Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KOSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengampu:
Irma Triyani, SKM., M. Kes

Disusun Oleh:
Heliya Nasty 221121030

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + NERS PONTIANAK


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN

A. Pokok Bahasan: Konsep Dasar Promosi Kesehatan


B. Tujuan pembelajaran:
1. Tujuan pembelajaran umum:
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami mengenai konsep dasar promosi Kesehatan
2. Tujuan pembelajaran khusus:
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai konsep dasar promosi Kesehatan,
diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Menjelaskan pengertian konsep dasar dalam promosi Kesehatan
b. Menjelaskan batasan konsep dasar promosi kesehatan
c. Menjelaskan tujuan promosi kesehatan
d. Menjelaskan strategi promosi kesehatan
e. Menjelaskan sasaran promosi kesehatan
f. Menjelaskan ruang lingkup promosi kesehatan
C. Materi penyuluhan
1. Pengertian promosi Kesehatan
2. Batasan promosi kesehatan
3. Tujuan promosi kesehatan
4. Strategi promosi kesehatan
5. Sasaran promosi kesehatan
6. Ruang lingkup promosi kesehatan
D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media penyuluhan
1. Power Paint
F. Sasaran: mahasiswa keperawatan
G. Waktu pelaksanaan: Jumat, 12 januari 2024 pukul 10.00 – 10.45

WAKTU KEGIATAN
10.00 - 10.05 Pembukaan
10.05 - 10.20 Penyampaian materi
10.20 – 10.30 Sesi tanya jawab
10.30 – 10.40 Kuis berhadiah
10.40 – 10.45 Penutup

H. Tempat: teater poltekkes kemenkes Pontianak


I. Evaluasi:
Setelah mendapatkan materi penyuluhan mengenai monitoring dan evaluasi promosi
Kesehatan, diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1. Menjelaskan pengertian promosi Kesehatan
2. Menjelaskan batasan promosi Kesehatan
3. Menjelaskan tujuan promosi kesehatan
4. Menjelaskan strategi promosi kesehatan
5. Menjelaskan sasaran promosi kesehatan
6. Menjelaskan ruang lingkup promosi kesehatan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian promosi Kesehatan


Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Memberdayakan
adalah upaya untuk membangun daya atau mengembangkan kemandirian yang
dilakukan dengan menimbulkan kesadaran, kemampuan serta mengembangkan iklim
yang mendukung kemandirian. (Kholid, 2013) Dengan demikian, promosi kesehatan
adalah upaya untuk menghentikan masyarakat berperilaku yang beresiko tinggi
terhadap kesehatan dan mengubahnya dengan berperilaku yang beresiko rendah atau
berperilaku sehat.

B. Batasan promosi kesehatan


segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu,
kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pelaku pendidik. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni:

 Input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan


pendidik (pelaku pendidikan)
 Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain)
 Output (melakukan apa yang diharapkan atau perilaku)
Sedangkan pendidikan promosi adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dibidang
kesehatan. Hasil output yang diharapkan dari suatu promosi kesehatan adalah perilaku
kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
kondusif. Perubahan perilaku yang belum atau tidak kondusif ke perilaku yang
kondusif ini mengandung berbagai dimensi sebagai berikut:
(1) perubahan perilaku
(2) pembinaan perilaku
(3) pengembangan perilaku.

C. Tujuan Promosi Kesehatan


Menurut Soekidjo Notoatmodjo, (2007) tujuan promosi kesehatan tidak terlepas dari
Undang-Undang Kesehatan No.23/1992, maupun WHO, yakni meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik
fisik mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi dan sosial. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu upaya-upaya yang harus dilakukan, upaya-upaya
tersebut dapat dirumuskan menjadi 3 butir:

1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan advokasi berarti
melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
tersebut mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan
perlu didukung melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.

2. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan.

3. Memampukan (Enable)
Memberikan keemampuan atau ketrampilan kepada masyarakat agar mereka
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.

D. Strategi Promosi Kesehatan


Strategi Promosi kesehatan yaitu:

1) Advokasi (advocacy)
Tujuannya adalah agar para pembuat keputusan mengeluarkan kebijakan-
kebijakan yang menguntungkan kesehatan publik.

2) Dukungan Sosial (sosial support)


Tujuan kegiatan ini agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan dari
tokoh masyarakat dan tokoh agama.

3) Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)


Tujuannya adalah agar masyarakat mempunyai kemampuan dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
E. Sasaran Promo Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2003) sasaran penyuluhan kesehatan adalah :

 Sasaran Primer (Primary Target)


Masyarakat pada umumnya mempunyai sasaran langsung segala upaya
pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan,
maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi: kepala keluarga untuk
masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk asalah KIA, anak
sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya.

 Sasaran Sekunder (secondary Target)


Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya

 Sasaran Tersier (Tertiary target)


Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat, maupun
daerah adalah sasaran tersier promosi kesehatan.

F. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan
Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup empat
aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Ahli lain hanya
membaginya menjadi 2 aspek, yakni :
a) aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, dan
b) aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran
kelompok orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.
Sejalan dengan uraian ini, maka ruang lingkup promosi kesehatan juga
dikelompokkan menjadi dua, yakni:

1. Promosi kesehatan pada aspek promotif


Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok orang sehat. Selama ini
kelompok orang sehat kurang memperoleh perhatian dalam upaya kesehatan
masyarakat.
2. Promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan.
Pada aspek ini upaya promosi kesehatan mencakup 3 upaya atau kegiatan, yakni:

a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)


Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat
yang beresiko tinggi, misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, para
perokok, obesitas dan sebagainya. Tujuannya agar mereka tidak jatuh sakit
atau terkena penyakit.

b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)


Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit
kronis, misalnya asma, DM, rematik,dan sebagainya. Tujuannya agar
penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.

c. Pencegahan tingkat tiga (Tertiary prevention)

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang
baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuannya agar mereka segera pulih
kembali kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Kholid, A. 2015. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku

Media dan Aplikasinya (Untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan).

Jakarta : Rajawali Pers.

Kurniati, Yuli Putu Desak. Bahan Ajar : Perencanaan dan Program Promosi Kesehatan. Bali :
Universitas Udayana.

Maulana, J.D. H. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai