KONSEP PROMOSI KESEHATAN 1. Pengertian Promosi Kesehatan Promosi kesehatan adalah : Proses peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang disertai dgn upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yg dirancang utk membawa perbaikan atau perubahan dlm individu, masyarakat dan lingkungan Menurut Ottawa Charter Promosi kesehatan adalah : Upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mau dan mampu utk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri KONSEP PROMOSI KESEHATAN 1. Pengertian Promosi Kesehatan Promosi kesehatan adalah : Proses peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang disertai dgn upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yg dirancang utk membawa perbaikan atau perubahan dlm individu, masyarakat dan lingkungan Menurut Ottawa Charter Promosi kesehatan adalah : Upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mau dan mampu utk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri Menurut Victoria Health Foundation ( 1996) Promosi kesehatan adalah : suatu program yg dirancang utk merubah perilaku, organisasi masyarakat dan lingkungannya. Green dan Ottoson ( 1998 ) Promosi kesehatan adalah : Kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi kebijakan dan peraturan perundangan utk perubahan lingkungan dan perilaku yg menguntungkan kesehatan Menurut Pusat Promosi kesehatan Promosi kesehatan adalah : Proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Defenisi Promosi Kesehatan adalah : Promosi Kesehatan adalah : Upaya yg direncanakan utk mempengaruhi org lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga berprilaku yg kondusif utk kesehatan. Dengan demikian promosi kesehatan mencakup 3 pengertian : a. Peningkatan b. Menawarkan/memasarkan c. Pendidikan 2. Tujuan Promosi Kesehatan Promosi kesehatan bertujuan adalah : Masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Hal diatas sejalan dengan undang undang kesehatan No 23 tahun 1992 yt : meningkatkan kemampuan masyarakat utk memelihara dan meningkatkan kemampuan masyarakat utk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi dan sosial Tujuan lain dari Promosi Kesehatan : 1. Tersosialisasinya program-program kesehatan 2. Terwujudnya masyarakat yg berbudaya hidup bersih dan sehat 3. Terwujudnya gerakan hidup sehat di masyarakat 4. Terwujudnya kabupaten/ kota sehat , propinsi sehat dan indonesia sehat 2010 3. Sasaran Promosi Kesehatan Berdasarkan upaya promosi kesehatan sasaran promosi kesehatan di bagi 3 kelompok : 1. Sasaran Primer ( Primary target ) adalah masyarakat pada umumnya misalnya : kepala keluarga utk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui utk masalah kesehatan ibu dan anak ( KIA ), anak sekolah utk kesehatan remaja 2. Sasaran sekunder ( secondary target ) adalah para toko masyarakat, tokoh agama, toko adat, disebut sasaran sekunder karena memberikan pendidikan kesehatan masyarakat sekitarnya 3. Sasaran Tersier ( Tertiary target ) adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah 4. Prinsif- prinsif promosi kesehatan Dlm strategi global promosi kesehatan organisasi kesehatan dunia ( WHO, 1984 ) mengandung Enam prinsif sbb: 1. Perubahan perilaku ( Bahavior change) 2. Perubahan sosial ( Social change) 3. Pengembangan kebijakan ( Policy development ) 4. Pemberdayaan ( Empowerment ) 5. Partisipasi masyarakat ( Community participation ) 6. Membangun kemitraan ( Building partnership and alliance ) a. Perubahan Perilaku ( Behavior Change ) telah disebutkan bahwa promosi kesehatan mempunyai tujuan utama yaitu perubahan perilaku, namun perubahan perilaku yg dimaksudkan oleh promosi kesehatan bukan semata mata perilaku masyarakat saja ( sasaran primer ) melainkan perilaku stake holder yang lain yakni perilaku tokoh masyarakat ( sasaran sekunder ) dan tdk kalah pentingnya perilaku pembuat keputusan (sasaran tersier ) b. Perubahan sosial ( social change ) - kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan sosial - Salah satu faktor yg berperan dlm promosi kesehatan utk mengubah perilaku kesehatan masyarakat secara tdk langsung adalah dengan mempertimbangkan faktor sosial diantaranya sistem sosial. - Dalam melakukan perubahan sosial tdk dpt dilakukan intervensi pada tatanan keluarga atau individu tetapi terhadap komunitas atau entitas masyarakat tertentu. Peran petugas atau provider hanya sebagai motivator dan fasilitator saja, masyarakat dimotivasi, dibimbing dan difasilitasi sehingga mereka mampu melakukan hal berikut : - Melakukan