NAMA KELOMPOK
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
perawatan akses vaskuler, keluarga pasien dapat melakukan perawata
secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian akses vaskuler
b. Keluarga mengetahui klasifikasi akses vaskuler
c. Keluarga mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada akses
vaskuler
d. Keluarga mampu melakukan persiapan alat dan perawatan akses
vaskuler dengan benar
B. Rencana Kegiatan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
2. Media dan Alat Bantu
a. Leaflet
b. LCD
3. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal :
b. Alokasi Waktu : 25 menit
c. Tempat : Ruang Tunggu Hemodialisa BRSU
Tabanan
4. Materi dan Pemateri
a. Materi : Akses Vaskuler
1) Definisi Akses Vaskuler
2) Klasifikasi Akses Vaskuler
3) Komplikasi Akses Vaskuler
4) Perawatan Akses Vaskuler
b. Pemateri : Mahasiswa kelompok 8 Profesi Ners Itekes Bali
5. Peserta : Keluarga pasien di ruang tunggu
hemodialisa BRSU Tabanan
C. Tabel Deskripsi Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Metode Media
Pemateri Peserta
Pembukaan 5 menit Pembukaan : Ceramah -
1. Menjawab
1.Mengucapkan
salam
salam pembuka
2. Mendengarkan
2.Memperkenalkan
dan
diri
3.Kontrak waktu, memperhatikan
mengkondisikan pembukaa
keluarga pasien
4.Menjelaskan
agenda kegiatan,
tujuan kegiatan,
menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan disampaikan
Vaskuler
b. Klasifikasi
Akses
Vaskuler
c. Komplikasi
Akses
Vaskuler
d. Perawatan
Akses
Vaskuler
2. Proses
a. Peserta memperhatikan dan berkonsentrasi selama kegiatan edukasi
berlangsung.
b. Peserta aktif bertanya kepada pemateri terkait materi yang
disampaikan.
3. Hasil
Seluruh keluarga pasien di ruang tunggu hemodialisa BRSU Tabanan
dapat mengerti penjelasan pemateri, dapat menjawab pertanyaan
evaluasi dari pemateri 75%
E. Daftar Lampiran
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN AKSES VASKULER PADA PASIEN HEMODIALISIS
1. PENGERTIAN
a. Pengertian Hemodialisa
Hemodialisis adalah suatu upaya untuk membersihkan sisa-sisa
metabolisme tubuh dan kelebihan cairan dari darah yang menggunakan
mesin berfiltrasi .
b. Pengertian Akses Vaskular
Akses vaskular adalah jalan untuk memudahkan mengeluarkan darah dari
pembuluhnya untuk keperluan tertentu, dalam kasus gagal ginjal terminal
akses vaskular ini digunakan untuk proses hemodialisa.
b. Akses permanen
1) Arteriovenosa Fistula (AVF)/Cimino
Adalah suatutindakan pembedahan dengan cara menghubungkan
aretri dan vena yang dilakukan untuk mempermudah akses
haemodialisa (cuci darah). Cimino tidak dapat langsung digunakan,
butuh kurun waktu 2-3 bulan untuk pematangan.
3. Komplikasi
a. CDL
1) Infeksi
2) Sering terjadi pembekuan darah diselang kateter
3) Kateter yang sering tertekuk
4) Kateter yang terlepas atau berubah posisi
5) Ada luka di sekitar sisi penusukan selang
6) Tidak nyaman
b. Arteriovenosa Fistula (AVF)/Cimino
1) Aliran yang kurang lancar bisa disebabkan obstruksi parsial karena
fibrosis
2) Trombosis
3) Iskemia lengan, terutama pada pasien yang sudah tua atau penyakit
diabetes
4) Infeksi
c. Arteriovenosa graft (AVG)
1) Perdarahan
2) Infeksi
3) Trombosis dan emboli udara
4) Stenosis
4. Cara Perawatan
a. Perawatan pada CDL hanya boleh dilakukan oleh perawat dilakukan
tiap kali Haemodialisa (cuci darah) dan perawatan saat dirumah bisa di
lakukan oleh keluarga pasien :
1) Dekatkan alat-alat yang akan digunakan ke pasien (set steril).
2) Pakailah sarung tangan (handscoon).
3) Letakkan alas (perlak) dibawah catheter CDL.
4) Lepaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukan kedalam
plastik kotor atau bengkok.
5) Isila kom dengan : Betadine solution, alkohol 70% (untuk
membersihkan CDL) atau NaCl 0,9%
6) Bersihkan sekitar permukaan kulit
dengan klem / pinset dan kassa
betadine ( Mulai dari arah dalam ke
arah luar ), buanglah kassa betadine
ke tempat plastik
pembuangan/bengkok.
7) Sekitar CDL, caranya : Tangan kanan memegang pinset dan kassa
bethadine bersihkan sekitar catheter mulai dari exit site menuju
tutup catheter lakukan searah, tangan kiri memegang catheter
double lumen , buanglah kassa betadine ke bengkok kotor
bersihkan dengan alkohol 70%/NaCl
8) Sekitar exit site berikan gentamicin salep dengan kassa steril.
9) Fiksasi CDL.
10) Tutuplah seluruh catheter dengan kassa steril dengan menggunakan
hipafix.
11) Jaga kebersihan tempat pemasangan CDL, tidak boleh basah,
catheter tidak boleh tertekuk.
b. Arteriovenosa Fistula (AVF)/Cimino
1) Pastikan daerah sekitar akses selalu dalam keadaan bersih.
2) Pelajari adanya vibrasi dan suara dengung yang khas di akses
anda.Adanya perubahan pada vibras maupun suara dengung di akses anda
dapat menandakan adanya sumbatan yang mengganggu aliran
darah di akses cimino anda.
3) Hindari adanya tekanan pada akses cimino saat tidur.
4) Latih akses cimino dengan menggunakan bola karet agar aliran
darah bertambah kuat.
5) Jangan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan mengambil
sample darah pada tangan dimana akses cimino berada.
6) Jangan membebani tangan dimana akses cimino berada untuk
mengangkat benda–benda yang terlalu berat.
c. Arteriovenosa graft (AVG)
Pada av graft perawatannya sama seperti Arteriovenosa Fistula
(AVF)/Cimino.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, N. and Hakim, R. 1991. Hemodialysis. D. Z. Levine (ed:), Care of The
Renal Patient. 2 nd, W.B. Saunders Company. Pp 220-8
Lawrence P.F., 2008, vascular Acces for Hemodialysis in Adult in Handbook of
Dialysis, Fourd Edition, Saunders Elsevier, Pp 51-53
National Kidney Fondation-K/DOQI, 2006, Guidlines for Vascular Access