Anda di halaman 1dari 10

Makalah Promosi Kesehatan

d. Strategi Promosi Kesehatan


e. Ruang Lingkup promosi kesehatan
B. Metode dan Media Promosi Kesehatan
a. Metode promosi kesehatan
b. Media Promosi Kesehatan
C. Aplikasi Promosi Kesehatan
a. Perencanaan Promosi Kesehatan
b. Evaluasi Promosi Kesehatan
c. Promosi Kesehatan Melalui Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
d. Promosi Kesehatan Di Sekolah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada pendidikan kesehatan dikenal dengan promosi kesehatan dimana merupakan suatu
pendekatan untuk meningkatkan kemauan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Secara definisi istilah promosi kesehatan dalam ilmu kesehatan (health pomotion)
mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama adalah sebagai bagian dari tingkat
pencegahan penyakit dan yang kedua, promosi kesehatan diartikan sebagai upaya
memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau menjual kesehatan. Dengan begitu
diketahui bahwa tujuan akhir promosi kesehatan bukan sekedar masyarakat mau hidup sehat
(will-lingness), tetapi juga mampu (ability) untuk hidup sehat.

1.2. Rumusan Masalah


A. Pengenalan tentang konsep dasar promosi kesehatan
B. Maksud dari metode dan media promosi kesehatan
C. Bagaimana aplikasi dari promosi kesehatan

1.3. Tujuan

 Agar mahasiswa dapat memahami konsep promosi kesehatan


 Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan promosi kesehatan dengan benar dan mengetahui
metode-metode dalam promosi kesehatan.
 Tujuan Khusus
 Menjelaskan konsep promosi kesehatan
 Menjelaskan pengaplikasian promosi kesehatan
 Menjelaskan metode dan media promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Promosi Kesehatan
Ada beberapa konsep dari promosi kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidji Notoatmodjo,
S.K.M, M. COM. H. Seperti pendidikan dan promosi kesehatan, promosi kesehatan dan
perilaku, visi dan misi promosi kesehatan, strategi promosi kesehatan dan lain-lain.
a. Definisi dan Pendidikan Pomosi Kesehatan
Secara istilah definisi promosi kesehatan dalam ilmu kesehatan masyarakat (health
promotion) mempunyai dua pengertian. Pertama, sebagai bagian dari tingkat pencegahan
penyakit. Sedangkan pengertian yang kedua, promosi kesehatan diartikan sebagai upaya
memasarkan atau menjual, memperkenalkan pesan-pesan kesehatan sehingga masyarakat
menerima (dalam artian menerima perilaku kesehatan) yang akhirnya masyarakat mau
berperilaku hidup sehat.
Menurut Level dan Carlk ada lima tingkat pencegahan penyakit dalam prespektif kesehatan
masyarakat, yakni:
 Health promotion (Peningkatan/promosi kesehatan)
 Spesific protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
 Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan kecatatan)
 Disability limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya kecatatan)
 Rehabilitation (pemulihan)
Bergesernya pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak terlepas dari sejarah
praktik pendidikan kesehatan di dalam kesehatan masyarakat. Dari hasil-hasil studi yang
dilakukan oleh WHO dan para ahli pendidikan kesehatan, terungkap bahwa pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan sudah tinggi tetapi praktik mereka masih rendah. Hal ini berarti
bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan tidak diimbangi dengan
perubahan perilakunya. Dengan begitu diketahui bahwa pendidikan kesehatan menimbulkan
kesan yang negatif. Oleh sebab itu, agar pendidikan kesehatan global tidak terkesan negatig,
maka para ahli pendidikan kesehatan global yang dimotori oleh WHO, pada tahun 1984
merevitalisasi pendidikan kesehatan tersebut dengan menggunakan istilah promosi kesehatan
(health promotion). Dengan penggunaan istilah promosi kesehatan sebagai “pengganti”
pendidikan kesehatan ini, mempunyai implikasi terhadap batasan atau definisinya.
Batasan promosi kesehatan menurut Yayasan Kesehatan Victoria (victoria Health
Foundation-Australia, 1997) mengatakan:
“Health Promotion Is A Program are design to bring about ‘change’ within people,
organization, communites, and their environment”

b. Promosi kesehatan dan Perilaku


Masalah kesehatan masyarakat, termaksud penyakit ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu
perilaku dan non perilaku (fisik, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya). Upaya intervensi
terhadap faktor perilaku dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni:
 Pendidikan (education)
 Paksaan atau tekanan (coercion)
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan, maka dapat
dikatakan bahwa promosi kesehatan merupakan upaya intervensi terhadap faktor perilaku
dalam kesehatan masyarakat. Menurut Lawrence Green (1980), perilaku ditentukan oleh 3
faktor utama, yakni:
 Faktor predisopsi (predisposing)
Merupakan faktor yang dapat mempredisopsi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau
masyarakat dikarenakan pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap
apa yang dilakukan.

 Faktor pemungkin (enabling factors)


Faktor pemungkin adalah fasilitas, sarana atau prasarana yang mendungkung terjadinya
perilaku seseorang atau masyarakat.
 Faktor penguat (reinforcing factors)
Merupakan faktor yang memperkuat terjadinya perilaku seseorang dikarenakan tokoh
masyarakat merupakan faktor penguat tersebut.
Dengan demikian kegiatan promosi kesehatan sebagai pendekatan perilaku dapat diarahkan
kepada 3 faktor tersebut.
 Promosi Kesehatan terhadap Faktor Predisopsi
Dengan melakukan kegiatan berupa pemberian informasi atau pesan kesehatan dan
penyeluhan kesehatan. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan, sehingga akan terjadinya perilaku sehat pada masyarakat.
 Promosi Kesehatan terhadap Faktor Pemungkin
Dengan melakukan tindakan pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian atau
pengembangan masyarakat. Dengan, kegiatan ini masyarakat mampu untuk memfasilitasi diri
mereka sendiri untuk berperilaku sehat.
 Promosi Kesehatan terhadap Faktor Penguat
Dengan melakukan pelatihan-pelatihan kepada para tokoh masyarakat, baik formal maupun
informal. Dengan adanya pelatihan maka para tokoh masyarakat akan menstranformasikan
pengetahuan-pengetahuan tentang kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan ketokohan
mereka.

c. Visi dan Misi Promosi Kesehatan


Visi promosi kesehatan (khususnya di Indonesia) tidak terlepas dari visi pembangunan
kesehatan di Indonesia, seperti yang tercantum dalam undang-undang keshatan RI No. 23
Tahun 1992, yakni:
“meningkatkanya kemampuan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi
maupun sosial.” Dengan demikian dapat dirumuskan “masyarakat mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.”
Upaya-upaya untuk mewujudkan visi promosi kesehatan disebut “misi promosi kesehatan”.
Secara umum misi promosi kesehatan sekurang-kurangnya ada tiga hal, yaitu:
 Advokat (advocate)
Kegiatan yang ditujukan untuk para pengambil keputusan dari berbagai tingkat, dan sektor
terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat penentu
kebijakan, bahwa program kesehatan yang akan dijalnkan tersebut penting (urgen).
 Menjembatani (mediate)
Menjambantani dalam promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan
kesehatan. Kemitraan sangat penting karena tanpa kemitraan sektor kesehatan tidak mampu
menangani masalah-masalah kesehatan yang begitu kompleks dan luas.
 Memampukan (enable)
Promosi kesehatan memiliki misi untuk memampukan masyarakat. Hal ini berarti, baik
secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat, promosi kesehatan harus harus
memberikan ketrampilan-ketrampilan kepada masyarakat agar mandiri di bidang kesehatan.

d. Strategi Promosi Kesehatan


Berdasarkan rumusan WHO (1994), strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3
hal, yaitu:
 Advokasi (advocacy)
Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat
keputusan dan diberbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program
kesehatan yang diinginkan.

 Dukungan sosial
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui
tokoh-tokoh masyarakat, baik tokoh masyarakat formal maupun informal.
 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditunjukan kepada masyarakat
langsung.

e. Ruang Lingkup promosi kesehatan


Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dapat dikelompokan menjadi 2 bidang, yaitu:
 Ilmu perilaku
 Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku
Berdasarkan dimensi dan tempat pelatanaksanaannya ruang lingkup promosi kesehatan
terbagi atas 2 duamensi, yaitu:
 Pelayanan preventif dan promotif
Pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan
meningkat status kesehatannya.
 Pelayanan kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan
menjadi pulih kesehatannya.
B. Metode dan Media Promosi Kesehatan
a. Metode promosi kesehatan
Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Ada beberapa
metode dalam promosi kesehatan diantaranya, adalah:
 Metode Promosi Individual (perorangan)
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual igunakan untuk membina perilaku
baru atau membina seseorang yang telah tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau invasi.
 Metodi Promosi Kelompok
Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran
serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan
beda dengan kelompok kecil.
 Metode Promosi Kesehatan Massa
Digunakan untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditunjukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau publik.

