Anda di halaman 1dari 28

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM RS)

OLEH :

I GEDE JUMENEK ARTA YASA (28)


PIA PERMATASARI (29)
PUTU PEBY DEWA YANTHI (30)

KELAS A/PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Om Swastyatu,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, atas karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)” dalam mata
kuliah matrikulasi Sistem Informasi Keperawatan dengan baik dan lancar.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu. Penulis menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sehingga penulis
dapat menyempurnakan makalah ini.

Denpasar,
Juli 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................3
1. Bagi penulis...............................................................................................3
2. Bagi instansi..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Sistem Informasi.....................................................................4
B. Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit.........................................................4
C. Pengertian Sistem Informasi Manajemen.................................................5
D. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)...........5
E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)...............6
F. Komponen Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)...........6
G. Syarat Keberhasilan SIM RS.....................................................................7
H. Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS).8
I. Keamanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS).........14
J. Interoperabilitas.......................................................................................15
K. Tata Kelola..............................................................................................15
L. Standar Teknologi....................................................................................16
M. Aplikasi SIM RS.....................................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................21
A. Simpulan..................................................................................................21
B. Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan sistem


yang mendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajemen dalam
menentukan strategi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rumah sakit
(Rahaju, dkk, 2013). Rekam medis merupakan subsistem dari sistem informasi
rumah sakit secara keseluruhan yang memiliki peran sangat penting dalam
meningkatkan mutu dan pelayanan di rumah sakit itu sendiri. Penyelenggaraan
rekam medis yang dimulai sejak pasien mendaftar, mendapatkan pelayanan
kesehatan sampai keluar rumah sakit. Penyelenggaraan rekam medis merupakan
salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai pelayanan yang
cepat, akurat, dan tepat sehingga informasi yang dihasilkan lebih efektif dan
efisien sehingga dibutuhkan manajemen yang baik dan berkualitas (Silfani dan
Achadi, 2014).
Penyelenggaraan rekam medis mulai dari pengisian sampai rekam medis
kembali ke filing. Rekam medis memberikan informasi yang sebenarnya dan
pengisian data harus lengkap supaya menghasilkan data yang benar sampai
informasi yang akan disampaikan dalam bentuk laporan. Data yang salah
mengakibatkan pemborosan biaya, tenaga, sarana dan waktu. Oleh karena itu,
harus diupayakan agar kesalahan data dapat dikurangi sekecil mungkin. Rumah
sakit di Indonesia wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit sebagaimana ketentuan dalam pasal 52
ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang digunakan di sebuah rumah
sakit harus memberikan kemudahan dalam operasional serta dapat mengatasi
kendala pelayanan pasien yang ada di rumah sakit tersebut (Gunawan, 2013)
Manajemen rumah sakit membutuhkan pengelolaan data yang cepat dan
akurat demi menciptakan pelayanan yang berkualitas. Pengelolaan data secara
manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama,
keakuratannya juga kurang dapat diterima karena kemungkinan kesalahan yang
sangat besar. Dukungan teknologi informasi akan mendukung pekerjaan

1
pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem
informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,
pengelolaan data juga menjadi lebih akurat karena kumungkinan kesalahan dapat
diminimalisir (Topan, dkk, 2015).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi?


2. Apa saja jenis dari sistem informasi rumah sakit?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM
RS)?
5. Apa manfaat dari sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS)?
6. Apa saja komponen dari sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS)?
7. Bagaimana syarat keberhasilan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM
RS)?
8. Bagaimana penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM
RS)?
9. Bagaimana keamanan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS)?
10. Apa yang dimaksud dengan Interoperabilitas?
11. Bagaimana tata kelola rumah sakit?
12. Bagaimana standar teknologi yang digunakan dalam SIM RS?
13. Apa saja contoh aplikasi SIM RS?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi.


2. Untuk mengetahui jenis dari sistem informasi rumah sakit.
3. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen.
4. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM
RS).
5. Untuk mengetahui manfaat dari sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIM RS).

