Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FARMASETIKA LANJUTAN PENGGOLONGAN OBAT

Oleh :

Cindaira Fiza (01038210015)

Dosen Pengampu :

Apt. Dela Rosa, M.M., M.Sc

Apt. Feronia Reni S

Apt. Ernestine Arianditha P ., S. Farm

PROGRAM STUDI S1

FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TANGERANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Obat merupakan suatu zat yang terdiri dari beberapa senyawa yang sering
digunakan dalam proses pencegahan, pengobatan dan pendiagnosaan suatu penyakit.
Obat adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi. Obat terdiri dari beberapa golongan yaitu ada golongan obat bebas,
golongan obat terbatas, golongan obat keras, golongan obat psikotropika, golongan
narkotika, obat tradisional, fitofarmaka, obat paten, obat wajib apotek dan lain-lain
(Situmorang, 2012; Tjay dan Rahardja, 2010).
Obat sangat dekat keterkaitannya dengan manusia, karena obat adalah salah satu
alternatif manusia untuk menyembuhkan suatu penyakit. Sayangnya obat obatan yang
tersebar sering kali disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pengguna umumnya sadar bahwa mereka melakukan kesalahan, namun mereka sudah
tidak dapat menghindarkan diri dari kebiasaan tersebut. Hanapi (2015) mengatakan
bahwa penyalahgunaan obat sering terjadi dan obat yang disalahgunakan bukan hanya
kokain dan heroin, tetapi juga obat obat yang sering diresepkan dan yang paling sering
menyalahgunakan obat-obatan adalah mereka para remaja yang umurnya berkisar
antara 12-25 tahun. Karena itulah obat-obatan terdiri dari beberapa golongan yang bisa
diketahui obat tersebut bisa dikonsumsi untuk orang-orang dan obat juga harus
dikonsumsi sesuai dengan aturan yang digunakan dan dosisnya juga harus sesuai dengan
takaran dalam pengonsumsian obat.

II. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis golongan obat
2. Untuk mengetahui contoh obat tersebut termasuk golongan obat yang dimaksud
3. Menyelesaikan tugas asinkronus farmasetika lanjuta
BAB II
ISI
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,
kemudian dapat mengetahui luka pada manusia dan hewan termasuk untuk memperelok tubuh
hewan atau bagian tubuh manusia. Pengertian obat secara khusus:

1. Obat Baru : Obat yang berisi zat berkhasiat atau tidak berkhasiat, seperti pembantu, pelarut,
pengisi, lapisan atau komponen lain yang belum diketahui khasiat dan penggunaan dari obat
tersebut.
2. Obat Essensial : Obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat dan bisa
tercantum dalam daftar obat yang sudah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.
3. Obat Jadi : Obat yang sudah dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk salep,
cairan, kapsul, pil, tablet, serbuk, atau bentuk lainnya yang sudah disesuaikan dengan
Farmakope Indonesia atau buku resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.
4. Obat Paten : Obat yang diperoleh dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat
yang sudah diberi kuasa dan obat dapat dijual dalam kemasan asli dari perusahaan yang
memproduksi obat tersebut.
5. Obat Asli : Obat yang diperoleh langsung dari bahan alamiah, diolah secara sederhana
dengan pengalaman yang sudah diterapkan dan dibuat dalam pengobatan tradisional.
6. Obat Tradisional : Obat yang didapat dari bahan alam dan diolah secara sederhana
berdasarkan pengalamannya.
7. Obat Generik : Obat yang mempunyai nama resmi dari Farmakope Indonesia dengan zat
khasiat yang sudah diketahui dan kandungannya.

