TIM PENYUSUN
ii
Daftar Isi
Halaman judul......................................................................................i
Kata pengantar.....................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan..............................................................................1
Deskripsi modul dan tujuan modul......................................................1
Informasi mata kuliah..........................................................................1
Rancangan Program Pembelajaran....................................................3
Bab II Materi Perkuliahan....................................................................8
Daftar Pustaka.....................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul
Modul ini sebagai panduan mahasiswa dalam materi Promosi
Kesehatan yang berisi Konsep pendidikan, Konsep dan prinsip promosi
kesehatan, lingkup promosi kesehatan, model dan nilai promosi
kesehatan, etik pendekatan dalam promosi kesehatan, upaya promosi
kesehatan dan peran perawat dalam kegiatan promosi pelayanan
keperawatan.
B. Tujuan Modul
Setelah menggunakan modul ini mahasiswa mampu menjelaskan
tentang Konsep pendidikan, Konsep dan prinsip promosi kesehatan,
lingkup promosi kesehatan, model dan nilai promosi kesehatan, etik
pendekatan dalam promosi kesehatan, upaya promosi kesehatan dan
peran perawat dalam kegiatan promosi pelayanan keperawatan.
1
C. INFORMASI MATA KULIAH
Materi : Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Sasaran : Mahasiswa keperawatan semester III
STANDART KOMPETENSI :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran promosi kesehatan mahasiswa mampu
:
1. Menjelaskan konsep dasar pendidikan dan promosi kesehatan
2. Menjelaskan kebijakan promosi kesehatan
2
BAB II
MATERI PERKULIAHAN
4
d. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif)
yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan.
e. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang
kesehatan, yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau
pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan
kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan,
dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang /sektor, sesuai
keadaan).
f. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat
(community organization), pengembangan masyarakat
(community development), penggerakan masyarakat (social
mobilization), pemberdayaan masyarakat (community
empowerment), dll
6
2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan
7
1) Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya
sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
2) Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik
pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi
masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.
8
promosi kesehatan memiliki peran yang penting dalam mewujudkan
kerjasama atau kemitraan ini.
3. Kemampuan/Keterampilan (Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan
memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri.
Adapun tujuan dari pemberian keterampilan kepada masyarakat
adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga
diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan
dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga akan
meningkat.
9
Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi
dalam tiga kelompok sasaran, yaitu :
1. Sasaran Primer (primary target)
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan
menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil
dan menyusui anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya.
Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan
masyarakat (empowerment).
2. Sasaran Sekunder (secondary target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang
memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi
kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan
maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau
kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan
diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat
untuk masyarakat sekitarnya.
3. Sasaran Tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan
adalah pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan
(policy maker). Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar
kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok
tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran
sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan
strategi advokasi (advocacy)
10
MATERI PERTEMUAN KE II KEBIJAKAN PROMOSI KESEHATAN DI
INDONESIA
11
(1) Identifikasi masalah kebijakan
12
(2) Penyusunan agenda
(3) Perumusan kebijakan;
(4) Pengesahan kebijakan
(5) Implementasi kebijakan; dan
(6) Evaluasi kebijakan.
Secara prinsip terdapat dua pemilahan jenis teknik atau model
implementasi kebijakan. Pemilahan pertama adalah implemenasi
kebijakan yang berpola dari atas ke bawah (top-down) dan kebalikannya
adalah dari bawah ke atas (bottomup) dan pemilahan implementasi yang
berpola paksa (command-and- control) dan mekanisme pasar (economic
incentive). Model implementasi kebijakan merupakan bentuk dari
kebijakan tersebut dan mempunyai karakteristik tersendiri, salah satu
model implementasi kebijakan yaitu implementasi kebijakan publik model
George Edward.
Menurut Edward dalam Nugroho (2011) untuk mewujudkan
implementasi kebijakan publik yang efektif maka perlu aspek diantaranya
sebagai berikut ini :
(1) komunikasi
(2) ketersediaan sumberdaya
(3) disposition
(4) Struktur birokrasi.
13
sikap yang diberikan oleh petugas
14
kesehatan dalam memberikan informasi kepada pasien maupun
masyarakat yang lain serta tersedianya petugas khusus untuk melakukan
promosi kesehatan.
Disposition, dalam hal ini berkenaan dengan kesediaan dari
para implementor untuk melaksanakan kebijakan publik tersebut.
Disposisi dalam organisasi publik pelayanan kesehatan seperti dengan
adanya sikap dukungan yang diberikan oleh petugas puskesmas dalam
melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas. Sikap dukungan ini
terdapat pada aktor-aktor yang melaksanakan promosi kesehatan yaitu
petugas khusus promosi dan pemberdayaan yang sudah mendapatkan
pelatihan tentang promosi kesehatan dan dibantu dengan kader yang
berasal dari masyarakat dengan diberikan penyuluhan secaraberkala
di puskesmas.
Struktur birokrasi, dalam hal ini berkenaan dengan kesesuian
organisasi birokrasi organisasi pelayanan kesehatan. Adanya kejelasan
dengan mempergunakan standar pelayanan dalam hal promosi kesehatan
seperti penyuluhan yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas. Jakarta.
University Press.
16