KHURIN IN WAHYUNI
S1 Farmasi
STIKES RS ANWAR MEDIKA
1
OUTLINE
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEK OBAT :
– FARMAKOGENETIK
– USIA
– KEHAMILAN
– KONDISI PATOLOGIS
2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARU
HI EFEK OBAT
• Kondisi fisiologik (neonatus, anak, geriatri, ibu
hamil dan menyusui)
• Kondisi patologik (terkait penyakit tertentu yg
diderita pasien)
• Faktor genetik
• Faktor-faktor lain
3
Kondisi fisiologik (neonatus, anak, ger
iatri, ibu hamil dan menyusui)
4
Kondisi patologik (terkait penyakit tert
entu yg diderita pasien)
5
Faktor genetik
• Ada orang yang tidak memiliki faktor gen
etis tertentu. Misal enzim hati asetilase l
azimnya lebih aktif pada orang kulit hita
m atau asia dari pada orang kulit putih.
6
Faktor-Faktor Lain
• Interaksi obat (interaksi kimiawi, kompetisi unt
uk protein plasma, induksi enzim, inhibisi enzi
m, maupun interaksi dgn makanan)
• Toleransi. Adanya penurunan efek farmakologi
k akibat pemberian berulang.
7
Faktor-Faktor Lain
• Idiosinkrasi
yaitu peristiwa padamana suatu obat memberi
kan efek yang secara kualitatif total berlainan
dengan efek normalnya.
misal : pasien dgn pengobatan neuroleptika u
ntuk menenangkan, justru memperlihatkan re
aksi bertentangan dan menjadi gelisah dan ce
mas.
8
Terapi Rasional
Definisi:
Cara penggobatan yang telah diakui dan dibuk
tikan secara ilmiah, dengan mempertimbangk
an aspek:
- Aspek manfaat
- Resiko efek samping obat
- Biaya
9
Penggunaan Obat Secara Rasional:
• Tepat indikasi
• Tepat obat
• Tepat dosis regimen
• Tepat penderita
• Waspada ESO (efek samping obat)
10
Penulisan Resep yang Tepat
• Resep adalah permintaan tertulis dari seorang
dokter kepada apoteker untuk membuat dan a
tau menyerahkan obat kepada pasien
• Penulisan resep adalah tindakan terakhir dokt
er dalam proses terapi yang diwujudkan dalam
bentuk resep.
12
Informasi yang Tepat
• Penting untuk meningkatkan kepatuhan
• Jenis informasi yang diberikan disesuaikan den
gan tingkat kecerdasan dan golongan sosial pa
sien.
13
Informasi Dari Dokter
• Uraian tentang penyakit yang diderita pasien
• Apa yang diharapkan dari pengobatan yang diberikan
• Bagaimana obat dapat mempengaruhi penyakitnya
• Mengapa penyakitnya memerlukan pengobatan yang
kontinyu.
14
Informasi oleh Tenaga Farmasi
• Cara penggunaan obat
• Waktu penggunaan obat
• Aturan pakai penggunaan obat
• Lama penggunaan obat
• ESO dan cara penanggulanganya
• Cara penyimpanan obat yang benar
• Peringatan lain yang dirasa perlu
15
Informasi Lain:
• Sedang hamil atau menyusui
• Neonatus, pediatri atau geriatri
• Gejala yang ingin dihilangkan
• Riwayat alergi terhadap obat atau riwayat alergi dala
m keluarga.
• Sedang atau baru saja minum obat bebas atau obat l
ain
• Bila sedang menjalani program diet tertentu, misal re
ndah garam, gula dan lain-lain.
16
Waktu Pemakaian Obat
• Bila terdapat keterangan penggunaan obat se
tiap 4 atau 6 jam, maka jarak minum obat har
us tepat sesuai petunjuk.
• Bila keterangannya digunakan 3 x sehari, maka
penggunaannya lebih fleksibel
• Minum setalah makan, sebelum makan atau p
ada saat perut keadaan kosong.
17
Pemberian Obat Pada Neonatus, Bayi
dan Anak
Harus hati-hati karena:
• Organ belum berfungsi sempurna
• Distribusi cairan tubuh berbeda dgn dewasa
• Dosis anak dihitung dengan rumus
18
Penggunaan Obat pada Wanita Hamil
dan Menyusui
• Sebaiknya dihindari pemberian zat-zat kimia k
arena dapat membahayakan perkembangan ja
nin
• Mempengaruhi langsung pada embrio atau ja
nin (letal, toksik, teratogenik)
• Mempengaruhi fungsi plasenta (mengganggu
nutrisi untuk embrio dan janin)
19
Cara Penyimpanan Obat yang Benar
• Simpanlah obat terpisah dari makanan dan bahan makanan
• Simpan obat ditempat aslinya, jgn ditukar dgn tempat lain
• Hindari obat dari tempat panas, sinar matahari langsung, lem
bab, dapur atau kamar mandi
• Jangan simpan dikulkas atau lemari pendingin kecuali ada kete
rangan resmi.
• Pisahkan antara obat yang diminum dengan obat luar.
• Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
20
Penggunaan obat dalam waktu Lama
• Resistensi
• Toleransi
• Kumulasi : penumpukan obat dlm tubuh, dpt terjadi k
eracunan
• Takifilaksis : kecepatan respon atau respon awal thd o
bat berkurang wlopun dosis ditingkatkan.
• Adiksi
• Habituasi
21
Prinsip Pemilihan Obat
• Timbanglah manfaat dan resikonya
• Pertama-tama gunakan obat yang paling established,
• Gunakan obat yang anda ketahui paling baik
• Sesuaikan dengan kebutuhan individu yang bersangk
utan
• Sesuaikan dosis secara individu
• Pilihlah cara pemberian yang paling aman.
22
Dasar Dasar Terapi Secara Ras
ional
(EBM DAN DRP)
Materi
• Mengapa seorang klinisi atau dokter harus me
mberikan terapi ?
• Sumber informasi apa sebagai dasar terapi ?.
Mengapa seorang klinisi atau
dokter harus memberikan ter
api ?
Pendahuluan
Alokasi
Sampel
Sembuh
Intervensi pembanding
(kontrol)
Tidak sembuh
• Studi pada binatang tidak dimasukan dalam uji
klinik.
• Yang termasuk uji klinik adalah
– Percobaan pada manusia sukarelawan sehat
– Uji lapangan dari vaksin.
– Uji pencegahan unutk subyek dengan gejala progej
ala.
– Uji kelompok pasien.
Tahapan eksperimen dalam Uji Obat
(drug trial):
• 1.Uji Tahap I
– Uji toksisitas dan farmakologi klinik
– Terhadap sukarelawan.
• 2 Uji Tahap II
– Uji efek pengobatan (efektifitas dan keamanan).
– Terhadap pasien terbatas antara 100-200 pasien.
• 3 Uji Tahap III.
– Uji evaluasi terapi dalam skala penuh.
– Membandingkan obat yang baru dengan obat standart.
– Disebut “Uji klinik” atau “studi komparatif.”
• 4 Uji Tahap IV.
– Surveilan pasca pasar atau post marketing.
– Dilihat efek samping obat, mortalitas dan morbiditas dalam s
kala besar.
Kesimpulan
• Terapi diberikan apabila seorang klinisi sudah mempu
nyai kejelasan tentang tujuan terapi.
• Terapi diberikan berdasarkan hasil-hasil uji klinis den
gan prinsip EBM.
• Dalam membaca journal terapi sebaiknya dipilih jour
nal dengan metode Randomised clinical trials atau M
eta-analysis.
Kepustakaan.
• Greenberg,et al, 2001 . Medical Epidemiology. Edisi 3 Lan
ge Medical Books/ MCGraw-Hill.Toronto
• Gerstein H.C and Haynes RB. 2001 Evidence-based diabete
s care. BC decker Inc London.
• http://en.Wikipedia.org/wiki/Evidence-based_medicine
• Soeparto ,dkk. 1998 Epidemiologi Klinis .Gramik FK UNA
IR.
• Tierney et al. 2005.Current medical Diagnosis & treatment .
MacGraw-Hill Toronto.
Drug Related Problems (DRPs)
•Merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan
dari pengalaman pasien akibat terapi obat sehingga
secara aktual maupun potensial dapat mengganggu
keberhasilan penyembuhan yang diharapkan
DRPS
DRPs
aktual
suatu masalah yang sedang terjadi
berkaitan dengan terapi yang
sedang diberikan pada pasien.
DRPs
potensial suatu masalah yang diperkirakan
akan terjadi berkaitan dengan
terapi yang sedang diberikan pada
pasien
Pasien
mengalami
keadaan yang
tidak
dikehendaki
Komponen
DRPs
Ada hubungan
antara keadaan
yang tidak di
kehendaki
dengan terapi
obat
Jenis jenis DRPs
Terapi obat tambahan (need for additional drug therapy)
• medication)
Terapi obat yang tidak perlu (Unnecessary drug therapy)
Assessment :
• Pasien mengeluhkan diare parah disertai muntah sejak 3 hari
yang lalu dan perlu diatasi dengan pemberian antibiotik yang
Subjektif tepat, obat diare yang tepat dan ditambahkan pengganti cairan
tubuh agar tidak terjadi dehidrasi akibat diare dan muntah.
• Pemberian tripanzym di anggap kurang tepat dikarenakan
trypanzim di indikasi untuk perut kembung pada keadaan
Nama : Ny. Nana insufisiensi pankreas.
• Pemberian antasida sirup digunakan untuk mengurangi muntah
Umur : 25
dari pasien agar dehidrasi tidak terjadi
Tahun • Pada pasien ini tidak diberikan obat antidiare seperti loperamid
Hcl untuk mengurangi terjadi nya diare sehingga diare selama 5
Gejala : Diare parah hari tidak kunjung berkurang.
disertai muntah sejak 3 • Diharapkan pasien melakukan tes darah dan fases agar diketahui
hari yang lalu. bakteri penyebab diare.
• Terjadinya RPDs yaitu pada jenis Obat tidak tepat (Wrong drug),
Terapi obat yang tidak Perlu (Unnecessary drug therapy)
Plan
Farmakologi :
• Ciprofloxacin 500 mg 2 kali sahari 1 tablet diberikan untuk membunuh bakte
ri akibat diare
• Lodia tablet 1 kali sehari 2 tablet diberikan untuk menghentikan peristaltic u
sus dan menghentikan diare akut dan kronis
• Oralit pengganti cairan tubuh diberikan karena diare dan muntah sudah terj
adi 3 hari akan terjadi dehidrasi bila tidak ditambahkan pengganti cairan tub
uh.
• Antasida syr 3 kali sehari 1 sendok makan untuk mengatasi mual dan munta
h.
Non Farmakologi :
• Diharapkan pasien mengkonsumsi makanan yang higienis dan bersih
• Perbanyak minum air putih agar tidak terjadi dehidrasi dan Istirahat.
Outline
3 cara menggunakan literatur medis
- Memperhatikan Tanda yang Penting dari Bukti Baru
- Pemecahan Masalah
- Mencari Background Questions dan ForeGround Questions.
Mengklarifikasi Pertanyaan
- Struktur: Pasien, Intervensi, Outcome
- 5 Tipe dari pertanyaan ForeGround.
- Mencari Desain Studi yang Relevan untuk Tipe
Pertanyaan
- 3 contoh Klarifikasi Pertanyaan
Contoh 1 : DM dan Target Tekanan darah
Contoh 2 : Kehilangan Kesadaran Sementara
Contoh 3 : Squamous Cell Carcinoma
PEMECAHAN MASALAH
question.
MENGKLARIFIKASI PERTANYAAN
Tes diagnostik dilakukan pada pasien kemudian dilakukan gold test lalu
dilihat sampel mana yang memenuhi standart dan dikelompokkan berda
sarkan hasil pasien yang masuk pada target yang ingin dicapai dibandin
gkan dengan pasien yang tidak masuk dalam target.
JENIS RANCANGAN STUDI YANG SESUAI
• Penggalian lebih: Kunci dari pasien ini, yaitu sel karsinoma. Pemriks
aan fisik dan rontgen dada menunjukkan tidak ada bukti penyakit m
etastatik intratoraks atau extrathoracic.
1. Peningkatan sebuah pertanyaan : Pertanyaan tentang diagnosis
I : PET-CT