PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau
tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau
memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi pada anak (Anggraini, 2004).
Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui
bermain anak akan belajar tentang dunia dan kehidupannya serta
berhubungan dengan orang lain. Dengan bermain anak akan
menemukan kekuatan dan kelemahannya sendiri, minat dan cara
menyelesaikan masalah dalam permainan. Bermain merupakan unsur
yang penting bagi anak untuk perkembangan fisik, mental,
sosial dan emosional.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau
anak di rawat di rumah sakit maupun anak dalam kondisi sehat,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus
disesuaikan dengan kondisi anak. Tujuan bermain pada
prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreativitas anak,
dan anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress.
Di Dusun Barat Kubur, Desa Sesela terdapat 61 anak (18%),
anak berusia pre-school (4-5 tahun). Anak-anak pada usia pre-
school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai
bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak.
Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak
pre-school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan
mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara
psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai anak akan
mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar
sehingga untuk sementara waktu anak akan merasalebih rileks.
Oleh karena itu, pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh
kembang anak, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak
usia pre-sekolah dengan cara mewarnai.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendorong interaksi antara perawat dengan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bermain
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang
dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan
dan merupakan media yang baik bagi anak-anak untuk belajar
komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan
kesejahteraan mental dan sosial anak.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif
untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan
komunikasi pada anak.
B. Fungsi Bermain
C. Tujuan Bermain
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
pada saat sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-
idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit
dan dirawat di rumah sakit.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain
1. Tahap perkembangan
2. Jenis kelamin anak
3. Status kesehatan anak
4. Lingkungan yang tidak mendukung
5. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain
1. Perlu energi ekstra
2. Waktu yang cukup
3. Alat permainan
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
D. Mekanisme Kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam tarapeutik
1) Salam dari mahasiswa kepada anak
2) Mahasiswa dan anak memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan anak saat ini
c. Kontrak
1) Mahasiswa menjelaskan tujuan terapi
2) Menjelaskan aturan main berikut:
a) Jika ada anak yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada mahasiwa.
b) Lama kegiatan ± 30 menit.
c) Setiap anak mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
d. Tahap Kerja
E. Sasaran
Sasaran terapi bermain ini untuk anak usia 4 – 6 tahun
F. Metode
1. Ceramah/Demonstrasi
2. Bermain (peragaan langsung)
G. Alat permainan
1. Buku Gambar
2. Pensil warna dengan 7 jenis warna
H. Tata tertib
1. Tata tertib pelaksanaan Terapi Bermain
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan terapi bermain sampai
dengan selesai
b. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
I. Antisipasi masalah
1. Penanganan anak yang tidak aktif saat terapi aktivitas
bermain: meminta bantuan kepada orang tua untuk menemani atau
mendampingi anak
2. Bila anak jenuh pada aktivitas bermain : fasilitator menghibur
dengan cara memberikan hadiah dan mengajak bergabung dengan
teman-teman yang lain
3. Bila anak ingin buang air besar atau air kecil
Fasilitator mengajak orang tua untuk membersihkan dan
mengganti popoknya
4. Bila ada anak lain yang ingin ikut bermain : fasilitator
memberikan kesemapatan pada anak lain untuk ikut dan
dimasukkan dalam kelompok umur yang sesuai
J. Strategi Kegiatan
No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode
1 3 Menit Pembukaan
1. Membuka 1. Menjawab salam Ceramah
kegiatan
dengan
mengucapkan
2. Memperhatikan
salam
2. Menjelaskan
latar belakang
dan 3. Memperhatikan
memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
K. Kriteria Penilaian
1. Evaluasi Struktur
a. Peralatan bermain seperti boneka, buku gambar dan pensil
berwarna sudah tersedia
b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu
d. Jumlah mahasiswa 6 orang
e. Jumlah peserta terapi bermain 7-10 orang
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan
tertib dan teratur
b. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam
permainan