KESEHATAN
HIRYADI, M.Kep,.Sp.Kom
Pada umumnya berbagai permasalahan
kesehatan disebabkan oleh tiga faktor yang
muncul secara bersamaan seperti (1) adanya
bibit penyakit atau penganggu lainnya, (2)
lingkungan yang memungkinkan
berkembangnya bibit penyakit (3) perilaku
manusia yang cenderung tidak sehat, tidak
memperdulikan bibit penyakit dan
lingkungan yang ada disekitarnya.
Masalah kesehatan : faktor perilaku dan
faktor non-perilaku (fisik)
◦ Intervensi faktor perilaku:
pendidikan (education) > long lasting
paksaan atau tekanan (coercion) > tdk langgeng
◦ Intervensi faktor non-perilaku: pemberantasan
penyakit menular, penyediaan sarana air bersih dan
pembuangan tinja, penyediaan pelayanan
kesehatan, dll
PENGERTIAN
Depkes ; promosi kesehatan adalah “upaya
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar merekan dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan”.
Menurut WHO promosi kesehatan sebagai
“The process of enabling individuals and
communities to increases control over the
determinants of health and there by improve
their health” (proses yang mengupayakan
individu dan masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan mereka mengendalikan faktor
kesehatan sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatannya).
The Ottawa Charter
Health promotion is the process of enabling
people to increase control over, and to
improve their health
Promosi Kesehatan adalah proses
13
Perubahan perilaku
◦ Perubahan perilaku adalah adanya perubahan yang
terjadi dari tindakan yang dilakukan oleh
masyarakat dari tindakan yang tidak berwawasan
kesehatan menuju perubahan tindakan yang
berwawasan kesehatan. Perilaku – perilaku yang
merugikan kesehatan yang perlu dirubah
Pembinaan & Pengembangan Perilaku
◦ Pembinaan disini ditujukan utamanya kepada
perilaku masyarakat yang sudah sehat agar
dipertahankan, artinya masyarakat yang sudah
mempunnyai perilaku hidup sehat
(healthy life style) tetap dilanjutkan atau
dipertahankan. Misalnya: melakukan olahraga
teratur, makan dengan menu seimbang, menguras
bak mandi secara teratur, membuang
sampah ditempatnya, menjauhi perilaku merokok
SASARAN
Sasaran Primer (Primary Target) :
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran
langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan.
Sasaran Sekunder (Secondary Target) :
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder, karena dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada kelompok ini
diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini
akan memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat di sekitamya.
Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan baik di tingkat pusat, maupun
daerah
Perorangan/ Keluarga
◦ Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai
saluran (baik langsung maupun melalui media
massa).
◦ Mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk
memlihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya
◦ .Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
◦ Berperan serta dalam kegiatan sosial khususnya
yang berkaitan dengan kesehatan.
Masyarakat/ Lsm
◦ Menggalang potensi untuk mengembangkan
gerakan /upaya kesehatan.
◦ Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan
sehat
Lembaga Pemerintah/ Lintas Sektor/ Politisi/
Swasta
◦ Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal
dalam mengembangkan perilaku dan lingkungan
sehat.
◦ Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan
dampak di bidang kesehatan.
STRATEGI
WHO
◦ Advokasi (advocacy)
advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor
dan tingkat sehingga para pejabat tersebut mau
mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan dapat
berupa kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan dalam
bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat
keputusan, surat instruksi, dan sebagainya
Dukungan sosial (social support)
◦ Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika
mendapat dukungan dari berbagai
lapisan yang ada di masyarakat. Dukungan dari
masyarakat dapat berasal dari unsur
informal, seperti tokoh agama dan tokoh adat yang
mempunyai pengaruh di masyarakat
serta unsur formal, seperti petugas kesehatan dan
pejabat pemerintah.
Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
◦ Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat secara
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah
mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri.
STRATEGI BERDASARKAN OTAWA
CHARTER
Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Healthy
Public Policy)
◦ Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang
ditujukan kepada para penentu atau pembuat
kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan-
kebijakan publik yang mendukung atau
menguntungkan kesehatan.
Lingkungan yang Mendukung (Supportive
Environment)
◦ Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat
umum, termasuk pemerintah kota, agar mereka
menyediakan sarana¬prasarana atau fasilitas yang
mendukung terciptanya perilaku sehat bagi
masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung
tempat-tempat umum tersebut.
Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient
Health Services)
◦ Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan
adalah pemerintah dan swasta dan masyarakat
adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan
kesehatan. Pemahaman semacam harus
direorientasi lagi, bahwa masyarakat bukan hanya
sekadar pengguna atau penerima pelayanan
kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai
penyelenggara juga.
Keterampilan individu (Personal Skill)
◦ Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat,
yang rerdiri dari individu, keluarga, dan kelompok-
kelompok. Oleh sebab, itu, kesehatan masyarakat
akan terwujud apabila kesehatan individu-individu,
keluarga-keluarga, dan kelompok¬kelompok terse
but terwujud.
Gerakan Masyarakat (Community Action)
◦ Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang
mau dan mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi
kesehatan ini, maka di dalam masyarakat itu sendiri
harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk
kesehatan.
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Promkes didasarkan pada 2
Dimensi, yaitu :
1. Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan Kesehatan
2. Dimensi Tempat Pelaksanaan Promosi Kesehatan
atau Tatanan ( Setting )
Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan
Kesehatan, yaitu :
kesehatannya
Dalam suatu populasi 80% - 85% orang yg
jatuh sakit
Primary Prevention
Ad.3. Promkes pd Tk.Kuratif
Sasaran : Para penderita penyakit,
utamanya penyakit kronis (DM,
TBC, Hipertensi)
Tujuan : Mencegah penyakit tsb tdk
1. Tatanan RT
2. Tatanan Sekolah
3. Tatanan Tempat Kerja
4. Tatanan Tempat-Tempat Umum
5. Tatanan Institusi Yankes
PENDIDIKAN KESEHATAN
HIRYADI, M.Kep, Sp.Kom
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan
caramenyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau
dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan.
LANGKAH PERENCANAAN
MENENTUKAN PRIORITAS PENGAJARAN
MENETAPKAN TUJUAN BELAJAR
MEMILIH SUBSTANSI / MATERI
MEMILIH STRATEGI / METODE BELAJAR
MEMILIH ALAT BANTU
MEMBUAT RENCANA EVALUASI
MENENTUKAN PRIORITAS
LAKUKAN BERSAMA KLIEN
FUKOS MOTIVASI KLIEN
KEMAMPUAN PERAWAT
KESADARAN AKAN MASALAH
KUNSEKUENSI JIKA MASALAH TIDAK DIATASI
MENETAPKAN TUJUAN
TIGA RANAH BELAJAR ; KOGNITIF, AFEKTIF
DAN PSIKOMOTOR
TUJUAN BELAJAR DINYATAKAN DI ALAM
PERILAKU
◦ KOGNITIF ; KLIEN DAPAT MENJELASKAN....
◦ AFEKTIF ; KLIEN DAPAT MENGURAIKAN
PERASAAN..
◦ PSIKOMOTOR ; KLIEN DAPAT
MENDEMONSTARSIKAN….
TUJUAN BELAJAR DAPAT DI UKUR,SPESIFIK,
BATAS WAKTU.
MEMILIH MATERI
ISI DITENTUKAN OLEH TUJUAN
PERAWAT MENINGKATKAN PENGETAHUAN
PENDIDIKAN
SASARAN BERSIFAT PASIF, TIDAK DAPAT
◦ LANGSUNG ; CERAMAH
◦ TIDAK LANGSUNG ; POSTER, MEDIA CETAK,
ELEKTRONIK
METODE SOKRATIK
METODE DUA ARAH / TWO-WAY TRAFIC
METHOD
PESERTA DIDIK DAPAT AKTIF
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK
MENYAMPAIKAN PENDAPAT DAN BERTANYA
YANG TERMASUK METODE INI ;
DISKUSI,CURAH PENDAPAT, BERMAIN
PERAN,DEMONSTRASI,SEMINAR,STUDI
KASUS,LATIHAN LAPANGAN.
MEMILIH ALAT BANTU BELAJAR
ADALAH ALAT-ALAT YG DIGUNAKAN OLEH
PENDIDIK DALAM MENYAMPAIKAN BAHAN
PENGAJARAN
BIASA DISEBUT JUGA “ALAT PERAGA”
PRINSIP SEMAKIN BANYAK ALAT INDERA
1. KATA-KATA
2. TULISAN
3. REKAMAN,RADIO
4. FILM
5. TELEVISI
6. PAMERAN
7. KUNJUNGAN
LAPANGAN
8. DEMONSTRASI
9. SANDIWARA
10. BENDA TIRUAN
11. BENDA ASLI
MANFAAT ALAT PERAGA
MENIMBULKAAN MINAT PESERTA
DPAT MENCAPAI SASARAN LEBIH BANYAK
MENGATASI HAMBATAN BAHASA
MERANGSANG SASARAN UNTUK MENERUSKAN
PESAN KE ORANG LAIN
MEMPERMUDAH PENYAMPAIAN BAHAN
PENDIDIKAN
MEMPERMUDAH PENERIMAAN INFORMASI
MENDORONG KEINGINAN ORANG UNTUK
MENGETAHUI, MENDALAMI
MEMBANTU MENEGAKAN PENGETIAN YANG
DIPEROLEH
MENGURANGI KEJENUHAN
LEBIH MELIHAT LEBIH NYATA INTI MATERI
DISAMPAIKAN
MUDAH DIPEROLEH
PENGGUNA MENGUASAI MEDIA
TIDAK MENYITA WAKTU
TERJANGKAU PROSES PIKIR PESERTA DIDIK
EVALUASI
PROSES PEMBELAJARAN
DILAKUKAN SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
DAN DIAKHIR PEMBELAJARAN
EVALUASI TERGANTUNG TUJUAN (KOGNITIF,
AFEKTIF, PSIKOMOTOR
EVALUASI MENGAJAR : UNTUK MENILAI
KEMAMPUAN
TERIMA KASIH