Anda di halaman 1dari 34

Planning

Mori Perangin angin, M.Kep


Perencanaan

Memutuskan apa yang harus dilakukan; siapa yang


melakukannya; dan bagaimana cara melakukannya, kapan dan
di mana itu harus dilakukan
Memilih di antara alternatif
Proses proaktif, dilakukan untuk mengurangi risiko dan
ketidakpastian
Membutuhkan fleksibilitas dan energy
Membutuhkan keterampilan manajemen seperti
pengumpulan data, peramalan dan mengubah ide-ide ke
dalam tindakan.
Perencanaan organisasi adalah suatu bentuk
pembuatan keputusan manajerial yang mencakup
penelitian lingkungan; penggambaran system
organisasi secara keseluruhan;memperjelas misi dan
filosopi organisasi; memperkirakan efektifitas dari
rangkaian tindakan alternatif, memilih seperangkat
tindakan untuk saat ini dan menyiapkan karyawan
untuk melaksanakannya.
Model Perencanaan

Reactive planning – dilakukan setelah masalah timbul, muncul ketidakpuasan


dengan situasi yang ada saat ini. Perencanaan yang dibuat untuk mengembalikan
kepada keadaan sebelumnya atau keadaan yang lebih nyaman. Karena dilakukan
dalam keadaan krisis seringkali keputusan yang dibuat tergesa gesa.

Inactivism planning –mencari status quo dan mereka menghabiskan energi


mereka mencegah perubahan dan mempertahankan kesesuaian. Ketika
perubahan terjadi, maka terjadi secara perlahan dan bertahap
.
Preactivism planning – preactive planners memanfaatkan teknologi untuk
mempercepat perubahan dan berorientasi masa depan

Interactive / Proactive planning – mempertimbangkan masa lalu, sekarang, dan


masa depan. Perencanaan proaktif bersifat dinamis sehingga perlu beradaptasi
dengan berbagai perubahan lingkungan.
Perencanaan memiliki dua dimensi --- rentang waktu dan kompleksitas

Pada organisasi yang kompleks, perencanaan melibatkan jangka waktu


yang panjang (3-10 tahun) yang disebut dengan rencana strategis.

Pada level unit, perencanaan yang dilakukan dalam 6 bulan disebut


perencanaan jangka panjang
Meramalkan keberhasilan sebuah organisasi di masa depan dengan menyelaraskan
kemampuan organisasi dengan peluang eksternal
Meneliti tujuan, misi, filosofi organisasi, dan tujuan dalam konteks lingkungan
eksternalnya
Organisasi kesehatan perlu melihat secara dekat kompetensi dan kelemahan
mereka, meneliti kesiapan mereka untuk perubahan, dan mengidentifikasi faktor-
faktor penting untuk mencapai tujuan dan sasaran masa depan
Penilaian operasional ini harus dimulai dengan pengumpulan data terkait dengan
kinerja keuangan, SDM, strategi, dan jenis layanan yang ditawarkan. Kemudian
merencanakan aksi untuk memperkuat infrastruktur organisasi
Penilaian operasional ditutup dengan evaluasi seberapa baik organisasi tersebut
mencapai tujuannya dan tujuan.
Analysis
SWOT analysis = TOWS analysis (mengidentifikasi kekuatan/strengths,
kelemahan/weaknesses, kesempatan/opportunities, dan ancaman/threats) merupakan
salah satu alat yang digunakan untuk membantu membuat rencana strategis.

Strenght adalah kekuatan internal organisasi yang dapat membantu pencapaian tujuan
organisasi

Weakness kelemahan internal organisasi yang dapat menghambat pencapaian tujuan


organisasi.

Opportunities adalah kondisi eksternal meningkatkan pencapaian organisasi.

Threats adalah kondisi eksternal yang dapat mengancam pencapaian tujuan organisasi.
• SWOT memungkinkan
perencana strategis untuk
mengidentifikasi isu-isu yang
paling mungkin untuk
mempengaruhi organisasi atau
situasi tertentu di masa depan
dan kemudian mengembangkan
rencana yang tepat untuk
tindakan
The Planning Hierarchy
M
is
si
o
Philosophy
n
Goals

Objectives

Policy

Procedures

Rules
Visi dan Misi
• Visi – menggambarkan tujuan yang ingin dicapai organisasi (future
goals); apa yang ingin mereka capai bersama

• Misi – mengidentifikasi alasan (reason) yang membuat organisasi itu


ada; standarts of practices; mengidentifikasi keunikan (unique)
organisasi

• Misi statement akan mempengaruhi perkembangan pilosopi, tujuan,


sasaran, aturan, prosedur, dan rules
Philosophy adalah seperangkat nilai nilai (values) dan
keyakinan (belief) yang menuntun semua tindakan atau
prilaku organisasi.

Keyakinan yang menuntun prilaku disebut nilai (values)


• Filosofi organisasi memberikan dasar dalam membuat filosofi
keperawatan di tingkat unit dan untuk pelayanan keperawatan secara
menyeluruh.

• Filosofi pelayanan keperawatan harus sesuai dengan perawatan dan


asuhan keperawatan; kualitas, kuantitas dan cakupan keperawatan.
Misi & Filosofi

• Untuk memutuskan misi keperawatan lembaga, para perencana harus terlebih


dahulu menilai lingkungan eksternal dan internal bagian keperawatan.
• Untuk memastikan misi tersebut realistik, para perencana harus mengetahui ukuran
dan karakter wilayah jangkauan lembaga, penduduk yang dilayani, masalah sosial
dan kesehatan yang umum, kelebihan dan kekurangan staf.
• Setelah misi departemen ditentukan, para pimpinan perawat, manajer dan staf
harus mengemukakan suatu pernyataan keyakinan untuk mendukung serta
mengilhami aktifitas2 keperawatan.
• Pernyataan ini harus mencakup keyakinan para anggota departemen tentang sifat
kehidupan, kesehatan, penyakit, lingkungan, pelayanan keperawatan, dan hubungan
antar pasien-keluarga-perawat.
• Pernyataan filosofis tersebut juga mencakup klien lembaga, tenaga kerja, program
dan metode.
Contoh Misi

Misi RS X bidang keperawatan adalah memberikan perawatan


dengan biaya terjangkau, berkualitas tinggi kepada pasien dan
keluarganya, memberikan program program peningkatan kesehatan
bagi para anggota masyarakat, mempertahankan suatu lingkungan
yang kondusif bagi pendidikan para perawat professional dan
mempromosikan pengembangan karir bagi staf keperawatan.
Contoh filosofi

Kehidupan dan kesehatan merupakan kebutuhan pokok


Setiap orang bersifat unik dan mempunyai nilai intrinsic sehingga berhak
mendapatkanpenghargaan tanpa memandang karakteristik individu seperti jenis kelamin,
usia, warna kulit, kebangsaan, agama dan status ekonomi
Penyakit dan luka dianggap setiap orang sebagai suatu ancaman terhadap otonomi
kebebasan, identitas dan eksistensi
Keperawatan mencakup memberikan atau membantu seorang pasien untuk melaksanakan
fungsi fungsi tersebut sehingga dia bisa memberikan secara bebas jika diberi informasi lebih
baik
Pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi bisa diberikan dengan baik oleh suatu
gabungan antara pegawai professional dan non professional yang disatukan dalam tim kerja
tersendiri
Untuk menjamin peningkatan kulitas pelayanan kesehatan yang berkesinambungan,
peranan perawat professional harus mencakup tanggungjawab penelitian keperawatan dan
pendidikan keperawatan termasuk pula perawatan pasien dan keluarga
Tujuan adalah hasil yang diinginkan kearah mana upaya diarahkan.
Semua filosofi harus diterjemahkan kedalam tujuan dan sasaran
tertentu jika ingin menghasilkan tindakan.
Tujuan dapat berubah dengan waktu sehingga memerlukan re-
evaluasi secara berkala
Tujuan harus terukur, realistis dan jelas. Menggambarkan produk
akhir yang diinginkan
Tujuan (goal) dan sasaran (objectives) hampir
mirip tapi sasaran lebih spesifik dan terukur
karena dapat mengidentifikasi bagaimana dan
kapan tujuan itu dicapai, dapat dievaluasi secara
objektif.
Sample Goal Statement
• All nursing staff will recognize the patient’s need for independence and right to
privacy and will assess to patient’s level of readiness to learn in relation to
his/her illness
• The nursing staff will provide effective patient care relative to patient’s needs
insofar as the hospital and community facilities permit through the use of care
plans, individual patient care, and discharge planning, including follow-up
contact
• An ongoing effort will be made to create an atmosphere that is conducive to
favorable patient and employee morale and that fosters personal growth
• The performance all employees in nursing department will be evaluated in a
manner that produces growth in the employee and upgrades nursing standard
• All nurses unit will work cooperatively with other department within the hospital
to further the mission, philosophy and goals institution
• Policies : instruksi yang menuntun organisasi dalam
membuat keputusan.
• Policies : menjelaskan bagaimana caranya agar tujuan dapat
tercapai dan menuntun aktivitas di organisasi. .
• Policies: mengarahkan prilaku individu sesuai dengan misi
organisasi.
• Policies can be implied or expressed
• Implied policies, neither written nor expressed verbally,
have usually developed over time and follow a precedent
• Expressed policies are delineated verbally or in writing.
Most organizations have many written policies that are
readily available to all people and promotes consistency
of action. Ex. Formal dress code, policy for sick leave or
vacation time, and disciplinary procedures
• All organizations need to develop facility-wide policies and procedures
to guide workers in their actions.
• Procedures and policies are ideally developed with input from all
levels of the organization
• Unit managers must determine how those policies will be
implemented on their units.
• Input from subordinates in forming, implementing, and reviewing
policies allow the leader managers to develop guidelines that all
employees will support and follow; their feedback is crucial to its
successful implementation
• Procedures are plans that establish customary or acceptable ways of
accomplishing a specific task and delineate a sequence of steps of
required action.
• Established procedures save staff time, facilitate delegation, reduce cost,
increase productivity, and provide a means of control.
• Procedures identify the process or steps needed to implement a policy
and are generally found in manuals at the unit level of the organization
• After policy has been formulated the leadership role of managers includes
responsibility for communicating that policy to all who may be affected by
it. This information should be transmitted in writing and verbally.
Rule

• Rule and regulation are plans that define specific action or non-
action
• Generally included as part of policy and procedures statement
• Rule describe situations that allow only one choice of action
• Existing rules should be enforced to keep morale from breaking
down and allow organizational structure

Anda mungkin juga menyukai