Anda di halaman 1dari 31

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. “M” DENGAN DIAGNOSA KAD DI RUANG


INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD KOTA MATARAM
1. Pengkajian
 Nama : Tn. M
 Umur : 50 Tahun
 Alamat : Otak Leban, Pringgasela
 Pekerjaan : IRT
 Tgl MRS : Rabu, 08-02-2017 pkl 08.30 wita
 Tgl Pengkajian : Rabu, 08-02-2017 pkl 08.30 wita
 Penanggung jawab : Tn.H
 Alamat : Otak Leban, Pringgasela
 No. Register : 364940
 Dx Medis : Stroke Infark dan penurunan
kesadaran
 Sumber informasi : keluarga klien

2. Keluhan Utama
Pingsan, tidak sadarkan diri
Klien masuk IGD pada pukul 08.30 dalam keadaan tidak
sadarkan diri dibawa oleh keluarga. Pada saat masuk IGD
tingkat kesadaran klien koma dengan GCS 3, terpasang O2
2 lpm dan infus.
3. Riwayat Penyakit/mekanisme trauma
Keluarga klien mengatakan klien pingsan secara tiba-tiba
pada saat duduk dan pertama kali mengalami penyakit
seperti ini dan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit
apapun sebelumnya hingga masuk rumah sakit.
4. Riwayat lingkungan
Klien tinggal di desa Otak leban, Pringgasela yang
memiliki jarak dengan fasilitas kesehatan yaitu
Puskesmas ± 100 m dan jarak dengan rumah sakit ± 1 Km.
5. Pemeriksaan Fisik

22
a. Airway
 Tidak ada obstruksi jalan nafas, jalan nafas paten.
b. Breathing
Pada saat pengkajian suara nafas vesikuler, suara
nafas tambahan tidak tedengar. Wh(-), ronchi(-).
c. Circulation
Pada saat masuk IGD, tekanan darah klien tinggi yaitu
260/90 mmHg, saturasi oksigen 98 %, dan CRT > 2
detik., warna kulit pucat, kulit dan akral teraba
dingin.
d. Disability
 Awake: koma
 Verbal: tidak ada respon.
 Pain: tidak ada respon.
 Tingkat kesadaran koma dengan GCS 3
 Diltasi pupil unilateral dan reflek cahaya negatif.
e. Exposaure
Tidak ada tanda-tanda trauma apapun, tidak ada luka
apapun.
f. Full Vital sign & Five intervention
 Kesadaran : koma / GCS : 3 (eye : 1, Verbal : 1,
Motorik : 1)
 Nadi : 70 X/menit
 TD : 260/90 mmHg
 Suhu : 36,60C
 RR : 19X/menit
 SPO2 : 98%
 Monitor denyut jantung (-)
Pada saat masuk IGD, klien tidak terpasang monitor.
 Pulse Oxymetri (+)
Pada saat pengkajian, klien terpasang pulse
oximetri untuk mengetahui saturasi oksigen klien.
 Indwelling Kateter (+)

23
Pada saat masuk IGD, klien belum terpasang kateter
dan setelah masuk ruang P1 klien langsung
dipasangkan kateter.
 NGT (+)
Pada saat masuk IGD, klien belum terpasang NGT dan
setelah masuk ruang P1 klien dipasangkan NGT.
 Pemeriksaan Lab (-)
Pada saat di IGD, klien tidak dilakukan
pemerikasaan laboratorium seperti darah lengkap
 Give a Comfort : klien diposisikan dengan kepala
diekstensikan untuk membuka jalan nafas.
 History & Head to toe Assessment :
- History :
Kelurga klien mengatakan sebelumnya klien tidak
pernah menderita ataupun mengeluh sakit apapun
tetapi pada tanggal 08-02-2017 klien duduk di
kursi dan tiba-tiba jatuh pingsan dan tidak
sadarkan diri kemudian keluarga langsung membawa
klien ke Puskesmas dan setelah itu langsung
dirujuk ke IGD Rumah sakit DR. R. Soedjono
Selong Lombok Timur. Klien masuk IGD RSUD raden
soedjono Selong pada tanggal 08-02-2017 pukul
08.30 dengan penurunan kesadaran, tingkat
kesadaran koma, GCS 3, O2 dan infus terpasang,
kemudian klien masuk ke ruang P1 (Prioritas 1)
pasien gawat darurat. Setelah itu, klien
diberikan tindakan berupa pemasangan EKG, cek
GDS (gula darah sewaktu) dengan hasil 126 mg/dl,
saturasi oksigen 98 %, pemasangan kateter dengan
jumlah urine 400 cc, pemasangan NGT, pemasangan
infuse pump 6 cc/jam dan injeksi citicoline 1
ampul.

- Head to toe:

24
a. Kepala
1) Inspeksi
a) Warna rambut hitam, tidak ada lesi dikulit
kepala, tidak ada ketombe dan kutu dikepala.
2) Palpasi
a) Masa/benjolan tidak ada
b. Mata, Telinga, Hidung
1) Inspeksi
a) Mata simetris
b) Edema pada palpebra tidak ada
c) Sklera : tidak ikterik
d) Konjungtiva : tidak anemis dan tidak pucat.
e) Dilatasi pupil unilateral dan reflek negative
(-).
f) Polip tidak ada
g) Katarak tidak ada
h) Serum ada (telinga)
i) Lesi tidak ada pada kelopak mata dan telinga
dan kulit pada leher
j) Tidak terdapat pembesaran tonsil
k) Tidak ada sekret pada lubang hidung
2) Palpasi
a) Masa tidak ada (mata,telinga, dan hidung).
c. Leher
1) Inspeksi
a) Leher simetris
b) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c) Lesi tidak ada
d) Warna kulit merata.
2) Palpasi
a) Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
dan kelenjar tiroid
b) Masa/benjolan ada
c) Reflex menelan tidak ada.

25
d) Distensi vena jugularis
d. Dada dan Punggung
1) Inspeksi
a) Bentuk dada simetris
b) Pengembangan paru simetris dextra-sinistra
c) Respirasi 19x/menit
d) Tidak ada lesi atau luka apapun
2) Palpasi
a) Fokal fremitus tidak terkaji
b) Masa tidak ada
c) Tidak ada pembesaran jantung (kardiomegali).
3) Perkusi
a) Sonor pada area paru
b) Pekak pada area jantung dan hati.
4) Auskultasi
a) Tidak terdengar suara nafas tambahan seperti
rhonci dan wheezing.
b) Tidak terdengar suara tambahan murmur pada
jantung.
e. Abdomen dan Pinggang
1) Inspeksi
a) Tidak ada lesi atau luka apapun.
b) Distensi dan Ascites tidak ada
2) Auskultasi
a) Bising usus 10x/menit
3) Palpasi
a) Tidak ada pembesaran Hati (hepatomegali) di
kuadran kanan atas.
b) Massa tidak ada
f. Alat kelamin
Terpasang Kateter dan terlihat bersih.
g. Ekstremitas atas dan bawah
1) Inspeksi
a) Simetris

26
b) Kuku panjang dan kotor
c) Kulit pecah-pecah pada ujung jari tangan dan
tumit.
d) tidak ada edema
e) Tidak ada sianosis
f) Kekuatan otot: 0 0
0 0
2) Palpasi
a) Tidak ada masa
b) CRT > 2 detik
c) Tidak ada fraktur.
d) Tubuh dan akral teraba dingin.
6. Riwayat penyakit dahulu:
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengalami
penyakit yang parah hanya flu dan batuk saja.
7. Riwayat Penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang
mempunyai riwayat penyakit tertentu.

27
Genogram :

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Pasien

8. Pola pemenuhan ADL


Pola pemenuhan ADL Sebelum MRS Setelah MRS
Pola nutrisi keluarga klien klien tidak
mengatakan klien mengkonsumsi
makan 2-3 x sehari makanan apapun
dengan porsi 1 hanya diberikan
piring nasi dengan terapi parenteral
lauk sayur, lewat infuse yatu
tempe,tahu kadang NaCl dan terpasang
ditambah dengan NGT.
daging tapi tidak
setiap hari
Pola eliminasi Keluarga klien Klien pernah BAB
mengatakan klien dan terpasang
BAB 1 kali sehari. kateter dengan
jumlah urine 400 cc
dengan warna putih
jernih.

28
Pola istirahat Keluarga klien Klien tidak
tidur mengatakan jika sadarkan diri.
dirumah klien tidur
dari jam 10 malam
sampai subuh.
Pola aktivitas Keluarga klien Klien tidak
mengatakan jika di sadarkan diri dan
rumah klien hanya tidak ada ativitas
bersih-bersih rumah apapun.
saja dan terkadang
pergi ke sawah.
Pola kebersihan Keluarga klien Klien dibantu
diri mengatakan klien dengan bantuan
mandi 2 kali sehari total oleh
dengan memakai keluarga.
sabun, menyikat
gigi sehabis mandi,
menyisir rambut
setelah mandi dan
jarang berdandan.
Pola komunikasi Keluarga klien Klien tidak
mengatakan sebelum sadarkan diri dan
masuk rumah sakit tidak ada respon
klien dapat jika diajak
berkomunikasi berbicara
dengan baik.

9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium: tidak ada hanya cek GDS
dengan hasil 126 mg/dl
b. Rontgen : tidak ada
c. EKG
10. TERAPI obat Ny A tanggal 08/02/2017
NO NAMA OBAT DOSIS

1 Infus NaCL 4 tpm


2 Inf.Nicordipin 6 cc/jam/syringe pump
3 Inj.citicolin 250 mg/IV
4 Inj.Omeprazole 40 gr/IV

29
11. Analisa data
Data etiologi Masalah

DS : Norefinefrin Penurunan curah


dilepaskan
Keluarga klien jantung
mengatakan klien
duduk dan jatuh
Vasokontrsiki
pingsan tidak (penyempitan
pembuluh darah)
sadarkan diri dan
keluarga klien
mengatakan klien
Aliran darah
tidak pernah menjadi lebih
cepat
mengeluh dan
menderita sakit
apapun
sebelumnya. Jantung memompa
darah lebih cepat
DO :
dan bekerja lebih
 Keadaan umum : keras
tidak sadarkan
diri (bed rest)
Penurunan cardiac
 Kesadaran :
output
coma / GCS : 3
 Rhonci (-),
wheezing (-),
vesikuler (+).
 Terpasang O2 al
2-3 lpm
 Kulit dan
membrane mukosa
terlihat pucat.
 Tubuh dan akral
teraba dingin
 BAB (-), BAK
dengan kateter

30
jumlah urine
400 cc.
 CRT < 2 detik
 DC (+), infuse
terpasang, NGT
(+).
 Infus pump (+)
 TTV
Nadi:70 X/menit
TD : 260/90 mmHg
Suhu : 36,60C
RR : 19 x/menit
SPO2: 98%
GDS : 126 mg/dl
DS : Penurunan curah Gangguan perfusi
Keluarga klien jantung jaringan
mengatakan klien
duduk dan jatuh Difusi diparu-
pingsan tidak paru terganggu
sadarkan diri dan
keluarga klien O2 dijaringan
mengatakan klien menurun
tidak pernah
mengeluh dan Perfusi menurun
menderita sakit
apapun Gangguan perfusi
sebelumnya. jaringan
DO :
 Keadaan umum :
tidak sadarkan
diri (bed rest)
 Kesadaran :
coma / GCS : 3

31
 Rhonci (-),
wheezing (-),
vesikuler (+).
 Terpasang O2 2-3
lpm
 Kulit dan
membrane mukosa
terlihat pucat.
 Tubuh dan akral
teraba dingin
 BAB (-), BAK
dengan kateter
jumlah urine
400 cc.
 CRT < 2 detik
 DC (+), infuse
terpasang, NGT
(+).
 Infus pump (+)
 TTV
Nadi:70 X/menit
TD : 260/90 mmHg
Suhu : 36,60C
RR : 19 x/menit
SPO2: 98%
GDS : 126 mg/dl : 28X/menit
DS : Penurunan curah Gangguan
Keluarga klien jantung pertukaran gas
mengatakan klien
duduk dan jatuh
pingsan tidak Pompa darah ke
sadarkan diri dan paru-paru menjadi
keluarga klien terganggu

32
mengatakan klien
tidak pernah
mengeluh dan Difusi diparu-
menderita sakit paru terganggu
apapun
sebelumnya.
DO : Gangguan
 Keadaan umum : pertukaran gas
tidak sadarkan
diri (bed rest)
 Kesadaran :
coma / GCS : 3
 Rhonci (-),
wheezing (-),
vesikuler (+).
 Terpasang O2 2-3
lpm
 Tampak sesak
 Kulit dan
membrane mukosa
terlihat pucat.
 Tubuh dan akral
teraba dingin.
 BAB (-), BAK
dengan kateter
jumlah urine
400 cc.
 CRT < 2 detik
 DC (+), infuse
terpasang, NGT
(+).
 Infus pump (+)
 TTV

33
Nadi:70 X/menit
TD : 260/90 mmHg
Suhu : 36,60C
RR : 19 x/menit
SPO2: 98%
GDS : 126 mg/dl

34
12. Diagnosa keperawatan
Tgl/jam No.DX Diagnosa keperawatan Paraf
Penurunan cardiac output berhubungan dengan peningkatan kerja
08/02/2017 jantung dalam memompa darah menjadi lebih cepat ditandai dengan
1.
08.30 wita nadi menurun (bradikardi) 70 x/menit, tekanan darah meningkat
(260/90 mmHg), penurunan kesadaran.
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan oksigen dijaringan
08/02/2017 menurun akibat gangguan difusi diparu-paru yang ditandai dengan
2.
08.30 wita bradikardi, tekanan darah meningkat, kulit dan membrane mukosa
pucat.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan difusi menurun di
08/02/2017
3. alveoli paru menurun yang ditandai dengan RR 19 x/menit, tampak
08.30 wita
sesak, terpasang O2

13. Planning
Tangg No.
Tujuan/kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
al DX
08/02 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Peningkatan
/2017 keperawatan selama 6 jam, 3-15 mmenit dan catat tekanan darah
08.45 klien menunjukkan curah hasilnya sistemik yang
wita jantung yang adekuat dengan diikuti dengan

35
kriteria hasil yaitu : penurunan tekanan
Subyektif : keluarga klien darah diastolic
mengatakan tekanan darah merupakan tanda
klien dapat kembali normal peningkatan TIK.
dank lien dapat sadar 2.Catat keberadaan denyutan 2. Denyutan karotis,
kembali. sentral dan perifer jugularis,
Obyektif : radialis,
 TD dalam batas normal femoralis mungkin

 Tidak terjadi bradikardi menurun

(nadi normal) mencerminkan efek


vasokonstriksi.
 Tingkat kesadaran meningkat
3.Kaji respon motorik 3. Mampu mengetahui
(berubah)
terhadap perintah tingkat respon
 Tubuh dan akral teraba
sederhana motorik pasien.
hangat.
4.Amati warna kulit, 4. Adanya pucat,
kelembapan, suhu, dan dingin, kulit
masa pengisian kapiler lembap, dan masa
pengisian lambat
mungkin berkaitan
dengan
vasokonstriksi

36
5.Berikan obat sesuai 5. Menurunkan gejala
program yang ditimbulkan

08/02 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda 1. Kelainan perfusi


/2017 keperawatan selama 6 jam kelainan perfusi seperti menunjukkan
08.45 perfusi jaringan perifer pucat, sianosis, kulit keadaan syok yang
wita efektif dengan kriteria hasil dingin/lembab, catat dialami klien.
: kekuatan nadi perifer.
Subyektif : 2. Pantau tanda-tanda 2. Monitor tanda-
keluarga klien mengatakan kecukupan perfusi jaringan tanda dini dari
tekanan darah klien dapat gangguan perfusi.
kembali normal dank lien 3. Atur posisi kaki lebih 3. Posisi kaki lebih
dapat sadar kembali dan sehat tinggi dari kepala tinggi dapat
seperti biasa. (tredelenburg). memenuhi kebutuhan
Obyektf O2 di otak.
 TTV dalam batas normal 4. Tanda-tanda vital
4. Monitor TTV tiap 3-15
 Tidak ada sianosis menunjukkan
menit.
keadaan umum

37
 Tubuh dan akral teraba klien.
hangat 5. Monitor pemberian cairan 5. Kecukupan perfusi

 Kulit dan membrane mukosa seperti : dapat dilihat dari

tidak pucat  Koloid : plasma resusitasi


cairan/terapi
cairan yang
diberikan.
6. Monitor output cairan : 6. Output cairan
urine output. dapat menunjukkan
keberhasilan
terapi yang
diberikan.
7. Monitor nilai-nilai 7. Nilai-nilai
laboratorium : AGD, laboratorium dapat
Elektrolit,HGB, PLT. menjadi
pemeriksaan
penunjang untuk
melihat kemajuan
klien dan melihat
keberhasilan
terapi yang

38
diberikan.

08/02 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda laju 1. Memantau kondisi


/2017 keperawatan selama 6 jam pertukaran gas meliputi : pernafasan klien,
pukul diharapkan fungsi pertukaran RR memantau laju
08.45 gas dapat maksimal dengan SPO2 pertukaran gas.
kriteria hasil : keadaan lapang paru
Subyektif : seperti Rh, Whezing.
keluarga klien mengatakan 2. Pertahankan posisi yang 2. Posisi ekstensi
klien dapat sehat kembali dan mendukung jalan nafas dapat melancarkan
sadar. meliputi : jalan nafas.
Obyektif :  Posisi ekstensi
 Tidak ada sianosis (sniping position)
 Tidak sesak  Posisi head up dengan
 RR dalam batas normal (16- jalan nafas tetap
29 x/menit) terbuka dengan
menggukan mayo.
3. Pantau TTV tiap 3-15 menit 3. Melihat
perkembangan
terapi dan
tindakan yang

39
telah diberikan
dengan monitor
TTV.
4. Berikan terapi O2 sesuai 4. Terapi O2 dapat
program yaitu kanul nasal membantu mengatasi
2-3 lpm gangguan
pertukaran gas dan
memenuhi O2 yang
kurang.

40
6. Implementasi
No.DX Tanggal/jam Implementasi Respon hasil
1 08/02/17 1. Memonitor tanda-tanda vital 3-15 1. TTV :
Pukul 08.45 mmenit dan catat hasilnya TD : 250 mmHg
N : 74 x/menit
S : 36,60C
RR : 20x/menit
2.Mencatat keberadaan denyutan sentral 2. Nadi karotis teraba, distensi
dan perifer vena jugularis, nadi radialis
teraba.
3.Mengkaji respon motorik terhadap 3. Tidak ada respon motorik
perintah sederhana
4.Mengamati warna kulit, kelembapan, 4. Tidak ada sianosis, turgor
suhu, dan masa pengisian kapiler kulit elastic, CRT >2 detik
(lambat)
5.Memberikan obat sesuai program 5. Infuse NaCl dan infuse pump
Nicordipin 6 cc/jam dan
injeksi citicoline
2 08/02/17 1. Memonitor tanda-tanda kelainan 1.Tidak ada sianosis, tubuh dan
pukul 08.45 perfusi seperti pucat, sianosis, akral teraba dingin, turgor
kulit dingin/lembab, catat kekuatan kulit elastis dan lembab,

41
nadi perifer. kulit dan membrane mukosa
pucat.
2. Memantau tanda-tanda kecukupan 2.Terdapat tanda-tanda kecukupan
perfusi jaringan perfusi
3. Mengatur posisi kaki lebih tinggi 3.Kaki lebih tinggi dari kepala
dari kepala (tredelenburg). selama 15 menit
4. Memonitor TTV tiap 3-15 menit. 4.TTV :
TD : 250 mmHg
N : 74 x/menit
S : 36,60C
RR : 20x/menit
5. Memonitor pemberian cairan seperti 5.Pemberian infuse NaCL.
:
 Koloid : plasma
6. Memonitor output cairan : urine 6.Output urine 450 cc
output.
3 08/02/17 1. Memonitor tanda-tanda laju 1. RR : 20 x/menit
pukul 08.45 pertukaran gas meliputi : SPO2 : 98%
RR Rhonci (-), wheezing (-),
SPO2 vesikuler (+)
keadaan lapang paru seperti Rh, 2. Posisi ekstensi dengan kepala

