Anda di halaman 1dari 38

OBAT DAN

PENGGOLONGANNYA
• Obat :
• bahan atau paduan bahan, termasuk produk
biologi yg digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi
untuk manusia.

• Obat Tradisional
• bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik), atau
campuran dr bahan tersebut yg secara
turun temurun telah digunakan utk
pengobatan dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yg berlaku di masyarakat.
Pengggolongan obat tradisional
1. Jamu
• obat tradisional yg paling sederhana
• pembuktian ilmiah khasiat dan keamanannya didasarkan pd bukti
secara empiris atau turun temurun.
• Bahan baku tdk diwajibkan utk dilakukan standarisasi tp tetap hrs
memenuhi persyaratan mutu yg ditetapkan (Farmakope atau
Peraturan Kepala Badan).
• CURCUMA FCT (membantu memelihara kesehatan fungsi hati)
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
• mrpk sediaan obat bahan alam atau obat tradisional yg telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dg uji
praklinik
• bahan bakunya telah di standarisasi dg kontrol kualitas mel.
serangkaian pengujian yg memastikan kandungan aktif dari
bahan baku tersebut selalu sama shg khasiat dan keamanannya
selalu sama
• Tolak angin
3. Fitofarmaka
• Mrpk sediaan obat bahan alam yg telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dg uji praklinik dan uji klinik, bahan
baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
• Tambahan mutu dan bukti ilmiah dari Fitofarmaka dibandingkan
OHT adalah standarisasi produk jadi dan uji klinik dg kontrol
kualitas mel. serangkaian pengujian yg memastikan kandungan
aktif dari bahan baku tsb selalu sama shg khasiat dan
keamanannya selalu sama
•  Stimuno (membantu merangsang dan mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh)
• Obat generik
 obat dg nama resmi yg tlh ditetapkan dg farmakope
dan INN WHO
 Obat yg telah habis masa paten shg dpt
diproduksi oleh perusahaan farmasi lainnya.
 obat generik berlogo dan obat generik bermerk
• Tdk butuh biaya riset penemuan obat baru krn
sebelumnya mrpk obat paten
• Tdk ada biaya hak paten
• Harga diatur oleh Pemerintah shg terjangkau utk
masyarakat
• Obat generik bermerek relatif lebih mahal dibanding obat
generik berlogo krn adanya biaya promosi dan pemasaran.
Obat Paten

 Obat yg melalui serangkaian uji klinis oleh pihak industri farmasi sesuai

aturan yg telah ditetapkan secara internasional dan mendapatkan

perlindungan hak paten selama kurang lebih 20 tahun dan bisa

diperpanjang

Jk tdk segera diperpanjangbisa diproduksi oleh perusahaan farmasi lain,

baik dalam bentuk obat generik berlogo maupun obat generik bermerek

• Tdk boleh diproduksi dan dipasarkan lagi oleh perusahaan farmasi lain

tanpa seizin pemilik hak paten.


Suplemen Kesehatan
produk yg dimaksudkan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi, memelihara,
meningkatkan, dan/atau memperbaiki fungsi
kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau
efek fisiologis, mengandung satu atau lebih
bahan berupa vitamin, mineral, asam amino
dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang
dapat dikombinasi dengan tumbuhan.
Kebijakan Obat Nasional (KONAS)
sediaan yg digunakan utk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologis atau kondisi patologi dlm
rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dari rasa sakit, gejala
sakit, dan/atau penyakit, untuk meningkatkan
kesehatan, dan kontrasepsi.
• Farmakope :
• buku panduan yg ditetapkan hukum, memuat
standardisasi obat serta persyaratan akan
identitas, kadar kemurnian, sifat fisika, kimia,
cara pemeriksaan, serta ketentuan lain yg
berhub. dg obat-obatan
Fungsi obat
1. Menetapkan diagnosa
. vitalitas gigi secara thermis : ethyl chloride.
. rontgen saluran cerna utk diaganosa usus buntu : barium sulfat.
2. Menyembuhkan penyakit.
Radang : antibiotika
3. Meringankan penyakit
pengurang rasa sakit : analgetika
4. Mencegah penyakit
antiaging : antioksidan
5. Memulihkan kesehatan
6. merehabilitasi pecandu narkoba : metadon
7. Memperelok tubuh
diet, obat kecantikan
Penggolongan Obat

Terapi :
• 1. obat farmakodinamis :
 mempercepat / memperlambat proses
fisologis & biokimia

• 2. obat kemoterapeutis
 Membunuh parasit

• 3. obat diagnosis
Peraturan Menteri Kesehatan
• 1. obat bebas

• tanpa resep dokter


• dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin,
supermarket maupun apotek
• dapat dibeli dlm jumlah sedikit saat obat diperlukan
• Jenis zat aktif dlm obat ini relatif aman
• Pemakaiannya tdk memerlukan pengawasan tenaga medis
asalkan diminum sesuai dg petunjuk yg tertera di kemasan obat
• Ditandai dg lingkaran berwarna hijau dg garis tepi hitam
•  analgetik, penurun demam (parasetamol), vitamin dan
mineral
2. Obat bebas terbatas
• antimo
• Adalah obat yg termasuk obat keras ttp msh dpt dijual
atau dibeli bebas tanpa resep dokter
• Disertai dengan tanda peringatan
• Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam
• daftar W (=waarschuwing = peringatan)
• Tanda peringatan berupa empat persegi panjang
berwarna hitam dan memuat pemberitahuan dg
tulisan berwarna putih.
•  obat batuk, pilek, krim antiseptic, antimo, dll
3. Obat keras
• Daftar g

• obat daftar G (=Gevaarlijk = berbahaya)


•  tdk dipakai sesuai petunjuk, membahayakan dan meracuni
tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan kematian
• Dg resep dokter
• Penandaan obat keras: lingkaran bulat berwarna merah dengan
garis tepi berwarna hitam serta huruf K yang menyentuh garis
tepi
•  antibiotika, dan obat-obat yang mengandung hormone (obat
DM)
4. Obat wajib apotek
 Pencatatan
 Jenis dan jumlah obat
 Informasi ttg obat
Kriteria :
 Tdk utk bumil, <2 th , > 65 th
 Tdk beresiko
 Tdk perlu alat khusus
 Prevalensi peny tinggi
 Khasiat aman
. Obat alergi kulit, KB hormonal, CTM
Contoh
a. Oral kontrasepsi
b. Obat Mag
c. Obat
d. Metamphyron
e. Antihistamin
f. Golongan antibiotika untuk topical.
g. Antifungi dalam bentuk salep/ krim.
h. Kortikosteroid utk anti alergi dan peradangan lokal
dalam bentuk krim/salep.
i. Pemucat kulit/ pemutih kulit
• meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sendiri guna mengatasi masalah keehatan dengan
sarana yg dpt meningkatkan pengobatan sendiri secara
tepat, aman dan rasional.
• Bahwa pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional dapat dicapai melaui peningkatan, penyediaan
obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang
sekaligus menjamin penggunaan obat secara tepat, aman
dan rasional.
• Meningkatkan peran apoteker di apotek dalam pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta pelayanan
obat kepada masyarakat.
• Penandaan khusus pada kemasan obat jadi golongan
OWA sama seperti pada
• golongan obat keras.
5. Obat Golongan Psikotropika
Psikotropika : zat atau obat baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pd SSP, yg menyebabkan perub khas pd aktifitas
mental dan perilaku.
Psikotropika yang diijinkan digunakan untuk pengobatan
adalah psikotropika gol II, III dan IV.
• Psikotropika gol II  berkhasiat pengobatan , digunakan
dlm terapi dan / atau utk tujuan ilmu penget dan serta
memp potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. amfetamin
• Psikotropika gol III  berkhasiat pengobatan, digunakan
dlm terapi dan / atau utk tujuan ilmu penget dan serta
memp potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : pentobarbital
• Psikotropika gol IV  berkhasiat pengobatan, digunakan
dlm terapi dan / atau utk tujuan ilmu penget dan serta
memp potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : alprazolam, diazepam
• Penandaan khusus pada kemasan = gol obat keras
6. Golongan Narkotika
Narkotika
zat atau obat dr tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketegantungan.
Narkotika utk pengobatan: narkotika golongan II dan III.
Narkotika golongan II : berkhasiat digunakan dlm terapi
dan / atau utk pengembangan pengetahuan serta memp
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
morfin injeksi
Narkotika golongan III : berkhasiat pengobatan digunakan
dlm terapi dan / atau utk pengembangan pengetahuan
serta memp potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Codein tablet
Tanda khusus : palang medali merah
Penggunaan Obat Rasional

• adalah apabila pasien menerima pengobatan sesuai


dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai
dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan
dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan
kebanyakan masyarakat.
Kriteria Penggunaan Obat Yg Rasional

a. Tepat diagnosis
b. Tepat indikasi penyakit .
c. Tepat pemilihan obat
d. Tepat dosis
e. Tepat penilaian kondisi pasien
f. Waspada terhadap efek samping
g. Efektif, aman, mutu terjamin, tersedia setiap saat, dan harga
terjangkau
h. Tepat tindak lanjut (follow up)
i. Tepat penyerahan obat
j. Pasien patuh
k. Tepat harga
Jenis sediaan obat
1. Padat .
• melalui oral, topikal, rektal dan vaginal
• Bentuk obat yang digunakan secara oral adalah tablet,
kapsul, serbuk, dan lozenges. Tablet mempunyai bentuk
dan kekuatan yang berbeda-beda.
• Tablet dapat digunakan untuk mendapatkan efek lokal
dan sistemik dalam pengobatan, meliputi :
• 1. Oral : ditelan, dikunyah, sublingual, buccal
• 2. Pemakaian luar : vaginal, implantasi
2. Setengah padat
secara topikal salep dan krim.
Salep  luka kering
krim  luka basah.
Bentuk obat rektal adalah supositoria  mencair pd
suhu badan.

3. Cair :larutan , suspense dan emulsi


4. Gas
5. aerosol
Faktor-faktor yg mempengaruhi pemilihan bentuk sediaan
obat :
• umur
• lokasi atau bagian tubuh dimana obat harus bekerja
• kecepatan dan lama kerja obat yg dikehendaki
• keadaan umum penderita
• bentuk sediaan yg paling cocok bagi penderita
BENTUK OBAT
. Kapsul: obat dalam bentuk bubuk, cair atau minyak yang
dibungkus dengan gelatin
2. Pil: bentuk obat lonjong / bulat tdd satu atau lebih obst yg
dicampur dg bahan kohestif
3. Tablet: obat bubuk yg dikompresi dlm cakram, mengandung
obat utama, zat pengikat. Zat pemisah, lubrikan dan pengisi
4. Kaplet: obat bubuk yg dipadatkan berbtk lonjong, bersalut
dan mudah ditelan
5. Sirup: larutan obat cair yg mengandung gula
6. Puyer: obat yg ditumbuk halus
7. Elixir: larutan manis berbau harum dr alkohol yang dipakai
untuk campuran obat
8. Suspensi: bbrp macam obat yg dilarutkan dg air
Kategori obat ibu hamil

• Kategori A : obat tersebut aman untuk janin


• Contoh : Asam folat, Zink, Levotiroksin, Vitamin B6,
Vitamin C.

• Kategori B : obat cukup aman untuk janin


• Contoh : Amoxicillin, Ampicillin, Caffeine, Fosfomycin, Glucagon
Ibuprofen oral, Insulin, Metformin, Tetracycline topikal.
Tranexamic acid ,Vancomycin oral.

• Kategori C : obat berisiko menyebabkan gangguan kehamilan.


• Contoh : Albumin, Aspirin, Beta carotene, Codeine, dan parasetamol
Desoximetasone topical, Dopamine
Nicotine oral, Rifampicin ,Tramadol.
• Kategori D : menimbulkan risiko berbahaya pada janin.
Contoh : Alprazolam, Cisplatin, Diazepam, Kanamycin,
Phenytoin, Tamoxifen, Valproic acid.

• Kategori X : tidak direkomendasikan bagi ibu hamil


maupun wanita usia subur. Obat ini terbukti sangat
berbahaya bagi janin
Contoh : Atorvastatin, Clomifene, Coumarin, Danazol
Estradiol, Flurazepam, Misoprostol, Oxytocin
Simvastatin, Warfarin.
Kategori penggunaan obat bagi ibu menyusui :

• L1: Paling aman, contohnya parasetamol, ibuprofen,


loratadin
• L2: Aman, contohnya cetirizin, dimenhidrinat,
guaiafenesin.
• L3: Cukup aman,contohnya pseudoefedrin, lorazepam,
aspirin
• L4: Kemungkinan berbahaya, contohnya kloramfenikol,
sibutramin
• L5: Kontraindikasi, contohnya amiodaron
OBAT OFF-LABEL
• obat diluar indikasi yang tertera dalam label atau diluar
persetujuan oleh lembaga izin edar seperti Badan POM
dan FDA (Food and Drug Administration).
Alasan utama penggunaan obat off-label pd bumil :
1. menghindari komplikasi masalah eklampsia
2. meningkatkan kapasitas adaptasi postnatal yg mungkin
terjadi misalnya sepsis ataupun respiratori distress
3. kemungkinan sdh terdapat bukti klinis dr obat tsb meski
belum terdaftar di BPOM dan ada sebagian obat off-
label yang sudah dilakukan penelitian
obat off-label yg sering digunakan pd permasalahan
kandungan :
1. misoprostol utk induksi persalinan dan masalah aborsi
2. ondancetron utk profilaksis mual muntah akibat
anastesi bedah sesar
3. Nifedipine utk menghambat kontraksi uterus (tokolitik)

• Banyak obat Off - Label yang akhirnya sudah menjadi On -


Label, seperti aspirin sebagai antiplatelet, sildenafil untuk
disfungsi ereksi, magnesium sulfat untuk tokolitik pada
preeklamsia, amitriptilin untuk neuropati pada kanker, dll.

Anda mungkin juga menyukai