Visi
Meningkatkan Kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan status
kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan
diharapkan pula mampu produktif secara ekonomi
maupun sosial.
Misi
1.Advokat
2.Menjembatani
3.Memampukan
Ruang Lingkup
Berdasarkan Konferensi internasional promosi Kesehatan di
Ottawa, Canada tahun 1986 yang menghasilkan piagam Ottawa,
promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima area berikut.
1. Kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy
public policy).
2. Mengembangkan jaringan kemitraan dan lingkungan yang
mendukung (create partnership and supportive environment).
3. Reorientasi Pelayanan kesehatan (Reorient health service).
4. Meningkatkan keterampilan individu (increase individual
skills).
5. Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community
action).
Jenis Kegiatan
Ewless dan Simnett (1994) mengidentifikasi tujuh
area kegiatan promosi kesehatan, antara lain program
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan preventif,
kegiatan berbasis masyarakat, pengembangan
organisasi, kebijakan publik yang sehat, tindakan
kesehatan berwawasan lingkungan, kegiatan ekonomi,
dan bersifat peraturan.
Jenis Kegiatan
7 Area kegiatan promosi kesehatan menurut Ewles &
Simnett
1. Program Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Preventif
3. Kegiatan berbasis masyarakat
4. Pengembangan organisasi
5. Kebijakan publik yang sehat
6. Tindakan kesehatan berwawasan lingkungan
7. Kegiatan ekonomi, dan bersifat peraturan.
Kegiatan yang termasuk dalam pelayanan kesehatan preventif:
Pencegahan primer dilakukan saat individu belum
menderita sakit.
1. Promosi kesehatan (health promotion)
2. Perlindungan khusus (specific protection) berupa upaya
spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu
Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu
mulai sakit meliputi hal-hal berikut.
1. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and
prompt treatment).
2. Pembatasan kecacatan (disability limitation).
Pencegahan tersier (rehabilitasi). Pada proses ini,
diusahakan agar cacat yang diderita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal
secara fisik, mental, dan sosial.
Menurut Depkes RI (2007), jenis kegiatan promosi
kesehatan meliputi hal-hal berikut ini.
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Pengembangan kemitraan.
3. Upaya advokasi.
4. Pembinaan suasana.
5. Pengembangan SDM (sumber daya manusia).
6. Pengembangan iptek (ilmu pengetahuan dan
teknologi).
7. Pengembangan media dan sarana.
8. Pengembangan infrastruktur.
Kompetensi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan dalam setiap kegiatan-
kegiatannya memerlukan suatu penetapan metode
yang tetap dan keterampilan yang sesuai.
Keterampilan dan metode yang digunakan
berperan besat terhadap ketercapaian atau
keberhasilan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan
yang dilaksanakan. Dengan kata lain, petugas
promosi kesehatan harus memiliki kompetensi
yang sesuai.
Terdapat dua aspek yang perlu dipertimbangkan
dalam kegiatan promosi kesehatan.
1. Aspek teknis, misalnya memberi makan pada pasien,
memberi imunisasi pada anak, mengukur dan mencatat
tanda vital, melakukan pemeriksaan fisik, menegakkan
diagnosis, dan menciptakan rasa aman serta nyaman pada
pasien.
2. Bekerja dengan orang untuk mempromosikan kesehatan
dalam banyak situasi yang berbeda dengan tujuan yang
berbeda-beda pula. Oleh karena itu, memiliki pengetahuan
tentang metode-metode khusus dan keterampilan khusus,
tentu saja sangat diperlukan sebelum dan saat melakukan
kegiatan promosi kesehatan
Menurut Ewles dan Simnett (1994), setidaknya
terdapat enam kompetensi inti dalam promosi kesehatan
berikut ini.
1. Mengelola, merencanakan, dan mengevaluasi.
2. Komunikasi.
3. Pendidikan.
4. Pemasaran dan publikasi.
5. Fasilitas dan Jaringan.
6. Memengaruhi kebijakan dan praktik.
Pertimbangan Etika dalam Promosi Kesehatan