b. Media Promosi Kesehatan


Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilakan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak,
elektronika dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang
akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
Penggolongan media promosi kesehatan.
 Berdasarkan bentuk umum penggunaannya
 Berdasarkan cara reproduksi
C. Aplikasi Promosi Kesehatan
Ada beberapa aplikasi promosi kesehatan diantara adalah:
a. Perencanaan Promosi Kesehatan
erupakan suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.
Langkah-langkah dari dalam perencanaan promosi kesehatan:
 Menentukan kebutuhan primosi kesehatan
 Diagnosis masalah
 Menetapkan prioritas
 Mengembangkan komponen promosi kesehatan
 Menentukan tujuan promosi kesehatan
 Menentukan sasaran promosi kesehatan
 Menentukan isi promoksi kesehatan
 Menentukan metode yang akan digunakan
 Menentukan media yang akan digunakan
 Menyususn rencana evaluasi
 Menyusun jadwal pelaksanaan

b. Evaluasi Promosi Kesehatan


pada prinsipnya, evaluasi promosi kesehatan sama dengan evaluasi kesehatan lainnya,
karakteristiknya ialah dalam indikator yang di samping memakai indikator epidomogolik
sebagai indikator dampak seperti upaya kesehatan lainnya, dalam mengukur efek, lebih
menggunakan indikator perilaku. Indikator kesehatan (secara sistem) mencakup input, proses,
keluaran, efek dan dampak, pada tahap perencanaan implementasi maupun evaluasi suatu
upaya kesehatan. Indikator kesehatan dapat menjadi:
 Penunjuk masalah kesehatan
 Penunjuk keadaan sumber daya kesehatan
 Penunjuk kesehatan lingkungan
 Keadaan kebijakan kesehatan.
c. Promosi Kesehatan Melalui Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
 PMM dalam “Disiplin Keilmuan” Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Minat pokok “disiplin keilmuan” Pendidikan dan Promosi Kesehatan dalam kompleks
kesehatan masyarakat adalah masalah perubahan perilaku kesehatan. Minat pokok ini yang
menjadikan khas pendidikan dan promosi kesehatan yang membedaknya dari “disiplin
keilmuan” lain dibidang kesehatan masyarakat. Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat (PMM) merupakan teknologi yang digunakan untuk melakukan intervensi pada
faktor pendukung (enabling factors) sebagai salah satu prasyarat untuk terjadinya proses
perubahan perilaku.
 Pendekatan Direktif dan Non Derektif
Pada pendekatan yang bersifat non direktif, maka diambil asumsi bahwa masyarakat tahu apa
sebenarnya yang mereka butuhkan dan apa yang baik uttuk mereka. Peranan pokok ada pada
masyarakat, sedangkan petugas lebih bersifat menggali dan mengembangkan potensi
masyarakat.
d. Promosi Kesehatan Di Sekolah
Promosi kesehatan di sekolah merupakan langkah yang strategis dalam upaya peningkatan
kesehatan masyarakat, karena hal ini didasarkan pemikiran bahwa:
 Sekolah merupakan lembaga yang dengan sengaja didirikan untuk membina dan
menigkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual.
 Promosi kesehatan melalui komunitas sekolah ternyata paling efektif di antara upaya
kesehatan masyarakat yang lain, khususnya dalam pengembangan perilaku hidup sehat.
Ada beberpa program promosi kesehatan di sekolah diantaranya, adalah:
 Menciptkan lingkungan sekolaha yang sehat
 Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan
 Keamanan umum sekolah dan lingkungannya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan
kesehatannya. Menurut Level dan Carlk ada lima tingkat pencegahan penyakit dalam
prespektif kesehatan masyarakat, yakni:
o Health promotion (Peningkatan/promosi kesehatan)
o Spesific protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
o Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan kecatatan)
o Disability limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya kecatatan)
o Rehabilitation (pemulihan)
Dari prespektif ini kita dapat mengetahui bahwasanya salah satu tips pencegahan penyakit
dapat dilakukan dengan promosi kesehatan seperti penyuluhan dan seminar-seminar.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi dalam
melaksanakan promosi kesehatan dan saya mengharapkan kritikan yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com. 2010. Promosi kesehatan; teori dan
aplikasi. Jakarta PT Rineka Cipta
Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com. H. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta
Machfoedz Ircham Drg. M.S. 2008. Pendidikan Kesehatan bagian dari promosi kesehatan.
Yogyakarta, Fitramaya
Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com.H. 2007 promosi kesehatan dan ilmu
perilaku. Jakarta. PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai