Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

KEGIATAN PENYULUHAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR


DI DUSUN BARAT KUBUR DESA SESELA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GUNUNGSARI

OLEH:
KELOMPOK B

PEROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIII-B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2017/2018

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PENYULUHAH OBAt YANG BAIK DAN BENAR DI DUSUN BARAT KUBUR
DESA SESELA WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNGSARI
telah diperiksa dan disetujui oleh :

Gunungsari, Januari 2018


Mahasiswa

(PJ Program kesling)


Kepala Desa Pembimbing Lahan

(Asmuni, AS) (Ns. Hj. Ni Ketut Metri)

Pembimbing Akademik

Sukardin, S.Kep.,Ners.,MNS)

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan ilmu farmasi sudah
semakin maju. Banyak sekali macam macam jenis sediaan
farmasi yang dikembangkan. Segala macam penggolongan
obat pun sudah semakin diperbaharui dengan adanya
peraturan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2000 yang mengganti penggolongan jenis obat
menjadi 5 golongan saja. Bidang Farmasi juga terus
menggembangkan ilmu dalam menemukan jenis dan khasiat
obat obatan. Karena masyakarakat kita semakin
membutuhkan segala jenis obat dengan kerja yang sesuai
di tubuhnya. Kebutuhan obat di kalangan masyarakat
sangatlah penting dan mutlak untuk menunjang kesehatan
mereka.
Pelayanan farmasi pun kini semakin baik karena
menunjang kepentingan kesehatan masyarakat. Ilmu yang
berkenaan dengan pelayanan farmasi seperti Farmasetika
pun terus mengalami perubahan dan peningkatan menjadi
yang lebih baik. Para mahasiswa pun kini dintuntut
untuk mampu membedakan segala macam jenis sediaan
farmasi dan juga mampu menggolongkan segala jenis obat
berdasarkan beberapa aturannya. Mahasiswa juga
dituntut untuk mampu membuat beberapa sediaan farmasi
baik steril maupun non steril untuk menunjang
perkerjaan di masa depan kelak. Mahasiswa juga harus
mampu bertindak dengan tanggap dalam membuat sediaan
obat,karena para mahasiswa diharapkan menjadi seorang
farmasis atau apoteker yang tanggap,cepat,dan mampu
menolong masyarakat yang membutuhkan obat untuk
kesehatannya.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan obat?
2. Apakah definisi khusus dari obat?
3. Berdasarkan apa sajakah penggolongan obat itu?
4. Apa saja bentuk sediaan obat?
5. Apa saja sumber bahan obat?

C. Tujuan
Kami mengharapkan setelah membaca makalah ini
masyarakat dapat menjelaskan tantang :
1. Definisi dari obat baik secara umum maupun
secara khusus.
2. Dapat menggolongkan obat menurut UU Kesehatan.
3. Dapat menggolongkan obat berdasarkan yang
lainnya.
4. Dapat mengetahui apa saja bahan sumber obat.
5. Dapat menjelaskan dan menyebutkan contoh
sediaan obat.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Obat
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk
dipergunakan dalam mementukan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan jasmani dan rohani
pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh
atau bagian tubuh manusia.
Pengertian Obat secara khusus :
1. Obat Baru
Adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak
berkhasiat),seperti pembantu,pelarut,pengisi,lapisan
atau komponen lain yang belum dikenal sehigga tidak
diketahui khasiat dan kegunaannya.
2. Obat Essensial
Adalah obat yang paling banyak dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam
daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) yang
ditetapkan oleh Mentri Kesehatan RI.
3. Obat Jadi
Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk
salep,cairan,suppositoria,capsul,pil,tablet,serbuk,a
tau bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan
Famakope Indonesia atau buku resmi lain yang
ditetapkan pemerintah.
4. Obat Paten
Adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar
atas nama pembuat yang telah diberi kuasa dan obat
itu dijual dalam kemasan asli dari perusahaan yang
memproduksinya
5. Obat Asli

5
Adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan bahan
alamiah,diolah secara sederhana berdasarkan
pengalaman dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.
6. Obat Tradisional
Adalah obat yang didapat dari bahan alam diolah
secara sederhana berdasarkan pengalaman dan
digunakan dalam pengobatan tradisional.
7. Obat Generik
Adalah obat yang nama resmi nya tercantum dalam
Farmakope Indonesia dengan zat khasiat yang
dikandungnya.

B. Pengolongan obat
Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa
kriteria penggolongan dan dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan serta pengamanan distribusi.
1. Penggolongan Obat menurut Undang Undang Kesehatan
dan Peraturan Menteri Kesehatan no
949/Menkes/Per/VI/2000.

 Obat bebas
Adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter
disebut OTC (Over The Counter),terdiri atas obat
bebas dan obat terbatas. Penandaan obat bebas diatur
berdasarkan S.K Menkes RI Nomor 2380/A/SKA/1983
tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas
terbatas. Di Indonesia,obat golongan ini ditandai
dengan lingkaran bewarna hijau dengan garis tepi
berwarna hitam.

6
 Obat Bebas Terbatas
Adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa
resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam.

Obat Bebas Terbatas juga mempunyai tanda tanda


peringatan yang selalu tercantum pada kemasan obat,
berupa empat persegi panjang berwarna hitam
berukuran panjang 5 cm dan lebar 2 cm. Tanda
peringatan ini memuat pemberitahuan pemberitahuan
penggunaan obat dan ditulis dengan tinta putih.
Contoh tanda tanda peringatan itu antara lain :

7
 Obat Wajib Apotek
Adalah obat keras yang dapat diberikan oleh
Apoteker Penglola Apotek atau disingkat APA
kepada pasien. Tujuan OWA ini adalah memperluas
keterjangkuan obat untuk masyarakat. Obat obat
yang digolongkan dalam golongan iini merupakan
obat obatan yang diperlukan bagi kebanyakan
penyakit yang diderita pasien.

 ObatKeras
Adalah obat yang mempunyai khasiat tinggi dan
harus dengan resep dokter untuk mendapatkannya.
Berdasarakan keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor
02396/A/SKA/III/1986 penandaan obat keras dengan
lingkaran berwarna merah dan bergaris tepi hitam
serta huruf K yang menyentuh garis.

8
 Obat Psikotropika
dan Narkotika Adalah zat/obat yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan
perilaku, disertai dengan munculnya halusinasi,
ilusi, gangguan berfikir, perubahan perasaan dan
dapat menyebabkan ketergantungan dan efek
stimulasi bagi penggunanya. Tanda pada golongan
obat ini adalah palang merah didalam lingkatan
putih bergaris tepi merah.

C. Contoh-Contoh Obat
 ObatBebas
Tablet Vit. C 100 mg, 250 mg; tablet B complex,
tablet Bi 100 mg, 50 mg, 25mg; tablet multivitamin.
Boorwater, 2-4 salap, salep boor. Julapium, buikdrank,
staaldrank. promag, bodrex, biogesic, panadol,
puyerbintangtoedjoe, diatabs, entrostop,
dansebagainya.

9
 ObatBebasTerbatas
TincturaIodii (P3) = antiseptik, lequorburowi
(P3) = obatkompres, gargarismakan (P2) = obat kumur,
rokok asthma (P4) = obat asthma, tablet Ephedrinum 25
mg (P1) = obat asthma, tablet santonin 30 mg (P1) =
obat cacing, tablet Vit. K 1,5 mg = anti pendarahan,
ovulasulfanilamidun (P5) = anti inveksi di vagina,
obatbatuk, obatpilek, krim antiseptic, neo
rheumacylneuro, visine, rohto, antimo

 Obat Wajib Apotik


Clindamicin 1 tube, obat luar untuk acne;
Diclofenac 1 tube, obat luar untuk anti inflamasi (asam
mefenamat); flumetason 1 tube, obat luar untuk
inflamasi; Ibuprofen tab. 400mg, 10 tab. Tab. 600mg, 10
tab; obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi
kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), anti
alergisistemik (CTM), obat KB hormonal

 Obat Keras
Semua obat injeksi, obat antibiotik
(chloramphenicol, penicillin, tetracyclin, ampicillin),
obatantibakteri (sulfadiazin, sulfasomidin),
amphetaminum (O.K.T), hydantoinum = obat anti epilepsi,
reserpinum = obat anti hipertensi, Vit. K = anti
perdarahan, Yohimbin = aphrodisiaka, Isoniazidum = anti
TBC, nitroglycerinum = obatjantung

2. Penggolongan obat berdasarkan kegunaan di dalam


tubuh yaitu :
 Obat penyembuhan (terapeutic)
 Obat pencegahan (prophylaclic)
 Obat diagnosis (diagnostic)

10
3. Penggolongan obat berdasarkan cara penggunaan obat
yaitu :
 Medicamentum ad usum intenum atau pemaikan
dalam yang biasanya ditandai oleh etiket
bewarna putih dan diperuntukan untuk
pengguanaan oral (melalui mulut).
 Medicamentum ad usum atau pemakaian luar yang
biasanya ditandai dengan etiket bewarna biru.
Contoh obat ini adalah injeksi,plantasi,membran
mukosa,rektal,vaginal,nasal,opthalmic,aurical,c
ollutio/gargarisma/gargle.

4. Penggolongan obat berdasarkan cara kerja obat


tersebut yaitu :
 Obat lokal
Adalah obat yang berkerja secara lokal atau
pada jaringan setempat ,seperti pemakaian
topical
 Obat sistemik
Adalah obat yang kerjanya didistribusikan ke
seluruh tubuh seperti tablet analgetik.

5. Penggolongan obat berdasarkan proses fisiologis dan


biokimia didalam tubuh yaitu :
 Obat Farkodinamik
Obat yang berkerja terhadap tubuh dengan jalan
mempercepat atau memperlambatproses fisiologis
atau fungsi biokimia dalam tubuh. Misalnya
hormon,diuretik,hipnotik,dan obat otonom.
 Obat Kemoterapeutik
Obat ini dapat membunuh parasit dan kuman
didalam tubuh. Obat ini memiliki kegiatan
farkodinamik,minimal untuk melawan parasit

11
seperti ,cacing,protozoa,bakteri dan virus.
Obat neoplas atau obat kanker juga termasuk
dalam golongan obat ini.
 Obat diagnosis
Obat ini membantu pengenalan suatu penyakit.

D. Macam macam sediaan bentuk obat.


1. Bentuk padat,antara lain :
 Serbuk
Adalah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan.
 Tablet
Adalah sediaan farmasi padat bebentuk bundar
pipih cembung dan padat.
 Pil
Adalah sediaan farmasi dalam bentuk bulat
yang mengandung satu atau lebih bahan obat.
 Kapsul
Adalah sediaan farmasi padat berupa serbuk
dalam cangkang yang keras atau lunak dan
dapat larut.
 Suppositoria
Adalah sediaan farmasi padat dalam berbagai
bobot yang diperuntukan untuk pemakaian
melalui rektal,vagina,dan uretra.
2. Bentuk setengah padat,antara lain :
 Salep
Adalah sediaan farmasi berbentuk setengah
padat untuk pemaikan topikal pada kulit dan
selaput lendir.
 Cream

12
Adalah sediaan farmasi berbentuk setengah
padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan
obat dalam bahan dasar yang sesuai.
 Gel
Adalah sediaan farmasi yang bermassa lembek
yang berupa suspensi yang terbentuk dari
senyawa organik masing masing terbungkus dan
saling terserap oleh cairan.
 Emulsi
Adalah sistem dua fase yang salah satu cairan
terdispersi dalam cairan lainnya yang
membentuk tetesan kecil

3. Bentuk cair,antara lain :


 Sirup
Adalah sediaan farmasi berupa cairan yang
mengandung sukrosa.
 Eliksir
Adalah sediaan farmasi berupca cairan yang
biasanya hidroalkoholik,jernih dan manis.
Biasanya untuk pemaikaian oral.
 Infus intravena
Adalah sediaan steril berupca larutan atau
emulsi,bebas pirogen,sedapat mungkin dibuat
isotonis terhadap darah,dan disuntikan
langsung kedalam vena dalam volume yang
relatif banyak.

4. Bentuk gas,antara lain :


 Inhalasi
Adalah sediaan farmasi berbentuk larutan
atau suspensi yang terdiri dari satu atau
lebih bahan obat yang diberikan melalui

13
saluran pernapasan hidung atau mulut untuk
mendapatkan efek lokal atau sistemik.
 Aerosol
Adalah sediaan farmasi yang terdiri dari satu
atau lebih zat aktif obat dalam wadah kemas
tekan berisi propelan yang dapat memancarkan
isinya yang berupa kabut hingga abis serta
dapat digunakan untuk obat dalam dan obat
luar.

E. Tujuan perlu adanya bentuk sediaan obat.


1. Melindungi bahan obat dari udara yang lembab
(tabel salut).
2. Melindungi bahan obat terhadap pengaruh asam
lambung jika diberikan melalui oral (tablet salut
enteric).
3. Menutupi bau dan rasa pahit yang tidak enak
(kapsul,tablet salut,sirup dengan rasa manis atau
rasa buah buahan).
4. Menyediakan sediaan cair untuk bahan obat yang
tidak larut atau tidak stabil dalam pembawa
(suspensi).
5. Menyediakan sediaan cair dari bahan obat yang
larut dalam pembawa yang diinginkan (larutan).
6. Menyediakan obat dengan kerja yang luas,dengan
mengatur pelepasan obat (tablet,kapsul suspensi
yang diatur pelepasan bahan obatnya).
7. Menyediakan sediaan obat yang digunakan secara
topical (salep,krim, obat tetes mata,obat tetes
telinga,dan obat tetes hidung).
8. Agar bahan obat dapat bekerja dalam aliran darah
atau jaringan tubuh tertentuk (injeksi).

14
9. Memberikan kerja bahan yang optimal secara
inhalasi (aerosol).
10. Supaya bahan obat dapat diberikan dengan dosis
yang sesuai.

F. Sumber bahan obat


Obatan obatan yang kita konsumsi berasal dari
berbagai sumber. Antara lain :
1. Tumbuh tumbuhan (obat herbal,flora atau
nabati). Contohnya digitalis,kina,dan minyak
jarak.
2. Hewan (fauna atau hayati). Contohnya minyak
ikan,adeps lanae, dan cera.
3. Mineral (pertambangan). Contohnya iodkali,garam
dapur,parafin,vaselin,sulfur.
4. Sintetis Tiruan atau buatan. Contohnya kamper
sintetis dan Vitamin C.
5. Mikroba dan fungi. Contohnya antiobiotik atau
penisilin.

15
BAB III
LAPORAN KEGIATAN

A. HASIL KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan tentang penggunaan obat
yang baik dan benar di Dusun Barat Kubur Desa
Gunungsari Kecamatan Gununungsari dilaksanakan pada
hari kamis tanggal 04 januari 2018 jam 16.00 di
Masjid Al-Mabrur Barat Kubur. Kegiatan penyuluhan
ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada
warga tentang penggunaan obat yang baik dan benar
dan dilakukan menunjukan langsung atau percontohan
langsung oleh narasumber tentang Penggunaan obat
yang baik dan benar kegiatan dicontohkan agar
masyarakat dapat mengetahui tentang penggunaan obat
yang baik dan benar.
Sasaran dalam kegiatan ini yaitu warga Dusun
Barat Kubur, warga yang datang pada saat penyuluhan
sebanyak 25 orang yang terdiri dari remaja, dewasa,
dan lansia. Penyuluhan berjalan dengan lancar dan
warga sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan.
Ada 2 warga yang bertanya saat penyuluhan tentang
bagaimana cara menyimpan obat yang baik dan benar.
Setelah dilakukan penyuluhan obat-obatan oleh
narasumber dan warga sangat memperhatikan,
narasumber meminta warga untuk menyebutkan kembali
tentang obat yang baik dan benar sudah dicontohkan.
Warga mau memperhatikan dan sangat kooperatif. Ada
salah satu peserta penyuluhan yang hadir bisa
mencontohkan obat yang baik dan benar.

16
Susunan Acara
Hari/Tanggal/ Jenis Acara Penanggung
Waktu Jawab
04 Januari
2018
15.30 – 16.00 Registrasi Peserta
Panitia

16.00 – 16.30 Sambutan sambutan :


1. Ketua Panitia
MC
2. Kepala Desa

16.30 - 17.15 Pemateri 1 : narasumbei, dari


puskesmas, Gunung sari. Lombok
barat, narmada Moderator
Penyuluhan tenang penggunaan obat
yang baik dan benar
Moderator
17.15 – 17.30 Sesi Tanya Jawab+ doorprize I Moderator
17.30 – 18.30 Penutupan
Foto bersama Moderator

17
DAFTAR LAMPIRAN
A. RAB (Rencana Anggaran Belanja) kesehatan lingkungan
NILAI NILAI
NO. RINCIAN KEBUTUHAN JUMLAH SATUAN TOTAL
1 Layar proyektor 1 Buah - -
2 Laptop 1 buah - -
3 LCD 1 buah - -
4 Mikrofon 3 buah - -
5 Cokroll 2 buah - -
6 Sound system 1 set - -
8 Rp. Rp.
Spanduk 1 buah 100.000 75.000
9 Transport narasumber 3 Orang 50.000 150.000
10
Rp.175.0
Snack 35 buah Rp.5.000 00
Rp.
JUMLAH TOTAL 400.000

Rencana Dana
No Sumber Dana Jumlah (Rp)
1. Swadaya Mahasiswa Rp. 100.000
2. STIKES Mataram -
Total -

