Anda di halaman 1dari 5

Nama : Artika Handayani Harahap

Nim : P01031220087

Kls : DIV 3C

No1.Mahasiswa gizi adalah calon ahli gizi yang akan bertugas

menjaga, memelihara, meningkatkan status gizi masyarakat.Mereka akan


berhadapan dengan orang sehat maupun orangsakit.
Deskripsi di atas menunjukkan dengan jelas bahwa mereka
harus dibekali dengan wawasan tentang obat dan hal-hal yangberkaitan
dengannya.Ilmu Farmakologi akan memberikan wawasan pada mahasiswagizi
tentang obat, jenis-jenis obat, cara kerja obat dalam tubuh,
indiksai, efek samping, kontraindikasi, jenis-jenis sediaan obat
dan beberapa hal lain yang berkaitan dengan obat dan pengobatan.
Kompetensi Utama :
- Mampu menjelaskan dengan benar dasar-dasar ilmu gizi dan kaitannyadengan
kesehatan seperti farmakologi gizi dan
pangan.- Mampu mengkaji secara menyeluruh keterkaitan gizi, kesehatan sepertifar
makologi gizi dan pangan dalam satu system.- Mampu memahami pentingnya kerja
sama lintas seKtor, lintas disiplin danlintas profesi dalam menangani masalah gizi.
Kompetensi Pendukung :
- Mampu menulis karya ilmiah dalam bentuk jurnal yang dipublikasikansecara
nasional dan international. .
Kompetensi Lainya (Intitusi) :
- Mampu mengoprasikan internet dalam berkomunikasi di bidang gizi.

No2. Yang termasuk kedalam cakupan farmakologi yakni menyangkut dengan hubungan cabangnya

 1. Farmakognosi.
 2. Biofarmasi.
 3. Farmakokinetika.
 Farmakodinamika.
 Toksikologi.
 6. Farmakoterapi.
 7. Farmakogenetik atau farmakogenomik.
 8. Farmakovigilans.

No3. Golongan obat


1. Obat Bebas

Obat bebas ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi hitam. Ini menunjukkan
bahwa obat tersebut dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.

Di negara-negara Barat, obat ini disebut OTC atau over-the-counter. Ini adalah obat yang paling
aman dan bisa dibeli bebas di warung, toko obat, maupun apotek.

Meskipun disebut aman, obat bebas tetap tidak boleh digunakan sembarangan. Karena
bagaimanapun, obat memiliki kandungan kimia yang dapat berdampak pada tubuh.

Obat-obatan yang dapat dibeli secara bebas biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit yang
memiliki gejala ringan. Contohnya adalah parasetamol, vitamin, multivitamin, dan antasida.

2. Obat Bebas Terbatas

Obat jenis ini sebenarnya masih bisa dibeli tanpa resep dokter, namun tetap tergolong obat keras.
Jadi bagi orang yang memiliki penyakit tertentu, penggunaan obat ini harus dilakukan dengan hati-
hati dan sebaiknya menggunakan resep dokter.

Meski gejala dan keluhan penyakit sama, obat yang digunakan belum tentu sama. Obat ini ditandai
dengan lingkaran biru bergaris tepi hitam.

Pengunaan obat ini pun harus mengikuti aturan pengobatan yang tertera pada kemasan. Jangan
lupa perhatikan tanggal kedaluwarsa obat, serta membaca informasi pada kemasan tentang
petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan, efek samping, dosis obat, cara menyimpan
obat, dan lainnya.

3. Obat Keras

Obat keras hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Golongan obat ini ditandai dengan lingkaran
merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi.

Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini, misalnya antibiotik, obat-obatan yang mengandung
hormon, obat penenang, dan lain-lain. Contoh dari obat keras adalah asam mefenamat, loratadine,
alprazolam, clobazam, pseudoefedrin.

Ketahuilah bahwa obat ini tidak bisa sembarang dikonsumsi, karena dapat berbahaya, meracuni
tubuh, memperparah penyakit, atau menyebabkan kematian sehingga harus digunakan sesuai
aturan yang tepat.

4. Obat Golongan Narkotik

Ini merupakan golongan obat yang paling berbahaya. Obat golongan narkotik mempunyai simbol
seperti tanda plus dengan lingkaran berwarna merah.

Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, dengan tanda tangan dokter disertai nomor
izin praktik dokter pada resep tersebut, dan tidak dapat menggunakan kopi resep.

Golongan obat narkotik berbahan dasar tanaman atau buatan berupa sintesis ataupun semi sintetis.
Obat-obatan narkotik atau psikotropika dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya,
sehingga pemakaiannya perlu diawasi dengan ketat sesuai anjuran dan kebutuhan.
Selain itu, obat narkotik dapat memengaruhi susunan saraf pusat dan mempengaruhi tingkah laku
serta aktivitas pada titik tertentu.

Mereka sering kali digunakan oleh dokter sebagai obat bius dan antinyeri atau analgetik potensi
kuat. Karena itu, penggunaan obat ini hanya boleh dilakukan dengan dilakukan oleh dokter dan/atau
dengan pengawasan dokter.

5. Obat Fitofarmaka

Obat golongan ini memiliki tanda kristal salju berwarna hijau pada lingkaran kuning dengan tepi
warna hijau.

