Anda di halaman 1dari 20

PROMOSI KESEHATAN

PRINSIP
PROMKES
KELOMPOK 3
Kelas 1-A
Disusun Oleh:

1. Annisatul Muniroh (25000122120037)


2. Ainun Nabila Mariana Safitri (25000122120012)
3. Faradita Cindy Larasati (25000122120031)
4. Haura Salsabila Rahayu (25000122120015)
5. Lidya Mediani (25000122120063)
6. Septiana Rahmawati (25000122120028)
7. Zhahrina Pradita Rizqi Kamalia (25000122120067)
TUJUAN
PROMOSI
KESEHATAN
Menurut Notoatmojo, 2012 Tujuan promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat agar mampu hidup sehat, mengembangkan upaya
kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang kondusif untuk mendorong
terbentuknya kemampuan tersebut.
Promosi kesehatan dapat dilakukan melalui strategi yang baik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam promosi kesehatan sebagai penunjang dari program-program kesehatan yang lainnya,
seperti kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit tidak menular, pemberantas penyakit menular,
peningkatan status gizi masyarakat, pelayanan Kesehatan serta peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Menurut Depkes, 2005 Tujuan promosi kesehatan meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajarn individu dan bersama masyarakat untuk menolong dan mengembangkan kegiatan
bersumber daya masyarakat sesuai sosial dan budaya setempat serta didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan Kesehatan.
SASARAN
PROMOSI
KESEHATAN
Sasaran Primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
dikelompokkan menjadi: kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan
menyusui untuk masalah KTA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk kesehatan
remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran primer ini
sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

Sasaran Sekunder (Secondary Target)


Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder, karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini
diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat di sekitarnya. Di samping itu dengan perilaku sehat para tokoh
masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh
masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat
sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah
sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).
Sasaran Tertier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat
pusat, maupun daerah adalah sasaran tertier promosi kesehatan.
Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan
oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku
para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada
masyarakat umum (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan
yang ditujukan kepada sasaran tertier ini sejalan dengan strategi
advokasi (advocacy).
JENIS KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN
Program Pendidikan Kesehatan
adalah kesempatan yang direncanakan untuk belajar tentang kesehatan, dan
melakukan perubahan-perubahan secara sukarela dalam tingkah laku. Program ini
dapat juga termasuk penyediaan informasi, mengeksplorasi nilai dan sikap, membuat
keputusan kesehatan dan mempelajari keterampilan yang memungkinkan terjadi
perubahan tingkah laku.

Pelayanan Kesehatan Preventif


Winslow, Profesor Kesehatan Masyarakat dari Yale University pada tahun 1920
(dalam Leavel dan Clark, 1958) mengungkapkan bahwa untuk mengatasi masalah
kesehatan termasuk penyakit, ada tiga tahap pencegahan yang dikenal sebagai teori
five levels of prevention.
Pencegahan primer (sebelum individu menderita sakit): Promosi kesehatan (health
promotion) dan Perlindungan khusus (specific protection).
Pencegahan sekunder (individu mulai sakit): Diagnosis dini dan pengobatan segera
(early diagnosis and prompt treatment) dan Pembatasan kecacatan (disabitily
limitation).
Pencegahan tersier (rehabilitasi): Diusahakan agar cacat yang diderita tidak menjadi
hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik,
mental, dan sosial.
Kegiatan Berbasis Masyarakat
Promosi kesehatan menggunakan pendekatan yang bekerja dengan dan untuk penduduk, dengan melibatkan masyarakat dalam
kegiatan kesehatan. Kegiatan semacam pengembangan masyarakat (community development) ini dapat berupa pembentukan self-
help group (kelompok swabantu) dan pressure group (kelompok pendorong/motivator) serta mengembangkan fasilitas dan
pelayanan local yang mendukung kesehatan.

Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi berhubungan dengan pengembangan dan pelaksanaan kebijakan dalam organisasi-organisasi yang
berupaya meningkatkan kesehatan para staf dan pelanggan mereka. Contohnya pelaksanaan kebijaksanaan tentang kesempatan
yang sama untuk sehat, menyediakan makanan yang sehat, minuman tanpa alkohol, dsb.

Kebijakan Publik yang Sehat


Upaya mengembangkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan publik yang sehat tiada lain merupakan bentuk penerapan “new
public health” ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok professional, dan masyarakat umum yang bekerja sama
mengembangkan perubahan-perubahan dalam kondisi dan situasi kehidupan. Contohnya mengurangi jumlah mobil di jalan akan
meningkatkan kesehatan, mengurangi pemakaian bahan bakar dan mengurangi stress pengguna jalan di jalan raya. Hal ini juga
memperkecil kesenjangan dengan orang-orang yang mempunyai mobil dan memungkinkan orang menjangkau orang ke tempat-
tempat perbelanjaan dan hiburan yang dapat mengangkat kesejahteraan kesehatan.

Tindakan Kesehatan Berwawasan Lingkungan


Hal ini berhubungan dengan upaya menjadikan lingkungan fisik penunjang kesehatan, baik di rumah, tempat kerja atau tempat-
tempat umum. Contohnya menyediakan makanan dan air bersih, menciptakan kawasan bebas rokok, dsb.
Kegiatan-Kegiatan Ekonomi dan yang Bersifat Peraturan
Menurut Depkes RI (2007), jenis kegiatan promosi kesehatan meliputi hal-hal berikut ini.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian semua komponen masyarakat untuk
dapat hidup sehat.
Pengembangan kemitraan adalah upaya membangun hubungan para mitra kerja berdasarkan kesetaraan, Pengembangan
media dan sarana bertujuan untuk mempersenjatai diri dengan penyediaan media dan sarana yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan promosi kesehatan.

Upaya advokasi adalah upaya mendekati, mendampingi, dan memengaruhi para pembuat kebijakan secara bijak sehingga
mereka sepakat untuk memberi dukungan terhadap pembangunan kesehatan.
Pembinaan suasana adalah kegiatan untuk membuat suasana atau iklim yang mendukung terwujudnya perilaku sehat
dengan mengembangkan opini publik yang positif melalui media massa, tokoh masyarakat, dan figur publik.
Pengembangan media dan sarana bertujuan untuk mempersenjatai diri dengan penyediaan media dan sarana yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan.

Pengembangan infrastruktur merupakan kegiatan penunjang promosi kesehatan, seperti secretariat, tim promosi, dan
berbagai perangkat promosi kesehatan.
Pengembangan SDM meliputi kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pertemuan untuk meningkatkan wawasan, kemauan, dan
keterampilan.
Pengembangan IPTEK bertujuan untuk selalu mengembangkan iptek dalam bidang promosi, informasi, komunikasi,
pemasaran, dan advokasi yang selalu berkembang.
PRINSIP PROMOSI
KESEHATAN
• Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya, lebih luas dari Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. 
• Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku di bidang kesehatan dengan
upaya mempengaruhi lingkungan terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
• Promosi Kesehatan merupakan upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya
kesehatan yang komprehensif.
• Promosi Kesehatan menekankan pada pendekatan edukatif dengan dibarengi oleh upaya advokasi dan bina
suasana
• Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu rumah atau tempat
tinggal (where we live), sekolah (where we learn), tempat kerja (where we work), tempat-tempat umum
(where we play and do everything), dan sarana kesehatan (where we get health services).
• Peran Kemitraan pada promosi kesehatan ditekankan yang dilandasi oleh kesamaan, keterbukaan, dan
saling memberi manfaat
• Promosi Kesehatan juga lebih menekankan pada proses atau upaya dengan tanpa mengecilkan arti hasil
dampak kegiatan.

 
PRINSIP
PROMOSI KESEHATAN
BERDASARKAN
TATANAN
Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga
(Tempat tinggal)

• Keluarga adalah lingkup terkecil dalam kelompok masyarakat, sehingga promosi kesehatan yang
dilakukan harus spesifik.
• Keluarga terdiri atas beberapa orang yang terikat suatu hubungan satu sama lain, sehingga apabila
promosi kesehatan sudah baik maka akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-
masing keluarga.
• Pemberi promosi kesehatan harus mampu menyesuaikan diri dengan aturan keluarga tersebut agar
keluarga tersebut bisa lebih terbuka dalam menerima promosi yang dilakukan.
Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah

Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah.

Memberikan Pendidikan kesehatan sekolah dengan kurikulum yang mampu


meningkatkan sikap dan perilaku positif terhadap kesehatan serta dapat
mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang mendukung kesehtan fisik,
mental, dan social dan juga harus memperhatikan pentingnya pendidikan dan
pelatihan untuk guru maupun orangtua.

Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk dilaksanakannya pelayanan


kesehatan disekolah, yaitu:
• Penjaringan, diagnosis diri, imunisasi, pengobatan sederhana
• Kerjasama dengan puskesmas setempat
• Adanya program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan makanan
Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

Komprehensif
Merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu
berkembangnya tempat kerja yang sehat sehingga dengan lingkungan kerja yang mendukung diharapkan terjadi
perubahan perilaku individu dan kelompok kearah yang positif.

Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif mengindentifikasi masalah kesehatan
yang dibutuhkan untuk pemcahannya dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat.

Keterlibatan berbagai sektor terkait


Upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi yang mana
penekananya pada berbagai faktor bila memungkinkan.

Kelompok Organisasi Masyarakat


Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua anggota pekerja.

Berkesinambungan atau Berkelanjutan


Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang.
Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum

Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya yaitu tempat umum merupakan sarana
yang dilalui oleh banyak orang, sehingga dapat dikatakan sasaran dari tindakan promosi
kesehtan ini juga tidak tetap. Maka penerapan yang paling efektif adalah dengan
memanfaatkan media berupa poster, spanduk, dll.
Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas
Layanan Kesehatan

1. Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan atau perawatan, pengunjung, keluarga
pasien
2. Memberikan pemhaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang di derita pasien
3. Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan
4. Menerapkan proses belajar di fasilitas pelayan kesehatan
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai