Anda di halaman 1dari 6

1.

Obat Bebas

Anda dapat dengan mudah menemukan obat-obatan yang termasuk golongan obat
bebas, karena obat bebas atau dapat disebut juga obat OTC (Over The Counter)
merupakan obat yang dapat dijual secara bebas baik di toko-toko obat atau apotek dan
dapat Anda beli tanpa harus menggunakan resep dokter.

Zat aktif yang terkandung didalamnya cenderung relative aman dan memiliki efek
samping yang rendah. Selama dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dan dosis yang tertera
pada kemasan, Anda tidak memerlukan pengawasan dokter untuk mengonsumsinya.

Obat yang termasuk golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau bergaris
tepi hitam yang terdapat pada kemasan. Umumnya, obat bebas digunakan untuk
mengobati penyakit yang termasuk kategori ringan, seperti pusing, flu, maupun batuk.
Atau dapat berupa suplemen nutrisi dan multivitamin.

No Nama Obat Kegunaan Cara Pemakaian Reseptor

1. Paracetamol Meredakan sakit Dikonsumsi Paracetamol berikatan


kepala dan demam. secara oral. dengan sulfat dan
glukuronda terjadi di hati.
2. Pseudoefedrin Mengatasi gejala Dikonsumsi Bekerja langsung pada
flu. secara oral. reseptor alpha dan beta-
adrenergik.
3. Promethazine Mengurangi rasa Dikonsumsi Tempat utama
mual akibat secara oral dan biotransformasi
vertigo. parenteral. promethazine adalah hati.
4. Guafenesin Mengobati Batuk. Dikonsumsi Meningkatkan hidrasi di
secara oral. saluran napas.

5. Bromhexine Mengurangi dan Dikonsumsi Merangsang reseptor Alpha-


Mengencerkan secara oral. adrenergik.
dahak.

1. Obat Bebas Terbatas


Sama halnya dengan obat bebas, obat bebas terbatas dapat pula disebut obat OTC
(Over The Counter), yakni merupakan obat yang sebenarnya termasuk obat keras namun
dalam jumlah tertentu masih dapat dijual di apotek dan dapat Anda beli tanpa resep dari
dokter.

Sebelumnya, golongan obat ini disebut dengan daftar W. “W” dalam bahasa Belanda
adalah singkatan dari kata “Waarschuwing” yang artinya peringatan. Jika Anda melihat
kemasan obat dengan tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam, ini menandakan bahwa
obat tersebut tergolong obat bebas terbatas.

Golongan obat bebas terbatas dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang
kategorinya ringan hingga cukup serius. Namun, ada baiknya jika Anda tidak lekas
sembuh setelah mengkonsumsi obat ini, berhentilah dan segera periksa ke dokter.

No Nama Obat Kegunaan Cara Pemakaian Reseptor

1. CTM Mengatasi gejala alergi. Dikonsumsi Penghambat reseptor AH1.


secara oral.
2. Antimo Meringankan gejala Dikonsumsi Kompetitif memblokir
mabuk perjalanan. secara oral. reseptor H1.

3. Noza Mengurangi gejala flu. Dikonsumsi Meningkatkan aliran darah


secara oral. di kulit.

4. Antasida Mengobati sakit maag Dikonsumsi Mengurangi sekresi HCL,


secara oral. akibat dari reseptor H2.

5. Asmadex Mengatasi asma, Dikonsumsi Menghambat respon dari


penyakit paru-paru secara oral. saluran udara terhadap
kronis,dll. stimuli, dan menghasilkan
efek relaksasi pada otot
polos.

1. Obat Keras
Obat keras dahulu disebut golongan obat G. “G” adalah singkatan dari “Gevarlijk”
yang artinya berbahaya. Berbahaya disini dimaksudkan jika pemakaiannya tidak
berdasarkan resep dokter karena dikhawatirkan dapat memperparah penyakit, meracuni
tubuh, bahkan menyebabkan kematian.

Obat keras tidak dapat Anda beli dengan bebas di apotek melainkan harus
menggunakan resep dokter. Kemasan pada golongan obat keras ditandai dengan
lingkaran merah bergaris tepi hitam yang terdapat huruf K didalamnnya.

Umumnya yang termasuk golongan obat ini, yakni Obat generic, Obat Wajib Apotek
(OWA), Antibiotik, dan Obat – obatan yang mengandung hormon seperti obat diabetes.