42
Whezing. ditinggikan, terlihat jalan
2. Mempertahankan posisi yang nafas terbuka dank lien tetap
mendukung jalan nafas meliputi : memakai oksigen nasal kanul.
 Posisi ekstensi (sniping
position)
3. Memantau TTV tiap 3-15 menit 3. TTV :
TD : 250 mmHg
N : 74 x/menit
S : 36,60C
RR : 20x/menit
4. Memberikan terapi O2 sesuai program 4. Klien menggunakan nasal kanul
yaitu nasal kanul 2-3 lpm 2 lpm
1 08/02/17 1. Memonitor tanda-tanda vital 3-15 1. TTV :
pukul 13.15 mmenit dan catat hasilnya TD : 200 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,80C
RR : 20x/menit
2. Mencatat keberadaan denyutan 2. Nadi karotis teraba, distensi
sentral dan perifer vena jugularis, nadi radialis
teraba.
3. Mengkaji respon motorik terhadap 3. Tidak ada respon motorik

43
perintah sederhana
4. Mengamati warna kulit, kelembapan, 4. Tidak ada sianosis, turgor
suhu, dan masa pengisian kapiler kulit elastic, CRT >2 detik
(lambat)

5. Infuse NaCl dan infuse pump


5. Memberikan obat sesuai program
Nicordipin 6 cc/jam

2 08/02/17 1. Memonitor tanda-tanda kelainan 1. Tidak ada sianosis, tubuh dan


pukul 13.15 perfusi seperti pucat, sianosis, akral teraba dingin, turgor
kulit dingin/lembab, catat kekuatan kulit elastis dan lembab,
nadi perifer. kulit dan membrane mukosa
pucat.
2. Memantau tanda-tanda kecukupan 2.Terdapat tanda-tanda kecukupan
perfusi jaringan perfusi
3. Mengatur posisi kaki lebih tinggi 3.Kaki lebih tinggi dari kepala
dari kepala (tredelenburg). selama 15 menit
4. Memonitor TTV tiap 3-15 menit. 4.TTV :
TD : 200 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,80C
RR : 20x/menit

44
5. Memonitor pemberian cairan seperti 5.Pemberian infuse NaCL.
:
 Koloid : plasma
6. Memonitor output cairan : urine 6.Output urine 550 cc
output.

3 08/02/17 1. Memonitor tanda-tanda laju 1. RR : 20 x/menit


pukul 13.15 pertukaran gas meliputi : SPO2 : 99%
RR Rhonci (-), wheezing (-),
SPO2 vesikuler (+)
keadaan lapang paru seperti Rh,
Whezing.
2. Mempertahankan posisi yang 2. Posisi ekstensi dengan kepala
mendukung jalan nafas meliputi : ditinggikan, terlihat jalan
 Posisi ekstensi (sniping nafas terbuka dank lien tetap
position) memakai oksigen nasal kanul.
3. Memantau TTV tiap 3-15 menit 3. TTV :
TD : 200 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,80C
RR : 20x/menit

45
4. Memberikan terapi O2 sesuai program 4. Klien menggunakan nasal kanul
yaitu simple mask 2-3 lpm 2 lpm

7. Catatatan perkembangan
Tgl/jam No. DX Evaluasi TTD
08/02/17 1 S :
pukul Keluarga klien mengatakan sampai saat ini klien belum ada
13.15 respon apabila diajak bicara.
O :
 TD masih tinggi yaitu 200/90 mmHg tetapi sudah turun dari
260/90 mmHg
 Tingkat kesadaran masih coma/GCS 3
 Tubuh dan akral teraba masih dingin.
 CRT < 2 detik (lambat)
 TTV
Nadi:82 X/menit
TD : 200/90 mmHg
Suhu : 36,60C
RR : 20 x/menit

46
SPO2: 99%
GDS : 126 mg/dl
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
08/02/17 2 S :
pukul Keluarga klien mengatakan klien masih belum sadar dan tidak ada
13.15 respon jika diajak bericara.
O :
 Tidak ada sianosis
 Tubuh dan akral teraba masih dingin
 Kulit dan membrane mukosa tidak pucat
 CRT < 2 detik (lambat)
 TTV
Nadi:82 X/menit
TD : 200/90 mmHg
Suhu : 36,60C
RR : 20 x/menit
SPO2: 99%
GDS : 126 mg/dl
A : masalah teratasi sebagian

47
P : intervensi dilanjutkan
08/02/17 3 S :
pukul Keluarga klien mengatakan klien belum menunjukkan peningkatan
13.15 kesadaran dan tidak ada respon jika diajak berbicara.
O :
 Tidak ada sianosis
 Masih sesak
 CRT < 2 detik (lambat)
 TTV
Nadi:82 X/menit
TD : 200/90 mmHg
Suhu : 36,60C
RR : 20 x/menit
SPO2: 99%
GDS : 126 mg/dl
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