Perbedaannya dari obat herbal biasa terletak pada proses pengolahan bahan herbal yang telah
ditunjang oleh bukti ilmiah secara penelitian klinik (sampai ke manusia), sehingga dapat disetarakan
dengan obat modern.

Penelitian klinik akan lebih meyakinkan para dokter untuk mempergunakan obat ini karena telah
terbukti, sehingga dapat disetarakan dengan obat-obat modern lainnya.

6.Obat Herbal Terstandar (OHT)

Golongan obat ini ditandai dengan simbol lingkaran kuning dengan garis tepi hijau dan gambar tiga
buah bintang hijau di dalamnya.

Obat ini merupakan obat yang diekstrak dari bahan alam seperti dari tanaman, hewan, maupun
mineral. Umumnya obat ini telah ditunjang dengan bukti ilmiah, yaitu secara penelitian pre-klinik, uji
toksisitas dan dibutuhkan proses rumit, keterampilan dan teknologi tinggi.

7. Obat Herbal (Jamu)

Kemasan obat herbal dilabeli dengan gambar logo tumbuhan atau pohon berwarna hijau dengan
lingkaran hijau. Bahan dasar dari obat herbal terbuat dari seluruh bagian tanaman yang telah diolah
untuk mendapatkan khasiatnya sesuai dengan prosedur keamanan.

Obat herbal atau jamu biasanya secara turun temurun selama beberapa generasi, karena dinilai
berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Contoh obat herbal yang sering ditemukan di pasaran
adalah obat untuk mencegah masuk angin.

No4.Obat paten

Obat paten adalah obat yang diproduksi dan dipasarkan oleh industri farmasi, di mana industri itu
punya hak paten untuk melakukan riset dan penemuan obat baru.

Selama masa hak paten kurang lebih 20 tahun, tidak boleh ada industri lain yang melakukan
produksi atau memasarkan obat tersebut dengan nama generik tanpa izin.

Jadi, obat paten sebenarnya hanya ada satu merek contohnya seperti Amoxil yang merupakan obat
antibiotik hasil penemuan Beecham.

Obat generik

Obat generik pun sebenarnya terbagi menjadi menjadi 2 jenis yang berbeda. Yakni obat generik
bermerk dan obat generik berlogo.
Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya. Sehingga biasanya perusahaan farmasi
bersaing untuk memproduksi versi generiknya yakni obat generik tanpa harus membayar royalti.

Sebenarnya, khasiat obat generik tidak kalah bagus dari obat paten lantaran obat generik juga
memiliki kandungan zat aktif serta tingkat efektivitas yang sama dengan obat paten. Hanya saja obat
generik dapat dijual dengan harga yang jauh lebih murah karena memproduksi obat generik tidak
membutuhkan biaya untuk riset atau penelitian serta tidak membutuhkan biaya untuk pematenan
obat.

Contoh obat generik adalah Parasetamol, Amoksilin, Klorfeniramin, Maleat, Isosorbid Dinitrat, dan
lain-lain.

No5. Macam macam obat dalam bentuk padat :tablet,kapsul,kaplet,Pil,Suppositoria,Obat oles.

No6. Macam macam obat cair: Larutan atau solutio,Elixir,sirop,Emulsi.

No7. Obat bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai jalan. Setiap rute memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Rute yang paling umum adalah melalui mulut (per oral) karena
sederhana dan mudah dilakukan.

Lokal itu artinya pengaruh obat pada tubuh yang bersifat lokal, misalnya hanya
mempengaruhidaerah kulit yang dioleskan obat. Efek sistemik adalah pengaruh dari obat yang
(biasanya) diberikanmelalui sistem fisiologis tubuh, misalnya obat penurun panas yang diminum per
oral

No8. Keuntungan dan kerugian minum obat cara per oral

Keuntungan meminum obat dengan cara per oral adalah mudah untuk melakukanya, karena tidak
diperlukan keahlian khusus.

Kerugian.

Dibalik keuntunganya,juga terdapat beberapa kerugian didalam meminum obat dengan cara per oral
yakni,dapat menyebabkan terjadinya variasi absorbsi obat,dan cara ini,tidak cocok digunakan dalam
beberapa kondisi khusus seperti:mengamuk,muntah-muntah,dll.

No9. Perbedaan Narkotika dan Psikotropika

Narkotika dan psikotropika adalah dua zat kimia yang biasa disingkat dengan Narkoba (Narkotika dan
obat atau bahan berbahaya (yang dikenal dengan istilah psikotropika)).

Kata narkoba berasal dari bahasa Yunani naurkon yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa.
Istilah lain dari narkoba adalah NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lain), yakni bahan
atau zat/ obat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia, akan mempengaruhi tubuh, terutama
otak/ susunan syaraf pusat(disebutkan psikoaktif), dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani,
mental emosioanl dan fungsi sosialnya, karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi), dan
ketergantungan( dependensi).

Sedangkan perbedaan narkotika dan psikotropika diatur dalam UU RI No. 5 Tahun 1997 dan No. 22
Tahun 1997 seperti sebagai berikut:

Dalam ketentuan pasal 1 ke-1 UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika :

“Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalu pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.”

Sedangkan apa yang dimaksud dengan Narkotika, dalam pasal 1 ke-1 UU RI No. 22 Tahun 1997
tentang Narkotika :

“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan,…”.

Anda mungkin juga menyukai