 20% dari semua penyebab kematian karena kanker Sekitar 20% sampai 40% dari semua kanker pasien mengalami metastase ke otak dari tempat- tempat lain Tumor-tumor otak jarang bermetastase keluar system saraf pusat tetapi jejas metastase ke otak biasanya dari paru-paru, payudara, saluran gastrointestinal bagian bawah, pancreas, ginjal dan kulit (melanoma) Tanda dan Gejala 1. Gejala peningkatan tekanan intrkranial 2. Sakit kepala 3. Mual muntah 4. Papill edema 5. Kejang 6. Pening dan vertigo 7. Gejala terlokalisasi Identifikasi Lokasi Tumor 1. Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut kejang Jacksonian. 2. Tumor lobus oksipital menimbulkan manisfestasi visual, hemianopsia homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandangan, pada sisi yang berlawanan dari tumor) dan halusinasi penglihatan. 3. Tumor serebellum menyebabkan pusing, ataksia (kehilangan keseimbangan) atau gaya berjalan sempoyongan dengan kecenderungan jatuh ke sisi yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi dan nistagmus (gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya menunjukkan gerakan horisontal. 4. Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan menggunakan bahasa cabul. 5. Tumor sudut serebopontin biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan memberi rangkaian gejal yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak. 6. Tumor intracranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara dan gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia. Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glioblastoma dan metastase serebral dari bagian lain. Tumor sudut serebopontin Pertama, tinnitus dan kelihatan vertigo, segera ikuti perkembangan saraf-saraf yang mengarah terjadinya tuli (gangguan saraf cranial ke-8). Berikutnya, kesemutan dan rasa gatal-gatal pada wajah dan lidah (b.d saraf cranial ke-5). Selanjutnya, terjadi kelemahan atau paralysis (keterlibatan saraf cranial ke-7). Akhirnya, karena pembesaran tumor menekan serebelum, mungkin ada abnormalitas pada fungsi motorik. Tipe tumor dan gejala 1. Gliomas 2. Neuroma Akustik 3. Meningioma 4. Adenoma Hipofisis Gliomas Terjadi pada hemisfer cerebral Sakit kepala Muntah Perubahan kepribadian ; pekarangsang, apatis Neuroma Akustik Vertigo Ataksia Parestesiadankelemahanwajah ( saraf cranial V, VII) Kehilanganreflekskornea Penurunansensitivitasterhadapsentuhan ( Saraf cranial V, XI) Meningioma Kejang Eksoftalmus unilateral Palsi otot ekstraokuler Gangguan pandangan Gangguan Olfaktorius Paresis Adenoma Hipofisis Akromegali Hipopituitari Sindrom Cushing Wanita : Amenorea, sterilisasi Pria : kehilangan libido, impotensi Gangguanp englihatan DM Hipotiroidisme Hipoadrenalisme Diabetes Insipidus IADH PATOFISIOLOGI PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan neurologist 2. CT scan 3. MRI 4. Biopsy 5. Cerebral angiography 6. EEG 7. Pemeriksaan sitologi menggunakan CSF KOMPLIKASI Herniasi Peningkatan Tekanan Darah Kejang Defisit neurorogis Peningkatan TIK Perubahan fungsi pernafasan Perubahan dalam kesadaran Perubahan kepribadian PENATALAKSANAAN 1. Operasi pengangkatan atau menghancurkan tumor 2. Terapi radiasi stereotaktik 3. Terapi modalitas termasuk kemoterapi konvensional terapi radiasi eksternal a. Kemoterapikonvensional b. Brachyteraphy c. Transplantasi sumsum tulang belakang autologous intra venus d. Corticosteroid e. Terapi transfer gen DIAGNOSA KEP SEBELUM OP a. Nyeri akut b. Self care deficit c. Kerusakan perfusi jaringan serebral d. Anxiety e. Resiko injuri f. Hopeless g. Koping individu inefektif h. Gangguan persepsi sensori i. Pk : kejang DIAGNOSA KEP SETELAH OPERASI a. Kerusakan perfusi jaringan serebral b. Kebersihan jalan nafas tidak efekti c. Nyeri d. Resiko defisit volume carian e. Nutrisi kurang dari kebutuhan f. Anxiety dan fear g. Kurang Pengetahuan h. Kerusakan komunikasi verbal i. Resiko kontraktur j. Defisit perawatan diri k. Resiko injuri l. Kerusakan proses pikir