18
B. KEPANITIAAN
1. Pelindung : - STIKES Mataram

- UPT BLUD Puskesmas Gunungsari

- Kepala Desa Sesela

2. Ketua : Syarif Rahman Hakim

3. Wakil Ketua : Yeti Rosmiati

4. Sekretaris : Okky Savitri Lestari

Seksi acara : Nuri febrini


1. Dwi Aisyah
2. Siti Akmasari
3. Siti Zuraidatil Apriani
4. M. Azmi
5. Iranadi
6. Putri Juniasti

Seksi dokumentasi : Zulfami


1. M.Novian Rangga
2. Baiq Nuzulia Rahmadiyana

Seksi Konsumsi : Endang Karniwati


1. Nurjannah Khairiah
2. Wimdrawati
3. Inggrit Arifani
4. Irene Staness Kaviyose

Seksi Keamanan : Rian Wahyu Pratama


1. Taufik Hidayat
2. M. Muslihuddin

Seksi Kesehatan : Mutmainah


19
1. Neni Hidayati
2. Winda Andriana
3. Nurhayati
4. Zakiah Derajat

C. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan proposal kegiatan sosialisasi
pengelolaan sampah yang baik dan benar.
2) Waktu pelaksanaan sosialisasi telah
disepakati dan ditetapkan bersama pembimbing
akademik, lahan dan pihak pemegang program
promosi kesehatan di puskesmas.
3) Tempat dan perlengkapan acara telah
dipersiapkan.
4) Materi dan media yang akan digunakan dalam
kegiatan penyuluhan telah dipersiapkan.
5) Telah terbentuk struktur pengorganisasian
penyuluhan tentang penggunaan obat yang baik
dan benar.

b. Evaluasi proses
1) Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan
persiapan dan beberapa pengarahan dari pak
kadus untuk kelangsungan acara.
2) Sasaran dalam penyuluhan ini yaitu semua
masyarakat yang ada di dusun Barat Kubur Desa
Sesela.
3) Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
4) Ada dua peserta yang menanyakan bagaimana
cara menyimpan obat yang baik dan benar agar
tidak mempengaruhi manfaat dari obat itu

20
sendiri dan apakah semua obat itu adalah
antibiotik.
5) Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan
penyuluhan pada saat acara.
6) Media dan alat bantu dapat digunakan secara
efektif.
7) Acara dapat berjalan sesuai rencana
c. Evaluasi hasil
1) Peserta/masyarakat sosialisasi mengetahui
cara penggunaan obat yang baik dan benar.
2) Masyarakat mengerti tentang apa itu obat
3) Masyarakat mengerti tentang macam-macam
obat.
4) Masyarakat mengerti tentang penggunaan
obat yang baik dan benar.
5) Masyarakat mengerti dan mampu memilah obat
sesuai dengan indikasinya.
6) Masyarakat mengerti tentang pemanfaatan
obat yang baik dan benar.
7) Setelah dilakukan evaluasi secara random,
didapatkan dari 27 peserta yang hadir di
penyuluhan tentang penggunaan obat yang baik
dan benar terdapat 20 orang yang paham
tentang penggunaan obat yang baik dan benar.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat merupakan suatu zat tunggal atau campuran
yang digunakan untuk bagian dalam maupun untuk untuk
pencegahan, diagnosa dan pengobatan. Beberapa jenis
obat secara khusus antara lain obat jadi, obat
generik, obat essensial, obat tradisional, dan lain
lain. Penggolongan obat dapat dibedakan berdasarkan
peraturan dalam perundang undangan kesehatan,
penggunaan, fisiologis dan biokimia didalam tubuh,serta
cara kerja obat tersebut. Sediaan obat juga terdiri
dari berbagai macam ada yang dalam bentuk padat,
setengah padat, cairan, dan gas. Adanya bentuk sediaan
obat juga membantu pasien dalam mengkonsumsi obat
seperti menutupi rasa pahit obat dengan penggunaan
kapsul. Bahan obat juga terdapat berbagai macam sumber
seperti tumbuhan, hewan, sintetis, serta mikroba atau
fungi.

B. Saran
Diharapkan kepada petugas obat-obatan (apoteker)
dapat berperan penting dalam mengadakan penyuluhan
tentang pengguanaan obat yang baik dan benar.

22
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Syamsuni, Apt. 2005. Farmasetika Dasar dan


Hitungan Farmasi. Jakarta: Buku Kedokteran
Syamsuni, H.A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta:EGC
http://id.wikipedia.org/

23

Anda mungkin juga menyukai