2
6. Untuk mengetahui komponen dari sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIM RS).
7. Untuk mengetahui syarat keberhasilan sistem informasi manajemen rumah
sakit (SIM RS)
8. Untuk mengetahui penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIM RS).
9. Untuk mengetahui keamanan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM
RS).
10. Untuk mengetahui pengertian Interoperabilitas.
11. Untuk mengetahui tata kelola rumah sakit.
12. Untuk mengetahui standar teknologi yang digunakan dalam SIM RS.
13. Untuk mengetahui contoh aplikasi SIM RS

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem informasi


manajemen rumah sakit sehingga dapat menjadi bekal dan pedoman dalam
melakukan praktik sistem informasi keperawatan.

2. Bagi instansi

Makalah ini dapat dijadikan sebagai masukan atau pedoman dalam mata
kuliah matrikulasi sistem informasi keperawatan untuk profesi ners dan dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan
lebih baik lagi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Hartanto (2007) sistem informasi merupakan suatu sistem yang


fungsi internalnya terbatas pada pemrosesan informasi dengan melakukan 6 tipe
operasi, antara lain menangkap (capturing), mentransmisikan (transmitting),
menyimpan (storing), mengambil (retrieving), memanipulasi (manipulating), dan
menampilkan (displaying) informasi. Menurut Kertahadi (2007), sistem informasi
adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat
bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam
perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang
melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.

B. Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit

Menurut Sabarguna (2015), Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah


suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data,
penyajian informasi, analisa, dan penyimpanan informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit terdiri atas:
1. Sistem informasi administrasi, merupakan sistem informasi yang membantu
pelaksanaan administrasi rumah sakit. Misalnya: billing system, pelaporan
data obat-obatan, penggajian, dan lain-lain.
2. Sistem informasi klinik, merupakan sistem informasi yang secara langsung
untuk membantu pasien dalam pelayanan medis selama pasien di rumah sakit.
Misalnya: sistem yang membantu pelayanan laboratorium, radiologi, obat-
obatan, dan lain-lain.

4
3. Sistem informasi manajemen, merupakan sistem informasi yang membantu
manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Misalnya: sistem
informasi manajemen pelayanan, keuangan, dan pemasaran.

C. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Sutabri (2005), sistem informasi manajemen merupakan


penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut Sutabri
(2005) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu metode untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan
luar organisasi dan kegiatan operasi di dalam organisasi, dengan tujuan untuk
menunjang proses pengambilan keputusan serta memperbaiki proses perencanaan
dan pengawasan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari
komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang
bertujuan untuk menyediakan fungsi-fungsi operasional dan mendukung
pembuatan keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang dapat
digunakan oleh pembuat keputusan untuk merencana dan mengontrol kegiatan
perusahaan.

D. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

Dalam PERMENKES No. 82 Tahun 2013, Sistem Informasi Manajemen


Rumah Sakit (SIM RS) adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari sistem
informasi kesehatan.
SIM RS sudah harus diadakan oleh setiap rumah sakit oleh karena
teknologi kedokteran kini semakin berkembang, semakin kompleks dan semakin
mahal biayanya, sehingga memerlukan pengawasan yang ketat. Situasi
lingkungan yang mengharuskan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan

5
seefektif dan seefisien mungkin. Teknologi sistem informasi yang semakin
canggih sehingga memungkinkan pengawasan yang ketat dengan biaya yang
wajar.
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen rumah sakit
adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani
keseluruhan proses manajemen rumah sakit.

E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

SIM RS sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kinerja rumah


sakit, dari kegiatan pelayanan sampai kegiatan administratif. Adapun manfaat
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) tersebut terdiri dari :
1. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit dimana terjadi
peningkatan pemahaman terhadap sistem
2. Merubah budaya kerja menjadi lebih disiplin, dimana setiap unit akan bekerja
sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya.
3. Meningkatkan koordinasi antar unit (team working), yakni mendukung kerja
sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit dalam rumah sakit.
4. Lebih akurat dan transparan, karena mencegah terjadinya duplikasi data untuk
transaksi-transaksi tertentu yang pasti akan berakibat pada peningkatan
pelayanan.
5. Lebih terintegrasi, bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan
di setiap unit, maka dengan SIM RS data tersebut cukup sekali dimasukkan di
pendaftaran saja.
6. Peningkatan efisiensi dan efektifitas, yakni waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi akan berkurang serta mengurangi
biaya administrasi.
7. Kemudahan pelaporan, yakni hanya memakan waktu dalam hitungan menit
sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut dan
juga kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi yang membuat
efektivitas kerja meningkat.

6
F. Komponen Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

Dalam pelaksanaan SIM RS terdapat 5 komponen utama yang


mendasarinya (Herlambang, 2005), yaitu:
1. SDM (human resources)

Sumber daya manusia merupakan petugas yang akan menjalankan SIM RS


sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIM RS yang dibuat, kalau
sumber daya manusia yang ada tidak siap dan belum memiliki kemampuan yang
mencukupi untuk mengoperasikan, kecanggihan sistem tersebut menjadi tidak
berarti.

2. Sumber daya perangkat keras (hardware resources)

Sumber daya berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem


informasi, tidak hanya berupa mesin (komputer, printer, scanner), namun juga
berupa media seperti database (tempat penyimpanan data), disket, magnetic tape,
optical disc, compact disc, flashdisc, atau paper form.

3. Sumber daya perangkat lunak (software resources)

Sumber daya ini merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis


dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas
tertentu, yang berupa system software, application software, dan prosedur.

4. Sumber daya jaringan komputer (network resources)

Sumber daya jaringan ini mencakup teknologi telekomunikasi seperti


internet, intranet dan ekstranet. Sumber daya jaringan juga disebut juga Local
Area Network (LAN). Sumber daya ini menggunakan server untuk
mendukungnya dan letaknya juga jangan terlalu jauh atau terhalang-halang untuk
mendapatkan jaringan yang mendukung.

5. Pemantauan (monitoring)

7
Pemantauan merupakan suatu komponen penting dilakukan, untuk
memantau secara berkala data-data yang dimasukkan, yang bertujuan untuk
menjamin keakuratan informasi yang tersedia.

G. Syarat Keberhasilan SIM RS

Menurut Affandie (1994), dalam pelaksanaan SIM RS terdapat hal-hal


yang menjadi persyaratan yang menentukan keberhasilannya yakni:

1. Adanya komitmen dari pimpinan rumah sakit untuk menerapkan teknologi ini
di dalam organisasi dengan segala konsekuensinya.
2. Dukungan moral dan seluruh anggota tim manajemen dan seluruh karyawan.
3. Pembentukan infrastruktur dengan baik dan benar.
4. Nilai investasi optimum yang sesuai dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan ruang gerak pertumbuhannya.
5. Proses pengembangan yang berjalan secara terus-menerus. Suatu sistem
informasi seharusnya terorganisir dengan baik sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai alat pendukung bagi kegiatan operasional suatu organisasi.

H. Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit,
penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) adalah
sebagai berikut :

1. Proses bisnis
a. Pelayanan utama (front office)

Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan
lainnya), tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi
yang sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses
pulang (seperti pada gambar berikut).

8
Gambar 1. Prosedur Pelayanan Terintegrasi

Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan pada proses rawat
dan pulang. Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya,
mendapat layanan dan tindakan dari unitunit seperti farmasi, laboratorium,
radiologi, gizi, bedah, invasif, diagnostik non invasif dan lainnya. Unit tersebut
mendapat order/pesanan dari dokter (misalnya berupa resep untuk farmasi,
formulir lab dan sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter dan perawat sebagai
aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal dari
mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini sebagai order communation
system.

b. Pelayanan administratif (back-office)

Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia,
uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor,
barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit
unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan,

9
pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan aset, pengelolaan
SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses
back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office, digambarkan
berikut ini.

Gambar 2. Proses Back Office

Proses bisnis data tidak terstruktur. Proses-proses bisnis tersebut di atas


yang melibatkan data-data terstruktur, yang dapat dikelola dengan relational
database management system, selain itu terdapat proses bisnis yang melibatkan
data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat diposisi, email, manajemen
proyek, kolaborasi, team work, manajemen dokumen dan sejenisnya.

10
2. Arsitektur infrastruktur

Gambar 3. Arsitertur Infrastruktur

Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer ke depan bukan hanya untuk


kebutuhan sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk
berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical
Equipment dan lain-lain. Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka
infrastruktur jaringan komunikasi data yang disyaratkan adalah:

a. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen


lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilisasi, segmentasi jaringan,
dan security.
b. Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN (virtual LAN) untuk setiap gedung
dan atau lantai.
c. Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur, pada
keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat kinerja

11
jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan dapat
mengambil alih kegagalan jaringan.
d. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi kekurangan
sumber daya maupun sebagai backup.
e. Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi (baik
perkabelan maupun perangkat aktif).
f. Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan
sejenisnya) baik hardcopy maupun softcopy.
g. Mengingat penggunaan jaringan yang komplek ke depan, maka perangkat
aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat, seperti adanya:
1) Core switch yang merupakan device vital dalam local area network di Rumah
Sakit dimana core switch ini sebagai bacbone lan dan sentral switch yang
berperan dalam prosessing semua paket dengan memproses atau men-switch
traffic secepat mungkin).
2) Distribution switch yang merupakan suatu device antara untuk keperluan
pendistribusian akses antar core switch dengan access switch pada masing-
masing gedung, dimana antara sebaiknya distribution switch dan core switch
terhubung melalui fiber optic.
3) Acces switch yang merupakan suatu device yang menyediakan user port untuk
akses ke network.
3. Arsitektur data

Untuk menghindari pulau-pulau aplikasi dan memudahkan Kementerian


Kesehatan mengolah data yang homogen, maka perlu dibuat arsitektur data yang
baik, untuk mengakomodir kebutuhan informasi para pengguna. Beberapa aspek
harus diperhatikan dalam membangun arsitektur data:

a. Kodefikasi

Kodefikasi selain keharusan untuk otomatisasi/komputerisasi, juga


diperlukan untuk integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti statistik.

b. Mapping

12
Karena sering berbeda keperluan kodefikasi data, maka diperlukan
mapping data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping
kodefikasi antara tarif dengan kode perkiraan/chart of account, mapping kode
kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.

c. Standar pertukaran data antar aplikasi

Beberapa software aplikasi yang terpisah, membutuhkan standar


pertukaran data agar dapat berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya. Seperti
Heath Level 7 (HL7), DICOM, XML dan sejenisnya.

d. Database

Desain struktur database, sebaiknya mengacu pada best practice database


Rumah Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta mempertimbangkan
kebutuhan informasi stakeholder terkait.

4. Arsitektur aplikasi

Mengingat kompleksnya proses bisnis pada Rumah Sakit, berikut ini


gambaran arsitektur minimal dan variabel SIM RS yang dapat mengakomodir
kebutuhan informasi.

13
Gambar 4. Arsitektur Minimal dan Variabel SIM RS

Penjelasan variabel Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) :

a. Variabel sistem informasi manajemen rumah sakit


1) Pendaftaran
2) Pembayaran
3) Laboratorium
4) Radiologi
5) Rawat inap
6) Kamar operasi
7) Dalam
8) Kebidanan
9) Anak
10) Bedah
11) Gigi
12) Neurologi
13) Anastesi
14) IGD
15) VK

14
16) Adm master
17) Jiwa
18) Gudang
19) Logistik
20) Apotek
21) Rekam medik
22) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
23) Gizi
24) Eksekutif
25) Admission
26) ICD
27) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
28) Keuangan
29) Jaspel
30) Perina
31) THT
32) Mata
33) Paru
34) Jantung
35) Kulit
36) Rehab medik
37) Rawat jalan
38) Fisioterapi
39) Keperawatan

I. Keamanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, keamanan
sistem informasi manajemen rumah sakit sebagai berikut :

1. Keamanan fisik

15
a. Kebijakan hak akses pada ruang data center/server
b. Kebijakan penggunaan hak akses komputer untuk user pengguna
2. Keamanan jaringan
a. Keamanan jaringan (network security) dalam jaringan komputer sangat
penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah
penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan
jaringan dikontrol oleh administrator jaringan.
b. Segi-segi keamanan didefinisikan sebagai berikut:
1) Informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
2) Informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
3) Informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika
dibutuhkan.
4) Pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
5) Pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman
dan penerimaan pesan.
3. Keamanan aplikasi

Untuk memenuhi syarat keamanan sebuah, maka sistem harus memenui


syarat-syarat sebagai berikut:

a. Keamanan aplikasi harus mendukung dan mengimplementasikan protokol


keamanan dalam melakukan transfer data (seperti: SSL, TLS)
b. Aplikasi harus memungkinkan masing-masing user dapat didentifikasikan
secara unik, baik dari segi nama dan perannya.
c. Akses melalui metode akses remote dapat berfungsi dengan baik melalui
aplikasi klien (yaitu melalui VPN, modem, wireless, dan sejenisnya).
d. Aplikasi dapat berfungsi dengan baik pada software anti-virus yang digunakan
saat ini.

16
J. Interoperabilitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, interoperabilitas
adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui
suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi
diantaranya dapat terjadi komunikasi data dengan aplikasi berikut:

1. Standarisasi SIMAK BMN (untuk Rumah Sakit milik pemerintah)

Minimal pengkodean barang mengunakan kode yang terdapat pada SK


BMN, jika tidak harus di buat mapping antara SK BMN dengan pengkodean
Rumah Sakit tersebut.

2. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

Dapat terjadi komunikasi data antara SIMRS dengan Kementerian


Kesehatan untuk pelaporan SIRS.

3. Sistem casemix (khusus yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan


Nasional)

Dapat terjadi komunikasi data antara SIMRS dengan Kementerian


Kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.

4. Aplikasi yang lainnya yang mendukung kinerja Rumah Sakit

K. Tata Kelola

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, tata kelola
rumah sakit sebagai berikut :

1. Struktur organisasi

17
Rumah sakit harus memiliki unit/instalasi informasi dan teknologi yang
terdiri dari:

a. Kepala Instalasi SIMRS


b. Staf informasi dan teknologi fungsional
2. Sumber daya manusia informasi dan teknologi

Sumber daya manusia informasi dan teknologi terdiri dari staf yang
memiliki kualifikasi dalam bidang:

a. Staf analis sistem


b. Staf programmer
c. Staf hardware
d. Staf maintanance jaringan
3. Kerangka kerja tata kelola informasi dan teknologi

Sangat direkomendasikan menggunakan kerangka kerja yang best practice


seperti cobit.

L. Standar Teknologi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, standar
teknologi yang digunakan yaitu :

1. Direkomendasikan menggunakan aplikasi dengan kode sumber terbuka (open


source) terutama pada bagian pelayanan utama (front office).
2. Direkomendasikan menggunakan beragam sistem operasi.

M. Aplikasi SIM RS

Beberapa contoh aplikasi SIM RS yaitu :

1. DTC Health

18
D’Health adalah aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit yang
berfungsi untuk memudahkan pelayanan Rumah Sakit menjadi lebih cepat, rapi
dan efisien dalam pengelolaan informasinya.
a. Fungsi dan manfaat D’health
Adapun fungsi dan manfaat D’Health sebagai aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit adalah:
1) Membantu mengatur sistem informasi Rumah Sakit terintegrasi lebih baik.

2) Sebagai basis data dan acuan dalam pengambilan keputusan di Rumah Sakit.
3) Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja Rumah Sakit yang lebih dan
transparan.

b. Keunggulan aplikasi DTC Health


D’Health merupakan aplikasi SIM RS yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat, tepat dan akurat melalui fitur-fitur dalam aplikasinya.
Berikut keunggulan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit D’Health:
1) Sistem dikembangkan berbasis web open source dan modular sehingga dapat
diakses darimana saja dengan multi browser serta dikembangkan dengan
mudah di kemudian hari
2) Terintegrasi dengan BPJS, INA-CBGs dan ready to connect dengan sistem
pelayanan kesehatan lainnya
3) Setiap modul terintegrasi dengan baik
4) User friendly  atau mudah digunakan karena dapat menyesuaikan dengan
ketrampilan dan bahasa pengguna
5) Sesuai standar KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit)
6) Memiliki CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi) yang sudah
dalam sistem dengan baik
7) Memiliki Mobile Doctor & Mobile Patient yang terintegrasi dengan sistem
utama
c. Spesifikasi DTC Health

19
Gambar 5. Modul Road Map DTC Health

Sistem informasi yang baik dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan


dari para pemakainya. DTC Health terdiri dari beberapa sistem dan modul yang
disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit:

1) Pendaftaran dan penjadwalan  


Modul ini berfungsi melayani pendaftaran pasien lama maupun baru,
membuat jadwal temu dokter, rawat inap maupun rawat jalan.
2) Penunjang : Laboraturium 

Merupakan layanan RS yang melakukan pengambilan sample darah, urin


feces dan lainnya. Kegiatan yang terdapat pada modul ini juga memberikan hasil
pemeriksaan serta tindakan penanganannya.

3) Pendukung : Bank Darah

Pada modul ini terdapat beberapa pelayanan seperti pengambilan darah,


transfusi darah, penyediaan darah serta kebutuhan informasi darah lainnya.

20
4) Informasi : SMS Gateway 

SMS gateway merupakan teknologi mengirim, menerima dan bahkan


mengolah pengiriman sms secara satuan ataupun massal tentang info penting,
promosi produk, atau layanan Rumah Sakit.

5) Services : Website Rumah Sakit 


Modul ini berisikan tentang company profile RS secara umum (layanan
yang ada, alamat dan kontak person, dan informasi umum Rumah Sakit lainnya)
yang dapat diakses secara luas dari internet. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
Informasi Umum (profile) Rumah Sakit, Informasi Sarana dan Layanan Rumah
Sakit, Informasi Dokter dan jadwal praktik dokter, Pencarian pasien rawat inap,
Pendaftaran (booking) pasien secara mandiri serta agenda dan galeri kegiatan
Rumah Sakit, dan masih banyak modul yang terdapat pada DTC Health seperti
SDM, Keuangan, farmasi dan lainnya.

D’Health juga mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan skala


Rumah Sakit, baik itu untuk Rumah Sakit Skala Besar (Enterprise Hospital) &
Rumah Sakit Skala Kecil (Small Hospital). Rumah sakit yang telah
mengaplikasikan SIM RS ini adalah RS Bhayangkara Brimob Depok

d. Teknologi DTC Health


Aplikasi ini dipersiapkan untuk melakukan transaksi data dalam jumlah
besar , dengan teknologi beckend yang menggunakan Micro services yang
memudahkan perkembangan disetiap fitur berbeda tanpa harus mengganggu fitur
yang lain , dengan teknologi ini dipercaya bisa melakukan integrasi dengan
berbagai perangkat masa depan nantinya.
2. SIM RS Generic Open Source

SIM RS Generic Open Source adalah sebuah sistem informasi yang


terintegrasi yang disiapkan oleh Ditjen BUK untuk menangani keseluruhan proses

21
manajemen Rumah Sakit, mulai dari front office sampai back office, terdiri dari
beberapa modul yaitu:

a. Modul Registrasi
b. Modul Poli (Sesuai dengan Pelayanan yang ada)
c. Modul Radiologi
d. Modul Laboratorium
e. Modul admission 
f. Modul Rawat Inap
g. Modul Integrasi JKN (INA CBG & SEP)
h. Modul Apotik
i. Modul Pembayaran / Billing System
j. Modul Rawat Jalan
k. Modul IGD
l. Modul Adm
m. Modul Logistik
n. Modul Gudang
o. Modul Jasa Pelayanan
p. Modul Keuangan
q. Modul Eksekutif
r. Modul Keperawatan
s. Modul Gizi
t. Modul Kamar Operasi
u. Modul Rekam Medik
a. Keunggulan SIMRS GOS
Keunggulan SIMRS GOS bagi RS baik Pemerintah maupun Swasta adalah:
1) Dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL
2) Open Source, sehingga mudah untuk di modifikasi.
3) Seluruh modul diatas merupakan satu kesatuan utuh, saling terintegrasi. 
4) SIMRS ini sudah Bridging dengan Aplikasi INACBG dan SEP-BPJS,
5) SIMRS ini juga dirancang untuk pengiriman pelaporan RS (SP2RS), sehingga
nantinya rumah sakit tidak perlu lagi membuat laporan.

22
6) SIMRS ini dapat di integrasikan dengan SIRANAP (Sistem Informasi Rawat
Inap Indonesia)
7) Setiap tahun SIMRS ini dilakukan pengembangan, disesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan regulasi dari Kementerian kesehatan.

b. Tahap implementasi SIMRS GOS

1) Mengajukan permohonan kepada Sesditjen Pelayanan Kesehatan


2) Pengisian Assesment Kesiapan RS (RS memiliki infrastruktur IT (Jaringan,
Komputer dan Server) & SDM IT)
3) Surat Ijin Pemakaian dari Sesditjen Yankes
4) Teknis Instalasi dan Sosialisasi (Internal RS)
5) Pengembangan dan Penyesuaian Modul di Masing-Masing RS

3. SIM RS PROMEDIKA

Software Rumah Sakit Promedika dikembangkan dapat berjalan dengan baik


pada semua Sistem Operasi (Multi Platform Operating System) seperti :
Windows, Linux, Apple Machintosh, termasuk juga Tablet PC maupun Mobile
Phone.

Software SIM Rumah Sakit Promedika yang dikembangkan mampu


mengakomodasi sistem proses backup otomatis antar server (Redundant System),
mampu mengakomodasi sistem proses pembagian beban kerja antar server
(Paralel Computing), mampu mengakomodasi sistem proses pooling data pada
sistem layanan awan (Private Cloud System) sehingga bisa diakses dimana saja,
serta dukungan komputasi bergerak dengan pemanfaatan media internet. Software
SIMRS Promedia telah dapat diintegrasikan dengan sistem/aplikasi BPJS
Kesehatan.

23
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) adalah suatu sistem
teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh
alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan
dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat,
dan merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan.

SIM RS sudah harus diadakan oleh setiap rumah sakit oleh karena
teknologi kedokteran kini semakin berkembang, semakin kompleks dan semakin
mahal biayanya, sehingga memerlukan pengawasan yang ketat. Situasi
lingkungan yang mengharuskan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan
seefektif dan seefisien mungkin. Teknologi sistem informasi yang semakin
canggih sehingga memungkinkan pengawasan yang ketat dengan biaya yang
wajar.

B. Saran

Dengan berhasil disusunnya makalah ini, semoga bermanfaat bagi para


pembaca, khususnya bagi mahasiswa keperawatan. Penyusun berharap agar para
pembaca dapat lebih memahami Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM
RS) sehingga ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat di masa yang akan datang.

24
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, C. 2018. Implementasi Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan No. 82
Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam
Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Tingkat II Putri
Hijau KESDAM I/BB MEDAN, Jurnal UMS vol 18(1)
Hartono, Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
Sabarguna, Boy S. 2005. Sistem Informasi Rumah sakit. Konsorsium Rumah
Sakit. Yogyakarta: Islam Jateng
Sutabri, Tata .2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

https://dtc.co.id/blog/dtc-health-aplikasi-sistem-informasi-manajemen-rumah-
sakit-indonesia diakses pada tanggal 8 Juli 2021
http://yankes.kemkes.go.id/read-simrs-gratis-608.html diakases pada tanggal 8
Juli 2021
https://simrumahsakit.com/ diakses pada tanggal 8 Juli 2021

25

Anda mungkin juga menyukai