PROMOSI KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
JEIN CHRISTANTI SIRRI
( 105019008 )
A. STRATEGI GLOBAL
Strategi global promosi kesehatan diperkenalkan oleh World Health
Organization (WHO) pada tahun 1984, dimana ada tiga strategi pokok
untukmewujudkan visi dan misi promosi kesehatan yaitu Advokasi. Dukungan
Sosial (Sosial Support) , dan Gerakan Masyarakat (Empowerment).
1) Dukungan Sosial
Strategi dukungan sosial adalah suatu kegiatan untuk mencari
dukungansosial melalui tokoh masyarakat (toma), baik formal maupun
informal. Kegiatanmencari dukungan sosial melalui toma pada dasarnya
adalah menyosialisasikanprogram-program kesehatan agar masyarakat
mau menerima dan berpartisipasiterhadap program kesehatan. Oleh sebab
itu, strategi ini dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana atau membina
suasana yang kondusif terhadap kesehatan yaituupaya untuk membuat
suasana atau iklim yang kondusif terhadap kesehatan menunjang
pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong untukmelakukan
perilaku hidup besih dan sehat. Beberapa bentuk kegiatan tersebut adalah
pelatihan-pelatihan para toma, seminar, lokakarya, sebagainya. Sasaran
pada dukungan sosial adalah sasaran sekunder
2) Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat artinya adalah mengembangkan
kemampuanmasyarakat agar dapat berdiri sendiri, serta memiliki
ketrampilan untul mengatasimasalah-masalah kesehatan mereka sendiri.
Pemberdayaan masyarakat ditujukankepada masyarakat langsung. Tujuan
utamanya adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.Bentuk kegiatannya antara
lain penyuluhan kesehatan, pengembangan masyarakat dan sebagainya.
Sasaran gerakan masyarakat adalah sasaran primer.
3) Advokasi
Melakukan pendekatan atau lobi (Lobbying) dengan para pembuat
keputusan agar mereka menerima commited dan akhirnya mereka
bersedia mengeluarkan kebijakan atau keputusan-keputusan untuk
membantu dan mendukung program yang akan dilaksanan. Kegiatan ini
disebut Advokasi. Bentuk kegiatan advokasi antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Lobi Politik
Lobi adalah berbincang-bincang secara informal dengan para
pejabatuntuk menginformasikan dan membahas masalah dan program
kesehatan yangakan dilaksanakan.
2. Seminar dan atau presentasi
Penyajian masalah kesehatan disajikan secara lengkap dengan data
dan ilustrasi yang menarik, serta rencana program dan
pemecahanya,kemudian masalah tersebut dibahas bersama – sama
dan pada akhirnya akan diperoleh komitmen dan dukungan terhadap
program yang akan dilaksanan.
3. Media
Advokasi media adalah melakukan kegiatan advocasi dengan
media,khususnya media massa (media cetak dan media elektronik).
4. Perkumpulan
Asosiasi atau perkumpulan orang – orang yang mempunyai minat atau
keterkaitan terhadap masalah tertentu, termasuk juga perkumpulan
profesi.
Ada beberapa hal yang dapat memperkuat argumentasi pada saat
melakukan advokasi,yaitu sebagai berikut:
a. Meyakinkan
b. Layak
c. Relevan
d. Penting
e. Program Tinggi
B. STRATEGI BERDASARKAN OTAWA CHARTER
Konferensi internasional promosi kesehatan di ottawa, Canada, pada
tahun1986 menghasilkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter). Pada Piagam
Ottawadirumuskan strategi pendekatan promosi kesehatan yang terdiri atas
lima butir yaitu sebagai berikut :
1. Health Public Policy
Strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau
pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik
yang mendukung atau menguntungkan kesehatan.
2. Suportive Empowerment
Strategi ini ditujukan bagi siapapun para pengelola tempat umum, baik itu
pemerintah maupun swasta,agar mereka menyediakan sarana,
prasarana,atau fasilitas yang mendukung fasilitas yang mendukung
terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat,atau pengunjung tempat umum.
3. Health Service
Masyarakat memahami bahwa dalam pelayanan kesehatan ada istilah
provider atau penyelenggara kesehatan yaitu pemerintah dan swasta
termasuk juga petugas kesehatan dan consumer atau pemakai/pengguna
pelayanan yaitu masyarakat. Realisasi dari reorientasi pelayanan
kesehatan adalah penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan
masyarakat bahkan memberdayakan masyarakat agarbersama-sama
meningkatkan derajat kesehatan. Contoh : semakin banyaknya upaya-
upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat (UKBM), seperti
posyandu, Saka bhakti Husada, dll.
4. Personal Skill
Individu merupakan bagian dari masyarakat, apabila individu terampil
mengenai kesehatan, maka kesehatan masyarakat pun akan terwujud.
Strategi promosi kesehatan untuk mewujudkan keterampilan individu
memelihara dan meningkatkan kesehatan sangatlah penting. Sebagai
contoh: ibu hamil tahu tanda-tanda bahaya kehamilandan akan segera ke
petugas kesehatan apabila ditemukan adanya tanda-tandabahaya tersebut
pada kehamilannya, ibu rumah tangga dapat membuat larutan gula garam
untuk anaknya yang terkena diare sebelum dibawa ke petugas kesehatan
dan sebagainya.
5. Community Action
Gerakan masyarakat dalam hal ini adalah upaya untuk memandirikan
individu, kelompok, dan masyarakat agar berkembang kesadaran,
kemauan dan kemampuannya di bidang kesehatan dengan kata lain agar
masyarakat secara proaktif mempraktikkan hidup bersih dan sehat secara
mandiri. Gerakan masyarakat untuk kesehatan harus mendorong dan
memacu kegiatan-kegiatan dimasyarakat dalam mewujudkan kesehatan
mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, maka
tidak akan terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan, misalnya:
jimpitan beras untuk mendukung kegiatan kebersihan di masyarakat, pos
pelayanan terpadu untuk mendukung kesehatan ibu hamil, bayi serta balita
dan sebagainya.
C. PENDEKATAN MEDICAL
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan
kecacatanyang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi, kanker,
dan penyakit jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah
atau meringankan kesakitan, mungkin dengan metode persuasive maupun
paternalistic.Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak
mereka untuk imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga
berencana dan priaumur pertengahan untuk dilakukan screening takanan
darah. Pendekatan ini memberikan arti penting dari tindakan pencegahan
medic dan tanggung jawab profesi kedokteran untuk membuat kepastian
bahwa pasien patuh pada prosedur yang dianjurkan
E. PENDEKATAN EDUCATION
Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan memastikan
pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan dan membuat
keputusan yang ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang
kesehatan disajikan dan orang dibantu untuk menggali nilai dansikap, dan
membuat keputusan mereka sendiri.
Bantuan dalam melaksanakan keputusan-keputusan itu dan mengadopsi
praktek kesehatan baru dapat pula ditawarkan, program Pendidikan kesehatan
sekolah, misalnya menekankan membantu murid mempelajari ketrampilan
hidup sehat, tidak hanya memperoleh pengetahuannya. orang-orang yang
mendukung pendekatan ini akan memberi arti tinggi bagi proses pendidikan,
akan menghargai hal individu untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan akan
melihatnya sebagai tanggung jawab mereka mengangkat bersama persoalan-
persoalan kesehatan yang mereka anggap menjadi hal yang paling baik bagi
klien mereka.
2) Copping
Adalah menstabilkan factor yang dapat membantu individu
mempertahankan adaptasi psikososial selama periode menegangkan .
kopping meliputi perilaku kognitif dan upaya mengurangi atau
menghilangkan stress terkait kondisi dan tekanan emosional.
Metode Copping :
• Jangka panjang : Merupakan cara yang efektif dan realisasi dalam
menangani psikologis untuk kurun waktu yang lama.
• Jangka pendek : Cara yang digunakan untuk mengurangi stress/
ketegangan psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara