Anda di halaman 1dari 55

KONSEP

KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN
Mori Perangin angin, M.Kep
KEPEMIMPINAN

■ Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dimana pemimpin


menggunakan prilaku interpersonal untuk memotivasi pengikutnya untuk berkomitmen
dan memberikan usaha terbaik mereka untuk berkontribusi kepada tujuan kelompok
(Kaiser, et al. 2012).
■ Pemimpin selalu berada digaris depan, mau mengambil resiko, mencoba untuk
mencapai tujuan bersama dan menginspirasi orang lain untuk ikut bertindak.
■ Para pengikutnya mengikut pemimpinnya oleh karena pilihan dan kemauan mereka
sendiri, bukan karena paksaan.
■ Pemimpin mungkin saja tidak mempunyai posisi formal dalam sebuah organisasi, tidak
mempunyai kewenangan yang didelegasikan namun mempunyai pengaruh.
■ Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
Management

Manajemen didefinisikan sebagai proses koordinasi


dan integrasi sumber daya melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
pengarahan dan pengendalian untuk mencapai tujuan
organisasi (Huber, 2014).
Karakteristik Manajer

■ Mempunyai posisi yang ditugaskan didalam organisasi formal.


■ Memiliki kekuasaan dan wewenang yang sah
■ Diharapkan melaksanakan fungsi, tugas dan tanggungjawab tertentu
■ Penekanannya pada kontrol, pembuatan keputusan, menganalisa keputusan dan
hasil.
■ Memanipulasi orang, lingkungan, uang, waktu dan sumber sumber lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
■ Memiliki tanggung jawab formal dan akuntabilitas yang lebih besar dibandingkan
pemimpin.
Managers vs Leaders
Managers Leaders
 Says “ Go”  Says “ Lets go”
 Maintains  Develops
 Drives team members  Coach team members
 Short term result  Long term vision
 Standards  Values
 Talks a lot  Listen a lot
 Seeks control  Seeks commitment
 Works on  Works with
 Positional power  Personal power
 Says what to do  Shows how to do
 Demands respect  Commands respect
 Creates fear  Creates confidence
Managers vs Leaders
Managers Leaders
 Manages with motivation  Leads with inspiration
 Focuses in the present  Focuses on future
 Manages with head  Leads with heart
 Manages people  Leads people
 Enacts culture (memberlakukan budaya)  Shape culture
 Implements system  Create system
 Cultivate change (menumbuhkan  Create stability
perubahan)  Concerned with what is right
 Concerned about being right  Set direction
 Set plans with details  Set destinations
 Navigate the roads to get there
Teori Kepemimpinan

■ Trait theories (the great man theories) 1900 - 1940


■ Behavioral theories (1940 – 1980)
■ Situational theories (1950 – 1980)
■ Transformational theories (1970 – now)
Trait Theory
1. Trait Theory

■ Ada orang yang dilahirkan untuk menjadi pemimpin, ada yang dilahirkan untuk
memimpin.
■ Karakteristik kepemimpinan yang dimiliki seseorang merupakan warisan /turunan
■ Asumsi dari Trait Theory adalah bahwa beberapa orang memiliki karakteristik tertentu
yang membuat mereka lebih pantas menjadi pemimpin dibandingkan orang lain.

Characteristics associated with leadership


Intelligence Adaptability Ability
Knowledge Creativity Able to enlist cooperation
Judgement Cooperativeness Interpersonal skills
Decisiveness Alertness Tact
Oral fluency Self-confidence Diplomacy
Emotional intelligence Personal integrity Prestige
Independence Emotional balance Social participation
Risk taking charisma
2. Behavioral Theories
Emphasis on what he or she did – the leader’s style of leadership

Otoriter Demokratik Laisess Faire


 Dalam hal pengambilan keputusan,  Mengikutsertakan bawahan dalam  Bergaya santai dalam memimpin
seorang manajer otokratik akan pengambilan keputusan organisasi
bertindak sendiri dan  Menekankan adanya hubungan  Mendelegasikan tugas kepada
memberitahukan kepada para yang serasi yaitu keseimbangan bawahannya dengan pengarahan
bawahannya bahwa ia telah hubungan formal dan informal yang minimal atau bahkan tanpa
mengambil keputusan tertentu  Memperlakukan bawahan sebagai pengarahan sama sekali
 Dalam membina hubungan dengan orang yang sudah dewasa  Sering dianggap sebagai pemimpin
bawahannya, manajer otokratik  Berusaha memuaskan segenap yang kurang bertanggungjawab
menggunakan pendekatan formal kebutuhan bawahannya terhadap organisasi yang
berdasarkan kedudukan dan  Menjaga keseimbangan antara dipimpinnya
statusnya dalam organisasi orientasi tugas dan hubungan  Mementingkan hubungan atau
 Kurang mempertimbangkan apakah  Komunikasi dari atas ke bawah dan relasi, bawahan dianggap sebagai
kepemimpinannya diterima atau dari bawah ke atas rekan kerja
tidak.  Hubungan yang terjadi lebih kepada
 Komunikasi dari atas ke bawah hubungan informal, hubungan
formal sering dihindari
2. Behavioral Theories
Emphasis on what he or she did – the leader’s style of leadership

Otoriter Demokratik Laisess Faire


 Memandang bawahan mempunyai
tingkat kematangan dan
kedewasaan tinggi baik teknis
maupun mental.
 Lebih mementingkan kepuasan
psikologis bawahan daripada
kepuasan kebendaan
 Berorientasi pada hubungan
daripada tugas karena dengan
adanya hubungan intim maka tugas
akan diselesaikannya sesuai dengan
tanggungjawabnya
Gaya Kepemimpinan yang lain

Paternalistik Karismatic Servant leadership


 Mengambil keputusan sendiri dan  Pemimpin mempunyai rasa egoism  Servant Leadership adalah
menjual keputusan tersebut kepada yang tinggi, berprilaku self- pemimpin yang mengutamakan
bawahannya. centered, megalomania. kebutuhan orang lain, aspirasi, dan
 Hubungan dengan bawahan lebih  Tidak memperhatikan tingkat kepentingan orang lain atas mereka
bersifat seperti “bapak” dan “anak” kedewasaan bawahannya sendiri. Servant leader memiliki
 Apabila kebutuhan fisik bawahan  Adanya manipulasi psikologis komitmen untuk melayani orang
telah terpenuhi, dianggap bahwa dimana dengan menjadi pengikut lain.
bawahan akan mencurahkan yang baik maka berbagai jenis
perhatiannya kepada tugas yang kebutuhannya akan terpenuhi  pemimpin yang melayani (Servant
menjadi tanggungjawabnya  Berorientasi pada penyelesaian Leadership) adalah seorang
 Berorientasi pada 2 hal, yaitu tugas dan relasi (hubungan) atasan pemimpin yang mengutamakan
penyelesaian tugas dan dan bawahan pelayanan, dimulai dengan perasaan
terpeliharanya hubungan baik  Seorang pemimpin harus alami seseorang yang ingin
dengan bawahannya menimbulkan kesan bahwa ia melayani dan untuk mendahulukan
seorang pemurah hati meskipun pelayanan. Selanjutnya secara sadar,
pada kenyataannya tidak pilihan ini membawa aspirasi dan
dorongan dalam memimpin orang
lain.
3. Situational and Contingency Leadership Theories (1950 – 1980)

■ Mary Parker Follet : Gaya kepemimpinan seharusnya berbeda tergantung situasi dan
individu yang terlibat didalamnya

■ Fiedler (1967) : tidak ada satu gaya kepemimpinan yang paling ideal yang cocok untuk
diterapkan dalam segala situasi. Hubungan interpersonal antara pemimpin dengan anggota
tim nya sangat dipengaruhi oleh kemampuan pemimpin untuk menjadi pemimpin yang
baik

■ Hersey and Blanchard (1977) : Terdapat 3 dimensi dalam model kepemimpinan efektif ,
dimana gaya kepemipinan yang paling cocok untuk setiap situasi tergantung pada level
kedewasaan pengikutnya. Semakin dewasa pengikutnya, maka gaya kepemimpinan yang
diterapkan lebih banyak berorientasi pada hubungan dibandingkan pada berorientasi tugas.
Harsey and Blanchard Situational Theory
Transactional and Transformational Leadership

■ Transactional leader adalah pemimpin atau manajer yang fungsi dan perannya dalam
memberikan perawatan berfokus pada kegiatan sehari hari. Mereka berfokus pada
pemeliharaan dan pengelolaan pekerjaan rutin sehari hari

■ Transformational leader adalah pemimpin yang memotivasi pengikutnya untuk


menggunakan potensi mereka sepanjang waktu dengan cara merubah persepsi
sehingga terjadi perubahan. Pemimpin transformasi menggunakan karisma dan
intelektual untuk menghasilkan usaha yang lebih besar, efektifitas, dan kepuasan
pengikutnya.(Bass & Avolio, 1990 in Huber, D., 2014). Pemimpin yang melakukan hal
yang benar dengan alasan yang benar, mendorong pengikutnya untuk lebih kreatif dan
inovatif, menginspirasi orang lain dengan visi mereka.
Kualitas Pemimpin yang Efektif
■ Integrity– Jujur, taat hukum, dapat dipercaya
■ Courage – Berani mengambil resiko
■ Initiative – Mempunyai ide ide yang bagus dan mewujudkan ide ide tersebut.
■ Energy – tenaga dan semangat
■ Optimism – percaya bahwa akan ada jalan keluar untuk setiap kesulitan.
■ Perseverance – tekun, tidak gampang putus asa
■ Balance – seimbang dalam semua aspek.
■ Ability to handle stress
■ Self-awareness
Manajemen Keperawatan
Management

■ Manajemen adalah proses koordinasi dan integrasi sumber sumber melalui aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengarahan dan control untuk mencapai
tujuan organisasi. (Huber, 2014)

■ Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi dengan cara menerapkan


keterampilan dan menggunakan sumber sumber yang ada.

■ Manajemen adalah proses bekerja dengan dan melalui orang lain, kelompok dan
sumber sumber lain (alat, tehnologi) untuk memenuhi tujuan organisasi. (Hersey, et al.
2013)
Manajemen Keperawatan

• Manajemen keperawatan adalah proses bekerjasama melalui personel


perawat untuk menyediakan asuhan, terapi dan kenyamanan bagi
sekelompok pasien.
• Tugas perawat manager mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap ketersediaan financial, material
dan SDM sehingga asuhan sekelompok pasien menjadi efektif dan
efisien
• Proses manajemen keperawatan secara parallel memfasilitasi
terlaksananya asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan.
Fungsi Manajemen

■ Planning : menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, dan


menentukan tindakan yang harus diambil.
■ Organizing : memobilisasi sumber daya manusia dan sumber sumber
lainnya untuk mencapai apa yang diperlukan.
■ Staffing (Pengelolaan Staff)
■ Directing / Actuating : terkait dengan memotivasi, membimbing, dan
memimpin orang melalui proses kerja
■ Controlling : memonitor dan mengevaluasi tindakan.
1. Planning
■ Fungsi manajerial dalam menentukan prioritas, arah dan tujuan, hasil,
metode yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
■ Penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
■ Bisa sangat detail, spesifik dan kaku, atau bisa juga luas, umum, fleksibel.
■ Merencanakan apa yang akan dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang
melakukannya dan bagaimana cara melakukannya.
■ Mencakup fungsi merumuskan tujuan pelayanan/asuhan keperawatan,
system pelayanan keperawatan, standar pelayanan keperawatan,
kebijakan/peraturan/prosedur operasional dan pembiayaan
■ Penerapan fungsi perencanaan berfokus pada manajemen asuhan
keperawatan
2. Organizing
■ Fungsi manajemen yang berhubungan dengan mengalokasikan dan mengkonfigurasi
sumber daya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan (McNamara, 1999).

■ Memobilisasi sumber daya manusia, materi dan sumber sumber lain untuk mencapai
tujuan organisasi
■ Mencakup pengorganisasian tugas, struktur organisasi, deskripsi tugas, evaluasi
tugas, kerja tim serta membangun tim sehingga dapat memberikan kejelasan
bagaimana tujuan pelayanan dicapai dengan strategi dan penggunaan sumber sumber
yang tepat
■ Inti dari pengorganisasian adalah integrasi dan koordinasi sumber daya
(Hersey et al, 2013).
Peran Manajerial di dalam Organisasi

■ Mengorganisir tugas, pekerjaan, dan peran melalui analisis pekerjaan,


deskripsi pekerjaan, dan manajemen waktu
■ Mengorganisir berbagai kelompok seperti staf, komite, rapat, tim.
■ Mengorganisir sumber daya manusia (kompensasi, training, development)
■ Mengorganisir fasilitas dan tehnologi
■ Manajer mendelegasikan aktivitas dan tanggungjawab pada saat membuat
penugasan.
■ Mengawasi dan membimbing
Pengorganisasian didalam Keperawatan

■ Aktivitas dalam mengelola budget


■ Staffing and scheduling
■ Mengembangkan komite keperawatan
■ Orientasi
■ Staff in-service
■ Menetapkan struktur hierarki di setiap divisi dan departemen.
■ Mengembangkan beberapa metode untuk pembagian kerja
3. Pengelolaan staff
Ketenagaan merupakan fungsi bagaimana sumber tenaga dikelola untuk
meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien.
Fungsi ini mencakup sistem klasifikasi pasien sebagai dasar penghitungan
kebutuhan tenaga, menetapkan kebutuhan tenaga, proses rekruitmen,
seleksi, orientasi, penjadualan, penugasan, pembinaan untuk mengurangi
absen dan menurunkan keluar masuk kerja dan pengembangan staf.
Penerapan fungsi pengelolaan staf difokuskan pada mempersiapkan
ketenagaan yang terstandar melalui penghitungan ketenagaan di ruang
rawat dengan sejumlah rumus dan kriteria yang ditetapkan
4. Directing

■ Fungsi ini terdiri dari penggunaan kekuatan, pemecahan masalah, membuat


keputusan, perubahan efektif, penanganan konflik dan komunikasi serta analisis
transaksional.
■ Menetapkan arah dan mempengaruhi orang untuk mengikuti arah itu.
■ Directing = leading = coordinating
■ Memotivasi dan memimpin personil untuk melaksanakan tindakan yang
diinginkan. Tehnik yang digunakan dalam memotivasi adalah coaching.
■ Koordinasi adalah kegiatan yang mengikat kebersamaan, menyatukan, dan
mengharmonisasi kegiatan dan usaha dari berbagai personil.
Fungsi Directing dalam Keperawatan

■ Supervisi adalah bagian dari fungsi directing


■ Perawat harus bertanggungjawab dan bertanggung gugat melakukan
pengawasan/supervisi yang berkualitas.
■ Perawat manajer bertanggungjawab mengkoordinir sekelompok
perawat pemberi layanan kesehatan, membantu atau menambah personel
yang dibutuhkan.
■ Perawat manajer bertanggungjawab secara keseluruhan untuk memonitor
dan mewaspadai situasi yang dapat menyebabkan kegagalan atau ancaman
terhadap keselamatan pasien (jam kerja, beban kerja, kelelahan perawat).
5. Controlling (evaluasi)

■ Suatu kegiatan untuk memastikan apakah kinerja staf sudah sesuai


dengan rencana, pedoman, regulasi dan kebijakan yang berlaku.
■ Penerapan fungsi pengendalian berfokus pada bagaimana indicator mutu
layanan keperawatan dapat diterapkan secara efektif untuk menjamin
mutu layanan yang diberikan.
■ Memastikan bahwa proses yang tepat sudah diikuti.
■ Memastikan alur dan proses kerja sesuai dengan yang direncanakan,
pencapaian hasil sesuai dengan yang ditetapkan.
■ Memastikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Lanjutan…
 Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang melakukan
penilaian, monitoring terhadap pengelolaan pelayanan/asuhan
keperawatan.

 Fungsi ini mencakup pengendalian dan peningkatan mutu, audit


pasien, penilaian penampilan kinerja, disiplin juga termasuk
sistem informasi
Managers Skills

■ Mengembangkan hubungan diantara rekan sekerja


■ Melakukan negosiasi
■ Memotivasi bawahan
■ Menyelesaikan konflik
■ Membangun jaringan informasi dan menyebarkan
informasi
■ Membuat keputusan dalam situasi yang membingungkan
■ Mengalokasikan sumber daya
Fungsi Manajemen Dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan

• Pengumpulan data
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Ketenagaan
• Pengarahan
• Pengawasan
Pengumpulan Data

Menggambarkan aktivitas pengumpulan informasi tentang RS,


profil pasien, profil tenaga termasuk perawat (jumlah, kualifikasi
keahlian, pengalaman, demografi), sumber 2 lain sept sarana,
prasarana, financial, informasi yg diperlukan sebagai masukan
dalam proses manajemen.
Fungsi Perencanaan

Mencakup fungsi merumuskan tujuan pelayanan/asuhan


keperawatan, system pelayanan keperawatan, standar
pelayanan keperawatan, kebijakan/peraturan/prosedur
operasional dan pembiayaan
Fungsi Pengorganisasian

• Mencakup pengorganisasian tugas, struktur organisasi,


deskripsi tugas, evaluasi tugas, kerja tim serta membangun tim.

• Fungsi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagaimana


tujuan pelayanan dicapai dengan strategi dan penggunaan
sumber sumber yang tepat
Ketenagaan
• Ketenagaan merupakan fungsi bagaimana sumber tenaga dikelola
untuk mencapai tujuan.

• Fungsi ini mencakup sistem klasifikasi pasien sebagai dasar


penghitungan kebutuhan tenaga, menetapkan kebutuhan tenaga,
proses rekruitmen, seleksi, orientasi, penjadualan, penugasan,
pembinaan untuk mengurangi absen dan menurunkan keluar
masuk kerja dan pengembangan staf.
Pengarahan

• Fungsi ini terdiri dari penggunaan kekuatan,


pemecahan masalah, membuat keputusan, perubahan
efektif, penanganan konflik dan komunikasi serta
analisis transaksional.
Pengawasan
• Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang melakukan
penilaian, monitoring terhadap pengelolaan pelayanan/asuhan
keperawatan.

• Fungsi ini mencakup pengendalian dan peningkatan mutu, audit


pasien, penilaian penampilan kinerja, disiplin juga termasuk
sistem informasi
Peran dan Fungsi Manajer Perawat dalam Mendukung Proses Keperawatan

No Tahap Proses Fungsi Manajemen Aktifitas Manajer


Keperawatan
1 Pengkajian Pengumpulan data Formulir, juknis/juklak, supervisi kelengkapan & ketepatan

2 Diagnosis Perencanaan SAK, menyediakan form check list diagnosis dan rencana
pengorganisasian tindakan, supervisi
3 Perencanaan Pengorganisasian Form SOAP, supervisi SOAP pre interaksi
Ketenagaan
4 Implementasi Ketenagaan Adanya SPO & memastikan bahwa semua tindakan yang
Pengarahan dilakukan berdasarkan SPO yang tersedia.
Tersedianya alat bantuan penkes, melengkapi sarpras,
manajemen waktu, manajemen konflik

5 Evaluasi Pengawasan Supervisi evaluasi yang dilakukan.


KEPALA RUANG

Kepala ruang adalah seorang tenaga perawat


profesional yang diberi tanggung jawab atau
wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan disatu ruang rawat inap (Depkes RI,
1999).
Manajemen Unit
• Manajemen unit menggambarkan pengelolaan sekelompok pasien rawat
inap.
• Pasien rawat inap adalah seseorang yang dirawat di RS atau klinik untuk
pengobatan dan perawatan yang diperlukan paling sedikit menginap 1 (satu)
malam (The American Heritage Dictionary of the English Language, Fourth
Edition. Updated in 2003 . Published by Houghton Mifflin Company).
• Pengelolaan dimulai sejak pasien masuk ruang rawat sampai pulang atau
meninggal dunia atau pindah ke RS lain.
Manajemen Unit

• Manajemen unit ruang rawat merupakan pengelolaan sumber daya


manusia, pembiayaan, material, metode, mesin, pemasaran, agar kualitas
asuhan dapat ditingkatkan terhadap sekelompok pasen dan dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
• Manajemen ruang rawat mencakup komponen ketenagaan yaitu : manajer
unit dan perawat pelaksana, metode/ sistem pemberian asuhan
keperawatan, fasilitas & sarana, proses keperawatan sebagai metode
asuhan keperawatan, serta keterampilan manajemen dalam pemberian
asuhan keperawatan di unit ruang rawat.
Tanggung Jawab Manager Unit

• Menyediakan sumber tenaga yang diperlukan untuk melakukan


pekerjaan di unit.
• Menyediakan material melalui manajemen pembiayaan untuk
meyakinkan apakah kelengkapan alat-alat tersedia dan dapat digunakan.
• Mengelola sistem (pola tenaga, jumlah tenaga, pencapaian tujuan dan
sasaran unit, hubungan dengan unit lain) untuk menghasilkan alur kerja
yang kondusif dan produktif.
Fungsi Manajemen Unit
 Merencanakan kegiatan untuk pencapaian tujuan unit ruang rawat
 Membuat perubahan dalam merancang kegiatan kerja sehingga sistem
organisasi di unit secara total difasilitasi
 Mengorganisir aktivitas kerja untuk pencapaian tujuan unit ruang rawat.
 Mengorganisir kerja dengan memfasilitasi komunikasi.
 Mengorganisir kerja sehingga pembiayaan sedapat mungkin efektif.
 Mengkoordinir aktifitas kelompok dalam hal memfasilitasi koordinasi di
dalam dan diantara unit
 Mempergunakan sistem pemberian asuhan keperawatan dengan
memaksimalkan sumber-sumber, orang, material dan waktu

Anda mungkin juga menyukai