48
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Krisis hipertensi adalah keadaan darurat yang
mengancam jiwa penderita yangmemerlukan penanganan
intensif di Rumah Sakit dengan pengawasan yang ketat.
2. Obat parenteral merupakan pilihan utama karena bisa
bereaksi cepat dan aman.
3. Ketepatan diagnosa akan mempengaruhi pilihan obat guna
keberhasilan terapidalam menurunkan tekanan darah dan
komplikasi yang ditimbulkan.

B. Beberapa Hal yang perlu diperhatikan


1. Disiplinlah dalam meminum obat antihipertensi
andaKedisiplinan dalam meminum obat antihipertensi
anda akan mencegah terjadinyakrisis hipertensi ini.
Keitdakdisiplinan dalam meminum obat juga
dapatmenyebabkan resistensi obat. Dimana diperlukan
dosis yang lebih besar untuk menurunkan tekanan darah
anda ke angka yang ideal.
2. Sebaiknya anda memiliki pengukur tekanan darah
sendiriAlat pengukur tekanan darah elektronik dapat
diperoleh dengan harga palingmurah sekitar Rp
300.000,00. Alat ini akan sangat membantu anda
memantautekanan darah anda di rumah. Dan dapat member
peringatan dini bila tekanandarah anda terlalu tinggi.
3. Kontrol secara teratur Tekanan darah tinggi dapat
menyebabkan penyakit lain seperti penyakit
ginjal,mata, pembesaran jantung, bahkan stroke. Bila
anda penderita penyakit darahtinggi anda lebih mudah
terkena penyakit-penyakit tersebut. Maka dari itu
rajinlahmemeriksakan diri anda untuk memantau
kesehatan anda.

49
4. Ubah gaya hidupBanyak pasien Hipertensi merasa cukup
dengan pemberian obat anti hipertensi. Perlu diketahui
pemberian obat antihipertensi hanyalah salah satu
aspek dalam penanganan hipertensi. Anda juga harus
berperan aktif dalam menjaga gaya hidupanda. Makanlah
dengan pola makan yang sehat, berhenti merokok,
berolahraga,kurangi garam dan vetsin

50
DAFTAR PUSTAKA

Kapita selekta kedokteran,editor Mansjoer Arif edisi 3


jakarta: 2000

World Health Organization-International Society of


Hypertension. Guidelines for the management of hypertension.
Guidelines subcommittee. J Hypertens 1999;17:151-83.

National Institutes of Health. The sixth report of the joint


national committee on prevention, detection, evaluation, and
treatment of high blood pressure. NIH Publication;1997.

Calhoun DA. Hypertensive crisis. Dalam: Oparil S, Weber MA,


editor. Hypertension: A companion to brenner and rector’s
the kidney. St. Louis: WB Saunders Co; 2000. p.715-8.

Spitalewitz S, Porush JG. Hypertensive emergencies and


urgencies. Dalam: Glassock RJ editor. Current therapy in
nephrology and hypertension, 4th ed. St Louis: Mosby-Year
Book Inc; 1998. p.323-7.

Kaplan NM. Hypertensive crisis. Dalam: Kaplan NM editor.


Clinical hypertension. 6th ed. Baltimore: Williams &
Wilkins; 1994. p.281-97.

Sidabutar RP. Kegawatan hipertensi. Makalah Simposium


Kedaruratan Ginjal dan Hipertensi; 1995 Juni 17; Jakarta,
Indonesia.

Susalit E. Efek amlodipin terhadap faktor yang berperan pada


penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh siklosporin
pada resipien transplantasi ginjal [disertasi]. Jakarta:
Universitas Indonesia; 1996.

51
www.google.com askep krisis hipertensi /Penatalaksanaan
Hipertensi olehAdmin

www.google.com ASKEP, gawat darurat, HIPERTENSI oleh YUNIE

www.google.com Diagnosa Krisis Hipertensi by andimarlinasyam

www.google.com Krisis Hipertensi leehongkyun Posted by:


leehongkyun inGeneral

52

Anda mungkin juga menyukai