Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bimbingan rohani


Sub Pokok Bahasan : Hikmah sakit
Sasaran : Keluarga pasien dan pengunjung Ruang 9
Tempat : Di ruang 9 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Mei 2018
Jam : 08.00 WIB
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa STIKES Mataram

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaaran dapat mengerti tentang
“Bimbingan Rohani” dan Hikmah Sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Bimbingan Rohani sasaran
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari Bimbingan Rohani dan Hikmah Sakit.
2. Menjelaskan tujuan dari Bimbingan Rohani.
3. Menjelaskan dampak dari Bimbingan Rohani.
4. Menjelaskan kebiasaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT
5. Menjelaskan cara berdoa ketika sakit yang baik dan benar.

B. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
C. SASARAN
Sasaran dari bimbingan rohani dengan tema hikmah sakit ini yaitu keluarga pasien serta
pengunjung ruang 9 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
D. METODE
Metode yang di gunakan yaitu :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1) PPT
2) LCD
3) Laptop

F. KEORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Fasilitator & dokumentasi :

G. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA METODE MEDIA


PENYULUHAN
Pembukaan 5 menit  Membuka dengan  Menjawab salam  ceramah
salam
 Memperkenalakan  Mendengarkan
diri
 Menjelaskan maksud  Memperhatikan
dan tujuan
 Kontrak waktu  Mendengarkan
 Menggali  Menjawab pertanyaan
pengetahuan peserta
sebelum dilakukan
penyuluhan
Penyajian 15 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan Ceramah, PPT
:  Memberikan tanya
 Pengertian dari tanggapan dan jawab,
Rohani dan pertanyaan mengenai mendemon
Bimbingan hal yang kurang strasikan
Rohani dimengerti cara
 Tujuan dari  Memberi kesempatan Berdo’a
Bimbingan kepada peserta untuk yang benar
Rohani. bertanya
 Dampak dari
Bimbingan
Rohani
 Kebiasaan untuk
mendekatkan diri
pada Allah SWT
 Cara Berdo’a
yang baik dan
benar.

Penutup 10 menit  Evaluasi :  Menjawab pertanyaan Ceramah, PPT


Penyaji bertanya  Pengunjung tanya
kepada audience mendengarkan. jawab,
 Kesimpulan dari BerdoaBers
materi penyuluhan  Menjawab Salam ama
 Memberikan Salam
Penutup dan
mengucapkan
terimakasih

H. SETTING TEMPAT

BED PASIEN
Peserta

Peserta
Peserta
LCD

BED PASIEN
I. EVALUASI
1. Proses
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta
b. Media yang digunakan adalah PPT, LCD, dan laptop
c. Waktu penyuluhan adalah 15 menit
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan
e. Pembicara diharapkan mengusai materi dengan baik
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
2. Hasil
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan
memahami hikmah dan makna dari sakit.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan-perubahan bagi
setiap Peserta yaitu memahami tentang Bimbingan Rohani dan dapat merubah
pemikiran tentang sakit.

MATERI
HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK SAKIT

1. Bersabar

Disadari atau tidak disadari, dengan diberikan sakit ini merupakan kebaikan bagi dirinya,
seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiwaSallam :
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya
menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin : jika ia
mendapat kesenangan, ia bersyukur, makahal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia
mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim No.
2999)
Sehingga tidak usah stress jika sakit, tidak usah merasa frustasi jika secercah harapan
untuk sembuh tidak kunjung terlihat. Karena orang sabar akan diberikan pahala tanpa batas
sesuai janji Allah SubhanahuwaTa’ala.
“…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)
2. Bersyukur
Ada dua nikmat yang membuat orang seringkali lupa bersyukur (being greatful),
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam telah mengingatkan :
“Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya :nikmat sehat dan
waktu luang.” (HR. Bukhari No 6412)
Bersyukur tidak hanya cukup dibibir, hanya denga nmengucapkan Alhamdulillah, tanpa
makna yang jelas dan tidak berbekas dalam sanubari. Bersyukur bermakna lebih dalam dari itu,
yaitu perasaan terdalam yang menunjukan rasa terimakasih (gratitude) yang tinggi kepada sang
Khalik atas semua nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Termasuk nikmat masih bisa
merasakan sakit. Sikap bersyukur mampu mempercepat proses penyembuhan seseorang saat
jatuh sakit. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh University of Utah, menunjukan bahwa
sikap bersyukur dapat membangkitkan rasa optimisme, sehingga menambah daya tahan tubuh.

3. Momentum untuk Introspeksi Diri


Setelah muncul sabar dan syukur, maka jadikan sakit menjadi momentum untuk
introspeksi diri. Introspeksi akan menggiring seseorang mengingatkan kesalahan dan perbuatan
maksiat yang selama ini dilakukan. Sehingga muncullah rasa penyesalan dan pertaubatan
kepada Allah.
Setelah itu baru seorang hamba akan kembali kepada Rabb-Nya dan kepada jalan yang
diridhai-Nya. Allah SubhanahuwaTa’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum
kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan,
supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS. Al-An’aam :
42)
Tafsir Ibnu Jarif bahwa “supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri” adalah dengan memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku,
bukan mencintai selain-Ku, dengan caratan dan pasrah kepada-Ku.

4. Menghapus Dosa dan Kesalahan


Setelah mengalami pertarungan secara fisik dan batin ketika sakit, dengan sikap sabar
penuh rasa syukur dan berintrospeksi akan kesalahan, maka ingatlah kepada hadits Rasulullah
Shallallahu ‘AlaihiwaSallam ini..
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan
kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari No 5661 dan
Muslim No 651)

5. Doa Ketika Sakit

Anda mungkin juga menyukai