Anda di halaman 1dari 13

PERBEDAAN KLASIFIKASI/PENGGOLONGAN OBAT

BERDASARKAN AKTIFITAS SPESIFIKNYA

OLEH KELOMPOK II
Metris Boimau Alianca Dos Santos
Matelda Sakaraja Juita Baokneno
Defania Kondo Yohana G. Salkery
Nadia F. Lani Junetri Pobas
Pretty Amely Riwu Like Liana Watrimny
Lusinda Bire Oyah Jusina Loloin
Yossi A. A.A. Jan
Doni Landu Kara
PENGERTIAN OBAT
• Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Sebagian
besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu diperlukan obat tersedia pada saat
diperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup, berkhasiat nyata dan berkualitSaat ini banyak
sekali beredar berbagai macam jenis obat baik itu produk generik maupun produk dagang,
pada umumnya konsumen atau masyarakat lebih tertarik untuk mengkonsumsi produk
obat bermerk/proud dagang dibandingkan produk generik, hal itu disebabkan adanya
anggapan bahwa obat generik mutunya lebih rendah dari pada produk yang bermerk as baik
DEFINISI OBAT

• Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang
siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki scarab fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi.
• Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, maka
farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang dokter, ilmu ini
dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan penyakit.
PERAN OBAT
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Obat
berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain merupakan komoditas perdagangan, obat juga
memiliki fungsi sosial.
Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat diatas, maka peran obat secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Penetapan diagnose
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Peningkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit
JENIS-JENIS OBAT

•Berikut ini merupakan penggolongan obat berdasarkan jenisnya


• 1.Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
1. 2.Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
2. 3.Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
3. 4.Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
4. 5.Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
5. 6.Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya
MACAM-MACAM PENGGOLONGAN OBAT
•Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan
serta pengamanan distribusinya. Penggolongan obat
1. Obat Bebas
• Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis
tepi berwarna hitam. Contoh :
• Parasetamol
1. Obat Bebas Terbatas

• Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih
dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan
garis tepi berwarna hitam. Contoh : CTM
Obat Keras dan Psikotropika

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : Asam Mefenamat

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Diazepam, Phenobarbital
Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
1. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat secara pra-klinis
(terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut maupun kronis, terdiri dari bahan yang
terstandar (Seperti ekstrak yang memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
Contoh : Tolak angin

2. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji pra-
klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta terbukti aman melalui uji
toksisitas, bahan baku terstandar, serta diproduksi secara higienis, bermutu, sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Contoh : Stimuno
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI OBAT
Dalam kedokteran , indikasi adalah alasan yang sah untuk menggunakan tes,
pengobatan, prosedur, atau operasi tertentu. Peran utama dari bagian pelabelan
Indikasi dan Penggunaan adalah untuk memungkinkan praktisi perawatan kesehatan
dengan mudah mengidentifikasi terapi yang sesuai untuk pasien dengan
mengkomunikasikan dengan jelas indikasi yang disetujui obat.

Kontraindikasi adalah salah satu hal yang harus diperhatikan sebelum kita meminum
obat. Apalagi jika obat tersebut tanpa resep dokter. Kontraindikasi menerangkan
mengenai kondisi-kondisi yang tidak cocok atau berisiko untuk mengonsumsi obat
tersebut.
DALAM HAL DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN, ADA DUA JENIS KONTRAINDIKASI YAITU

1. Kontraindikasi relatif
Suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko buruk bagi kesehatan jika
mengonsumsi obat tersebut. Meskipun demikian pada situasi tertentu ketika tidak
ada pilihan lain maka obat ini dapat dikonsumsi.
2. Kontraindikasi absolut
Jenis kontraindikasi yang harus benar-benar dipatuhi karena jika tetap
dilakukan akan berbahaya bagi kesehatan
EFEK SAMPING OBAT
Efek samping adalah efek fisiologis yang tidak berkaitan dengan efek obat yang diinginkan. Semua
obat mempunyai efek samping, baik yang diingini maupun tidak. . Contoh :Difenhidramin memiliki
efek terapeutik berupa pengurangan sekresi selaput lendir hidung sehingga melegakan hidung,
sedangkan efek sampingnya adalah mengantuk.
Efek samping terjadi karena interaksi yang rumit antara obat dengan sistem biologis tubuh,
antar individu bervariasi. Efek samping obat bisa terjadi antara lain :
1. 1. Penggunaan lebih dari satu obat sehingga interaksi antara obat menjadi tumpang tindih
pengaruh obat terhadap organ yang sama
2. 2. Obat-obat tersebut punya efek saling berlawanan terhadap organ tertentu Reaksi
merugikan merupakan batas efek yang tidak diinginkan dari obat yang mengakibatkan efek samping
yang ringan sampai berat. Reaksi merugikan selalu tidak diinginkan.Efek toksik atau toksitas suatu
obat dapat diidentifikasi melalui pemantauan batas terapetik obat tersebut dalam plasma. Jika kadar
obat melebihi batas terapetik, maka efek toksik kemungkinan besar akan terjadi akibat dosis yang
berlebih atau penumpukan obat.
SIMPULAN MATERI
• Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan
kesehatan. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu
diperlukan obat tersedia pada saat diperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup,
berkhasiat nyata dan berkualitas baik
• Dalam pelayanan, obat digolongkan berdasarkan keamanannya menjadi obat bebas,
bebas terbatas, obat keras. Obat Narkotika, Obat Herbal Terstandar (OHT),
Fitofarmaka Pemahaman tentang efek samping dan kontraindikasi diperlukan agar
peserta dapat memberikan pelayanan dengan baik terutama obat obat untuk penyakit
saluran cerna, saluran nafas dan antihistamin.
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai