OLEH:
STIKES MATARAM
OLEH:
STIKES MATARAM
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaaran
dapat mengerti tentang “Bimbingan Rohani” dan Hikmah
Sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang
Bimbingan Rohani sasaran diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari Bimbingan Rohani dan Hikmah
Sakit.
2. Menjelaskan tujuan dari Bimbingan Rohani.
3. Menjelaskan dampak dari Bimbingan Rohani.
4. Menjelaskan kebiasaan untuk mendekatkan diri pada Allah
SWT
5. Menjelaskan cara berdoa ketika sakit yang baik dan
benar.
B. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
C. SASARAN
Sasaran dari bimbingan rohani dengan tema hikmah sakit ini
yaitu keluarga pasien serta pengunjung ruang 9 RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang.
D. METODE
Metode yang di gunakan yaitu :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1) PPT
2) LCD
3) Laptop
F. KEORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Fasilitator & dokumentasi :
G. KEGIATAN PENYULUHAN
BED PASIEN
Peserta
Peserta
Peserta
LCD
BED PASIEN
I. EVALUASI
1. Proses
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta
b. Media yang digunakan adalah PPT, LCD, dan laptop
c. Waktu penyuluhan adalah 15 menit
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
e. Pembicara diharapkan mengusai materi dengan baik
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat
kegiatan penyuluhan berlangsung
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan.
2. Hasil
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan
mengerti dan memahami hikmah dan makna dari sakit.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada
perubahan-perubahan bagi setiap Peserta yaitu memahami
tentang Bimbingan Rohani dan dapat merubah pemikiran
tentang sakit.
MATERI
HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK SAKIT
1. Bersabar
2. Bersyukur
Ada dua nikmat yang membuat orang seringkali lupa bersyukur
(being greatful), Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam telah
mengingatkan :
“Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya
:nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari No 6412)
Bersyukur tidak hanya cukup dibibir, hanya denga
nmengucapkan Alhamdulillah, tanpa makna yang jelas dan tidak
berbekas dalam sanubari. Bersyukur bermakna lebih dalam dari
itu, yaitu perasaan terdalam yang menunjukan rasa terimakasih
(gratitude) yang tinggi kepada sang Khalik atas semua nikmat
yang telah diberikan oleh-Nya. Termasuk nikmat masih bisa
merasakan sakit. Sikap bersyukur mampu mempercepat proses
penyembuhan seseorang saat jatuh sakit. Dalam sebuah studi yang
dilakukan oleh University of Utah, menunjukan bahwa sikap
bersyukur dapat membangkitkan rasa optimisme, sehingga menambah
daya tahan tubuh.