identifikasi kebutuhan, masalah, dan kemampuan mereka sendiri antara lain survei mawas diri - Merencanakan kegiatan utk mengatasi masalah dan atau utk memenuhi kebutuhan mereka sendiri ( termasuk kesehatan ) - Melakukan kegiatan dgn yg mereka rencanakan termasuk melakukan pendekatan ( advokasi ) kepada pemangku kepentingan program kesehatan. - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mereka sendiri c. Pengembangan kebijakan ( Policy Development) -Otoritas pengembangan kebijakan berada dlm tangan para pemegang kekuasaan masyarakat, utamanya adalah pemerintah pusat dan daerah, baik eksekutif ( presiden/ para menteri, gubernur , bupati, dll ) - Kebijakan yg berwawasan kesehatan yg ada antara lain : UU, Peraturan pemerintah, keputusan menteri, atau perda. Misalnya penggunaan zat pewarna makanan, napza, larangan merokok ditempat umum, larangan membuang sampah, dll d. Pemberdayaan ( Empowerment ) Tujuan dr pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dalah masyarakat, baik secara individu, keluarga dan kelompok atau komunitas mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. e. Partisipasi masyarakat Keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan seperti kader kesehatan, arisan membuat jamban, dana sehat, posyandu, polindes, pos kesehatan desa merupakan perwujudan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan f. Membangun kemitraan ( Building partnership and Alliance ) Promkes harus mencakup kegiatan utk membangun kemitraan dan aliansi dengan pihak lain baik didlm sektor kesehatan sendiri maupun diluar sektor kesehatan dengan tujuan membangun kemitraan adalah utk memperoleh dukungan sumber daya bagi terwujudnya sarana dan prasarana guna memfasilitasi perilaku hidup sehat masyarakat Dalam mengembangkan kemitraan prinsif umum yg harus dipahami bersama antara sektor kesehatan dengan mitra kerja adalah sebagai berikut : 1. Persamaan ( equity) dlm manjalin kemitraan masing-masing institusi atau lembaga harus menempatkan diri setara atau sama satu dengan yg lain. 2. Keterbukaan 3. Saling menguntungkan Visi dan misi promosi keshatan Visi Visi Umum promosi kesehatan tidak terlepas dari undang- undang No 23/1992 dan WHO yaitu : Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Misi : Misi promosi kesehatan secara umum terbagi : 1. Advokat ( Advocate ) Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan diberbagai program dan sektor yg terkait dgn kes mempercayai dan meyakini program kesehatan perlu didukung oleh kebijakan atau keputusan yg dikeluarkan 2. Menjembatani ( Mediate ) menjalin kemitraan dan bekerja sama dgn berbagai program dan sektor yg terkait dgn kesehatan utk melaksanakan program program kesehatan 3. Memampukan ( Enable ) Memberikan kemampuan dan keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri. Cth pendidikan dan pelatihan dlm rangka meningkatkan pendapatan dengan cara memberikan keterampilan cara bertani, beternak, menjahit, bertanam obat-obat tradisional dsb. 5. Media Promosi kesehatan Promosi kesahatan dapat dilakukan dengan menggunakan sarana media 1. Media Lini Atas ( Media Above the Line ) a. Media cetak : Surat kabar, majalah, tabloid Kelebihan media cetak : - Sifatnya permanen : komunikasi dpt mengulang suatu informasi yg blm dipahami sehingga pendalaman efek lebih dimungkinkan - Sifatnya yg space organized mengakibatkan isinya dpt lebih rinci dan relatif mendalam - Komunikasi dpt kapan saja menetukan waktu yg tepat dlm menikmati isi pesan Kelemahan Media cetak : -Menuntut kemampuan baca( melek huruf ) komunikannya. - Menuntut kemauan baca dari pembaca terlebih pd masyarakat yg memiliki kebiasaan membaca yg rendah - Harganya relatif mahal -Memerlukan konsentrasi yang tinggi dari komunikannya b. Media radio Media ini sampai sekarang banyak diandalkan sebagai media komunikasi promosi kesehatan dibanyak negara berkembang. Kelebihan : santai, Auditif, daya langsung, daya tembus, mengatasi buta huruf, bersifat personal/akrap. Kekurangan : Sekilas dengar, banyak gangguan, tdk menyampaikan pesan kompleks, pesan-pesan kurang aktraktif c. Media Televisi : media massa yg ada dan kelahirannya paling ahir. Kelebihannya : - Merekam peristiwa dgn tingkat distorsi yg rendah. - dapat digunakan secara berulang ulang utk mencapai penonton yg luas dan heterogen - Mampu mengungkapkan perasaan melalui gambar, musik dan kata kata sehingga dpt menimbulkan efek beragam - Mampu mengajak penonton pd objek siaran yg menimbulkan pendekatan secara individual pd seorang yg ditokohkan. - Dapat menggemukkan ide-ide yg abstrak
Kekurangan Media Televisi :
harganya relatif mahal, komunikan relatif d ituntut identitas perhatiannya, kurang akrab d. Media film Kelebihan dan kekurangan hampir sama dengan media TV karena diantara keduanya memiliki kesamaan tipologi yaitu audio visual 2. Media Lini Bawah ( Media Below the line ) Media lini bawah ini dpt dikategorikan : Poster, Leaflet. Folder, Booklet, brod side, direct mail, pameran. a. Poster adalah bentuk media cetak yg berisi pesan atau informasi kesehatan yg biasanya ditempel di tembok tembok, tempat tempat umum, atau kendaran umum. Selain itu poster adalah media lembaran tercetak/sablon yg memuat dua aspek pokok yt verbal ( teks/naskah) dan aspek visual ( ilustrasi/tipografi) b. Booklet adalah suatu media utk meyampaikan pesan-pesan kesehatan dlm bentuk buku baik berupa tulisan maupun gambar. c. Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan pesan kesehatan melalui lmembaran yg dilipat. Isinya berupa kalimat maupun gambar, kombinasi. d. Flyer ( selebaran ), bentuknya seperti leaflet tetapi tdk berlipat. e. Flipchart ( lembar balik ), media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dlm bentuk lembar balik. Biasanya dlm bentuk buku dimana tiap lembar ( halaman ) berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yg berkaitan dgn gambar. f. Foto yg mengungkapkan informasi kesehatan. g. Folder adalah bentuk lembaran yang dilipat satu kali/lebih. Bidang/halaman bagian luar didesain lebih memikat seperti layaknya sampul ( Cover ). h. Direct mail adalah brosur yg dikirim lewat pos bisa berupa leaflet, folder atau booklet. i. Brodside adalah : lembaran besar (seperti peta ) yg dilipat dgn perhitungan khusus agar tiap bagian dr lipatan itu memuat informasi yg berdiri sendiri. j. Pameran adalah media utk memamerkan suatu produk dan dpt terjadi intensitas komunikasi yg sangat tinggi antara pembeli dan penjual 6. Sejarah Promosi Kesehatan I. Masa Lalu → Kegiatan pendidikan kesehatan telah ada sejak jaman purbakala, pengalaman manusia menghadapi penyakit, kemudian disimpulkan dan disusun teori teori mengenai macam-macam penyakit, sebab sebab, gejala, pengobatannya dan hampir secara naluriah org berusaha mencegah serangan atau penularan penyakit. → Pada masa ini pendidikan kesehatan hanya mementingkan perubahan perilaku melalui pemberian informasi tanpa melihat bahwa perubahan perilaku memerlukan fasilitas yg menunjang utk terjadinya perubahan perilaku tersebut → Pengalaman bertahun-tahun pelaksanaan pendidikan kesehatan di negara maju dan negara berkembang banyak mengalami hambatan dlm rangka pencapaian tujuan yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakatnya → Meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun prakteknya tentang kesehatan atau perilaku hidup sehat masyarakat masih rendah. II. Masa Sekarang → Sejalan dgn perkembangan ilmu kesehatan, maka disiplin ilmu promosi kesehatan menjadi bagian dr kesehatan masyarakat. → WHO 1980 menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tdk mampu mencapai tujuannya, apabila hanya memfokuskan pd upaya upaya perubahan perilaku saja. →Promosi kesehatan harus mencakup pula upaya perubahan lingkungan fisik, sosial budaya, politik, ekonomi sebagai penunjang atau pendukung perubahan perilaku tersebut. → Perwujudan dr perubahan konsep promosi kesehatan secara organisasi struktural, WHO pd tahun 1984 mengubah Divisi pendidikan kesehatan menjadi divisi promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan Di indonesia → Undang-undang kesehatan No 36 tahun 2009 merumuskan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan utk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dlm bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan oleh pemerintah atau masyarakat → Upaya kesehatan diselenggarakan dlm bentuk kegiatan dgn pendekatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yg dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkeseinambungan → Pada abat 21 telah direncanakan gerakan p embangunan berwawasan kesehatan yg dilandasi paradigma baru dibidang kesehatan atau yg lebih dikenal dgn nama paradigma sehat → Pembangunan kesehatan bertujuan utk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemmpuan hidup sehat bagi setiap org agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yg setinggi tingginya sbg investasi SDM yg produktif secara sosial dan ekonomis
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu