Satuan Acara Penyuluhan Vaskuler
Satuan Acara Penyuluhan Vaskuler
A. Tujuan
Tujuan Umum
Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan
akses vaskuler, keluarga pasien dapat melakukan perawata secara mandiri.
Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu menjelaskan pengertian akses vaskuler
2. Keluarga mengetahui klasifikasi akses vaskuler
3. Keluarga mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada akses vaskuler
4. Keluarga mampu melakukan persiapan alat dan perawatan akses vaskuler
dengan benar
B. Rencana Kegiatan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
2. Media dan Alat Bantu
a. Leaflet
b. LCD
3. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Jumat, 8 April 2015
b. Alokasi Waktu : 25 menit
c. Tempat : Ruang Tunggu Hemodialisa RSSA Malang
4. Materi dan Pemateri
a. Materi : Akses Vaskuler
- Definisi Akses Vaskuler
- Persiapan alat perawatan akses vaskuler
- Cara melakukan perawatan akses vaskuler
- Pencegahan Infeksi
b. Pemateri : Mahasiswa kelompok 15 PSIK UB
Proses
1. Peserta memperhatikan dan berkonsentrasi selama kegiatan
edukasi berlangsung.
2. Peserta aktif bertanya kepada pemateri terkait materi yang
disampaikan.
Hasil
Seluruh keluarga pasien di ruang tunggu hemodialisa RSSA dapat
mengerti penjelasan pemateri, dapat menjawab pertanyaan evaluasi
dari pemateri 75%
E. Daftar Lampiran
Lampiran Materi
Daftar Pustaka
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN AKSES VASKULER PADA PASIEN HEMODIALISIS
1. PENGERTIAN
- Hemodialisis adalah suatu upaya untuk membersihkan sisa-sisa
metabolisme tubuh dan kelebihan cairan dari darah yang
menggunakan mesin berfiltrasi (Morton, Fontaine, Hudak dan Gallo,
2005). HD bekerja dengan menggunakan prinsip osmosis dan filtrasi.
Untuk pelaksanaan HD diperlukan suatu akses jangka panjang yang
adekuat.
- Kateter double lumen adalah sebuah alat yang terbuat dari bahan
plastic PVC mempunyai 2 cabang, selang merah (arteri) untuk
keluarnya darah dari tubuh ke mesin dan selang biru (vena) untuk
masuknya darah dari mesin ke tubuh (Allen R. Nissenson,dkk, 2004)
Gambar 3.
Gambar 4.
d) Persiapan alat
- Set steril (sarung tangan steril, kasa, pinset anatomis, 3 kom
- Bethadine
- Alcohol 70%
- NaCl 0,9%
- Sarung tangan disposable
- Spuit 5 cc
- Kain perlak (alas)
- Plester
- Plastik
- Salep
e) Cara Perawatan
- Perawat mencuci tangan
- Memakai sarung tangan disposable
- Dekatkan alat yang digunakan
- Letakkan alas (perlak) di bawah kateter double lumen
- Lepaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukkan balutan
tersebut ke dalam plastik kotor.
- Lepaskan sarung tangan disposible
- Buka set steril
- Pakai sarung tangan steril
- Isilah masing – masing kom dengan betadin solution, alcohol 70 %.
Jika di unit hemodialisa menggunakan bromderm spray (alkohol dan
bethadine)
- Lakukan desinfektan pada area kulit di sekitar lokasi penusukan (exit
site) dengan menggunakan alkohol 70% dan diulangi sampai kulit
bebas dari kotoran. Kemudian berikan desinfektan dengan bethadine
solution secara sirkuler dari arah dalam keluar.
- Sekitar exit site, betroban salep lalu ditutup dengan kasa steril.
- Berikan heparin pekat sesuai dengan anjuran yang tertera dalam
selang pada kateter double lumen (unit hemodialisa).
- Kencangkan kateter double lumen dan tutup kateter double lumen
dan klem dalam posisi terkunci (unit hemodialisa).
- Fiksasi kateter double lumen + elastic verban (femoral)
- Tutuplah seluruh kateter dengan kasa steril dan transparan dressing
- Bersihkan alat-alat yang sudah terpakai
- Cek kembali keadaan exit site dan kelancaran kateter
- Lepaskan sarung tangan steril
- Perawat mencuci tangan
- ( Fresenius Medical Care, Perawatan Catheter double lumen, 2008)
f) Evaluasi
- Kaji respon klien : keluhan nyeri, ekspresi wajah
- Monitor tanda-tanda peradangan, infeksi atau iritasi pada area
tusukkan
- Monitor kondisi kateter : kelancaran, kondisi tertekuk, rembesan.