Anda di halaman 1dari 8

Nama : Wardatul Ullya

Nim : 2012101010055
Tutorial : 02

FARMAKOLOGI DASAR
Prof. Dr. Kartini Hasballah, MS., Apt

Farmakologi:
Ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi obat dengan komponen-komponen dalam tubuh
untuk menghasilkan efek terapi yang mencakup semua ilmu pengetahuan tentang sejarah, sumber,
sifat-sifat fisik dan kimia, komposisi, efek-efek biokimia dan fisiologi, mekanisme kerja, absorpsi,
biotransformasi, ekskresi, penggunaan terapi dan penggunaan lainnya dari obat (Goodman & Gilman).

Penggolongan obat :
1. Berdasarkan pengobatan
a. Obat modern: obat Rumah Sakit dan diresepkan oleh dokter
b. Obat tradisional: obat herbal atau obat terun-temurun
2. Berdasarkan fungsi
a. Penyembuhan (teurapetik)
b. Pencegahan (profilaksi)
c. Diagnosis ( suatu keadaan/penyakit)
3. Berdasarkan pemakaian
a. Obat pemakaian dalam: obat yang diminum melalui oral (mulut). Contoh: tablet,
sirup
b. Obat pemakaian luar: obat yang digunakan tidak secara oral. Contoh: salep,
supositoria
4. Berdasarkan cara kerja
a. Obat lokal: obat yang bekerja di jaringan setempat. Contoh: pemakaian obat
secara topical pada kulit
b. Obat sistemik: obat yang bekerja dan didistribusikan keseluruh tubuh. Contoh:
pemakaian obat secara intravascular dan per oral.
5. Berdasarkan bentuk dan sediaan obat
a. Bentuk padat: serbuk, tablet dan kapsul
b. Bentuk setengah padat: salep, krim, gel dan pasta
c. Bentuk cairan/ larutan: sirup, obat kumur
d. Bentuk gas: inhalasi, sirup, dan aerosol
6. Berdasarkan undang-undang
a. Obat bebas: Obat yang dijual bebas di pasaran ( minimarket, apotek) dan dapat
dibeli tanpa resep dokter contoh : paracetamol
b. Obat bebas terbatas: Obat yang termasuk obat keras tetapi bisa dibeli tanpa
resep dokter tetapi ada tanda peringatan. Contoh : bromheksin
c. Obat keras: Obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.
Contoh: antibiotik dan sediaan parenteral
d. Obat psikotropika: Obat keras yang dapat menyebabkan perubahan aktivitas
dan perilaku dan dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter. Contoh:
diazepam
e. Obat narkotika: Obat yang menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : kodein, morfoin.
7. Berdasarkan proses fisiologi dan biokimia dalam tubuh
a. Obat farmakodinamik: Obat yang bekerja dengan mempercepat atau
memperlambat proses fisiologi atau fungsi biokimia tubuh. Contoh: obat-obat
sistem saraf otonom dan hormon
b. Obat kemoteurapetik: Obat yang membunuh parasit atau obat anti kanker
didalam tubuh. Contoh : Antibiotik
c. Obat diagnostik: Obat yang digunakan untuk melakukan diagnosis atau
pengenalan penyakit.

8. Berdasarkan tujuan terapi


a. Obat simptomatik: Obat yang digunakan untuk mengurangi gejala penyakit.
Contoh: Analgesik, antitusif (menekan batuk)
b. Obat kausatif. Contoh: Antibiotik, Antivirus
9. Berdasarkan efek farmakologi
a. Analgesik
b. Anti depresan
c. Anti diabetik
d. Anti hipertensi
e. Anti infeksi
f. Anti inflamasi
g. Diuretik
h. Sedative-hipnostik

JENIS TERAPI :

1. Kuratif
Contoh: Antibiotik Gol. Penisilin
2. Supresi
Contoh: Antihipertensi
3. Substitusi
Contoh: Rehidrasi oral
4. Preventif
Contoh: Pemberian vaksin polio pada anak

DOSIS :
 Dosis Obat adalah jumlah obat yg diberikan kpd penderita dlm satuan gram, mg, µg, ml,
liter atau unit (unit internasional)

PERHITUNGAN DOSIS :

DM anak dihitung berdasarkan rumus yg membandingkan dg DM dewasa


1. Rumus Clark : DM anak= W/70 x DM dewasa
2. Rumus Young: DM anak= n/n+12 x DM dewasa
3. Rumus Dilling: DM anak= n/20 x DM dewasa
4. Rumus Fried : DM anak= m/150 x DM dewasa
W = BB dlm kg
n = umur dlm tahun m = umur dlm bulan

Obat Tradisional ( Jamu, Obat Herbal Terstandar Dan Fitofarmaka) :

Obat tradisional adalah obat ramuan yang diperoleh langsung secara ilmiah, baik yang berasal
dari hewan, tumbuhan ataupun mineral.
1) Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional. Misalnya dalam bentuk
cairan, pil atau serbuk seduhan.
2) Obat herbal terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau
penyaringan bahan alam yang berupa tanaman obat, hewan atau mineral. Obat herbal
ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian pre klinis seperti kandungan dan
khasiatnya
3) Fitofarmaka adalah obat tradisional bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat
modern karena proses pembuatannya berstandar. Ditunjang dengan bukti ilmiah sampai
dengan uji klinik manusia.

Toksikologi Obat :

Toksikologi merupakan cabang farmakologi yg mempelajari efek toksik atau efek


merugikan/tidak diinginkan dari obat, efek samping, racun, zat kimia yang dapat menimbulkan
penyakit atau kematian

a. Contoh obat yang bisa menyebabkan keracunan.

 Antihistamin: mulut kering


 Antipskotik: koma, depresi
 Salisilat: emesis
 Narkotika: mulut kering, konstipasi, bradikardi
 Fenitoin: ataksia
 Barbiturat: ataksia
 Atropin: takikardi

b. Kriteria Toksik

 Praktis non toksik : > 15 g/kg BB


 Sedikit toksik : 5-15 g/kg BB
 Toksisitas sedang : 0,5-5 g/kg BB
 Sangat toksik : 50-500 mg/kg BB
 Toksik ekstrem : 5-50 mg/kg BB
 Super toksik : < 5 mg/kg BB

c. Urutan Toksisitas

 Ditinjau dari rute pemberian:


 IV > Inhalasi > IP > SC > IM > Intrademal > Oral > Topikal
 Lebar Terapeutik : Makin besar makin aman.

d. Faktor yang mempengaruhi toksisitas

 Komposisi
 Dosis
 Rute pemberian
 Metabolisme
 Kondisi Kesehatan
 Umur
 Jenis kelamin
 Nutrisi
 Genetik
 Lingkungan

e. Cara penanganan
 Pencucian/ lavage
 Emesis
 Adsorben
 Katartik
 Demulsen
 Dekontaminasi topikal
 Meningkatkan eliminasi zat toksik
 Antidot
Contoh antidot :
a. Simulan SSP : Diazepam
b. Hipoglikemik : Dektrose
c. Hipotensi : Dopamin
d. Hipertensi : Nitroprusid , dll.

Sifat-sifat Sel Kanker :


• Pertumbuhan berlebihan, umumnya berbentuk tumor

• Gangguan deferensiasi dari sel dan jaringan sehingga mirip jaringan mudigah

• Bersifat infasif, yaitu mampu tumbuh di jaringan sekitarnya (perbedaan dengan jaringan normal)

• Bersifat metastatik, yaitu menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru

• Memiliki heriditas bawaan, yaitu turunan sel kanker juga dapat menimbulkan kanker

• Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleosida dan asam amino
serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energy

a. Obat antikanker yang sekarang digunakan


Golongan alkilator, yaitu pengikat alkil dengan nukleoprotein
Contoh : klorambusil, siklofosfamid, busulfan, karmustin, dll.
Golongan antimetabolit, yang mengganggu kebutuhan nutrisi untuk kehidupan sel
Contoh : fluorourasil, sitarabin, metotreksat, dll.
Golongan hormon, yang mengurangi kemungkinan perkembangan sel.
Hormon ini umumnya digunakan sebagai terapi penunjang.
Contoh : dietilestradiol,testosteron propionat, dll.
Antibiotik, berikatan dengan DNA sehingga fungsi DNA terganggu Contoh :
antrasiklin, bleomisin, daktinomisin, dll.
Alkaloid vinka, berikatan secara spesifik dengan tubulin, komponen protein
mikrotubulus, spindle mitotik, dan memblok polimerisasinya, sehingga sel terhenti
dalam metatase.
Contoh : vinblastin, vinkristin.

Obat antikanker yang utama terdapat dalam DOEN :

 Klorambusil (gol. alkilator)


 Siklofospamid (gol. alkilator)
 Busulfan (gol. alkilator)
 Fluorouarsil (gol. Anti metabolit)
 Sitarabain (gol. Anti metabolit), dll.
 Metroteksat (gol antimetabolit)
 Vinkristin (gol alkaloid vinka)
 Bleomisin (gol antibiotik)
 Doksorubisin (gol antibiotik)
 Prokarbazin (derivat methilhidrazin)

Peran Perawat Dalam Farmakologi :

1. Bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan obat-obat untuk meningkatkan derajat


Kesehatan dan meminimalkan efek obat yang merugikan.
2. Mempunyai kemampuan untuk mengelola, mengontrol dan memberikan obat secara
aman.

Tanggung jawab perawat terhadap obat :


Sebelum memberikan obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara pasti tentang:
a. Nama obat
b. Golongan obat/kelas farmakoterapi
c. Efek yang diinginkan/mekanisme kerja obat
d. Efek samping
e. Efek yang merugikan
f. Efek toksik
g. Interkasi obat
h. Kontraindikasi dan Tindakan pencengahannya
i. Regimen dosis dan rute pemberian
j. Data farmakokinetika
k. Implikasi keperawatan

Pemberian obat yg aman (safety) :


Berpedoman kepada “6T”
1. Tepat pasien
2. Tepat diagnosa keperawatan
3. Tepat indikasi
4. Tepat obat
5. Tepat regimen obat
6. Tepat evaluasi
Tujuan : untuk menghindari & mencegah kesalahan pemberian obat & adverse drug reactions (ADR).

Anda mungkin juga menyukai