PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi hak dasar
rakyat yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 yaitu hak untuk
memperoleh kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat berperan
besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka menjalani
persaingan bebas di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan
keterlibatan semua sektor terkait, karena pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap orang untuk hidup sehat.
Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi karena beberapa penyebab, antara lain
akibat berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi lingkungan kehidupan, dan demografi.
REVIEW LITERATUR
Berdasarkan pernyataan Laurence Green (1980), definisi promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Disisi lain dalam Keleher, et.al (2007)
menerangkan bahwa promosi kesehatan adalah proses sosial dan politis yang menyeluruh,
yang tidak hanya menekankan pada kekuatan ketrampilan dan kemampuan individu, tetapi
juga perubahan sosial, lingkungan dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi kesehatan
individu dan masyarakat.
Menurut piagam Ottawa (1986), strategi promosi kesehatan menekankan pada lima
pilar kegiatan yang menyentuh berbagai aspek, yaitu: kebijakan berwawasan kesehatan,
lingkungan yang mendukung, reorientasi pelayanan kesehatan, keterampilan individu, dan
gerakan masyarakat. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau
mengendalikan lingkungan. Notoatmodjo (2014) pun turut menjelaskan bahwa pendidikan
kesehatan merupakan suatu bentuk pendidikan pemberdayaan masyarakat yang berupaya
agar masyarakat berperilaku kesehatan yang baik, mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya melalui pembelajaran.
PEMBAHASAN
Menurut World Health Organization (WHO), promosi kesehatan adalah proses
mengupayakan individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam
mengendalikan faktor-faktor kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
Promosi kesehatan didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan seseorang untuk
mengontrol dan meningkatkan kesehatan. Promosi kesehatan adalah kegiatan pemberdayaan
masyarakat sebagai cara untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan baik
perorangan maupun masyarakat. Konsep promosi kesehatan mengarah pada paradigma sehat.
1. Pelayanan preventif dan promotif, yaitu pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat,
agar tetap sehat dan bahkan meningkatkan status kesehatannya. Derajat kesehatan bersifat
dinamis, meskipun seseorang sudah dalam kondisi sehat, tetap perlu ditingkatkan dan
dibina kesehatannya.
2. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif, yaitu pelayanan pada kelompok masyarakat yang
sakit, agar sembuh dari sakitnya dan kesehatannya kembali pulih. Aspek pelayanan ini
mencakup tiga kegiatan yaitu pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang
bertujuan agar tidak jatuh sakit atau terkena penyakit, kemudian pencegahan tingkat
kedua (secondary prevention) yang bertujuan untuk mencegah penyakitnya semakin
parah (seperti asma, diabetes mellitus, tuberculosis, rematik, tekanan darah tinggi), dan
juga pencegahan tingkatan ketiga (tertiary prevention) yang bertujuan untuk memulihkan
kesehatan.
Visi promosi kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan
di Indonesia, seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No. 36 Tahun 2009,
yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi–tingginya, sebagai investasi sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Adapun visi promosi kesehatan
menurut Fitriani (2011), yaitu:
a) Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
b) Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
c) Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya
Tujuan promosi kesehatan menurut World Health Organization (WHO) dan Undang-
Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, yakni meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik mental dan sosialnya sehingga
produktif secara ekonomi dan sosial. Tujuan promosi kesehatan adalah meningkatkan
kemampuan baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat agar mampu hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya lingkungan
yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut. Berdasarkan pentahapan
upaya promosi kesehatan, sasaran promosi kesehatan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Sasaran Primer (Primary Target)
Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi
pemberdayaan masyarakat (empowerment), langsung tertuju kepada masyarakat umum.
Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokan menjadi:
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah
KIA (kesejahteraan ibu anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya.
2) Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran sekunder ini adalah sejalan dengan
strategi dukungan sosial (social support), seperti tokoh agama, masyarakat, adat dan
sebagainya. Karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini
diharapkan setelahnya dapat menjadi pedoman atau memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat sekitar.
3) Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran tersier ini adalah sejalan dengan
strategi advokasi (advocacy). Sasarannya adalah pembuat keputusan atau penentu
kebijakan baik ditingkat pusat, maupun daerah. Diharapkan dengan kebijakan-kebijakan
atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan berdampak terhadap perilaku
para tokoh masyarakat (sasaran sekunder) dan masyarakat umum (sasaran primer).
Adapun saran yang dapat diberikan adalah diharapkan masyarakat dapat memahami
konsep dasar promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan
kesehatan didasarkan pada kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap orang untuk hidup
sehat. Diharapkan dengan promosi kesehatan melalui kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan
kesehatan dan pendidikan kesehatan dapat mencegah berbagai penyakit guna memelihara
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bolon, Christina Magdalena T. (2021). Siregar, Sarmaida, ed. Pendidikan dan Promosi
Kesehatan (PDF). Medan: UIM Press. hlm. 93. ISBN 978-623-97680-2-7.
Pakpahan, M., dkk. (2021). Watrianthos, Ronal, ed. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan (PDF). Yayasan Kita Menulis. hlm. 94. ISBN 978-623-6840-73-3.
Azhar Faruq. (2020). Promosi Kesehatan. Rerieved February 13, 2023 from
https://blog.iik.ac.id/faruqazhar/2020/06/20/promosi-kesehatan/
Nurmala, dkk. (2018). Promosi Kesehatan (PDF). Surabaya: Airlangga University Press.
hlm. 1. ISBN 978-602-473-040-6.
Puskesmas Batu Retno. (2018). Panduan Pelayanan Promosi Kesehatan. Retrieved Februari
13, 2023 from https://dinkes.wonogirikab.go.id/pkmbaturetno1/author/adminpkm/
Hikmawati, Isna (2011). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan (PDF). Bantul: Nuha Medika.
hlm. 7–8. ISBN 978-602-95997-9-4.
Donatelle, R. (2009). Promoting Healthy Behavior Change. Health: The basics. (pp. 4). 8th
edition. San Francisco, CA: Pearson Education, Inc.
Participants at the 6th Global Conference on Health Promotion. (2005). The Bangkok Charter
for health promotion in a globalized world. Geneva, Switzerland: World Health Organization.
Prasko. (2003). Ruang Lingkup Promosi Kesehatan. Retrieved February 14, 2023 from
http://prasko17.blogspot.com/2015/04/ruang-lingkup-promosi-kesehatan.html#google_vignette
World Health Organization. (1998). List of Basic Terms. Health Promotion Glossary. (pp. 4).
Retrieved February 13, 2023 from http://www.who.int/hpr/NPH/docs/hp_glossary_en.pdf