Penggolongan obat ini dapat digolongkan berdasarkan kriteria penggolongan dan


Dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketetapan serta pengamanan distribusi. Obat ini
sudah digolongkan menurut Undang Undang Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan no
949/Menkes/Per/VI/2000. Berikut penggolongan obat

1. Obat bebas

Adalah obat yang digunakan tanpa resep dokter, terdiri atas obat bebas dan obat bebas
terbatas. Tetapi obat bebas ini sudah diatur berdasarkan Menteri Kesehatan RI, dan obat
golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh dari obat bebas adalah paracetamol, multivitamin, dan oralit
2. Obat Bebas Terbatas

Adalah obat yang termasuk obat keras namun masih bisa dijual atau dibeli tanpa resep
dokter, dan disertai dengan tanda peringatan seperti pada kemasan diberi tanda khusus dan
etiket. OBT ini lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. OBT juga memliki tanda
peringatan atau tanda khusus untuk kemasan obat. Contoh dari obat bebas terbatas adalah
asetosal, ibuprofen, dan CTM
3. Obat Keras

Adalah obat yang memiliki khasiat tinggi dan harus dengan resep dokter untuk mendapatkan
obat tersebut. Penandaan obat keras ini dengan lingkaran berwarna merah dan bergaris tepi
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis. Obat keras ini biasanya ada perlakuan khusus,
dan harus menggunakan label yang bertuliskan tidak bisa diulang tanpa resep dokter.
Contoh dari obat keras adalah obat antibiotic, nitrazepam, dan pseudoefedrin.
4. Obat Psikotropika

Adalah zat atau obat baik alami maupun sintetik nonnarkotika yang dapat mempengaruhi
sistem kerja saraf pusat. Berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf
pusat dan dapat membuat perubahan khas pada aktivitas mental serta perilaku, obat ini
memiliki kandungan yang keras dan harus menggunakan resep dokter. Contoh dari obat
psikotropika adalah ekstaksi, diazepam, dan amfetamin
5. Obat Narkotika

Adalah obat yang bisa dibilang berbahaya namun dapat menurunkan aktivitas otak atau
menurunkan susunan syaraf pusat, dan bisa menimbulkan kelainan pada pelaku dengan
munculnya halusinasi, ilusi, gangguan berfikir, dan efek stimulasi pada penggunanya. Tanda
golongan obat ini adalah palang merah didalam lingkaran putih bergaris tepi merah. Obat ini
tidak diperjualbelikan dengan sembarangan dan harus menggunakan resep dokter karena
kandungan dari obat ini cukup berbahaya dan banyak yang mempersalahgunakan, maka
tidak boleh sembarangan. Contoh dari obat narkotika adalah codein, tramadol, loperamide
HCl.

JAWAB PERTANYAAN :
Asetosal adalah obat bebas terbatas karena memiliki Dosis Maksimum, maka Asetosal bukan
obat bebas. Namun, apabila ada obat keras dalam 1 resep yang sama, maka asetosal
termasuk golongan obat keras karena memiliki kandungan yang sama dengan OK.
BAB III
KESIMPULAN
Obat merupakan zat tunggal atau campuran yang digunakan untuk bagian dalam maupun
pencegahan, diagnose, dan pengobatan. Beberapa jenis obat ini ada obat jadi; generic;
essensial; tradisional; dan lain-lain. Penggolongan obat juga harus sesuai dengan peraturan
yang sudah ditetapkan dan harus sesuai dengan ketetapan perintah dari dokter. Dalam
penggolongan obat ada obat yang memang harus disesuaikan dosis nya apakah harus sesuai
takaran atau tidak agar mencegah untuk tidak terjadinya overdosis dalam hal meminum
obat. Obat-obat yang kandungannya keras juga tidak boleh untuk dibuat secara suka-suka
karena harus menggunakan resep dokter yang memang sudah ditetapkan, karena tanpa
resep dokter dan kandungannya berbahaya itu tidak sesuai dengan perintah yang sudah
diterapkan dengan pemerintah. Banyak yang mempersalahgunakan dalam obat-obat yang
memang tidak layak untuk digunakan, dalam hal ini diwajibkan untuk memberi etiket atau
label dengan pertandaan khusus. Maka dari itu pentingnya penggolongan obat agar dapat
mengetahui mana yang layak untuk dibuat dan mana yang tidak, penggolongan obat juga
bisa mengetahui apakah obat tersebut kandungannya berbahaya atau tidak.

DAFTAR PSUTAKA
https://www.academia.edu/38099462/Edoc_site_makalah_penggolongan_obat

Anda mungkin juga menyukai