No Nama Obat Kegunaan Cara Pemakaian Reseptor

1. Loratadine Mengobati gejala Dikonsumsi Bekerja pada reseptor


alergi. secara oral. Histamin-1 di sel perifer
tubuh.
2. Aspirin Meredakan rasa sakit. Dikonsumsi Aspirin menghambat sintetis
secara oral. Tromboksan A2 melalui
asetilasi irreversible enzim
COX
3. Clobazam Mengatasi gangguan Dikonsumsi Mengikat benzodiazepine
kecemasan. secara oral. dari GABA-A reseptor.

4. Lorazepam Mengatasi gangguan Dikonsumsi Reseptor obat ini pada otak


kecemasan. secara oral. dan sistem saraf pusat.

5. Ibuprofen Meredakan nyeri. Dokonsumsi Metabolisme ibuprofen


secara oral. terjadi di hati.

1. Psikotropika
Psikotropika merupakan zat atau obat yang secara alamiah maupun sintentesis
bukanlah golongan narkotika. Efek yang dimiliki psikotropika dapat mempengaruhi
susunan sistem saraf pusat (SPP) sehingga dapat menimbulkan perubahan yang khas
terhadap mental dan perilaku bagi orang yang mengonsumsinya.

Bukan hanya itu, psikotopika juga dapat menyebabkan halusinasi, gangguan pada
cara berpikir, mengurangi rasa nyeri dan sakit, serta dapat menimbulkan ketergantungan
bagi pemakainya. Obat-obatan atau zat-zat yang termasuk psikotropika hanya dapat
diperoleh dengan resep dokter. Dikarenakan psikotropika merupakan golongan obat keras
maka penandaan pada kemasannya pun sama dengan Obat Keras yaitu lingkaran merah
bergaris tepi hitam ditambah huruf K didalamnnya.

No Nama Obat Kegunaan Cara Pemakaian Reseptor

1. Sabu-sabu Meningkatkan perasaan Dikonsumsi secara Zat adiktif elekat ditempat tertentu
senang, dan libido. oral, parenteral, dan dijaringan saraf otak sebagai
dapat dihirup. reseptor opiate.
2. Psilobina Antidepresi. Dikosumsi secara oral. Sistem saraf.

3. Amfetamin Mengobati gangguang Dikonsumsi secara Menghasilkan efek pada reseptor


hiperaktif. oral.. simpatetik dan sebagai media
pelepasan norephinephrine.
4. Butalbital Kontrol, pencegahan, Dikonsumsi secara Meningkatkan kodisi pasien dengan
dan perbaikan penyakit. oral. merelaksasi kontraksi otot.

5. Diazepam Mengatasi gangguan Digunakan secara Memperkuat fungsi hambatan


kecemasan. parenteral. neuron GABA. Reseptor
benzodiazepine akan bekerja
sebagai agonis.

1. Narkotika
Narkotika adalah obat-obatan yang dapat berasal dari tanaman maupun tidak, baik
berupa sintesis ataupun semi sintetis. Narkotika dapat menyebabkan beberapa pengaruh
bagi orang yang mengonsumsinya, seperti mampu mengurangi rasa sakit dan nyeri,
menurunkan atau merubah tingkat kesadaran, hilangnya rasa, serta menimbulkan efek
ketergantungan.

Sementara itu, untuk jenis obat – obatan narkotika ditandai dengan lambang “Palang
Mendali Merah”.

No Nama Obat Kegunaan Cara Pemakaian Reseptor

1. Opium Perawatan pada nyeri Digunakan secara Bekerja sebagai suatu


sedang sampai berat. parenteral, oral. agonis pada satu
reseptor, dan antagonis
pada reseptor lainnya.
2. Kodeina Peredam rasa sakit ringan. Dikonsumsi Metabolisme obat
secara oral. terjadi di hati.

3. Morfin Mengatasi rasa sakit Digunakan secara Mengaktivasi reseptor


perenteral,oral. Mu pada sistem saraf
pusat.
4. Ganja Meredakan sakit dan nyeri, Dikonsumsi Efek ganja terdistribusi
meredakan kecemasan. secara oral, ke sel saraf di otak dan
melalui saluran sel imun tubuh.
napas.
5. Heroin Mengurangi rasa sakit pasca Dikonsumsi Bekerja dengan cara
operasi. secara oral, dan mengikat reseptor
parenteral. opioid yaitu Mu.

FARMAKALOGI

5 JENIS OBAT
DISUSUN OLEH :

AYU DYAH KUSUMADEWI WIDIARSA P07120217019

TINGKAT 1 DIV KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai